Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI DENGAN METODA SPT, CPT, DAN MEYERHOF PADA LOKASI RENCANA KONSTRUKSI PLTU NAGAN RAYA PROVINSI ACEH Banta Chairullah
TERAS JURNAL Vol 3, No 1 (2013): Teras Jurnal, Vol 3, No.1, Maret 2013
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.999 KB) | DOI: 10.29103/tj.v3i1.43

Abstract

Tulisan ini melaporkan dan membahas hasil analisa lapisan tanah dari pengeboran pada lokasi rencana Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berlokasi di Nagan Raya Provinsi Aceh. Analisa lapisan tanah didasarkan pada bor log profile saat pengeboran dilaksanakan dengan mesin bor dalam. Analisa daya dukung lapisan tanah didasarkan pada perhitungan dengan menggunakan data SPT, data CPT, dan data laboratorium menurut metode Meyerhof. Hasil analisa lapisan menunjukkan bahwa pada lokasi tiga titik pengeboran, terdapat lapisan pasir lanauan kerikilan sampai kedalaman 16 m dengan SPT Navrg 28, kemudian dari 16 m sampai 25 m terdapat lapisan lempung lanauan konsistensi sedang dengan Navrg 11 dan di kedalaman 25 m sampai 40 m dijumpai lapisan keras sangat padat batu lanau lempungan berkerikil dengan Navrg >70. Hasil perhitungan dan analisa daya dukung lapisan tanah menunjukkan besaran yang tidak jauh berbeda antara hitungan dengan data SPT, CPT, dan dengan data Lab metode Meyerhof. Perbedaan besaran daya dukung antar metode tersebut berada pada kisaran 2% sampai 8%. Berdasarkan kondisi log profile lapisan dan analisa daya dukung lapisan, maka penggunaan pondasi dangkal tapak dapat menjadi pilihan yang tepat karena lapisan pendukung yang baik dapat dijumpai pada kedalaman (elevasi) yang dangkal dari permukaan tanah dan metode SPT lebih baik digunakan dari pada metode daya dukung yang lain.Kata kunci: bor log, analisa lapisan , daya dukung
PEMETAAN DAYA DUKUNG TANAH DIBEBERAPA DAERAH ACEH BESAR MENGGUNAKAN DATA CONE PENETRATION TEST Devi Sundary; Banta Chairullah; Hendra Gunawan
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, Nomor 2, Januari 2014
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bearing capacity of the soil and the foundation has a close link with the level of safety to the occupants of a building. A foundation design said to be true if the load transmitted by the foundation to the ground does not exceed the power of the land concerned.If the soil strength is exceeded, then a decrease (settlement) excessive or collapse of land will occur, causing damage to the construction which is above the foundation. This research aimsto obtain the value of the soil bearing capacity of shallow foundations in several areas of Aceh Besar, and used as a mapping using ArcGIS 9.2 software. Secondary data used is Cone Penetration Test (CPT) ere obtained from the Laboratory of Soil Mechanics Faculty of Engineering, University of Syiah Kuala. Number of points CPT or sondir is 34 points.  Furthermore, to determine the location of these points in the field using GPS (Global Positioning System). The result shows that most of the area in the study area has a bearing capacity of the land is permitted 50 ton / m2. The area has bearing capacity permits between 50 ton/m2 to 100 ton/m2 occupied area Siem, Cot Gue, Bilui, Adjunct, Baet, Mon Ikeun,Lamkruet, and Lhoknga. Furthermore, the results of the bearing capacity of land used as a mapping so that it becomes a reference in planning the foundation of a building or otherinfrastructure in the region of Aceh Besar.
ANALISA LAPISAN DAN PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TANAH YANG DIHITUNG DENGAN BEBERAPA METODA PADA LOKASI RENCANA DAM PLTA PEUSANGAN IV BENER MERIAH Banta Chairullah
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, Nomor 2, januari 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This article report and discussed about analysis of soil or rock layer and bearing capacity of soil on the planing dam location for PLTA Peusangan IV in area of Bener Meriah Distric of Aceh Province. Analysis of soil layer and bearing capacity based on bor log while carried out of boring with bor machine capacity 70 m in depth. Analysis of bearing capacity of soil is calculated with using SPT data, correlation CPT with SPT data, and laboratorium data using Meyerhof method. The analysis result of soil layer on four points boring location shown that the general layers are rock layer. The rock layer exist at variant level, that shallowest elevation 30 cm from ground surface and other one found out at 6 m from surface. The kind of rock layer are Andesite, Granite and Metamorf. The calculation result of bearing capacity is shown that value is not so many difference amoung methode of SPT , CPT and Laboratorium data. The difference value of bearing capacity between one and others  is in range  2% up to 8%. Based on the bor log and computation of bearing capacity layer, so using shallow foundation type footing is better selection type because of the good bearing layer found out at shallow depth from surface.Keywords : bor log profile, soil layer analysis, bearing capacityAbstrak: Tulisan ini melaporkan dan membahas hasil analisa lapisan tanah dari pengeboran pada lokasi rencana bendung (dam) untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan IV berlokasi di Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh. Analisa lapisan tanah dan batuan didasarkan pada bor log saat pengeboran dilaksanakan dengan mesin bor dalam yang mempunyai kemampuan bor sampai 70 meter. Analisa daya dukung lapisan tanah didasarkan pada perhitungan dengan menggunakan data SPT, data korelasi CPT dengan SPT, dan data laboratorium dengan metode Meyerhof. Hasil analisa lapisan menunjukkan bahwa pada lokasi empat titik bor, terdapat dominan lapisan batu. Lapisan batu tersebut dijumpai pada kedalaman yang bervariasi tiap titik bor, dengan elevasi yang paling dangkal 30 cm dari permukaan dan yang lainnya mulai elevasi 6m. Jenis lapisan batuan umumnya adalah batu Andesite, Granite dan Metamorf. Hasil perhitungan dan analisa daya dukung izin lapisan tanah untuk faktor keamanan SF = 3 menunjukkan besaran yang tidak jauh berbeda antara hitungan dengan data SPT, CPT, dan dengan data Lab metode Meyerhof. Perbedaan besaran daya dukung antar metode tersebut berada pada kisaran  2% sampai 8%. Berdasarkan kondisi borlog dan analisa daya dukung tanah, maka penggunaan pondasi tapak dapat menjadi pilihan,  karena lapisan pendukung yang baik dapat dijumpai pada kedalaman dangkal dari permukaan tanah.Kata kunci : bor log, analisa lapisan , daya dukung.
STABILISASI TANAH LEMPUNG LUNAK UNTUK MATERIAL TANAH DASAR SUB GRADE DAN SUB BASE JALAN RAYA Banta Chairullah
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2011): Volume 1, Nomor 1, September 2011
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This article research about  so far soft clay soil can be  utilized for material of construction road.  Soil that used in this reseach is soft clay soil  CL group in classification USCS   and included A-7-6 according to AASHTO classification system. CBR value of this soil is very weak  that is 1,29%. In the original condition, this soil isn’t appropriate because not specified for subgrade of construction road. This Soft Clay soil is stabilizied with portland cement  in  content 3% until to 15% of dry weight of soil with interval each 3%. The strength value of soil that mentioned is California Bearing Ratio (CBR), whereas main phisical properties is anlyzed about changed plastisity index of soil stabilization. The result of this research indicate that soft clay soil at 6% cement stabilization can be used as material of construction road  for subgrade and subbase as spesified by AASHTO and Bina Marga determination. In fact that at mixed cement 12 %, the soil-cement stabilization can be appropriate for base coure of construction road.Keywords : stabilization, soft clay, CBR Abstrak: Penelitian ini menelaah sejauh mana tanah lempung lunak dapat dimanfaatkan untuk material jalan raya. Tanah yang dijadikan bahan penelitian adalah jenis tanah lunah yang menurut sistem klasifikasi USCS tergolong tanah lempung  CL  dengan plastisitas sedang dan menurut sistem AASHTO termasuk A-7-6. Nilai CBR tanah asli ini sangat lemah yaitu terukur 1,29% yang artinya tidak memenuhi persyaratan untuk sugrade jalan. Tanah tersebut kemudian distabilisasi dengan semen portland pada kadar 3% sampai 15% terhadap berat kering tanah dengan interval semen setiap 3%. Nilai kekuatan yang diukur adalah CBR, sedangkan sifat fisis utama yang ditelaah adalah perubahan sifat plstisitas tanah hasil stabilisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah lunak yang dicampur 6% semen dapat dimanfaatkan sebagai material konstruksi jalan raya baik untuk subgrade maupun untuk subbase sesuai persyaratan Bina Marga dan ketentuan AASHTO, bahkan pada campuran 12% semen dapat digunakan untuk material pondasi atas (base course) jalan raya.Kata kunci : stabilisasi, lempung lunak, CBR
ANALISIS STABILITAS LERENG PADA RUAS JALAN BLANGKEJEREN - AWEAUNAN KABUPATEN GAYO LUES PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Hendra Gunawan; Banta Chairullah; Devi Sundary
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, Nomor 2, Januari 2014
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Roads Blangkejeren - Laweaunan is a one-lane road transport in the Province ofNanggroe Aceh Darussalam, which has an altitude slopes varying between 3.5 to 4.3 m. Earthquakes, rainfall and altitude slopes greatly affect the stability of the slopes on theseroads. The stability analysis aims to obtain a slope stability conditions that meet safety requirements at Jalan Blangkejeren - Laweaunan Gayo Lues District of Nanggroe Aceh Darussalam. Slope stability design using the simplified Bishop method and Plaxissoftware. The use of these methods has given the ease and accuracy in solving the problem of stability of the slope to meet the security requirements of slope stability. Based on the analysis of the simplified Bishop method and Plaxis at Jalan Blangkejeren - Laweaunan STA. 03 + 650, STA. 03 + 700, and STA. 03 + 750 which has a slope of each 63,4°(1H: 2V) concluded that the slope is not safe, so it needs a change of slope. After the change of slope on the slopes of the results showed that the slope of 30°-24°, the slope of qualified safety with a safety factor (STA. 03 + 650), from 1.299 to 1.468 (STA. 03 + 700) from 1.346 to 1.515 (STA. 03 + 750). Based on the results of the slope stability analysis obtained slope collapse semicircular arc (rotational sliding). The slope stability are qualified security that permitted 1 as recommended by Abramson (1996)
ANALISA STABILITAS LERENG PADA PEMOTONGAN BUKIT TOWER PLN 47F DESA PALOH KRUENG GEUKUH ACEH UTARA Banta Chairullah
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, Nomor 2, Januari 2012
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This article report and discussed about analysis result of slope stability of PLN  hill Tower 47F at location Paloh village Krueng Geukuh Aceh Utara.  The tower was built a long time ago on top level of natural hills and in safe condition until now. The study carried out because of hill area out side of tower site 15x15 m will be cut by owner, so that the slope will be sheer and different level toe and top hill will be 15 meters. The analysis methode in this slope stability is used shear strength reduction with finite element methode (SSR-FEM)- PLAXIS 7.2. Computation is carried out with arrange slope variable treatment, with assumption any addition and without addition land area boundaries existing site. The hillside is loaded with point load foundation 100 kN base on the construction tower load. The analysis result indicate that without addition land site, cutting slope of  existing hill cause unsafe slope stability of tower hill. If site expandable 2x10 m become to 35x35m, the slope stability will be safe at slope 78o until to 85o. When addition land site less than 2x10 m, slope will be still safe if at toe of  slope built a kind of gravity retaining wall.Keywords : slope stability, landslide, finite elementAbstrak: Tulisan ini melaporkan dan membahas hasil analisa terhadap lereng bukit tower PLN 47F yang berlokasi di desa Paloh Krueng Geukuh Aceh Utara. Tower PLN 47F tersebut telah dibangun lama di atas sebuah bukit alam dan sampai saat ini dalam kondisi lereng yang cukup aman. Analisa ini dilakukan karena adanya rencana pemotongan bukit milik masyarakan setempat di luar lahan tapak tower 15x15 m sehingga lereng akan menjadi lebih curam dengan beda elevasi puncak dan kaki 15 m . Metode analisa stabilitas lereng yang digunakan dalam studi ini adalah teknik reduksi kekuatan geser metode elemen hingga (SSR-FEM) dengan program PLAXIS. Perhitungan dilakukan dengan mengatur variabel slope lereng, dengan asumsi adanya tambahan perluasan  maupun tanpa ada perluasan lahan  tapak tower. Lereng dibebani oleh beban terpusat pondasi 100 kN sesuai dengan distribusi beban konstruksi tower.  Hasil analisa menunjukkan bahwa tanpa adanya penambahan lahan tapak tower, pemotongan lereng bukit akan membahayakan kestabilan lereng tower. Jika lahan tapak ditambah 2x10 menjadi lahan berukuran 35x35 m, maka lereng bukit tower akan tetap stabil  pada sudut lereng 78o sampai 85o. Jika penambahan lahan  tapak kurang dari 2x10 m, lereng baru akan aman bila pada kaki lereng dipasang dinding penahan tanah (retaining wall) jenis dinding gravitasi..Kata kunci : stabilitas lereng, longsor,  elemen  hingga
Pengaruh Stabilisasi Kapur Terhadap Parameter Kuat Geser Tanah Lempung Ekspansif Suci Rahmaneta; Munirwansyah Munirwansyah; Banta Chairullah
Journal of The Civil Engineering Student Vol 2, No 1 (2020): Volume 2, Nomor 1, April 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah sebagai tempat ditumpukannya suatu konstruksi harus memiliki kekuatan yang stabil dalam menahan beban.  Tanah yang tersedia di alam terkadang memiliki sifat ekspansif yang tidak dapat langsung digunakan untuk kebutuhan konstruksi, sehingga diperlukan suatu tindakan stabilisasi kimiawi dengan kapur untuk memperbaiki sifat tanah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur terhadap kuat geser tanah lempung yang berasal dari Meunasah Rayeuk. Tanah dicampur kapur dengan persentase 0%, 3%, 6%, 9%, dan 12% dari berat kering tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sudut geser (ϕ) tertinggi dicapai pada campuran 12% kapur yaitu sebesar 32,7°. Nilai kohesi (c) tertinggi dicapai pada campuran kapur 3% yaitu sebesar 1,55 kg/cm2, selanjutnya nilai kohesi mengalami penurunan. Kombinasi sudut geser (ϕ) dan nilai kohesi (c) menunjukkan bahwa kekuatan geser tanah meningkat sejalan dengan penambahan kapur sampai 3% dan selanjutnya mengalami penurunan.
Analisis Perbandingan Daya Dukung Pondasi Bored Pile Menggunakan Data N-SPT dan Hasil PDA Test Pada Jop Proyek Pembangunan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi II Irma Nurdiah; Banta Chairullah M; Devi Sundary
Journal of The Civil Engineering Student Vol 4, No 2 (2022): Volume 4 Nomor 2 September 2022
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v4i2.21365

Abstract

Banyak metode yang dapat digunakan untuk perhitungan daya dukung pondasi. Setiap metode dengan asumsi yang berbeda-beda cenderung menghasilkan besaran daya dukung yang berbeda. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya dukung pondasi bored pile pada JOP pembangunan jalan tol Sigli-Banda Aceh menggunakanan data N-SPT dan mengetahui metode mana yang mendekati hasil aktual uji PDA sebagai kontrol kapasitas dukung tiang. Analisis daya dukung pondasi menggunakan metode Meyerhoff, Luciano Decourt dan Sosrodarsono. Pada titik BH-6/tiang No.4 A4 hasil daya dukung yang mendekati hasil aktual uji PDA diperoleh dengan metode Meyerhoff sebesar 910,6 ton. Titik BH-7/tiang No.6 P1 metode Meyerhoff dengan Qult sebesar 1001,6 ton mendekati hasil daya dukung aktual uji PDA. Pada BH-8/tiang No.1 A1 hasil daya dukung dengan metode Sosrodarsono mendekati hasil aktual uji PDA yaitu sebesar 1111,8 ton.
Pengaruh Penambahan Aspal Emulsi Terhadap Nilai CBR Tanah Glee Geunteng Aceh Besar Ani Safitri; Banta Chairullah M; Halida Yunita
Journal of The Civil Engineering Student Vol 3, No 3 (2021): Volume 3, Nomor 3, Desember 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v3i3.13937

Abstract

Tanah yang ada di alam terkadang tidak dapat langsung digunakan sebagai bahan bangunan atau tempat berdirinya bangunan. Hal ini dikarenakan dengan berbagai keterbatasan sifat yang dimiliki oleh  tanah tersebut terutama tanah lempung. Usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat tanah yaitu dengan cara teknik stabilisasi yaitu dengan mencampur bahan-bahan additive dalam tanah asli. Pada penelitian ini digunakan bahan aditif aspal emulsi yang berasal dari PT. Perdana Dinamika Persada, tipe CSS-1h (Cationic slow setting). Tanah yang digunakan  dalam penelitian berasal dari Glee Geunteng Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Pemilihan lokasi ini karena tanah tersebut sering digunakan sebagai bahan timbunan bangunan dan badan jalan. Penelitian ini dilakukan dengan cara pencampuran tanah asli dan aspal emulsi pada variasi 0%, 3%, 6%, 9%, dan 12% dari berat kering tanah. Pengujian yang  dilakukan pada penelitian ini terdiri dari pengujian berat jenis, batas cair, batas plastis, pembagian butiran, dan pemadatan (standard proctor), serta pengujian CBR. Tanah Glee Geunteng yang diteliti ini menurut klasifikasi AASHTO tergolong kedalam kelompok A-6 (2) dan menurut USCS termasuk ke dalam golongan SC, di mana indeks plastisnya 12,65%. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada tanah asli hingga penambahan aspal emulsi 12%  nilai CBR mengalami penurunan dari  35,96% menjadi 8,71%.
Pengaruh Penambahan Bottom Ash Terhadap Parameter Kuat Geser Tanah Lempung Desa Beureugang Kaway XVI Aceh Barat Evidasari . .; Banta Chairullah; Halida Yunita
Journal of The Civil Engineering Student Vol 3, No 2 (2021): Volume 3, Nomor 2, Agustus 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v3i2.13487

Abstract

Abstrak Tanah merupakan dasar dari suatu konstruksi bangunan sipil yang berfungsi menerima dan menahan beban dari suatu struktur di atasnya. Sifat-sifat tanah di masing-masing daerah berbeda dan tidak semua tanah layak untuk digunakan sebagai tanah dasar konstruksi sebelum dilakukan perbaikan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat tanah tersebut antara lain dengan cara stabilisasi kimiawi menggunakan bahan campuran limbah batu bara (bottom ash). Sampel tanah yang distabilisasi merupakan tanah lempung yang berasal dari Desa Beureugang, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan bottom ash terhadap sifat plastisitas dan kuat geser tanah. Penambahan bottom ash dilakukan dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat kering tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bottom ash pada tanah lempung Desa Beureugang berpengaruh pada batas-batas Atterberg dan nilai kuat geser tanah. Nilai indeks plastisitas (PI) terendah dicapai pada penambahan 10% bottom ash yaitu 20,35% dari yang sebelumnya 24,90%. Untuk Nilai sudut geser (ϕ) tertinggi dicapai pada campuran 20% bottom ash yaitu sebesar 37,2°, sedangkan nilai sudut geser (ϕ) terendah dicapai pada tanah tanpa campuran bottom ash yaitu sebesar 17,4°. Nilai kohesi (c) tertinggi dicapai pada campuran bottom ash 10% yaitu sebesar 0,89 kg/cm2, sedangkan nilai kohesi (c) terendah dicapai pada campuran bottom ash 20% yaitu 0,53 kg/cm2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan campuran bottom ash secara umum menyebabkan sudut geser meningkat, namun menyebabkan nilai kohesi turun dikarenakan berkurangnya daya lekat antar partikel tanah.