Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pemantauan Covid-19 Bagi Masyarakat Menggunakan Website di Kabupaten Pulau Morotai: Pemantauan Covid-19 Bagi Masyarakat Menggunakan Website di Kabupaten Pulau Morotai Kismanto Koroy; Imam Hizbullah; Nurafni Nurafni
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 2 (2021): December
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v6i2.2599

Abstract

Kabupaten pulau Morotai merupakan salah satu daerah yang juga melakukan respon terhadap upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut.Upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 oleh pemerintah kabupaten pulau Morotai adalah dengan melakukan pemetaan untuk memantau penyebaran kasus COVID-19. Namun dalam upaya tersebut belum menggunakan sistem secara online, sehingga masyarakat dalam mengakses perkembangan COVID-19 belum maksimal. Dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan  dan teknologi, informasi mengenai coronavirus dan penyebarannya dapat diketahui secara cepat dan akurat melalui website. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pembuatan dan pengelolaan website untuk pemantauan penyebaran COVID-19 di kabupaten pulau Morotai. Sasaran pembuatan website ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengakses informasi tentang perkembangan COVID-19 melalui 3 (tiga) tahapan meliputi persiapan, pelaksanaan dan implementasi. Hasil pengabdian pada masyarakat dapat mengakses website melalui http://covid.univpasifik.ac.id/ yang dilakukan melalui sosialisasi di media sosial seperti facebook, whatsapp dan  media online Kumparan untuk mengetahui perkembangan Covid-19.
Keanekaragaman Echinodermata di Perairan Pulau Ngele Ngele Kecil, Kabupaten Pulau Morotai Nurafni Nurafni; Sandra Hi Muhammad; Ikbal Sibua
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v2i2.1427

Abstract

Echinodermata merupakan hewan invertebrata yang memiliki duri pada permukaan kulit, filum ini terbagi atas lima kelas yaitu Bintang laut (Asteroidea), Bintang mengular (Ophiuroidea), Teripang (Holothuroidea) Bulu babi (Echinoidea) dan Lili laut (Crinoidea).. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman Echinodermata diperairan Pulau Ngele-Ngele Kecil. penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2017 – Januari 2018 dengan menggunakan metode Transek Kuadrat. Penarikan contoh sampling berdasarkan keberadaan Echinodermata dan ditentukan sebanyak 4 stasiun penelitian. Hasil perhitungan nilai kepadatan jenis tertinggi pada jenis Laganum laganum sebesar (14,75 - 14,92 ind/m²) dan yang terendah jenis Ophiarachna affinis, Ophiactis sp, Linckia laevigata dan Protoreaster nodosus sebesar (0,58 – 0,83 ind/m²) pada masing-masing jenis dalam tiap stasiun. Nilai indeks keanekaragaman jenis tertinggi pada stasiun III sebesar 1,04 dengan kategori sedang dan terendah pada stasiun I diperoleh 0,54. Nilai indeks keseragaman tertinggi pada stasiun II dan III sebesar 0,10 dengan kategori kecil dan yang terendah pada stasiun I sebesar 0,05. Sedangkan nilai indeks dominasi yang diperoleh pada empat stasiun penelitian sebesar 0,02 – 0,04 dapat dikategorikan dengan kriteria yang rendah.Kata kunci: Keanekaragaman, Echinodermata, Pulau Ngele Ngele
Indeks ekologi makroalga di perairan sagolo Desa Juanga Kabupaten Pulau Morotai Nurafni Nurafni; Sandra Hi Muhammad; Kismanto Koroy; Fahmid Jurame
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v3i1.1858

Abstract

Makroalga memiliki banyak manfaat, baik manfaat sebagai bahan baku industri seperti industri makanan, tekstil, dan kosmetik. Makroalga juga menyediakan habitat untuk beberapa jenis biota laut seperti krustasea, moluska, echinodermata dan ikan. Serta pemanfaatan makroalga sebagai alginat terbesar terdapat pada industri tekstil, pangan, kertas, farmasi dan industri kosmetikPentingnya peranan dan manfaat makroalga, maka perlu dilakukan pendataan jenis Makroalga yang ada di perairan kabupaten pulau Morotai khususnya di Perairan Sagolo. Kehadiran jenis makroalga di Perairan Sagolo berperan penting sebagai tempat berlindung biota kecil (benih ikan dan udang). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis indeks ekologi makroalga di perairan Sagolo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2019 di Perairan Sagolo dengan menggunakan metode transek kuadrat. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah kepadatan jenis, keanakeragaman, indeks dominasi dan kemerataan. Jenis makroalga yang ditemukan di lokasi penelitian sebanyak 13 jenis dan hasil analisis struktur komunitas kepadatan, keanakeragaman jenis,indeks kemerataan dan indeks dominasi pada tiga stasiun penelitian menunjukkan kepadatan tertinggi pada stasiun I terdapat pada jenis Padina sp (15,56 ind/m²), terendah Hormophysa triquetra (1,11 ind/m²), stasiun II jenis tertinggi Sargassum echinocarpum (22,33 ind/m²), terendah Dictyota bartayresiana (2,22 ind/m²) dan stasiun III tertinggi Sargassum echincharpum (18,89 ind/m²). Terendah caulerpa sp (4,44 ind/m²). Indeks keanekaragaman jenis tergolong sedang pada ketiga stasiun dengan nilai (1,798,-2,072). Indeks kemerataan jenis tidak tersebar merata dengan nilai (0,078-0,105) dan indeks dominasi tidak ada yang mendekati 1 dengan nilai (0,022,-0,016).Kata kunci: indeks ekologi, makroalga, Morotai
STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN DI PERAIRAN PULAU DODOLA KABUPATEN PULAU MOROTAI Nurafni Nurafni; Rinto M. Nur
Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.453 KB)

Abstract

Lamun merupakan salah satu ekosistem yang sangat tinggi produktivitas organiknya (Nontji, 2005). Lamun juga mempunyai peranan penting dalam kehidupan biota laut serta merupakan salah satu ekosistem bahari yang paling produktif. Meskipun memiliki manfaat penting ekosistem, tidak menjamin ekosistem ini tetap terjaga. Berdasarkan data hasil penelitian P2O LIPI pada tahun 2015-2016, Indonesia termasuk dalam kategori lamun yang kurang sehat. Penurunan luas padang lamun di Indonesia dapat disebabkan oleh faktor alami dan hasil aktivitas manusia terutama di lingkungan pesisir. Kajian dalam rangka pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya ekosistem lamun memerlukan data dan informasi yang memadai melalui penelitian. Untuk mendapatkan informasi dan data lamun perlu dilakukan penelitian tentang komposisi jenis, kerapatan, dominasi dan tutupan lamun sebagai data awal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – April 2017 di Perairan Pulau Dodola. Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode transek kuadrat, sedangkan analisis data yang digunakan antara lain komposisi jenis lamun, kerapatan jenis lamun ,presentasi penutupan lamun, kenakeragaman jenis, dominasi jenis dan indek keseragaman. Dari hasil penelitian, terdapat 6 jenis lamun yang berada di perairan Dodola antara lain Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halodule pinifolia, Halodule uninervis dan Halophila ovalis. Jenis lamun yang paling banyak ditemui yaitu Cymodocea rotundata sedangkan yang paling rendah adalah Halodule uninervis.Kata kunci: Struktur komunitas, lamun, Pulau Dodola 
Analiysis of Coastal Ecosystem A Marine Ecotourism at Kokoya Island, Morotai Island District Kismanto Koroy; Nurafni Nurafni; Fijai Pina
Musamus Fisheries and Marine Journal Volume 2 Number 1, October 2019
Publisher : Faculty of Agriculture Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mfmj.v2i1.2231

Abstract

Coastal ecosystems are dynamic ecosystems that have a rich diversity of habitats on land and in the ocean, as well interacting between one habitat with another. The purpose of this study is to identify the ecological parameters of the coastal ecosystem a marine ecotourism area and determine the suitability class of the Kokoya Island coast as a marine ecotourism area for the coastal tourism category. This research was conducted in January to February 2019. Data collection using primary data with survey methods and direct measurements in the field. The analysis is used to analyze the suitability of the beach ecosystem class on Kokoya Island by using the area suitability matrix for the recreation category of beach tourism. The results showed that at 7 stations in the study location had a Travel Conformance Index in the category of Very Appropriate (S1) and Appropriate (S2). The IKW of each station can be presented; Station 1 IKW. 92.31% (S1), Station 2 IKW. 89.74% (S1), Station 3 IKW. 89.74% (S1), Station 4 IKW. 97.44% (S1), Station 5 IKW. 78.21% (S2), Station 6 IKW. 90.38% (S1), and Station 7 IKW. 97.44% (S1).
Community Structure of Echinodermata in Juanga Village Water, Morotai Island Regency Nurafni Nurafni; Sandra Hi Muhammad; Isman Dohu
Musamus Fisheries and Marine Journal Volume 2 Number 2, April 2020
Publisher : Faculty of Agriculture Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mfmj.v2i2.2687

Abstract

Echinoderms are animals that are included invertebrates that have thorny skin. The aim of this study was to analyze the structure of the Echinodermata community in Juanga coastal waters, Morotai Island Regency. This research was conducted in November 2019 in the waters of Juanga Village, Morotai Island Regency. By using the quadratic transect method, the transect line is pulled perpendicular to the sea along 100m at low tide or near lowest tide, starting at zero (0) and 1x1m squared are placed at each 10 m distance along the transect that is considered to represent the location for which there are samplesEchinoderms . While the analysis of the data used is the density of species (D), species diversity (H), demination index (C), and evenness (E). The results found 14 types of Echinoderms that were scattered at the study site. The highest density analysis at station I was 0.53 ind/m² ( Holothuria atra ) and the lowest 0.02 ind/m² (Acanthaster planci). Station II with the highest value of 0.33 ind/m² (Holothuria atra) and the lowest type of Stichopus variegatus, Echinothrix calamaris, Ophiaracna affinis, Ophiocoma brevipes with 0.02 ind / m², station III the highest density is still from the type Holothuria atra (0.42 ind/m²), the lowest is the kind Acanthaster planci, Ophiaracna affinis, Ophiocoma brevipes with an average value of 0.02 ind/m². Analysis of community structure (H') of stations I to III is included in the medium category, dominance index (C) no species dominates while the evenness index (E) of species distribution is very evenly distributed in all research locations.
Extraction of Starfish Bioactive Compounds (Protoreaster nodosus) from Army Dock Water Morotai Island Regency Yungleit Masa; Nurafni Nurafni; Rinto Muhammad Nur
Musamus Fisheries and Marine Journal Volume 4 Number 1, October 2021
Publisher : Faculty of Agriculture Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mfmj.v0i0.3740

Abstract

Starfish are included in the class asteroidea, and are grouped into the Phylum Echinoderms. Starfish can be used by humans both as food, decoration and commodities for export. The purpose of this study was to determine the yield of starfish extract (Protoreaster nodosus) and identify the types of bioactive compounds contained in the methanol extract of Protoreaster nodosus from Army Dock Waters, Views Village, Morotai Island Regency. This research was conducted in December 2019-January 2020. It started with taking samples of starfish (Protoreaster nodosus) from Army Dock Waters, Morotai Island Regency. Sample analysis was carried out at the FPIK Laboratory of the Pacific Morotai University. Sample extraction using methanol maceration with methanol solvent. Identification of groups of bioactive compounds include alkaloids, flavonoids, steroids/triterpenoids, saponins, quinones, and phenols. The research data obtained were then analyzed descriptively. Results the starfish extract obtained has a paste like texture, reddish yellow in color and has clear granules like crystals. The yield of methanol extract was 2.15 % and Identification of the class of bioactive compounds in the starfish (Protoreaster nodosus) contains bioactive compounds of alkaloids, steroids, and flavonoids.
STATUS EKOSISTEM LAMUN PULAU DODOLA KABUPATEN PULAU MOROTAI Firmansyah Firmansyah; Nurafni Nurafni; Kismanto Koroy; Iswandi Wahab
Aurelia Journal Vol 4, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v4i2.11371

Abstract

Ekosistem lamun merupakan ekosistem penting yang menunjang kehidupan beragam jenis mahluk hidup, sekaligus sebagai lumbung protein bagi masyarakat. Berdasarkan data hasil penelitian P2O LIPI pada tahun 2015-2018 Indonesia termasuk dalam kategori lamun kurang sehat. Kondisi padang lamun di lingkungan pesisir disebabkan faktor alami dan manusia. Berkembangnya kegiatan maupun aktivitas manusia di wilayah pesisir khususnya di perairan Pulau Dodola yang merupakan ikon wisata Kabupaten Pulau Morotai memungkinkan adanya pengaruh terhadap ekosistem lamun, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan fisik, kelimpahan, tutupan maupun persentase. Tujuan penelitian yaitu menganalisis kerapatan jenis dan tutupan lamun Pulau Dodola. Penelitian dilakukan pada bulan November 2020 dengan menggunakan metode transek kuadrat. Hasil penelitian ditemukan 6 jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Thalasia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serulata, Halodule pinifolia dan Halophila ovalis. Kerapatan jenis tertinggi di stasiun I lamun adalah jenis Enhalus acoroides (19,33 tegakan/m²), terendah pada jenis Cymodecea rotundata (11,00 tegakan/m²). Stasiun II jenis lamun tertinggi Enhalus acoroides (20,00 tegakan/m²) terendah Cymodecea serrulata (5,80 tegakan/m²) dan pada stasiun III lamun tertinggi Enhalus acoroides (22,00 tegakan/m²) sedangkan paling terendah Halodule pinifolia (4,67 tegakan/ m²). Persentase tutupan lamun tertinggi adalah stasiun II yaittu 16,33%, sedangkan pada stasiun I memiliki nilai tutupan 14,05% dan stasiun III memiliki nilai tutupan yang paling rendah dengan nilai 7,03%.
Pendidikan Kemaritiman Bagi Anak Sekolah Dasar Muhammadiyah 5 Desa Tanjung Saleh Kecamatan Morotai Utara Kabupaten Pulau Morotai Asy'ari Asy'ari; Nurafni Nurafni; Kismanto Koroy; Rinto M Nur; Djainudin Alwi; Titien Sofiati; Sandra Hi Muhammad; Bambang Tjiroso
Journal Of Khairun Community Services Vol 3, No 1 (2023): JOURNAL OF KHAIRUN COMMUNITY SERVICES
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v3i1.6196

Abstract

Upaya yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara maritim serta minat dan pemahaman dibidang kemaritiman adalah melalui pendidikan kemaritiman untuk anak-anak sekolah dasar. Dengan adanya pendidikan ini, diharapakan pola pikir serta pengetahuan tentang maritim Indonesia dapat terbentuk sejak dini. Pendidikan karakter kemaritiman adalah upaya dini mengajarkan kepada anak-anak jiwa kemaritiman, mengenalkan anak agar mencintai laut sebagai bagian dari kehidupan. Anak akan dikenalkan dengan laut, mengenalkan potensi laut, pengelolaan laut sebagai persiapan sejak dini anak dalam menghadapi tantangan Indonesia kedepannya. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada beberapa siswa sekolah dasar (SD) belum memahami tentang dunia kemaritiman. Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat Indonesia dijadikan sebagai poros maritim dan Kabupaten Pulau Morotai khususnya memiliki sumberdaya perikanan yang berlimpah. Potensi sumberdaya alam yang dimiliki Kabupaten Pulau Morotai, melalui pemerintah pusat menjadikannya sebagai kawasan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) dan salah satu kawasan destinasi wisata nasional. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan maka perlu adanya upaya pengembangan melalui pendidikan karakter kemaritiman bagi anak sekolah dasar (SD Muhammadiyah 5).Dengan program pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan anak akan mampu memiliki karakter dengan fokus kepada sumberdaya yang ada padanya. Bukan dengan melakukan paksaan kepada anak untuk belajar karakter kemaritiman, melainkan melalui cara, metode, target yang tepat sasaran sebagai langkah progresif untuk menciptakan sumber daya manusia dari anak yang berkualitas. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan banyak memberikan manfaat bagi anak anak sekolah dasar di SD Muhammadiyah 5 Desa Tanjung Saleh, hal ini dapat dilihat dari pengetahuan dan pemahaman siswa setelah dilakukan pendampingan untuk pendidikan kemaritiman dan permainan serta Pengenalan biota laut dilindungi, terancam punah dan sumberdaya laut lainnya.