Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Pupuk Cair Organik (POC) Bonggol Pisang Terhadap Produksi Tanaman Caisim (Brassica juncea L.) Sistem Wick Zul Fahmi; Suryani Suryani; Siti M. Sholihah
JURNAL PERTANIAN Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v11i2.1117

Abstract

Caisim (Brassica juncea L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang mudah tumbuh di Indonesia dan biasa dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok masyarakat. Pengembangan budidaya caisim mempunyai prospek baik untuk mendukung upaya peningkatan pendapatan petani dan peningkatan gizi masyarakat. Pemanfaatan bonggol pisang dan limbah air beras sebagai pupuk organik cair merupakan alternatif yang dapat dilakukan sebagai pemanfaatan dan pengolahan limbah pertanian agar dapat menciptakan pertanian berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan perkembangan tanaman Caisim pada berbagai konsentrasi nutrisi ABmix dan Pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang dengan sistem wick. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan kampus B Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia pada Juli sampai dengan Agustus 2020. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 4 taraf konsentrasi paket nutrisi ABmix dan Pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang yaitu: P1 = ABmix 4,5 ml/L air + POC 100 ml/L air, P2 = ABmix 6,5 ml/L air + POC 70 ml/L air, P3 = ABmix 8,5 ml/L air + POC 40 ml/L air dan P4 = ABmix 10,5 ml/L air. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan bobot segar tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh berbeda antara perlakuan berbagai konsentrasi nutrisi ABmix dan POC Bonggol Pisang dengan perlakuan yang lainnya terhadap pertumbuhan tanaman Caisim (Brassica juncea L.) dengan sistem wick. Penggunaan konsentrasi nutrisi ABmix dan POC Bonggol Pisang yang paling baik pada umur 35 HST adalah dosis ABmix 8,5 ml/L air + POC 40 ml/L air dengan hasil tinggi tanaman (21,3 cm), jumlah daun (9 helai), luas daun (3,14 cm2), bobot segar tanaman  (22,14 gr).Kata kunci: Hidroponik, Sistem Wick, POC Bonggol Pisang, ABmix, Caisim
Pengaruh Dosis Kompos Kulit Bawang Merah Terhadap Pertumbuhan Sawi Samhong (Brassica rapa) Andreas Thata Jatra; Luluk Syahr Banu; Siti M. Sholihah
JURNAL PERTANIAN Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v12i2.1873

Abstract

Sawi samhong merupakan sayuran yang mempunyai nilai ekonomis dan bergizi tinggi dibandingkan dengan beberapa jenis vareitas sawi lainnya. Salah satu upaya peningkatan produktivitas budidaya sawi samhong adalah dengan pemupukan. Penggunaan kompos kulit bawang merah sebagai pupuk organik pada budidaya tanaman sawi samhong, berperan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia tanah dan biologi tanah, meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil panen, dan aman untuk dikonsumsi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dosis kompos kulit bawang merah terhadap pertumbuhan sawi samhong dan mengetahui dosis kompos kulit bawang merah yang menghasilkan pertumbuhan terbaik pada sawi samhong. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, pada bulan Juli sampai Agustus 2021. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan satu faktor (dosis kompos kulit bawang merah), yang terdiri atas empat perlakuan yaitu : D0 (0 gram/polibag), D1 (500 gram/polibag), D2 (1.000 gram/polibag) dan D3 (1.500 gram/polibag) diulang 6 kali. Variabel penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun dan bobot basah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis kompos kulit bawang merah berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun dan bobot basah. Perlakuan dosis kompos kulit bawang merah 1.500 gram/polibag memberikan hasil terbesar pada tinggi tanaman (27,20 cm), jumlah daun (13,70 helai), lebar daun (13,70 cm), panjang daun (24,20 cm), dan bobt basah (101,67 gr). Kata kunci: pupuk organik, kompos, limbah kulit bawang merah, sawi samhong
Pembuatan Tepung Wortel (Daucus carota L) Ditinjau dari Varietas Wortel dan Konsentrasi Na-Metabisulfit terhadap Kandungan Total Karoten Siti M Sholihah
JURNAL PERTANIAN Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v12i1.1441

Abstract

Wortel (Daucus carota L) merupakan bahan makanan yang mengandung karoten (pro vitamin A), thiamin, riboflavin dan tinggi kandungan gulanya. Sebagian besar wortel dikonsumsi dalam bentuk segar, diolah untuk sayur, dan ada juga yang dibuat juice. Penanganan wortel yang tepat untuk memperpanjang daya simpan, karena mudah sekali rusak adalah dengan cara dikeringkan dan diolah menjadi tepung wortel. Tepung wortel dapat digunakan sebagai campuran makanan bayi, campuran saos, dan sebagai bahan pewarna alami (colouring agent) untuk produk makanan khusus, seperti keju, ice cream, margarin, roti dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh varietas wortel dan konsentrasi Na-metabisulfit terhadap kandungan total karoten tepung wortel. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok secara factorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor 1, yaitu Varietas wortel (W) : varietas Arnas (W1) dan varietasTosari (W2), sedangkan faktor ke 2, yaitu Konsentrasi Na-metabisulfit (S) : 250 ppm (S1), 500 ppm (S2), dan 750 ppm (S3). Hasil penelitian menunjukkan mutu tepung wortel yang baik diperoleh dari kombinasi perlakuan varietas Tosari dengan konsentrasi Na-metabisulfit 500 ppm. Tepung wortel yang dihasilkan mempunyai penurunan total karoten sebesar 5,46%; kadar air 2,84%; Aw 0,36; rendemen 6,56%; residu SO2 54,4 ppm; tingkat kesukaan warna dan bau sebesar 8,07 dan 5,87. Kata Kunci: tepung wortel, arnas, tosari, total karoten
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA JENIS SAYURAN BUAH TERHADAP DOSIS PUPUK ORGANIK BOKASHI PUPUK KANDANG ARANG SEKAM Deudeu Santi Hotimah; S Suryani; Siti M Sholihah
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.439 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i1.86

Abstract

Beberapa jenis komoditi sayuran buah yang sangat dibutuhkan oleh semua orang dari berbagai lapisan masyarakat adalah tomat, cabai rawit, dan terung ungu. Tujuan penelitian untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi  jenis tanaman sayuran buah (tomat, cabai rawit dan terung ungu) terhadap dosis pupuk organik bokashi pupuk kandang arang sekam, mengetahui interaksi antara dosis pupuk dan jenis sayuran buah terhadap pertumbuhan dan produksinya dan mengetahui dosis pupuk yang paling tepat dan hasil maksimal untuk pertumbuhan dan produksi jenis sayuran buah. Pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan di green house Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia, pada bulan Maret sampai Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 3x3 dengan 4 ulangan. Faktor yang diteliti adalah dosis pupuk (B) yang terdiri dari 3 taraf yaitu: B1 (1.25kg/polybag), B2 (2.50kg/polybag), B3 (3.75kg/polybag) dan jenis tanaman sayuran buah T1 (tomat), T2 (cabai rawit), T3 (terung ungu). Terdapat interaksi antara dosis pupuk dan jenis sayuran buah terhadap jumlah buah dan berat buah. Interaksi yang memberikan hasil terbesar adalah dosis pupuk 3.75kg/polybag dan jenis sayuran buah tomat. Pemberian dosis pupuk dalam budidaya secara organik maka dianjurkan untuk memilih dosis yang 3.75kg/polybag. Kata kunci: bokashi, sayuran buah, pertumbuhan, produksi
Pengaruh Konsentrasi Urin Kelinci terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bayam Merah (Amaranthus gangeticus voss) Sri Hartini; Siti M Sholihah; Endjang Manshur
JURNAL PERTANIAN Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.254 KB) | DOI: 10.52643/jir.v10i1.355

Abstract

Bayam merah (Amaranthus gangeticus voss) merupakan sayuran yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi dibandingkan dengan beberapa jenis varietas bayam lainnya, di samping itu bayam merah merupakan salah satu sayuran bergizi tinggi karena banyak mengandung protein, vitamin A, vitamin C dan garam-garam mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu upaya peningkatan produktivitas budidaya tanaman bayam merah adalah dengan pemupukan. Penggunaan urin kelinci sebagai pupuk  organik pada budidaya tanaman bayam merah berperan untuk memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan nutrisi tanaman, dan aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  konsentrasi urin kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah dan mengetahui konsentrasi terbaik urin kelinci dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 1 faktor (konsentrasi urin kelinci), yang  terdiri atas 5 perlakuan yaitu : U1 (0 ml/liter), U2 (50 ml/liter), U3 (100 ml/liter), U4 (150 ml/liter), dan  U5 (200 ml/liter) diulang 4 kali. Paramater yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, bobot basah dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi urin kelinci berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, bobot basah  dan panjang akar. Perlakuan konsentrasi urin kelinci 200ml/liter air memberikan hasil terbesar pada tinggi tanaman (21.07 cm), jumlah daun                  (13.50 helai), panjang daun (19.52 cm), bobot segar (12.50 gram) dan panjang akar (8.65 cm).                               Kata Kunci: Pupuk organik , Urin kelinci, Bayam merah
PENGARUH MODEL SAMBUNGAN DAN WAKTU PEMBUKAAN SUNGKUP TERHADAP KEBERHASILAN SAMBUNG PUCUK TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus macrophyllus) Dani Sunandar; Siti M. Sholihah; Ryan Firman Syah
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.972 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i1.87

Abstract

Durian merupakan tanaman bernilai ekonomis cukup tinggi, dapat meningkatan pendapatan petani dan devisa negara. Penyediaan bibit yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya Durian. Tujuan penelitian membuktikan  model sambungan dan waktu pembukaan sungkup, dapat memperoleh bibit durian yang berkualitas  baik. Metode perbanyakan bibit Durian dengan cara menyambung ditujukan untuk mengekalkan sifat-sifat  klon, memperoleh tanaman yang kuat, memperbaiki jenis-jenis tanaman yang telah tumbuh, sehingga jenis yang tidak diinginkan diubah dengan jenis yang dikehendaki. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari dua faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah  Model  sambungan (A), terdiri dari 3 taraf,  yaitu : A1 (sambung samping), A2 (sambung miring), A3 (sambung celah /V), faktor ke dua adalah waktu pembukaan sungkup (S), terdiri dari 3 taraf, yaitu  : S1 (25 hari), S2 (32 hari) , S3 (39 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara model sambungan dan waktu pembukaan sungkup terhadap keberhasilan sambung pucuk tanaman durian. Model sambung celah/V) berpengaruh terhadap jumlah tunas, jumlah daun tunas, lebar daun tunas dan panjang tunas. Waktu pembukaan sungkup 25 HSP berpengaruh terhadap jumlah tunas, jumlah daun tunas, sedangkan waktu pembukaan sungkup 39 HSP berpengaruh terhadap lebar daun tunas dan panjang daun tunas. Kata Kunci : model sambungan, sungkup, durian
APLIKASI DOSIS PUPUK CAIR LIMBAH LIDAH BUAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN Gordianus Amuro; Luluk Syahr Banu; Siti M Sholihah
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.289 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i2.292

Abstract

Permintaan sayur kailan semakin meningkat dan tidak disertai dengan meningkatnya produksi. Limbah lidah buaya memiliki potensi sebagai penambah unsur hara yang tinggi bagi tanaman kailan karena cepat terdekomposisi. Oleh karena itu, pemberian pupuk cair limbah lidah buaya  diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi kailan. Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk cair limbah lidah buaya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kailan dan 2) untuk mengetahui dosis pupuk organik cair limbah lidah buaya terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kailan.Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan, Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia, Jakarta pada Maret - Agustus 2018, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari   6 perlakuan dengan 4 ulangan pada setiap percobaan. Perlakuan dosis pupuk cair limbah lidah buaya adalah P0 (0 ml/liter air), P1 (5 ml/liter air), P2 (10 ml/liter air), P3 (15 ml/liter air), P4 (20 ml/liter air), P5 (20 ml/liter air). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, bobot segar tanaman, dan berat akar. Hasil data yang didapat dianalisis dengan ANOVA (Analisys Of Variance), dilanjutkan dengan uji BNT 5 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa dosis pupuk cair limbah lidah buaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan, dimana perlakuan P3(15 ml/liter air) memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kailan tertinggi dibandingkan perlakuan P0 (0 ml/liter air), P1 (5 ml/liter air), P2 (10 ml/liter air), P4 (20 ml/liter air), dan  P5 (20 ml/liter air). Kata kunci : kailan, pupuk cair lidah buaya, pertumbuhan, hasil
Pelatihan Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Di Lahan Sempit Kepada Anggota Poktan Kelurahan Bampu Apus Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Reni Nurjasmi; Siti M. Sholihah; Suryani Suryani; Luluk Syahr Banu; Maria Aditia Wahyuningrum
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1206.03 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v3i2.523

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesadaran serta memotivasi masyarakat khususnya kelompok ibu-ibu rumah tangga untuk menerapkan teknologi pertanian perkotaan sederhana di lahan sempit. Optimalisasi pemanfaatan lahan sempit dapat meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan keluarga.Kegiatan pengabdian ini dilakukan di RPTRA Bambu Petung Kelurahan Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. Sasaran kegiatan adalah 20 orang anggota Poktan Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. Kegiatan diawali dengan pre-tes dan diakhiri dengan pos-tes. Metode kegiatan yaitu metode ceramah, diskusi dan demonstrasi praktik langsung budidaya tanaman. Metode ceramah berupa presentasi  materi oleh narasumber yang meliputi budidaya tanaman hidroponik dalam baskom, budidaya tanaman bawang dalam polibag dan polikultur tanaman sayuran dalam polibag.  Metode demonstrasi bertujuan memudahkan peserta untuk mengikuti informasi yang disampaikan penyaji.Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa secara umum sebelum kegiatan dilaksanakan peserta telah mengetahui pertanian perkotaan bahkan beberapa peserta telah menerapkan teknologi budidaya tanaman dalam polibag di rumah mereka namun aktivitas tersebut hanya dilakukan di waktu luang.  Jenis tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman hias, sayuran dan tanaman obat keluarga. Setelah kegiatan selesai dilaksanakan, peserta merasa sangat terbantu karena menambah pengetahuan mereka tentang macam-macam teknologi pertanian perkotaan yang dapat diterapkan termasuk teknologi sederhana. Peserta juga antusias untuk menerapkan teknologi tersebut di rumah masing-masing serta bersedia untuk mensosialisasikan hasil kegiatan kepada masyarakat kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal. Kata kunci: Urban Farming, Lahan Sempit, Budidaya Sayuran, Pengabdian Masyarakat
Pelatihan Teknologi Pertanian Perkotaan Suryani Suryani; Reni Nurjasmi; Siti M Sholihah; Ayu Vandira Candra Kusuma
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.347 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v1i1.445

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat berjudul Penyuluhan/Pelatihan Teknologi  Pertanian Perkotaan. Tujuan pengabdian kegiatan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya teknologi pertanian perkotaan mengingat semakin sempitnya lahan perkotaan dan bahan pangan yang semakin mahal, mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan sempit di perkotaan melalui sosialisasi berbagai teknologi budidaya, memfasilitasi keingintahuan Kelompok Tani di Kelurahan Ceger tentang pengetahuan tentang bercocok tanam dengan penerapan teknologi pertanian perkotaan, serta terbukanya peluang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya generasi muda menuju swasembada pangan. Metode kegiatan meliputi ceramah, diskusi dan konsultasi serta praktek teknologi pertanian perkotaan Kegiatan PKM dihadiri oleh 39 dari dari Anggota Kelompok Tani serta perwakilan dari Kelurahan Ceger,  perwakilan dari Rektorat URINDO, dan dari Fakultas Pertanian URINDO. Program kerja yang dibuat oleh Fakultas Pertanian mendapat sambutan yang positif dari anggota kelompok tani. Antusias dan dukungan dari berbagi pihak tentang pertanian perkotaan memberikan angin segar untuk ketersediaan pangan khususnya di wilayah Kelurahan Ceger.  Kegiatan PKM dengan pelatihan/penyuluhan teknologi pertanian perkotaan memberikan solusi bagi anggota untuk mengisi waktu luang, dan memenuhi ketersediaan pangan keluarga. Apabila usaha bercocok tanam di kembangkan secara sungguh-sungguh, tidak mustahil dapat menciptakan pekerjaan baru, sehingga dapat menekan jumlah pengganguran di Jakarta. Kata kunci: pelatihan, pertanian perkotaan, kelompok tani
PENGARUH PEMBERIAN Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae var. Acephala) SISTEM VERTIKULTUR Evi Oktaviani; Siti M Sholihah
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 3 No 1 (2018): Februari
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kailan (Brassica oleraceae var. Acephala) merupakan salah satu komoditas sayuran yang cukup populer dan diminati masyarakat indonesia karena memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil suatu tanaman adalah ketersediaan unsur hara.Unsur hara dapat ditingkatkan ketersediaannya dalam tanah dengan bakteri pemicu pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Oleh sebab itu, Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) diberikan ke tanah untuk menambah ketersediaan unsur hara. Selama ini belum ada rekomendasi tentang dosis PGPR yang tepat untuk tanaman Kailan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Kailan dan mengetahui dosis PGPR yang tepat. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri atas 4 perlakuan dan 6 ulangan, yaitu : P0 (tanpa PGPR), P1 (100 ml PGPR/tanaman), P2 (150 ml PGPR/tanaman), P3 (200 ml PGPR/tanaman). Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar, dan panjang akar tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PGPR berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan, dimana perlakuan 200 ml PGPR memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman Kailan tertinggi dan tanpa PGPR memberikan hasil terendah