Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENERAPAN TEKNOLOGI UNDERWATER AKUSTIK (FISH FINDER) TERHADAP POLA DISTRIBUSI VERTIKAL IKAN DI BAGAN PERAHU DESA PILOWO KABUPATEN PULAU MOROTAI Djainudin Alwi; Nurafni Nurafni; Titien Sofiati; M. Jihar Kodobo
Aurelia Journal Vol 2, No 2 (2021): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v2i2.9893

Abstract

Penggunaan teknologi akustik bawah air (Underwater Acoustic) khususnya fish finder belum banyak diterapkan terutama oleh nelayan dalam membantu mendeteksi keberadaan ikan. Penggunaan instrumen akustik pada bagan perahu dapat digunakan untuk mengetahui waktu kedatangan ikan pada bagan dan pola distribusi baik secara vertikal. Efektivitas dan intensitas pengoperasian waktu kedatangan ikan pada alat tangkap bagan. Tujuan dari penelitian ini menganalisis pola distribusi vertikal ikan pada areal bagan perahu berdasarkan umur bulan. Penelitian ini dilakukan diperairan  desa Pilowo Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai pada bulan Januari 2021. Teknik pengambilan data dengan menggunakan metode Eksperimental fishing. Data yang diperoleh di analisis secara deskriptif yang ditampilkan dalam bentuk grafik/gambar. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan fish finder pada pengoperasian alat tangkap bagan cukup efektif untuk membantu nelayan dalam mendekteksi gerombolan ikan dikolom perairan. Pola distribusi vertikal ikan dengan menggunakan teknologi fish finder  pada alat tangkap bagan terlihat bervariasi sesuai fase umur bulan, waktu pengamatan, parameter lingkungan  dan kedalaman perairan
KOMPOSISI DAN KEANEKARAGAMAN JENIS LAMUN DI PERAIRAN DESA MANDIRI KABUPATEN PULAU MOROTAI Sandra Hi Muhammad; Djainudin Alwi; Mahrudin Fang
Aurelia Journal Vol 3, No 1 (2021): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v3i1.10513

Abstract

Lamun merupakan salah-satu ekosistem yang sangat tinggi produktivitas organiknya, lamun juga memiliki manfaat secara ekonomi dan ekologis.  Fungsi lamun tidak banyak dipahami, banyak padang lamun yang rusak oleh berbagai aktivitas manusia terutama penangkapan ikan, pengerukan, penambangan pasir dan sebagainya. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dirasa masih kurang untuk dijadikan sebagai rujukan untuk menggambarkan potensi sumberdaya lamun di Kabupaten Pulau Morotai. Olehnya itu perlu  kiranya dilakukan penelitian ini sebagai tambahan informasi dan data potensi bagi pengelolaan sumberdaya alam pesisir dan laut terutama ekosistem  lamun secara berkelanjutan terutama dari aspek ekologinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan keanekaragaman jenis lamun. Penelitian ini dilaksanakan di perairan desa Mandiri Kabupaten Pulau Morotai dimulai pada bulan Januari-Februari 2021 menggunakan metode transek kuadrat. Analisis data indeks ekologi meliputi; komposisi jenis dan indeks keanekareagaman (Shannon-Winner). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis lamun paling tinggi persentasenya yaitu Cymodocea rotundata ditemukan disemua stasiun yaitu stasiun I sebesar (94%), stasiun II (84 %) dan stasiun III (72%). Indeks keanekaragaman jenis (H') lamun yang ditemukan pada stasiun I yaitu (0,22), stasiun II (0,58), dan stasiun III yaitu (0,59) menunjukan bahwa nilai indeks keanekaragaman lamun di lokasi penelitian termasuk kategori rendah.
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS PADA EKOSISTEM MANGROVE DESA DARUBA PANTAI KABUPATEN PULAU MOROTAI Djainudin Alwi; Sandra Hi. Muhammad; Henderson Herat
JURNAL ENGGANO Vol 5, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.899 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.5.1.64-77

Abstract

Ekosistem mangrove berperan sebagai habitat berbagai jenis satwa, salah satunya yaitu makrozoobenthos. Makrozoobenthos berperan sebagai konsumen primer dan ada pula yang berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen yang menempati tempat yang lebih tinggi. Pada umumnya, Makrozoobenthos merupakan makanan alami bagi berbagai satwa perairan yang berukuran besar. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelimpahan makrozoobenthos dan menganalisis struktur komunitas makrozoobenthos di kawasan ekosistem mangrove Daruba Pantai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2019 yang berlokasi di kawasan Mangrove Desa Daruba Pantai. Pengambilan data menggunakan metode sampel kuadrat (Quadrat Sampling) dengan ukuran plot 1x1 m2. Metode analisis data menggunakan analisis indeks ekologi seperti kelimpahan individu, kelimpahan relatif, keanekaragaman jenis, keseragaman dan dominasi. Hasil penelitian menunjukan kelimpahan individu makrozoobenthos tertinggi berada pada stasiun ke I yaitu 33,333 (Ind/m2) dan terendah berada di stasiun I dan II yaitu Polymesoda bengalensis 1,111 (Ind/m2). Sedangkan Kelimpahan Relatif tertinggi ada di stasiun II yaitu Episesarma (0,200 %) dan terendah ada di stasiun I dan II yaitu Polymesoda bengalensis (0,007 %). Hasil analisis indeks ekologi Keanekragaman (H’) stasiun I yaitu (2,146), stasiun II (2,158) dan stasiun III (2,131) termasuk dalam kategori sedang. Indeks Keseragaman (E) pada stasiun I berkisar (0,895), stasiun II (0,900), sedangkan pada stasiun III (0,925) termasuk dalam kategori tinggi. Indeks Dominasi pada stasiun I yaitu (0,132), stasiun II (0,132) dan pada stasiun III yaitu (0,130) termasuk dalam kategori rendah.THE DIVERSITY AND ABUNDANCE OF MACROZOOBENTHOS IN MANGROVE ECOSYSTEMS AT DARUBA VILLAGE COASTAL PULAU MOROTAI REGENCY. Mangrove ecosystems play a role as a habitat for various species of animals, one of which is macrozoobenthos. Macrozoobenthos acts as the primary consumer and some have a role as secondary consumers or consumers who occupy a higher place. In general, Macrozoobenthos is a natural food for a variety of large aquatic animals. This research aims to analyze the abundance of macrozoobenthos and analyze the structure of the macrozoos community in the area of the Daruba Coastal mangrove ecosystem. This research was conducted from November to December 2019 located in the Mangrove area of Daruba Pantai Village. Retrieval of data using the method of quadratic sampling (Quadrat Sampling) with a plot size of 1x1 m2. Data analysis methods use ecological index analysis such as individual abundance, relative abundance, species diversity, uniformity, and dominance. The results showed the highest abundance of macrozoobenthos individuals were at a station I which was 33,333 (Ind / m2) and the lowest was at stations I and II namely Polymesoda bengalensis 1.111 (Ind / m2). While the highest relative abundance in at station II, Episesarma (0.200%) and the lowest are at a station I and II, Polymesoda bengalensis (0.007%). The results of the analysis of the Ecological diversity index (H ') of Station I, namely (2,146), Station II (2,158) and Station III (2,131) are included in the medium category. The Uniformity Index (E) at a station I ranges (0.895), station II (0.900), while at station III (0.925) is included in the high category. The Domination Index at a station I (0.132), station II (0.132) and at station III (0.130) are in a low category.
Transplantasi Terumbu Karang Menggunakan Media Bioreeftek Di Perairan Pulau Dodola Kabupaten Pulau Morotai Kismanto Koroy; Iswandi Wahab; Djainudin Alwi; Rinto M Nur; Nurafni Nurafni; Asy’ari Asy’ari
Journal Of Khairun Community Services Vol 1, No 2 (2021): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v1i2.3729

Abstract

Coral reefs and all the life in them is one of the natural wealth owned and priceless. However, based on the research results, the condition of dead coral in the waters of Dodola Island by 4% caused by the anchor of the ship. To reduce damage to coral reef ecosystems that continue to be developed today is to apply coral transplant techniques. The purpose of community service activities is to understand planting techniques and socialization of the role and function of coral reefs to tourists on the importance of coral reefs in Dodola water. The devotional activities include design, preparation of materials tools, manufacturing and harvesting of coral seeds, and installing seeds in bioreeftek media. Socialization and understanding of biographic coral reef transplant technology are carried out on the community, especially tourists. Before the activity is carried out, generally, the public does not know the importance of coral reefs and the benefits of transplantation. After socialization, the community begins to understand and understand the importance of coral reefs
Pelatihan Diversifikasi Produk Ikan Tuna untuk meningkatkan Kreativitas Masyarakat di Desa Kolorai Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai Septiana Sulistiawati; Asy’ari Asy’ari; Rinto M Nur; Iswandi Wahab; Titien Sofiati; Djainudin Alwi; Kismanto Koroy; Nurafni Nurafni; Sandra Hi Muhammad
Journal Of Khairun Community Services Vol 1, No 2 (2021): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v1i2.3731

Abstract

The meat of tuna, cobs, cakalang are raw materials that can be processed into food products such as meatballs, nuggets, sausages, and other processed. Surimi is used as an intermediate material in the processing diversification of products from dark red fleshy fish commodities such as tuna, cobs, and cakalang. Community service activities were held in June 2021 at Kolorai Village Hall of South Morotai District of Morotai Island Regency. The implementation of devotional activities through 3 stages includes preparation, socialization, and training—community service activities in the form of training in processing diversification of tuna products. The training begins with socialization aimed at transferring knowledge to participants about principles, procedures, materials, equipment, and factors that affect the processing of fishery products. The core activities of this equipment are carried out in the form of direct training in the form of practice of making nugget products, dragon legs, and empek-empek. Together with the team, the speaker introduces and explains the ingredients used in the manufacture of the product. Then start making the product in order from processed fish into nuggets, dragon legs, and chips. This activity lasts for 1x24 hours and ends with the provision of parcels of processing materials for trainees.
Pembagian Hand Sanitizer Berbahan Dasar Kitosan Kulit Udang Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 Di Kabupaten Pulau Morotai Rinto M Nur; Djainudin Alwi; Nurafni Nurafni; Kismanto Koroy; Iswandi Wahab; Asy’ari Asy’ari; Hartati Kapita; Titien Sofiati; Abdul Rahim Jafar; Sartika Do. Kader
Journal Of Khairun Community Services Vol 1, No 2 (2021): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v1i2.3732

Abstract

The outbreak of Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) in many countries is increasingly troubling the community. The number of COVID-19 cases in Indonesia continues to increase, including in North Maluku. The virus that causes COVID-19 is transmitted through direct hand touch, communication, and other fluid exchanges. Various efforts are being made to reduce the spread of this disease. One of the COVID-19 prevention efforts carried out is the use of hand sanitizer. Hand sanitizers generally contain 62% alcohol, softeners, and moisturizers. The benefits of hand sanitizer made from shrimp skin chitosan can microbiologically prevent bacteria, fungi, and viruses that affect the health of the skin and body. The purpose of this activity is to answer community unrest faced by the scarcity of hand sanitizer products in the market and help prevent the transmission of COVID-19 around the Morotai community. The manufacture of hand sanitizer is carried out at the FPIK Unipas Morotai Laboratory. On March 23, 2020, hand sanitizer distribution in Unipas Morotai Campus Environment, City Park, Imam Lastori Port, and Morotai Police Office Environment. Based on the results of this Community Service activity, hand sanitizer is available to the community. It is expected that this activity can be helpful to support people who do not have access to handwashing with water and soap at all times
Pengaruh Perbedaan Umpan Buatan (Artificial bait) Terhadap Hasil Tangkapan Dengan Pancing Coping (Hand line) Di Perairan Desa Daeo Majiko Kabupaten Pulau Morotai Djainudin Alwi; Sandra Hi Muhammad
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v2i2.1422

Abstract

Secara umum nelayan di Kabupaten Pulau Morotai dalam memanfaatkan sumberdaya ikan masih bersifat tradisional, rata-rata nelayan masih mengunakan alat tangkap yang sederhana dengan menggunakan umpan alami sebagai pemikat ikan dalam operasi penangkapan ikan tuna dan cakalang. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dan juga sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pengembangan teknologi perikanan tangkap yang ramah lingkungan. Sementara manfaat lain yang ingin diperoleh yaitu memberikan informasi kepada nelayan tentang penggunaan umpan buatan (artificial bait) sebagai umpan alternatif, untuk itu tujuan penelitian ini yaitu; 1) Membandingkan hasil tangkapan ikan berdasarkan jenis umpan buatan yang digunakan dan; 2) Mempelajari pengaruh perbedaan jenis umpan buatan terhadap hasil tangkapan dengan pancing coping (hand line).Penelitian ini berlokasi di Perairan Desa Daeo Majiko Kabupaten Pulau Morotai. Waktu pelaksanaan pada bulan Juni-September 2019.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental fishing yaitu pembuatan perlakuan yang diujicobakan untuk memperoleh informasi tentang persoalan yang diteliti. Data dianalisis dengan menggunakan analisis keragaman ANOVA satu arah (one way anova),analisis respon yang dilihat ialah nilai rata-rata dari pengulangan setiap perlakuan.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 5 jenis ikan yang tertangkap selama operasi penangkapan yakni; tuna sirip kuning (Thunus albacares),cakalang (Katsuwonus pelamis), tongkol (Auxis thazard), selayang (Elagatis bipinnulata) dan Lemadang (Coryphaena hippurus). Jumlah total hasil tangkapan pada masing-masing perlakuan selama penelitian menunjukkan bahawa perlakuan UB1(Almunium) relatif lebih banyak yaitu sebesar 348 kg dibandingkan dengan 2 (dua) perlakuan lainnya masing-masing UB2 (serat sutera) sebesar 292 kg dan UB3(Kepingan CD) sebesar 128 kg. Hasil uji ANOVA satu arah (one way anova) menunjukan bahwa perbedaan umpan buatan berpengaruh nyata terhadap jumlah berat hasil tangkapan.Kata kunci : Umpan buatan , pancing coping, hasil tangkap
Produktivitas dan Pola Musim Penangkapan Ikan Tuna (Thunnus albacares) di Perairan Kabupaten Pulau Morotai Titien Sofiati; Djainudin Alwi
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v2i2.1428

Abstract

Potensi perikanan tuna di Kabupaten Pulau Morotai sangat menjanjikan, BPS Kabupaten Pulau Morotai (2018) menyebutkan produksi tuna pada tahun 2017 sebesar 496 ton. Kondisi demikian menjadikan tuna sebagai komuditas unggulan di daerah tersebut (Sofiati. 2016). Produktivitas suatu suatu usaha penangkpan dapat menjadi tolak ukur pemanfaatan suatu sumberdaya ikan. Sedangkan dengan mengetahui pola musim penangkapan dapat menjadi referensi nelayan dalam memaksimalkan operasi penangkapan ikan tersebut. Tujuan penelitian adalah mengkaji produktivitas dan pola musim penangkapan ikan tuna di perairan Kabupaten Pulau Morotai.Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yakni studi pendahuluan pada bulan Juni 2019 dan pengambilan data di lapangan pada bulan Juli-Agustus 2019 dengam menggunakan metode survei. Data primer antara laindata hasil tangkapan, jumlah trip penangkapan yang diperoleh dari nelayan tuna. sedangkan data sekunder merupakan data time series tahun 2009-2016 dari DKP Kabupaten Pulau Morotai, DKP Provinsi Maluku Utara, Lock Book Koperasi Nelayan Tuna Pasifik,dan BPS Kabupaten Pulau Morotai. Analisis yang digunakan terdiri atas: analisi CPUE, dan analisi deret waktu (moving average).Hasil penelitian menunjukan bahwa produktivitas penangkapan tunasebesar 0,798 ton/tahun. Meskipun produktivitas dari tahun ke tahun berfluktuatif tetapi memiliki trend yang menurun, hal ini dikarenakan penangkapan madidihang di Kabupaten Pulau Morotai menggunakan kapal motor dengan kapasitas yang kecil yakni 1,5-3 GT. Hasil analisis deret waktu (moving average) menunjukan bahwa musim penangkapan madidihang terjadi sepanjang tahun, dengan musim puncak terjadi pada bulan Maret dan bulan Mei.Kata kunci: Pola musim, produktivitas, tuna
AnalisisKelayakanFinansial Usaha Penangkapan Tuna di Desa Sentra Tuna Kabupaten PulauMorotai Titien Sofiati; Djainudin Alwi
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.629 KB) | DOI: 10.33387/jikk.v2i1.1198

Abstract

Tujuan penelitian adalah menganalisis kelayakan financial dari usaha penangkapan tuna di Kabupaten Pulau Morotai. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi literatur. Responden pada penelitian ini adalah nelayan tuna di desa-desa sentra tuna yaitu desa Daeo, Sangowo dan Bere-Bere dengan responden dipilih secara purposive sampling. Analisis yang digunakan terdiriatas: analisis keuntungan, NVP, dan Payback Period (PP). Hasil analisis financial menunjukan bahwa investasi rata-rata pelaku usaha adalah Rp13,440,000,- dengan total cost sebesar Rp770,000- per trip. Keuntungan yang diperoleh pelaku usaha rata-rata sebesar Rp 873,400,- per trip dan keuntungan per tahun sebesar Rp 209,616,000,-. Dari investasi, pelaku usaha penangkapan tuna membutuhkan waktu pengembalian modal (PP) yang relative cepat yakni selama 0 tahun 6 bulan. Nilai NVP positif dan R/C ratio > 1 menunjukan bahwa usaha penangkapan tuna di desasentra tuna Kabupaten Pulau Morotai layak secara financial untuk diteruskan.Kata kunci: Kelayakan finansial, penangkapan tuna
Morfologi Hiu Berjalan Halmahera (Hemiscyllium Halmahera, Allen 2013) (Suatu tinjauan morfometrik) di perairan laut Pulau Morotai Iswandi Wahab; Sandra H Muhammad; Ruslan Iskandar; Djainudin Alwi; Asy’ari Asy’ari; Nebuchadnezzar Akbar; Firdaut Ismail
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v5i1.4750

Abstract