Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOLIK KULIT BUAH SALAK PONDOH (Salacca zalacca (Gaert.) Voss) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes DAN Pseudomonas aeruginosa Ade Irawan; Mariam Ulfah; Nabila Silvia Haerani
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/dl.v7i1.13096

Abstract

Infeksi kulit merupakan penyakit yang diakibatkan oleh bakteri. Salah satu penyebab penyakit infeksi adalah bakteri Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa. Senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang terkandung dalam kulit buah salak pondoh berpotensi sebagai agen antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak etanolik kulit buah salak pondoh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa. Uji antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi sumuran dengan variasi konsentrasi ekstrak 30%, 60% dan 90%.  Klindamisin dan Ciprofloxacin sebagai kontrol positif dan DMSO 10% sebagai kontrol negatif. Analisis data dengan One-Way Anova dan Post Hoc LSD. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata diameter zona hambat bakteri P.acnes pada konsentrasi 90% sebesar 18,66 mm dikategorikan sebagai kategori kuat, rata-rata diameter zona hambat bakteri P.aeruginosa pada konsentrasi 90% sebesar 14,5 mm dikategorikan sebagai kategori kuat. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanolik kulit buah salak pondoh mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa.
Aktivitas Antijamur Ekstrak Aseton Daun Teratai Putih (Nymphae alba) Terhadap Jamur Candida albicans Ade Irawan; Mariam Ulfah; Teguh Adiyas Putra
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8210

Abstract

Indonesia is a tropical country with very diverse plants. This plant is a source of secondary metabolite compounds that have pharmacological activities that combine a variety of them including antifungal. One of them is the white lotus (Nymphae alba). This plant contains flavonoids, phenols, terpenoids and alkaloids. This plant also has pharmacological activities including antioxidant, antiobesity, analgesic and antidiarrheal. This study aims to determine the inhibition zone of white lotus acetone extract (N.alba) against the fungus Candida albicans. The extraction process was carried out by maceration method with acetone solvent for 3 x 24 hours. The antifungal test method was carried out using the disc diffusion method, three concentrations of acetone extract were used, 25%, 50% and 75%, the positive control used was ketoconazole and the negative control was 10% DMSO. The results of this study were white lotus acetone extract which had an inhibition zone value of 11.8 mm for the extract with a concentration of 25% in the strong category, 14 mm for the extract with a concentration of 50% in the strong category, and 16.3 mm for the extract with a concentration of 75 % in the strong category, while the positive control has an inhibition zone value of 10 mm. This proves that white lotus has good potential as an antifungal agent from plant. 
FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL-OFF KOMBINASI EKSTRAK ETANOLIK DAUN SIRIH (Piper betle L.) DAN MADU (Mel depuratum): FORMULATION OF MASK GEL PEEL-OFF COMBINATION OF BETEL LEAF ETANOLIC EXTRACT (Piper betle L.) AND HONEY (Mel depuratum) Ismanurrahman Hadi; Amelia Zannah; Ade Irawan
Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/mh.v3i2.484

Abstract

Daun Sirih (Piper betle L.) dan madu merupakan bahan alam yang mengandung antioksidan yang tinggi dan memiliki banyak efek farmakologis. Selain itu, keduanya juga memiliki kandungan senyawa fenolik yang tinggi. Disisi yang lain, pengembangan kosmetika berbahan alam semakin diminati oleh konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasikan daun sirih dan madu menjadi sediaan masker gel peel- off,  karena sediaan masker gel peel-off lebih mudah digunakan dan bermanfaat untuk memperbaiki serta merawat kulit wajah.  Serbuk daun sirih (Piper betle L.) dimaserasi dengan pelarut Etanol kemudian dilanjutkan dengan skrining fitokimia. Skrining fitokimia dilakukan dengan uji reaksi kimia dan KLT. Hasil yang didapatkan menunjukkan daun sirih mengandung senyawa flavonoid, saponin dan polifenol. Selanjutnya dilakukan formulasi sediaan masker gel peel-off. Sediaan yang sudah dibuat dievaluasi sediaan fisik (Organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, waktu kering) dan konsumen (Iritasi dan kesukaan). Hasil yang didapatkan dari formulasi sediaan masker gel peel-off berbahan aktif ekstrak etanolik daun sirih (Piper betle L.) dan madu (Mel depuratum) telah memenuhi persyaratan dalam evaluasi mutu fisik sediaan pada parameter (organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, waktu kering) dan evaluasi konsumen (iritasi dan kesukaan). Disisi yang lain, evaluasi uji sifat fisik dan uji konsumen yang memenuhi persyaratan pada  F2 dengan konsentrasi daun sirih 1% dan madu 0,5%. Hasil ini menunjukkan bahwa F2 merupakan formula terbaik dari formulasi sediaan masker gel peel off berbahan aktif ekstrak etanolik daun sirih dan madu.
STUDI IN SILICO DAN IN VITRO: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOLIK MANGROVE (Rhizophora stylosa) DENGAN TARGET PERUSAKAN DINDING SEL Escherichia coli: AN IN SILICO AND IN VITRO STUDY: ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF MANGROVE ETHANOLIC EXTRACT (Rhizophora stylosa) TARGETTED ON CELL WALL DESTRUCTION OF Escherichia coli Ismanurrahman Hadi; Mariam Ulfah; Like Efriani; Teguh Adiyas Putra; Ade Irawan
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.617

Abstract

Rhizopora stylosa merupakan sub-spesies dari tumbuhan bakau yang diketahui secara empiris digunakan sebagai obat tradisional. Habitat yang berada di perairan payau menyebabkan tumbuhan ini memiliki senyawa fitokimia yang berbeda dari tumbuhan lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi aktivitas antibakteri dari R. stylosa pada bakteri Escherichia coli dengan menarget perusakan dinding bakteri. Penelitian ini menggunakan pendekatan komputasional disertai uji aktivitas antibakteri dan kadar kebocoran protein. Prediksi aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan molecular docking pada penicillin-binding protein (PDB ID: 3UY6), sedangkan uji aktivitas antibakteri dilakukan pada bakteri Escherichia coli menggunakan metode Mc konkey dilanjutkan dengan analisis kadar kebocoran protein (protein leakage) menggunakan uji Bradford. Uji identifikasi kandungan fitokimia juga dilakukan untuk memastikan kandungan fitokimia yang ada pada ekstrak etanol bakau. Hasil studi in silico menunjukkan adanya afinitas lebih tinggi dari semua senyawa uji dibandingkan amoxicillin pada penicillin-binding protein. Sementara itu, hasil studi in vitro menunjukkan nilai rata – rata diameter zona hambat (DZH) uji yaitu: 6,63 mm (40%); 6,67 (60%); 9,00 (80%) serta 13 mm (amoxicillin); serta uji protein leakage menunjukkan adanya kebocoran protein pada semua seri konsentrasi sampel dan standar amoxicillin. Analisis statistika menunjukkan ekstrak bakau kadar 80% memiliki aktivitas antibakteri dan protein leakage tertinggi, meskipun efeknya tidak sekuat amoxicillin. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan ekstrak etanol bakau (R. stylosa) memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai agen antibakteri yang menargetkan kerusakan dinding sel. Kata Kunci: Rhizophora stylosa, antibakteri, molecular docking, in vitro
UJI AKTIVITAS INHIBISI ENZIM a-Glukosidase TERHADAP EKSTRAK ASETON, ETANOL, DAN METHANOL DAUN MANGROVE (Rhizopora Mucronata) SEBAGAI ANTIDIABETES: INHIBITION ACTIVITY OF a-Glucosidase ENZYME OF EXTRACTS ACETONE, ETHANOL, AND METANOL MANGROVE (Rhizopora mucronata) LEAF AS ANTIDIABETIC Like Efriani; Ismanurrahman Hadi; Ade Irawan; Mariam Ulfah; Teguh Adiyas Putra
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 4 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i4.651

Abstract

Diabetes mellitus tipe II merupakan kelainan metabolik yang disebabkan karena ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi insulin sehingga menyebabkan hiperglikemia. Akarbose menjadi salah satu obat dalam pengobatan dari diabetes mellitus dengan cara menghambat inhibisi enzim a-glukosidase. Tanaman mangrove (Rhizopora mucronata) diketahui mempunyai senyawa fitokimia dengan berbagai aktivitas farmakologis. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mendapatkan informasi aktivitas penghambatan enzim a-glukosidase dari ekstrak metanol, etanol, dan aseton daun mangrove. Penelitian ini dilakukan dengan memaserasi simplisia daun mangrove pada pelarut metanol, etanol, dan aseton. Maserat yang didapatkan, diujikan secara kualitatif untuk mengidentifikasi kandungan golongan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan terpenoid, lalu dilanjutkan dengan mengujikan inhibisi aktivitas dari enzim a-glukosidase dengan konsentrasi ekstrak 0,5; 1; 1,5; 2; dan 3 mg/mL menggunakan Microplate Elisa Reader dan dilanjutkan pengukuran absorbansi dengan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 405 nm. Hasil yang didapatkan menunjukkan maserat dari ketiga jenis pelarut tersebut terbukti memiliki kandungan senyawa golongan alkaloid, flavonoid, saponin, dan terpenoid. Uji aktivitas inhibisi menunjukkan aktivitas inhibisi dari ekstrak metanol (3,5 mg/mL), etanol (2,6 mg/mL), dan aseton (2,1 mg/mL). Ekstrak aseton memiliki aktivitas inhibisi paling baik karena semakin kecil nilai IC50 maka semakin baik aktivitas inhibisi pada enzim a-glukosidase. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak aseton mangrove memiliki aktivitas inhibisi paling baik dibandingkan kedua ekstrak lainnya.
Pemberdayaan Ibu-Ibu Rumah Tangga Gumulung Tonggoh Kabupaten Cirebon dalam Pembuatan Kutan Tea MARIAM ULFAH; ade irawan; ismanurrahman hadi
BAKTIMU : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/bm.v3i2.891

Abstract

Rambutan merupakan buah asli Indonesia yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Rambutan mengandung banyak senyawa metabolit sekunder dengan aktivitas farmakologis yang beranekaragam diantaranya adalah antioksidan, antikanker dan antibakteri. Sejauh ini, kulit rambutan tidak dimanfaatkan and dibuang sebagai limbah dari buah rambutan, walaupun sebenarnya kulit ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan kesehatan. Tujuan dari program ini adalah untuk membuat produk tehkulit rambutan (KUTAN TEA). Target dari kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga Desa Gumulung Tonggoh Kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan di dalam program ini mencakup tiga tahap yaitu sosialisasi kegiatan, penyuluhan tentang manfaat buah rambutan bagi kesehatan dan pelatihan pembuatan teh kulit rambutan (Kutan Tea). Adapun hasil dari program ini adalah meningkatnya pengetahuan warga desa akan manfaat buah rambutan hal ini dapat dilihat dari kegiatan pretestdan post test yang diberkan kepada peserta. Ibu-ibu rumah tangga desa Gumulung Tonggoh dapat membuat produk Kutan Tea dengan kualitas yang baik dari kulit buah rambutan.
Pemberdayaan Ibu-Ibu Rumah Tangga Gumulung Tonggoh Kabupaten Cirebon dalam Pembuatan Kutan Tea MARIAM ULFAH; ade irawan; ismanurrahman hadi
BAKTIMU : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/bm.v3i2.891

Abstract

Rambutan merupakan buah asli Indonesia yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Rambutan mengandung banyak senyawa metabolit sekunder dengan aktivitas farmakologis yang beranekaragam diantaranya adalah antioksidan, antikanker dan antibakteri. Sejauh ini, kulit rambutan tidak dimanfaatkan and dibuang sebagai limbah dari buah rambutan, walaupun sebenarnya kulit ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan kesehatan. Tujuan dari program ini adalah untuk membuat produk tehkulit rambutan (KUTAN TEA). Target dari kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga Desa Gumulung Tonggoh Kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan di dalam program ini mencakup tiga tahap yaitu sosialisasi kegiatan, penyuluhan tentang manfaat buah rambutan bagi kesehatan dan pelatihan pembuatan teh kulit rambutan (Kutan Tea). Adapun hasil dari program ini adalah meningkatnya pengetahuan warga desa akan manfaat buah rambutan hal ini dapat dilihat dari kegiatan pretestdan post test yang diberkan kepada peserta. Ibu-ibu rumah tangga desa Gumulung Tonggoh dapat membuat produk Kutan Tea dengan kualitas yang baik dari kulit buah rambutan.
FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL-OFF KOMBINASI EKSTRAK ETANOLIK DAUN SIRIH (Piper betle L.) DAN MADU (Mel depuratum): FORMULATION OF MASK GEL PEEL-OFF COMBINATION OF BETEL LEAF ETANOLIC EXTRACT (Piper betle L.) AND HONEY (Mel depuratum) Ismanurrahman Hadi; Amelia Zannah; Ade Irawan
Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/mh.v3i2.484

Abstract

Daun Sirih (Piper betle L.) dan madu merupakan bahan alam yang mengandung antioksidan yang tinggi dan memiliki banyak efek farmakologis. Selain itu, keduanya juga memiliki kandungan senyawa fenolik yang tinggi. Disisi yang lain, pengembangan kosmetika berbahan alam semakin diminati oleh konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasikan daun sirih dan madu menjadi sediaan masker gel peel- off,  karena sediaan masker gel peel-off lebih mudah digunakan dan bermanfaat untuk memperbaiki serta merawat kulit wajah.  Serbuk daun sirih (Piper betle L.) dimaserasi dengan pelarut Etanol kemudian dilanjutkan dengan skrining fitokimia. Skrining fitokimia dilakukan dengan uji reaksi kimia dan KLT. Hasil yang didapatkan menunjukkan daun sirih mengandung senyawa flavonoid, saponin dan polifenol. Selanjutnya dilakukan formulasi sediaan masker gel peel-off. Sediaan yang sudah dibuat dievaluasi sediaan fisik (Organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, waktu kering) dan konsumen (Iritasi dan kesukaan). Hasil yang didapatkan dari formulasi sediaan masker gel peel-off berbahan aktif ekstrak etanolik daun sirih (Piper betle L.) dan madu (Mel depuratum) telah memenuhi persyaratan dalam evaluasi mutu fisik sediaan pada parameter (organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, waktu kering) dan evaluasi konsumen (iritasi dan kesukaan). Disisi yang lain, evaluasi uji sifat fisik dan uji konsumen yang memenuhi persyaratan pada  F2 dengan konsentrasi daun sirih 1% dan madu 0,5%. Hasil ini menunjukkan bahwa F2 merupakan formula terbaik dari formulasi sediaan masker gel peel off berbahan aktif ekstrak etanolik daun sirih dan madu.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOLIK KULIT BUAH SALAK PONDOH (Salacca zalacca (Gaert.) Voss) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes DAN Pseudomonas aeruginosa Ade Irawan; Mariam Ulfah; Nabila Silvia Haerani
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/dl.v7i1.13096

Abstract

Infeksi kulit merupakan penyakit yang diakibatkan oleh bakteri. Salah satu penyebab penyakit infeksi adalah bakteri Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa. Senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang terkandung dalam kulit buah salak pondoh berpotensi sebagai agen antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak etanolik kulit buah salak pondoh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa. Uji antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi sumuran dengan variasi konsentrasi ekstrak 30%, 60% dan 90%.  Klindamisin dan Ciprofloxacin sebagai kontrol positif dan DMSO 10% sebagai kontrol negatif. Analisis data dengan One-Way Anova dan Post Hoc LSD. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata diameter zona hambat bakteri P.acnes pada konsentrasi 90% sebesar 18,66 mm dikategorikan sebagai kategori kuat, rata-rata diameter zona hambat bakteri P.aeruginosa pada konsentrasi 90% sebesar 14,5 mm dikategorikan sebagai kategori kuat. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanolik kulit buah salak pondoh mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa.