Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Pencahayaan Pada Ruang Ganti Terhadap Persepsi Calon Pembeli di Toko Fashion Yuma Chandrahera; Shirly Nathania Suhanjoyo
Waca Cipta Ruang Vol 10 No 1 (2024): Waca Cipta Ruang : Jurnal Ilmiah Desain Interior
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v10i1.11395

Abstract

Proses mencoba pakaian atau produk fashion di sebuah retail yang menjual produk merupakan sebuah proses yang penting dalam menentukan keputusan pembelian. Saat mencoba pakaian, calon pembeli akan memastikan apakah akan membeli atau tidak produk yang dipakai dengan mempertimbangkan berbagai faktor, dan yang terutama bagaimana produk tersebut sesuai atau tidak. Pada saat mencoba di ruang ganti, elemen interior yang dapat mempengaruhi manusia sebagai calon pembeli yang menggunakan ruangan berkaitan dengan besaran ruang, cermin, material interior dan pencahayaan di dalam ruang ganti. Dari beberapa faktor tersebut, pencahayaan menjadi salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi persepsi serta dapat memberi efek tertentu pada tampilan produk. Kualitas pencahayaan yang perlu dipahami adalah intensitas cahaya dan warna cahaya. Berkaitan dengan temperatur warna cahaya dapat mempengaruhi tampilan produk yang dipakai dan juga mempengaruhi warna asli dari produk tersebut, maka perlu diperhatikan temperatur warna cahaya mana yang paling baik digunakan pada ruang ganti produk fashion terhadap persepsi calon pembeli agar merasa sesuai, menambahkan daya tarik produk sehingga memperkuat keputusan pembelian. Kata Kunci: temperatur warna, desain tata cahaya, fashion, produk, ruang ganti
Pengaruh Warna Interior Terhadap Ketertarikan Pengunjung Lush Pets Co. Sydney Wijaya Pieloor; Yuma Chandrahera; Tessa Eka Darmayanti
Waca Cipta Ruang Vol 10 No 1 (2024): Waca Cipta Ruang : Jurnal Ilmiah Desain Interior
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v10i1.12296

Abstract

Warna berperan penting dalam kehidupan se-hari-hari, seringkali warna dianggap hanya sebagai bagian kehidupan yang memberikan keindahan visual bagi manusia. Lush pets co. merupakan sebuah pet shop yang menyediakan perlengkapan hewan dan layanan grooming untuk anjing. Layaknya sebuah gerai ketertarikan pengunjung merupakan faktor penting sehingga diperlukan suasana yang dapat membuat pengunjung tertarik untuk berbelanja atau membawa hewan peliharanan untuk grooming. Suasana ruang sendiri dapat dibangun melalui beberapa faktor salah satunya adalah warna. Lalu bagaimana warna memberikan ketertarikan untuk pengunjung lush pets co. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentignya pemilihan warna pada ketertarikan pengunjung. Mengunakan metode kualitatif penelitian ini didukung dengan studi literatur mengenai psikologi warna. Dengan kesan yang dimiliki interior Lush pets co. memberikan rasa nyaman serta percaya dalam melakukan aktifitas berbelanja dan grooming hewan peliharaan.. Dengan adanya penelitian ini kita dapat mengetahui warna interior seperti apa yang menarik bagi pengunjung pet shop.
Menerapkan Teori Desain Berkelanjutan Dalam Praktik Bisnis: Sebuah Panggilan Untuk Aksi di HOTEL GAIA Royandi, Yudita; Djakaria, Elliati; Chandrahera, Yuma; Malinda, Maya; Pattipawaej, Olga Catherina
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/japamul.v3i2.636

Abstract

Intensifikasi kegiatan industri dalam paradigma pembangunan yang tidak berkelanjutan menyebabkan krisis lingkungan hidup yang mengkhawatirkan dan terkait dengan permasalahan sosial dalam skala global. Desain berkelanjutan teori ini berisi kumpulan pengetahuan yang luas tentang bagaimana isu-isu lingkungan dan sosial dapat terjadi diatasi dengan memikirkan kembali produk, proses industri, dan, lebih luas lagi, cara organisasi beroperasi konteks sistem sosio-ekonomi yang lebih berkelanjutan. Namun demikian, bukti menunjukkan bahwa penerapannya ide-ide tersebut merupakan aspek problematis yang belum tertangani sehingga menimbulkan kesenjangan antara abstrak spekulasi dan tindakan nyata. Dalam pengabdian masyarakat ini kami fokus pada kesenjangan kritis ini dengan melihat seberapa besar kesenjangan tersebut ada teori desain berkelanjutan diimplementasikan dalam praktik bisnis khususnya pada Hotel GAIA. Untuk tujuan ini, kami melakukan penelusuran yang dilanjutkan dengan wawancara dengan Hotel GAIA, untuk mengungkap kebutuhan mereka terkait pengalaman desain yang berkelanjutan. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah Service Learning yaitu untuk mengintegrasikan pembelajaran ke dalam kegiatan pengabdian masyarakat dalam Kemitraan Universitas Kristen Maranatha dan Hotel GAIA. Hasilnya adalah desain cheria, oray-orayan, kawung, dan ngahilir ka GAIA yang mengusung kerangka kerja yang mengintegrasikan desain berkelanjutan, dimana desain harus memenuhi fungsinya, mudah dibawa, mudah disusun dan disimpan, tahan cuaca, dan mudah dibersihkan dan memiliki estetis tinggi. Berdasarkan hal ini, kami menguraikan kontribusi kami terhadap teori dan praktik, dan memberikan rekomendasi yang tepat bagi, perancang industri, dan manajer bisnis yang ingin memanfaatkan posisi profesional mereka untuk berperan aktif dalam transisi menuju keberlanjutan perkembangan.
STUDI DESKRIPTIF DAN DAMPAK PENERAPAN WARNA PADA DESAIN INTERIOR STARLAND PRESCHOOL & KINDERGARTEN DI BANDUNG Kumala, Johana Engrasia Rachel; Darmayanti, Tessa Eka; Chandrahera, Yuma
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 7 No. 2 (2023): Aksen : Journal of Design and Creative Industry
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v7i2.3867

Abstract

Society 5.0 membuat manusia menjadi bagian dalam perkembangan teknologi yang semakin menuntut masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan cepat dalam kehidupan yang serba otomatis. Hal ini semakin menghapus batasan ruang dan waktu, banyak orangtua yang tenggelam dalam kecanggihan teknologi serta kesibukan pekerjaan yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun sehingga kebersamaan dan perhatian untuk anak menjadi berkurang. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini merupakan fase yang paling penting dalam tahap perkembangan manusia, sehingga memerlukan perhatian dan bimbingan khusus. Untuk itu diperlukan fasilitas pendidikan di luar rumah yang mampu membantu orangtua dalam mengoptimalisasi tumbuh kembang anak. Starland Preschool & Kindergarten merupakan salah satu fasilitas pendidikan anak usia dini yang membantu optimalisasi tumbuh kembang anak melalui kurikulum Multiple Intelligences. Sekolah tersebut juga menggunakan warna yang variatif dalam desain interiornya, sehingga menghadirkan suasana kelas yang menyenangkan sekaligus berperan sebagai stimulus untuk mendorong sensitivitas anak dalam proses tumbuh kembangnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran variasi warna yang dapat diterapkan pada elemen pembentuk ruang fasilitas pendidikan anak usia dini sesuai dengan jenis aktivitas yang dilakukan sebagai salah satu stimulasi perkembangan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Penelitian ini memberikan informasi dan gambaran variasi warna yang dapat diterapkan pada desain interior fasilitas pendidikan anak usia dini sebagai salah satu stimulasi perkembangan.
The Role of Interior Designers to Humanistic Design throughout a Framework of Social and Community Activities: Humanistic Design Jonatan, Lisa; Maximillian, Arnold; Chandrahera, Yuma
Servirisma Vol. 3 No. 2 (2023): Servirisma : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/servirisma.2023.32.47

Abstract

An interior designer, has apparent role to provide a humanist design as a solution to emerging social problems. This action is reflected in the community service activities that performed with the Buddhist Tzu Chi Foundation Bandung on humanitarian projects. This project is part of the Merdeka Belajar - Kampus Merdeka program that conducted by Maranatha Christian University. The initial problem that arises in this humanitarian project is the absence of assistance in the context of design, so the output results often become not ideal when viewed from the user’s humanist. In order to obtain ideal results, it is necessary to apply design rules and principles into the design of interior spaces. The method in this activity is assistance through science and technology diffusion, in the form of support in creating spatial designs that aim to provide convenience for activities and decent residential spaces. The results of this activity are the layout and zoning of space in degenerative treatment social service activities and the design of healthy homes in one of the densely populated neighborhoods in the city of Bandung.
PERSEPSI TAMPILAN PEWARNAAN HIDANGAN AKIBAT TEMPERATUR WARNA CAHAYA DAN DAMPAKNYA PADA SELERA BERSANTAP DI CAFE Leonardo; Chandrahera, Yuma; Suhanjoyo, Shirly N.
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 9 No. 1 (2024): Aksen : Journal of Design and Creative Industry
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v9i1.4391

Abstract

 Correlated Color Temperature/CCT from artificial lighting in casual dining area at cafés is used to guide visitors visual perception through the interior atmosphere and dish display when served. Its visual impact triggers a non-visual response in the form of the visitors perception to rise appetite. This research aims to see the strength of causal relationship between perception of the dish display and the appetite for dining. A descriptive approach is used through questionnaire to examine the magnitude of this relationship using simple linear regression. The results show that the clarity of the dish display impact strongly on visitors perception on dish display (R Square 87.81%). Then, perception on dish display gives strong impact on appetite (R Square 87%). This research concludes that neutral CCT preferences give higher impact on dining appetite since the perception on the dish display has previously evaluated positive