Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI PARTISIPASI PETANI DALAM PEMBENTUKAN RUANG PUBLIK DI DESA BULUTELLUE Abdul Rahman; Muhammad Syukur; Rifal Rifal
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 7, No 1 (2020): SOSIAL HORIZON: JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v7i1.1648

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan partisipasi masyarakat dalam melestarikan hutan dengan memanfaatkan ruang publik sebagai arena aktivitas di Desa Bulutellue, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan terlibat dan wawancara terhadap tokoh masyarakat, aparat pemerintah desa, dan tokoh adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya untuk melestarikan lingkungan dilakukan secara mandiri oleh masyarakat melalui pembentukan opini melalui diskusi di gardu sebagai ruang publik, pembentukan kelompok kerja yang otonom, dan ritual upacara adat. Upaya tersebut terbukti efektif dalam menjaga kelestarian lingkungan berserta sumber daya di dalamnya, sehingga mereka optimis akan keberlanjutan lingkungan dan dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Implementation of al-Ma’un Theology: The Movement of Muhammadiyah Educated Groups in Poverty Alleviation in Bulutellue Village, Sinjai Regency Abdul Rahman; Muhammad Syukur; Jumadi Jumadi
INFERENSI: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : State Institute of Islamic Studies (IAIN) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/infsl3.v15i1.25-50

Abstract

In the concept of Islamic community development, welfare is an ideal condition for any social life. Efforts to create prosperity in Bulutellue Village also received attention from the Muhammadiyah education group. They invite the community, especially those from the rich to provide sustainable assistance to groups of the poor and orphans as a form of mainstreaming al-Ma’un theology. This study aims to describe the implementation of al-Ma’un theology in alleviating poverty in Bulutellue Village, Sinjai Regency. This study employed a qualitative method. The data were collected through observation and interviews. The results indicate that al-Ma’un theology was introduced by the educated group of Muhammadiyah Higher Education to the community of Bulutellue Village. This doctrine is accepted and implemented by the community in this village even though they are not registered as official members of the Muhammadiyah organization as an effort to make their income a way of gaining happiness and getting blessings from Allah SWT towards mutual benefit.
RELASI ISLAM KULTURAL DAN POLITIK ISLAM DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI DI INDONESIA Abdul Rahman; Nurlela Nurlela; Alfin Dwi Rahmawan
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.917 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v15i1.13431

Abstract

Artikel ini akan menguraikan posisi Islam kultural dalam kancah perpolitikan nasional. Menjadi pemahaman umum bahwa kalangan Islam kultural selalu diidentikkan dengan pesantren, hanya berkembang di kampung, berkutat dengan kitab kuning dan naskah-naskah karya ulama klasik dan cenderung abai terhadap kehidupan politik yang selalu diwarnai dengan kegaduhan. Akan tetapi, kondisi tersebut kemudian berubah, terutama pada saat Indonesia telah memasuki era reformasi, sebuah era yang memberikan kesempatan kepada semua kalangan untuk menyuarakan aspirasi politiknya. Reformasi pun telah membuka kesempatan pada ideologi-ideologi Islam transnasional yang melakukan pergerakan untuk merubah tatanan dan ideologi Pancasila sebagai ideologi yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa ini. Gejala tersebut membangkitkan semangat kalangan Islam kultural untuk tampil berjuang di jalur politik demi mempertahankan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara yang berdaulat berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Perjuangan Islam kultural bukan hanya untuk menjaga kedaulatan NKRI, tetapi didorong pula untuk menampilkan citra Islam di ruang publik sebagai agama yang cinta perdamaian dan penuh toleransi serta menjunjung tinggi emansipasi kemanusiaan.
MEMPERKUAT MODAL SOSIAL DI KALANGAN UMAT ISLAM PADA ERA POST TRUTH Abdul Rahman; Alfin Dwi Rahmawan
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.736 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v14i2.13148

Abstract

Indonesia kontemporer dihadapkan pada berbagai macam permasalahan ditengah perkembangan demokrasi. Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuanteknologi informasi menjadikan masyarakat dapat menjalin komunikasi secara cepat, dantidak terikat oleh ruang dan waktu. Akan tetapi, kemajuan dalam bidang teknologiinformasi telah memunculkan permasalahan yakni kemunculan sikap saling curiga antarasatau kelompok dengan kelompok yang lain, termasuk pada kalangan masyarakat Islamyang berujung pada konflik terbuka. Menghadapi fenomena tersebut, maka disinilah letakpentingnya merajut kembali modal sosial yang ada di kalangan umat Islam agar dapatterjadi hubungan harmonis dengan berbagai kelompok.
Kontestasi Partai Persatuan Pembangunan Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 Abdul Rahman; Najamuddin; Wildhan Khalyubi
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/ganaya.v5i2.1658

Abstract

The United Development Party (PPP) is one of the contestants in the general election since the new order era until the current Reformation era. In the course of politics in Indonesia, PPP as a party with Islamic nuances has never been the main winner in every election, even though the majority of Muslims in this country. This reaserch aims to reveal about the implementation of the 2019 general election and to elaborate on several events related to the United Development Party (PPP), so that it has an impact on the position of its vote acquisition in the 2019 general election. This study uses a historical qualitative research method. The data was obtained through a study of literature sharing in the form of books and journals. The results showed that PPP set a target to win 8% of the vote at the national level. To achieve this target, PPP has taken several strategies, including: visiting Islamic boarding schools, approaching the millennial generation, introducing new brands, and supporting the Joko Widodo and Ma'ruf Amin couple. However, PPP's hopes of gaining victory could not be realized because it faced several obstacles, namely: PPP's internal divisions, cracking at the ballot box, lack of public figures, and corruption cases. Some of these factors made PPP the party that took the last position in the vote that was declared to have passed as part of the members of the House of Representatives of the Republic of Indonesia.
Tradisi Ma’sanro in the Life of the Bugis Community of Bulukumba Regency Firzah Aurelia; Abdul Rahman
International Journal of Social Service and Research Vol. 1 No. 4 (2021): International Journal of Social Service and Research (IJSSR)
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/ijssr.v1i4.54

Abstract

The research was made with a view to know and understand ma’ sanro traditions that made by the bugis community in Bulukumba district. Ma 'sanro himself is one of the traditions that have so far been practiced by the bugists in the fur district whose original purpose was to treat the sick with a variety of ancient plants or spices in which there was no medical science at the time. At present, however, ma 'sanro is not only used for medicine but has begun to be a tradition that has always been associated with the customs of the bug bug society. The study is one whose data uses qualitative data. His data collection techniques are conducted by observation, interview and reference collection related to ma 'sanro traditions in society. As for his research, ma 'sanro is a tradition believed by the populace to treat the sick. But now, over time sanro has been used not only to treat diseases but also to other matters such as home entry traditions, the use of black magic and so on that are now part of a community belief
PERAN STRATEGIS NAHDLATUL ULAMA DALAM PENGUATAN NASIONALISME KEMANUSIAAN UNTUK MENANGKAL RADIKALISME Abdul Rahman; Ahmadin Ahmadin; Rifal Rifal
Jurnal Artefak Vol 8, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.366 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i2.5555

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam menangkal radikalisme di Indonesia melalui penguatan nasionalisme kemanusiaan. Tujuan tesebut dijabarkan dalam tiga permasalahan pokok yaitu: bagaimana konsep nasionalisme kemanusiaan yang dikembangkan oleh NU, bagaimana upaya NU dalam mewujudkan nasionalisme kemanusiaan, dan bagaimana cara NU mengimplementasikan nasionalisme kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yaitu: pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nasionalisme kemanusiaan yang dikembangkan oleh NU ialah paham kebangsaan yang memberikan pengakuan kepada seluruh elemen bangsa yang terdiri atas suku, agama, ras, dan antar golongan yang berbeda untuk berpartisipasi aktif dalam melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan Pancasila. Nasionalisme kemanusiaan diwujudkan melalui kegiatan dakwah dan pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dalam meneguhkan dan menyebarkan pemahaman aswaja sebagai pilar penguatan adpatasi, integrasi, pencapaian tujuan dan pemeliharaan tatanan sebagai bangsa yang berdaulat. Dalam mengimplementasikan nasionalisme kemanusiaan, NU menerapakan prinsip dasar yaitu tawazun (keseimbangan), tasamuh (toleran), tawasut (moderat), dan i’tidal (adil) dalam berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara.This paper aims to describe the role of Nahdlatul Ulama (NU) in counteracting radicalism in Indonesia through strengthening humanitarian nationalism. These objectives are described in three main problems, namely: how is the concept of humanitarian nationalism developed by NU, how NU's efforts to realize humanitarian nationalism, and how NU implements humanitarian nationalism in the life of the nation and state. This study uses historical methods, namely: topic selection, heuristics, criticism, interpretation and historiography. The results show that the humanitarian nationalism developed by NU is a nationalism that gives recognition to all elements of the nation consisting of ethnicity, religion, race, and between different groups to actively participate in exercising rights and obligations based on Pancasila. Humanitarian nationalism is manifested through preaching and education activities to produce superior human resources in strengthening and spreading the understanding of aswaja as pillars of strengthening adaptation, integration, achieving goals and maintaining order as a sovereign nation. In implementing humanitarian nationalism, NU applies the basic principles of tawazun (balance), tasamuh (tolerant), tawasut (moderate), and i'tidal (fair) in various sectors of the life of the nation and state.
Etika Islam dan Etos Kerja Pada Masyarakat Petani di Desa Bulutellue Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai Abdul Rahman
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 9, Nomor 1, Maret 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v1i1.32267

Abstract

Abstrak: Aktivitas ekonomi pedesaan dihubungkan terhadap masyarakat yang lebih luas. Dalam pandangan ini petani di Desa Bulutellue bekerja mencari nafkah bukan sekadar pemenuhan kebutuhan komsumsi rumah tangga, namun juga dibarengi dengan nuansa keagamaan, bahwa bekerja itu merupakan bentuk pengabdian kepada Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi etika Islam yang berkaitan dengan etos kerja serta implikasinya bagi kehidupan masyarakat petani di Desa Bulutellue. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan melakukan perbandingan dari hasil penelitian yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pencarian nafkah petani di Desa Bulutellue dipacu oleh etos kerja yang berlandaskan pada etika Islam dan kearifan lokal, sehingga petani dapat berdaya dari segi ekonomi tanpa mengalami ketergantungan terhadap bantuan dari pemerintah.   Abstract: Rural economic activity is linked to the wider community. In this view, farmers in Bulutellue Village work to earn a living not only to fulfill household consumption needs, but also accompanied by religious nuances, that work is a form of devotion to God. This study aims to elaborate on Islamic ethics related to work ethic and its implications for the life of the farming community in Bulutellue Village. This study used qualitative research methods. Data were collected through observation and interviews. The data that has been collected is then analyzed by comparing the results of the relevant research. The results showed that the livelihood pattern of farmers in Bulutellue Village was driven by a work ethic based on Islamic ethics and local wisdom, so that farmers could be empowered from an economic perspective without experiencing dependence on assistance from the government.
DESAKRALISASI PARTAI POLITIK ISLAM PADA AWAL REFORMASI DI INDONESIA Abdul Rahman
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/candrasangkala.v8i1.14354

Abstract

Abstract: This study aims to determine (1) the emergence of Islamic parties at the beginning of the reformation (2) the relationship between the desacralization of Islamic parties and the defeat of Islamic parties. The research method applied is the historical method. The results showed that (1) the emergence of so many Islamic parties at the beginning of the reformation was one of the impacts of President B.J Habibie's policy which opened the faucet of democracy by providing opportunities for all citizens of the Republic of Indonesia to form associations and gather through political parties. (2) The presence of an Islamic political party in the 1999 election contestation did not get the majority support from the public so that it failed to emerge as the main winner. The failure of Islamic parties to gain popular support cannot be separated from Nurcholish Madjid's idea of the desacralization of Islamic parties through the jargon of Islam yes, Islamic party no. In addition, the failure of Islamic parties to gain popular support, because the number of Islamic parties is so large that the voter's voice from among Muslims is divided, and Islamic parties are unable to compete with nationalist parties both in terms of financial and work programs offered to voters.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kemunculan partai Islam pada awal reformasi (2) keterkaitan antara desakralisasi partai Islam dengan kekalahan partai Islam. Metode penelitian yang diterapkan ialah metode historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemunculan partai Islam yang begitu banyak pada awal reformasi merupakan salah satu dampak dari kebijakan Presiden B.J Habibie yang membuka keran demokrasi dengan memberikan kesempatan kepada segenap warga negara Republik Indonesia untuk berserikata dan berkumpul melalui jalur partai politik. (2) Kehadiran partai politik Islam dalam kontestasi pemilu 1999 tidak mendapat dukungan mayoritas dari masyarakat sehingga gagal tampil sebagai pemenang utama. Kegagalan partai Islam memperoleh dukungan rakyat tidak dapat dilepaskan dari gagasan Nurcholish Madjid tentang desakralisasi partai Islam melalui jargonnya Islam yes, partai Islam no. Selain itu, kegagalan partai Islam meraih dukungan rakyat, karena jumlah partai Islam sangat banyak sehingga suara pemilih dari kalangan Islam terbagi-bagi, dan partai Islam kalah bersaing dengan partai nasionalis baik dari segi finansial maupun program kerja yang ditawarkan kepada pemilih
The Spirit of Mattola Palallo in Educating Children of Farmers’ Family in Bulutellue Village Sinjai Regency Abdul Rahman; Najamuddin Najamuddin; Nurlela Nurlela
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 3 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.929 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i3.1815

Abstract

This research was conducted to reveal the efforts of parents in Bulutellue Village, especially from the farming community in nurturing their children based on the spirit of mattola palallo. The spirit of mattola palallo is related to the expectations of parents for their children to be able to achieve a standard of living that exceeds the lives of their parents both in terms of education and economic welfare. The researcher used a qualitative method where data were collected through observation and interviews. The results showed that the efforts of parents in nurturing their children with the spirit mattola palallo approach were taken by introducing the main values of Bugis culture, namely lempu (honest), adele (fair), macca (scholar), and sitinaja (proper). The spirit of mattola palallo is also instilled in children based on the conditions of the times that demand collaboration in solving problems while achieving a prosperous life.