Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA BERDASARKAN KECERDASAN LINGUISTIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA Erlin Ladyawati; Desy Firdayanti
Jurnal Mercumatika : Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26486/jm.v5i2.1434

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan kecerdasan linguistik tingkat tinggi, sedang dan rendah dalam menyelesaikan soal matematika. Karena siswa perlu mengembangkan kemampuan komunikasi dalam belajar matematika. Pada penelitian ini kemampuan komunikasi matematis yaitu kemampuan untuk menyampaikan suatu ide dalam matematika yang menggunakan simbol, istilah, atau notasi dalam menyelesaikan tugas secara tertulis. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian menggunakan skor dari angket kecerdasan linguistik untuk siswa kelas VIII C di SMP PGRI 1 Buduran sebanyak 35 siswa dan 6 subjek dipilih yang dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu 2 subjek kecerdasan linguistik tinggi, 2 subjek kecerdasan linguistik sedang dan 2 subjek kecerdasan linguistik rendah. Pengumpulan data menggunakan hasil angket, tes dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis kemampuan komunikasi meliputi 4 aspek indikator yaitu aspek gramatikal (grammatical aspects), aspek sosiolinguistik (sociolinguistic aspects), aspek strategis (strategic aspects) dan aspek memahami wacana (discourse aspects) dapat disimpulkan bahwa (1) siswa yang mempunyai kecerdasan linguistik tingkat tinggi berada pada level 4 yang mampu memenuhi semua indikator, (2) siswa yang mempunyai kecerdasan linguistik tingkat sedang berada di level 2 yang mampu memenuhi beberapa indikator, (3) siswa yang mempunyai kecerdasan linguistik tingkat rendah berada pada level 1, yang kurang mampu memenuhi indikator. 
Mengkostruksi Luas Selimut Bola Erlin Ladyawati
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 16, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.21 KB) | DOI: 10.30651/didaktis.v16i3.1465

Abstract

Guru matematika dianjurkan untuk memikirkan dan melakukan usaha yang kreatif agar dapat “meng-konkret-kan” objek matematika yang abstrak itu sehingga dapat mudah ditangkap atau dipahami oleh siswa. Contohnya kegiatan ilmiah dalam mengkonstruksi konsep luas selimut bola melalui konsep bangun datar. Bola merupakan salah satu contoh bangun ruang sisi lengkung selain tabung dan kerucut. Setelah menemukan benda konkret dari bola, siswa mulai memikirkan bagaimana model yang dapat digunakan untuk menemukan luas permukaan bola melalui beberapa bangun datar. Jika kita membuat bangun datar lingkaran dengan diameter sama dengan diameter belahan bola maka akan diperoleh empat lingkaran. Jika kita membuat bangun datar persegi panjang, yang panjangnya sama dengan keliling belahan bola dan lebarnya sama dengan diameter belahan bola. Jika kita membuat bangun datar jajar genjang, yang alasnya sama dengan keliling belahan bola dan tingginya sama dengan diameter belahan bola. Jika kita membuat bangun datar segitiga yang alasnya sama dengan keliling belahan bola dan tingginya sama dengan dua kali diameter belahan bola. kita membuat bangun datar layang-layang, yang diagonalnya berturut-turut sama dengan keliling belahan bola dan dua kali diameter belahan bola.
EFEKTIVITAS MODUL MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES Sunyoto Hadi Prajitno; Erlin Ladyawati
FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika Vol 5, No 1 (2019): FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.204 KB) | DOI: 10.24853/fbc.5.1.11-22

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pengembangan modul Matematika Diskrit. Penelitian ini diawali dengan pengembangan modul Matematika Diskrit yang dilanjutkan dengan uji coba untuk mengetahui efektivitas modul tersebut. Data efektivitas diperoleh melalui lembar angket yang berisi lima indikator yaitu: (1) memenuhi kebutuhan kompetensi pengembangan pembelajaran, (2) memenuhi tujuan modul, (3) memenuhi fungsi modul, (4) kebermanfaatan modul, dan (5) mengembangkan multiple intelligences. Angket yang dikembangkan pada penelitian ini adalah angket berdasarkan bentuk skala Likert dengan 5 alternatif jawaban. Responden dari penelitian ini adalah 76 mahasiswa program studi pendidikan Matematika semester 8 dan 4 teman sejawat (dosen pengampu mata kuliah Matematika Diskrit). Hasil dari penelitian dan pengembangan ini berupa modul Matematika Diskrit berbasis Multiple Intelligence. Dari hasil pengisian angket diperoleh bahwa responden yang memilih pilihan jawaban “setuju (S)” dan “sangat setuju (ST)” lebih banyak daripada memilih jawaban lain. Hal ini sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian dan pengembangan bahwa Modul Matematika Diskrit berbasis multiple intelligence dikatakan efektif apabila memenuhi kedua responden lebih banyak memilih pilihan jawaban “setuju (S)” dan “sangat setuju (ST)”. Sehingga dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa modul Matematika Diskrit ini dikatakan efektif sehingga dapat direkomendasikan untuk diperbanyak dan digunakan pada proses pembelajaran yang sesungguhnya.
PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA DI SMA ANTARTIKA SIIDOARJO Ainur Rosita; Erlin Ladyawati
Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 6 No 2 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.304 KB) | DOI: 10.36456/buanamatematika.v6i2:.358

Abstract

This research supported by time progress more advanced. Where future need people who have high levels of creativity. That is why students for the foreseeable future must be more sharpening the capacity to think creative. But the important role of teacher, no less important that approach learning held at the time. To make students creative thinking, students are faced with the problem open-ended goals not oriented in the final answer but more emphasis on the process of to get answers. The formulation of the research is &ldquo;can influence open-ended approach of the ability of creative thinking mathematically students?&ldquo; the purpose of this research is to know how big the influence of open-ended approach of the ability of creative thinking mathematically students&rdquo;. In this research to measures the creative thinking mathematically students do with the tests the ability of creative thinking that leads to the creative thinking that: mathematical that: elaboration , flexibility , the problem sensitivity , originality , and fluency. The population in this research is the students of SMA Antartika Sidoarjowith the sample class XI MIPA 3 as a class experiment and XI MIPA 4 as a control class. Research data obtained analyzed using normality test, homogeneity test and t-test. Ho hypothesis research: no influence open-ended approach with conventional lessons in the ability of creative thinking mathematically students in SMA AntartikaSidoarjo academic year 2015-2016, while H1: there is the influence of open-ended approach with conventional lessons in the ability of creative thinking mathematically students in SMA AntartikaSidoarjo academic year 2015-2016. its testing criteria that its tarithmetic<ttable. Of calculation t-test obtained 2,594>1.98932, Ho rejected it means. So that in this study concluded that there is influence open-ended approach towards the ability of creative thinking mathematically students in SMA AntartikaSidoarjo academic year 2015-2016. Keywords: Open-ended approach,creative thinking mathematical.
PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DISKRIT DITINJAU DARI KECERDASAN GANDA (MULTIPLE INTELLIGENCES) Erlin Ladyawati
Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 7 No 1 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.684 KB) | DOI: 10.36456/buanamatematika.v7i1:.664

Abstract

Dengan penguasaan IPTEK yang baik, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan bersaing di masyarakat dan mampu menerapkan ilmunya untuk memecahkan berbagai masalah. Begitu juga dalam bidang pendidikan. Jika mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, maka kemampuan mahasiswa tersebut akan menjadi berkembang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana profil mahasiswa dengan kecerdasan logis-matematis dan kecerdasan visual-spasial dalam memecahkan masalah Matematika Diskrit?. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Matematika. Pada penelitian ini mahasiswa terlebih dahulu diberi daftar periksa inteligensi, kemudian daftar periksa inteligensi tersebut dianalisis untuk pengambilan sampel dari 2 jenis kecerdasan yang dominan yaitu kecerdasan logis-matematis dan kecerdasan visual-spasial. Kemudian sampel dari masing-masing kecerdasan ganda (multiple intelligences) tersebut diberi tes pemecahan masalah. Sampel diberi tes pemecahan masalah dilanjutkan dengan wawancara kemudian hasilnya dianalisis secara mendalam berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah Berry Beyer. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa pada mahasiswa dengan kecerdasan logis-matematis untuk aspek merumuskan masalah atau soal, mengembangkan jawaban sementara, dan menguji jawaban sementara termasuk kategori baik. Sedangkan pada aspek mengembangkan dan mengambil kesimpulan dan menerapkan kesimpulan pada data atau pengalaman baru mahasiswa dengan kecerdasan ini termasuk kategori cukup baik. Sehingga secara keseluruhan sampel mahasiswa dengan kecerdasan logis-matematis memliki kategori yang baik dalam memecahkan masalah Matematika Diskrit. Pada mahasiswa dengan kecerdasan visual-spasial, untuk aspek merumuskan masalah atau soal, aspek mengembangkan jawaban sementara, dan aspek menguji jawaban sementara, sampel termasuk kategori cukup baik. Sedangkan pada aspek mengembangkan dan mengambil kesimpulan, dan menerapkan kesimpulan pada data atau pengalaman baru termasuk kategori kurang baik. Sehingga secara keseluruhan sampel mahasiswa dengan kecerdasan visual-spasial memliki kategori yang cukup baik dalam memecahkan masalah Matematika Diskrit. Kata Kunci : Pemecahan Masalah, Multiple Intellegencies, Kecerdasan Logis-Matematis, Kecerdasan Visual-Spasial
PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN Sri Rahayu; Nur Fathonah; Erlin Ladyawati
Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 7 No 2 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.076 KB) | DOI: 10.36456/buanamatematika.v7i2:.1430

Abstract

Pada sebagian besar siswa, matematika merupakan pelajaran yang meninggalkan pengalaman yang kurang menyenangkan dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor siswa, guru, materi pelajaran, kurikulum dan lingkungan. Dari permasalahan yang diungkapkan di atas, hal yang perlu dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah mengembangkan buku intisari yang sesuai sehingga dapat meningkatkan komponen penting dalam mengembangkan kemampuan analitis dan kemampuan kritis peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan buku intisari matematika ditinjau dari aspek kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Buku intisari Matematika jenjang sekolah dasar dikembangkan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Adapun tahap-tahap pada model pengembangan model ADDIE antara lain tahap analysis meliputi: a. analisis kurikulum, b. analisis materi, dan c. analisis karakter siswa; tahap design meliputi: a. perancangan garis besar isi buku, b. menyusun peta kebutuhan buku, c. Menyusun instrumen penelitian; tahap development meliputi: a. penulisan buku, b. validasi buku, c. uji coba terbatas, d. revisi buku; tahap implementation dan tahap evalution. Dua tahap terakhir belum dilakukan mengingat keterbatasan waktu penelitian. Buku ini mendapatkan validasi kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan dengan kriteria sangat baik, dan dapat digunakan dengan revisi. Dengan beberapa revisi, maka buku ini sudah dapat digunakan dalam implementasi di sekolah. Setelah diimplementasikan di sekolah buku Intisari Matematika jenjang Sekolah, diperoleh nilai ketuntasan siswa yaitu secara klasikal kelas dikatakan tuntas dengan pembelajaran menggunakan buku Intisari Matematika. Kata Kunci: buku intisari matematika, kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, kelayakan kegrafikan
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Elizabeth Belavista Seran; Erlin Ladyawati; Susilohadi Susilohadi
Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 8 No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.398 KB) | DOI: 10.36456/buanamatematika.v8i2:.1749

Abstract

This research is motivated by the fact that teaching in schools is more oriented on the activeness of teachers in the learning process and students who do not like learning that menoton. The main task of education is to improve student learning outcomes in schools. The purpose of this research is to know the influence of learning model of TGT (Teams Games Tournament) to the result of learning of class VII students of SMP Jalan Jawa Surabay. This research is a quasy experiment research using posttest only contril design design. The population used in the study were students of class VII C and VII B junior high school in Java junior year 2017/2018. Samples were obtained randomly, class VII-B as control class and class VII-C as experimental class. The research instrument used is a test of student learning outcomes in the form of posttest. The results showed that in the experimental class the average learning outcome was 85.40 while in the control class the average learning outcome was 79.40. It can be seen that there is a difference of the average of learning outcomes, that in the experimental class the average of learning outcomes is higher than the average of control class learning outcomes. On the test t test tcount > ttable with a value of 2.47 > 1.67. So, it can be concluded that there is influence of learning model TGT Teams Games Tournament) to the results of students studying class VII SMP Jalan Jawa Surabaya. Keywords: teams games tornament, cooperative, learning outcomes
Workshop Photo Editing Sebagai Bekal Wirausaha Bagi Karang Taruna Kecamatan Gondang Mojokerto liknin nugraheni; Sri Rahayu; Sunyoto Hadi Prayitno; Erlin Ladyawati; Moh. Syukron Maftuh; Nur Fathonah
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Penamas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/penamas.vol4.no1.a2439

Abstract

Berdasarkan hasil survey dan observasi pada pemuda dan pemudi karang taruna yang ada di Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto ini, menunjukkan bahwa masih banyak dari mereka yang masih belum memiliki pekerjaan atau bisa dikatakan bahwa mereka belum belum bisa mendapatkan penghasilan. Salah satu factor yang berhasil kami himpun adalah dikarenakan masih kurangnya keterampilan yang mereka miliki. Hal tersebut disebabkan oleh para pemuda dan pemudi karang taruna tidak pernah memperoleh bimbingan baik dari pendidikan formal ataupun dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat mengarahkan para pemuda pemudi karang taruna pada pengetahuan luas, khususnya yang berkenaan dengan photo editing. Berdasarkan masalah tersebut, maka tim pelaksana PPM prodi pendidikan matematika FKIP Unipa Surabaya, akan melaksanakan Workshop photo editing dengan memanfaatkan aplikasi adobe photoshop. Kegiatan tersebut, mampu menambah referensi dan pengetahuan bagi pemuda karang taruna yang ada di Kecamatan Gondang terutama di bidang desain grafis khususnya photo editing. Setelah mengikuti workshop, para karang taruna yang dapat mengedit foto secara sederhana dan mengaplikasikannya dalam berbagai macam bentuk publikasi cetak seperti logo, pamflet, brosur, kartu nama, poster, buku, tata letak/layout majalah, desain iklan, undangan, cover majalah, dan lain sebagainya akan mampu mengembangkan jiwa entrepreneur dibidang photo editing, sehingga dapat dijadikan lapangan pekerjaan.
IDENTIFIKASI KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCIES) PADA SISWA SEKOLAH DASAR Erlin Ladyawati; Oktavia Tri Sanggala Dewi
WAHANA Vol 62 No 1 (2014)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.995 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v62i1.1312

Abstract

Dilihat dati perkembangan psikologinya, siswa keIas awal yaitu keIas 1, 2 dan 3 merupakan perkembangan lanjutan dari siswa taman kanak-kanak yang masih bersifat holistik artinya anak memandang segala sesuatu sebagai satu keutuhan. Pengajaran yang hanya dibatasi satu atau dua bidang jenis kecerdasan akan membuat jenis kecerdasan yang lain menjadi tidak berkembang. Setiap orang paling tidak memiliki sembilan jenis kecerdasan yang dapat ditumbuhkembangkan sejak usia dini yaitu, kecerdasan linguistic, kecerdasan logika matematika, kecerdasan visual spasial, k.ecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensial. Tujuan dati penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui pemetaan k.ecerdasan majemuk. (Multiple Intelligences) pada siswa Sekolah Dasar. Kecerdasan majemuk. (Multiple Intelligences) yang diharapkan muncul adalah perpaduan antara kecerdasan linguistik dengan kecerdasan logika matematika, kecerdasan linguistik dengan kecerdasan visual spasial, dan kecerdasan logika matematika dengan kecerdasan visual spasial. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data, yaitu metode dokumentasi, metode observasi dan metode wawancara. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan banyak siswa yang memiliki kecerdasan linguistik dan kecerdasan visual spasial sebesar 35%, untuk siswa yang memiliki kecerdasan logika matematika dan kecerdasan visual spasial sebcsar 24%. Sedangkan siswa yang memiliki kecerdasan linguistik dan kecerdasan logikamatematika sebesar41 %.
PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENYEIMBANGKAN KERJA OTAK KANAN DAN OTAK KIRI ErlinLadyawati ErlinLadyawati; Prayogo Prayogo
WAHANA Vol 61 No 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3565.368 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v61i2.1317

Abstract

Thematic study is an activity of an intregrated learning. Activity by intregrating various kinds of a learning materials in one theme so that it can give valueble experience to the students. The activities in this thesis describes the way of right brain and left brain work. This theses is done in the third classes of Elementary School with the "Kesehatan (Health)" theme. The subthemes which are developed are "Cleanline", "Healthy life", "Healthy food", and "Healthy Body". The target that will be reached through this theses is to describe the right and brain work at the time of thematic learning process. The population of this theses is the third class students of Goverment Elementary School Kalisari II Surabaya, while the samples are ony the student of 3B class. This study (research) is descriptive qualitative research. The model of developing lesson plan use the model that is developed by kemp which has nine components : deciding the theme, students characteristics analyse, learning goals, deciding the materials, deciding the pre activities of learning (pre activities), teaching activities, aditional tools, evaluationn, and revision. The techuqe of collecting data in this theses is none test and lest. None test is used to classyfy (to group) the students into, two groups these are the groups of student who are night brain dominant and the group of student who are dominant on the left brain by using questionairs, and to ralidate the learning validation tools, tools on the other hand test technique is use to know the result of the study. The result of learning test is used to know the mastery work on the right and left brai. From the result of thestudy it is know that 86% ofthe number of the student learning are all done. So it can be concluded that thematic learning can balance the work of right brains and left brains.