Banjir yang terjadi pada dasarnya merupakanrefleksi fenomena alam dan kerusakan permukaan bumi yang dipercepat olehperbuatan manusia. Banjir pada wilayah Kalbar (Kalimantan Barat) terjadi padasaat musim penghujan dan pasang air laut serta belum tersedianya metodeanalisis kerawanan menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis) yang dapatmemetakan, menganalisis dan merumuskan upaya pengurangan risiko banjir. KewilayahanKalbar mempunyai berbagai bentuk permukaan dan kondisi perubahan lahan sertaiklimnya dengan gambaran daerah yang rentan terhadap banjir. Banjir ini terdiridari banjir kiriman, genangan dan pasang laut (Rob). Dalam studi ini, analisiskerawanan dan pengurangan risiko banjir menggunakan perangkat keras danperangkat lunak dengan data-data dari instansi terkait. Untuk mendapatkantingkatan kerawanan dan indeks kategori pengurangan risikonya digunakan metodeanalisis spasial. Data yang digunakan untuk analisis kerawanan terdiri daritutupan lahan, DEM (Digital ElevationModel), curah hujan, genangan air dan kejadian banjir, sedangkan untuk penguranganrisiko terdiri dari penduduk dan kewilayahan, jumlah bangunan pendidikan dankesehatan, dan peran pemerintah daerah. Hasil studi menunjukkan bahwa daerah-daerahyang memiliki kerawanan banjir terbagi atas empat tingkat kerawanan, yaituaman, rendah, sedang/menengah dan tinggi, sedangkan pengurangan risiko kategoritingkatan ancaman, kerentanan dan kapasitas, terbagi atas tingkatan rendah,sedang/menengah dan tinggi.Kata-kata kunci: banjir,kerawanan, SIG