Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Deteksi Dini Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Pegawai Annisaa Fitrah Umara; Nuraini Nuraini; Shieva Nur Azizah Ahmad; Alpan Habibi; Azizah Al Ashri Nainar; Kartini, Hera Hastuti; Elly Purnamasari; Imas Yoyoh; Popy Irawati; Siti Latipah; Elang Wibisana
Media Karya Kesehatan Vol 3, No 2 (2020): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v3i2.26462

Abstract

Prevalensi penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia terus meningkat berdasarkan umur. Selain umur, faktor risiko penyakit jantung dilihat dari kadar kolesterol, diabetes mellitus, berat badan, dan hipertensi. Menurut data awal, rata-rata umur pegawai di SMA Negeri Kota Tangerang berada pada rentang umur yang memiliki risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah melalui anamnesis, pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, tinggi dan berat badan, serta Indeks Massa Tubuh (IMT). Metode dengan anamnesis dan pemeriksaan kesehatan dilakukan pada 42 orang peserta dalam satu waktu menggunakan skrining Jakarta Cardiovascular Score. Hasil anamnesis dan pemeriksaan kesehatan yaitu mayoritas peserta adalah perempuan berumur 50-54 tahun, 12 orang mengalami hipertensi, 20 orang dengan IMT berlebih, mayoritas tidak ada riwayat merokok dan diabetes mellitus. Sebanyak 14 orang dengan kolesterol ≥200 mg/dl dan mayoritas peserta tidak melakukan latihan fisik. Mayoritas peserta memiliki faktor risiko tinggi mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah berdasarkan hasil deteksi dini menggunakan Jakarta Cardiovascular Score. Dibutuhkan intervensi lanjut berupa edukasi mengenai pola hidup sehat dan pencegahan hipertensi seperti pengukuran tekanan darah secara rutin. Kata kunci: Deteksi dini, faktor risiko, penyakit jantung dan pembuluh darah.
Identifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII di SMP PGRI Cicalengka Sopiah, Sopi; Siti Latipah; Dwi Rahmawati; Eneng Metin Nuraeni; Muhamad Uli Nuha
Journal of Teacher Training and Educational Research Vol. 2 No. 1 (2024): Agustus 2024
Publisher : Yayasan Sahabat Literasi Edukasi dan Publikasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71280/jotter.v2i1.311

Abstract

Learning difficulties are a problem that causes a student to not be able to follow the learning process as well as other students in general. The aim of this research is to find out more about the factors that cause learning difficulties in class VIII students at PGRI Cicalengka Middle School. The research method used is a qualitative descriptive research method. The data collection techniques used are observation or observations in the field, interviews and documentation. The results of the research show that the learning difficulties experienced by class VIII students at PGRI Cicalengka Middle School are caused by several causal factors: (1) students' lack of concentration in studying, (2) students' lack of ability to understand certain subject matter, such as science subjects, English, Mathematics, and Informatics, (3) lack of teacher innovation in developing their teaching abilities, and (4) lack of support from parents.
Problem dan Solusi Dakwah Pada Masyarakat Multikultural: Praktik Dakwah di Masjid Lautze 2 Bandung Siti Latipah; Widjaya, Cheppy Risnandar Angga
LANTERA: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 4 No. 1 (2025): on progres
Publisher : Universitas Islam Nusantara, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/lantera.v4i1.3766

Abstract

Kajian ini mengangkat strategi dakwah inklusif yang diterapkan di Masjid Lautze 2 Bandung dalam membina mualaf Tionghoa di tengah masyarakat multikultural. Masjid ini menjadi salah satu contoh nyata model dakwah urban yang mampu mengakomodasi keberagaman budaya, etnis, dan keyakinan. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Temuan menunjukkan bahwa Masjid Lautze 2 Bandung mengembangkan strategi dakwah yang personal, kultural, dan humanis. Pembinaan mualaf dilakukan secara bertahap melalui pengajian rutin, pendampingan intensif, serta pendekatan budaya yang menghargai latar belakang Tionghoa. Dakwah tidak hanya berlangsung melalui ceramah, tetapi juga melalui aksi sosial, layanan konsultasi agama, serta kolaborasi lintas iman. Strategi dakwah inklusif yang diterapkan mampu menciptakan ruang dakwah yang ramah, relevan, dan kontekstual bagi masyarakat multikultural. Model ini dapat menjadi rujukan dalam merancang strategi dakwah yang lebih terbuka, toleran, dan berkelanjutan di wilayah urban dengan kompleksitas sosial serupa.
Problem dan Solusi Dakwah Pada Masyarakat Multikultural: Praktik Dakwah di Masjid Lautze 2 Bandung Siti Latipah; Widjaya, Cheppy Risnandar Angga
LANTERA: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 4 No. 1 (2025): on progres
Publisher : Universitas Islam Nusantara, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/lantera.v4i1.3766

Abstract

Kajian ini mengangkat strategi dakwah inklusif yang diterapkan di Masjid Lautze 2 Bandung dalam membina mualaf Tionghoa di tengah masyarakat multikultural. Masjid ini menjadi salah satu contoh nyata model dakwah urban yang mampu mengakomodasi keberagaman budaya, etnis, dan keyakinan. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Temuan menunjukkan bahwa Masjid Lautze 2 Bandung mengembangkan strategi dakwah yang personal, kultural, dan humanis. Pembinaan mualaf dilakukan secara bertahap melalui pengajian rutin, pendampingan intensif, serta pendekatan budaya yang menghargai latar belakang Tionghoa. Dakwah tidak hanya berlangsung melalui ceramah, tetapi juga melalui aksi sosial, layanan konsultasi agama, serta kolaborasi lintas iman. Strategi dakwah inklusif yang diterapkan mampu menciptakan ruang dakwah yang ramah, relevan, dan kontekstual bagi masyarakat multikultural. Model ini dapat menjadi rujukan dalam merancang strategi dakwah yang lebih terbuka, toleran, dan berkelanjutan di wilayah urban dengan kompleksitas sosial serupa.