Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Deteksi Dini Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Pegawai Annisaa Fitrah Umara; Nuraini Nuraini; Shieva Nur Azizah Ahmad; Alpan Habibi; Azizah Al Ashri Nainar; Kartini, Hera Hastuti; Elly Purnamasari; Imas Yoyoh; Popy Irawati; Siti Latipah; Elang Wibisana
Media Karya Kesehatan Vol 3, No 2 (2020): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v3i2.26462

Abstract

Prevalensi penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia terus meningkat berdasarkan umur. Selain umur, faktor risiko penyakit jantung dilihat dari kadar kolesterol, diabetes mellitus, berat badan, dan hipertensi. Menurut data awal, rata-rata umur pegawai di SMA Negeri Kota Tangerang berada pada rentang umur yang memiliki risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah melalui anamnesis, pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, tinggi dan berat badan, serta Indeks Massa Tubuh (IMT). Metode dengan anamnesis dan pemeriksaan kesehatan dilakukan pada 42 orang peserta dalam satu waktu menggunakan skrining Jakarta Cardiovascular Score. Hasil anamnesis dan pemeriksaan kesehatan yaitu mayoritas peserta adalah perempuan berumur 50-54 tahun, 12 orang mengalami hipertensi, 20 orang dengan IMT berlebih, mayoritas tidak ada riwayat merokok dan diabetes mellitus. Sebanyak 14 orang dengan kolesterol ≥200 mg/dl dan mayoritas peserta tidak melakukan latihan fisik. Mayoritas peserta memiliki faktor risiko tinggi mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah berdasarkan hasil deteksi dini menggunakan Jakarta Cardiovascular Score. Dibutuhkan intervensi lanjut berupa edukasi mengenai pola hidup sehat dan pencegahan hipertensi seperti pengukuran tekanan darah secara rutin. Kata kunci: Deteksi dini, faktor risiko, penyakit jantung dan pembuluh darah.
PENGARUH MENDENGARKAN ASMAUL HUSNA TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST TURP DI RSU KABUPATEN TANGERANG Nurhasanah Nurhasanah; Annisaa Fitrah Umara; Hikmah Hikmah
Jurnal JKFT Vol 5, No 2 (2020): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v5i2.3981

Abstract

Benign Prostat Hyperplasia (BPH) adalah salah satu penyakit tidak menular yang masih banyak ditemukan pada laki-laki. Di negara berkembang sebanyak 5,35% kasus BPH diantaranya diderita pada usia 60 tahun. Tindakan pembedahan yang sering digunakan dalam kasus BPH adalah Transurethral Reseksi Prostat (TURP). Salah satu manifestasi klinis yang sering terjadi akibat pembedahan adalah nyeri. Penatalaksanaan nyeri dapat dilakukan dengan nonfarmakologis, salah satunya yaitu dengan teknik distraksi audio mendengarkan AsmaulHusna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mendengarkan Asmaul-Husna Terhadap tingkat nyeri di RSU Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Pre-test dan Post Test, pengambilam sampel mengunakan teknik purposive sampling dengan 12 responden dengan Uji normalitas shapiro wilk statistic nilai kemaknaan <0,05 dan uji statistik Wilcoxon Matc Pair Test dengan taraf signifikan p value <0,05. Penelitian ini menunjukan bahwa tingkat nyeri sebelum intervensi menunjukkan nyeri sedang yaitu sebanyak 7 responden (58,3%) dan nyeri berat sebanyak 5 responden (41,7%) setelah dilakukan intervensi pasien yang mengalami nyeri ringan sebanyak 7 responden (58,3%) dan nyeri sedang sebanyak 5 responden (41,7%). Uji normalitas tingkat nyeri sebelum dan sesudah intervensi adalah 0,000 dengan hasil uji Wilcoxon Match Pair Test p value = 0,01. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh mendengarkan Asmaul-Husna terhadap tingkat nyeri pada pasien post TURP. Disarankan bagi pihak Rumah Sakit untuk dapat menjadikan Asmaul-Husna sebagai intervensi mandiri keperawatan dalam menurunkan tingkat nyeri pada pasien BPH
Effect of Effective Cough on Sputum Expenditure in Pulmonary Tuberculosis Patients Endah Dwi Lestari; Annisaa Fitrah Umara; Siti Asriah Immawati
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI] Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI]
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v4i1.2734

Abstract

Background: Tuberculosis is a direct infectious disease caused by TB germs (Mycobacterium Tuberculosis). The entry of Tuberculosis bacteria will infect the lower respiratory tract which can result in productive coughing and coughing up blood. Some nursing interventions to overcome the problem of airway cleaning ineffectiveness include effective coughing exercises. Objective: This study aims to determine the effect of effective cough on sputum removal in patients with pulmonary tuberculosis. Research Methods: The study design used was Quasi Experimental Pre-test and Post-test. The population of 15 respondents included all pulmonary tuberculosis patients in Balaraja Hospital. A sample of 10 respondents was taken using Non Probability sampling. Independent variables are effective cough and dependent variable sputum expenditure Analysis of data with the Wilcoxon Match Pair Test with a significant level of a≤ 0.05. Research Results: The results showed that the majority of respondents were unable to excrete sputum before being trained in effective cough of 4 respondents (40.0%), respondents who had moderate sputum expenditure as much as 6 respondents and respondents could excrete large amounts of sputum after being trained for effective coughing by 6 respondents (60.0% ), respondents who issued a lot of medium sputum were 4 respondents (40.0%) and the results of the Wilcoxon Match Pair Test were 0.04 which meant <0.05 then Ha was accepted. Conclusion: It means that there was an effective effect of cough on sputum release in Tuberculosis patients at Balaraja Hospital. Pulmonary Tuberculosis patients by doing effective cough can save energy so it does not get tired easily and can expel phlegm optimally and is recommended one day before sputum examination, patients are advised to drink warm water to facilitate sputum removal. Keywords: Effective Cough; Pulmonary Tubercullosis; Sputum
The Relationship between Motivation and Self-Management in Patient with DM in Internist Polyclinic RSUD Kabupaten Tangerang Aghita Nurprihatini; Annisaa Fitrah Umara; Achmad Badawi
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI] Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI]
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v3i2.2662

Abstract

Introduction: Diabetes Mellitus (DM) is a disease who characterized by high or low blood glucose values who caused by the inability pancreas to produce insulin, so self-management behavior is very important either for treatment or DM – Related complication preventions, but some DM patient has low motivation to doing self-management. The purpose of this study to was known the relationship between Motivation and Self-Management in Patient with DM in RSUD Kabupaten Tangerang. Methods: The design of this study used analytic observational with a Cross-Sectional approach. Sample taking technique used consecutive sampling with a total sample as much as 74 respondents. The instrument in this study used Treatment Self-Regulation Questionnaires (TSRQ) and the Diabetes Self-Management Questionnaire (DSMQ). Results: The result showed that low motivation with a bad self-management category has 20 respondents (66.7%), while for high motivation with good self-management category has 28 respondents (63.6%). Conclusion: The result of the statistic Chi-Square test showed that the relationship between Motivation with Self-Management in Patients with DM with scoring. Therefore it should be for health providers especially nurse able to increase the motivation of DM patients to do self-management and able to evaluate how the patient's motivation in applying self-management behavior in their life.  Keywords: Diabetes Mellitus, Motivation, Self-Management.
The Relationship between Hip Waist Circumference Ratio and the Incidence of Coronary Artery Disease in the Cardiac Polyclinic of Public Health Hospital Tangerang District Siti Ma’rifatun Jannah; Annisaa Fitrah Umara; Jaenudin Jaenudin
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI] Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI]
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v3i1.2661

Abstract

Introduction: Coronary Artery Disease (CAD) leading cause of death in Indonesia. Central obesity is one of the risk factors that is often found in patients with CAD. The ratio of waist and hip circumference (waist hip ratio) method is considered as the anthropometric measurement which is more sensitive, cheaper and easier to assess central obesity. This study aims to determine the relationship between hip and waist circumference ratio with the incidence of coronary heart disease in cardiac polyclinic of Tangerang general hospital on 2018. Method: Study is an analytic study using cross-sectional study design. Sampling studied used consecutive sampling with 68 sampels.Analysis of relationship between hip and waist circumference ratio with the incidence of CAD uses statistic test of Chi Square with a significant degree (α) was 0,05.Results and Discussion: The result was old as much 43 56 – 65  years old (63,2%), gender as much 42 man (61,8%), Job as much 61 not work (89,7%), Based on the results with value of p-value was 0.004 (p value<α).Conclusion and suggestion: The conclution wasthe relationship between the ratio of waist and hips with the incidence of CAD. It recommends to add other variables for identfying incidence of Coronary Artery Disease. Keywords: Atherosclerosis, Coronary Artery Disease, Ratio Hip and waist  
THE MODEL THEORY APPROACH "CARE, CORE, CURU” FOR PATIENTS WITH CARDIOVASCULAR DISEASES Annisaa Fitrah Umara
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 1 No. 2 (2018): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.486 KB) | DOI: 10.35654/ijnhs.v1i2.53

Abstract

The impact of cardiovascular disease was felt by individuals and global. By individual approach, prevention and supervision are needed to reduce the burden. Nurses have an essential role in giving holistic standards of nursing practice. The purpose of this study is to provide an overview of the case management of patients with cardiovascular disease by using the theoretical approach "care, core, and cure" model theory. The method used is a case study of 30 patients with Cardiovascular Diseases in Harapan Kita Jakarta National Heart Center. Inform consent was obtained, the initial name and code were assigned to all participant. The results are nine acute coronary syndrome patient, four heart failure patient, ten heart surgery patient, and seven arrhythmia patient. The majority of patients were male, an average age more than 41 years old. Most risk factors are caused by hypertension and smoking. In the acute phase, the "care" and "cure" aspects were more prominent than the "core" aspect. In the non-acute phase, patients need rehabilitation and health education, so the more prominent aspects are "care" and "core" than "cure." The aspect "care" provides an overview of risk factors that result in cardiovascular disease. The "core" aspect shows the needed of education and the "cure" aspects indicating the necessity for medical therapy in patients with cardiovascular disease. In the "Care" aspect, independence nursing intervention can be identified and easily evaluated. In the “Core” aspect, the nurse can recognize the patient's needs during the treatment and provided nursing care plans as needed. In the “Cure” aspect, can be increased coordination among health care providers. Nurse need to develop the model of nursing theory approach in providing nursing care for patients with Cardiovascular Diseases, especially patients who have the opportunity to undergo rehabilitation.
The NURSE’S EXPERIENCE FACING OCCUPATIONAL HAZARD IN THE CARDIAC CATHETERIZATION ROOM: Indonesia Annisaa Fitrah Umara; Novi Sugiarti
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kejadian Penyakit Jantung Koroner (PJK) masih tinggi baik di luar dan dalam negeri. Tindakan PCI merupakan teknik revaskularisasi yang paling umum dilakukan. Terdapat berbagai macam potensi bahaya seperti terpapar radiasi yang dapat menimbulkan risiko keselamatan dan kesehatan kerja perawat di ruang kateterisasi. Pengalaman perawat dalam bekerja di ruang kateterisasi bersifat individu dapat menjadi sumber informasi dasar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam fenomena yang dialami perawat dalam menghadapi bahaya kerja di ruangan kateterisasi jantung. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling dan didapatkan 8 orang partisipan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode content analysis Colaizzi. Hasil penelitian didapatkan tiga tema yaitu bahaya fisik dan ergonomik yang dihadapi, keterbatasan APD dirasakan sebagai hambatan, serta upaya meminimalisir bahaya kerja dengan pendekatan teknis dan administratif. Keselamatan kerja di ruang kateterisasi hendaknya menjadi perhatian penting bagi semua pihak baik pengelola RS dan anggota tim yang bertugas.
Pengetahuan dan Efikasi Diri Mahasiswa Kesehatan dalam Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19 Kartini Kartini; Hera Hastuti; Annisaa Fitrah Umara; Shieva Nur Azizah; Rizkiyani Istifada; Eriyono Budi Wijoyo
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.270

Abstract

Abstrak Mahasiswa merupakan kelompok yang memiliki mobilitas tinggi dalam aktivitas di luar rumah. Berbagai faktor mempengaruhi perilaku mahasiswa, salah satunya pengetahuan dan efikasi diri. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan hubungan pengetahuan dan efikasi diri mahasiswa dalam perilaku pencegahan penularan COVID-19 setelah satu tahun pandemi. Metode penelitian menggunakan studi kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini telah lolos uji etik dengan jumlah responden yang terlibat adalah 228 mahasiswa. Analisis data menggunakan tes chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan pengetahuan dan efikasi diri dengan perilaku mahasiswa dalam pencegahan penularan COVID-19 setelah satu tahun pandemi (p-value < 0,05). Akses informasi yang mudah didapat oleh mahasiswa berdampak pada peningkatan pengetahuan dan nilai efikasi diri. Oleh karena itu dibutuhkan dukungan dari berbagai lintas sektoral dan keluarga untuk mempertahankan pengetahuan dan motivasi positif mahasiswa dalam perilaku pencegahan COVID-19. Kata kunci: COVID-19, efikasi diri, mahasiswa, pengetahuan, perilaku  Abstract College students are a group that has high mobilization activity outside. Various factors influence college student behavior, one of which is knowledge and self-efficacy. The aim of this study was to describe the relationship between knowledge and self-efficacy of college students in preventing COVID-19 transmission behavior after one year of the pandemic. The research method used a quantitative study with a cross-sectional design. This research had passed the ethical test with the number of respondents involved are 228 college students. Data analysis used a chi-square test. The results showed a relationship between knowledge and self-efficacy with college student behavior in preventing COVID-19 transmission after one year of the pandemic (p-value <0,05). The information that is accessible for students has an impact on increasing knowledge and self-efficacy values. Therefore, it takes support from various sectoral and families to maintain positive knowledge and motivation of students in COVID-19 prevention behavior.Keywords: COVID-19, self-efficacy, college students, knowledge, behavior
PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN EDUKASI JANTUNG SEHAT DI MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA TALAGASARI Annisaa Fitrah Umara; Adhe Tri Putri; Salsabilla; Dela Eka Harista; Reni Septianingsih; Refa Hertiantara; Muhammad Ulumudin; Devi Gustiani; Shahnaz Alfrida; Nafa Firdaus Nujula
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Mitra Masyarakat
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.395 KB)

Abstract

Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian secara global. Di Indonesia kasus masih tergolong tinggiterutama di Banten. Penyakit jantung menjadi salah satu komorbid COVID-19 dengan risiko mortalitas yang lebihtinggi. Tujuan pengabdian masyarakat ini ialah dilaksanakannya pemeriksaan dan edukasi kesehatan jantung di masapandemi COVID-19. Kegiatan dilakukan dengan pemeriksaan dan edukasi diberikan kepada 12 orang warga dengancara door to door. Pemeriksaan kesehatan meliputi pengukuran tekanan darah dan kadar GDS. Edukasi tentang caramenjaga kesehatan jantung di masa pandemi COVID-19 dilakukan secara personal menggunakan media leaflet. Hasilpemeriksaan kesehatan didapatkan sebanyak 8 orang (66,67%) memiliki tekanan darah tinggi dan 1 orang denganGDS >200 mg/dL.Edukasi kesehatan jantung di masa pandemi COVID-19 sangat penting khususnya bagi wargamemiliki komorbid. Saran kegiatan selanjutnya untuk memperluas jangkauan pemeriksaan kesehatan dan pemberianedukasi
Hubungan Pengetahuan Faktor Risiko Penyakit Jantung dengan Perilaku Pola Makan Mahasiswa Teknik Annisaa Fitrah Umara; Dian Novitawati; Popy Irawati
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v6i2.7624

Abstract

Cardiovascular Disease (CVD) menjadi penyebab utama kematian secara global. Di Indonesia, peyakit kardiovaskular ditemukan terdapat pada semua kelompok usia. Kelompok usia remaja akhir menuju dewasa muda seperti mahasiswa tidak luput dari risiko terkena penyakit kardiovaskular. Gaya hidup dan perilaku pola makan mahasiswa mengarah pada meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan pengetahuan faktor risiko penyakit jantung dengan perilaku pola makan mahasiswa teknik. Metode penelitian kuantitatif dengan cross sectional yang melibatkan 350 orang mahasiswa teknik. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tetang pengetahuan faktor risiko penyakit jantung dengan perilaku pola makan, masing-masing berisi 15 pertanyaan. Analisis data menggunakan metode Rank Spearman. Hasil penelitian, mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki, berusia 21-22 tahun, memiliki pengetahuan kurang, dan perilaku pola makan negatif. Terdapat hubungan pengetahuan faktor risiko penyakit jantung dengan perilaku pola makan mahasiswa dengan p-value = 0,012. Pengetahuan dan pemahaman menjaga kesehatan jantung merupakan hal penting yang mendukung perilaku pola makan yang dapat berpengaruh pada kesehatan jantung di masa mendatang.Kata Kunci: Mahasiswa, Pengetahuan, Pola Makan