Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN THINK PAIR SHARE (TPS) MELALUI KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP Putra Wahidin M.; M. Yusuf T; Andi Dian Angriani
Al Asma: Journal of Islamic Education Vol 1 No 2 (2019): NOVEMBER
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/asma.v1i2.11254

Abstract

This study aims to find out about the influence of the Think Pair Share model on subjects of a linear variable system of variables in class VII of SMPN 2 Balocci. This type of research is a quasi experiment with factorial design and treatment design by 2x2 level. The population in this study were all students of class VII at SMPN 2 Balocci, totaling 120 people. The sample in this study was class VII1 as an experimental class and class VII2 as a control class. The research instrument used in this study was a test of concept comprehension ability and a mathematical representation ability test. Based on the results of research conducted on the experimental class and the control class, it was found that (1) Learning using the TPS model for the experimental class the post test value was far better than the pre test value ie the maximum post test value was 88 while in the control class the maximum post test value 85; (2) mathematical communication skills in the experimental class post test results the category is better than the control class, (3) learning activity in the experimental class the category is better than the control class. The conclusion of the results of the study is that there is a significant difference between TPS and conventional methods on the mathematical communication skills of Grade VII students of SMPN 2 Balocci, that learning with the TPS model is more effective in increasing students' mathematical communication abilities than conventional methods. There is also an influence of interaction between learning models in terms of learning activeness towards mathematical communication skills of Grade VII students of SMPN 2 Balocci. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh model Think Pair Share pada mata pelajaran sistem persamaan liniear satu variabel pada kelas VII SMPN 2 Balocci. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain factorial desain dan rancangan penelitian treatment by level 2x2. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMPN 2 Balocci yang berjumlah 120 orang. Sampel pada penelitian ini adalah kelas VII1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII2 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemahaman konsep dan tes kemampuan representasi matematis. Berdasarkan hasil penelitian  yang dilakukan terhadap kelas eksprimen dan kelas kontrol, diperoleh bahwa (1) Pembelajaran menggunakan model TPS untuk kelas eksperimen nilai post test jauh lebih baik dari pada nilai pre test yaitu nilai maksimum post test adalah 88 sedangkan pada kelas kontrol nilai maksimum post test 85;(2) kemampuan komunikasi matematis pada hasil post test kelas eksperimen kategorinya lebih baik dibanding kelas kontrol;(3) keaktifan belajar pada kelas eksperimen kategorinya lebih baik dari pada kelas kontrol, Kesimpulan hasil penelitian adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara TPS dan metode konvensional terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMPN 2 Balocci, yaitu pembelajaran dengan model TPS lebih efektif meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa daripada metode konvensional dan juga terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran ditinjau dari keaktifan belajar terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMPN 2 Balocci.
EFEKTIVITAS PENERAPAN APLIKASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SINJAI TIMUR KABUPATEN SINJAI Muh. Aminuddin; M. Yusuf T.; Sri Sulateri
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 4 No 1 (2016): June
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2016v4n1a5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajar tanpa menerapkan aplikasi pembelajaran matematika interaktif, (2) mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menerapkan aplikasi pembelajaran matematika interaktif, (3) mengetahui efektifitas aplikasi pembelajaran matematika interaktif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Jenis penelitian ini adalah experimen semu (quasi experimental design) dengan desain penelitian non equivalent control group design. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan uji-t. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh, pada siswa yang tidak menerapkan aplikasi pembelajaran matematika intraktif memiliki nilai  rata-rata pretest sebesar 45,50  dan posttest 62,33 dengan peningkatan sebesar 16,83. Pada siswa yang menerapkan aplikasi pembelajaran matematika interaktif rata-rata pretest diperoleh 51,8 dan rata-rata posttest sebesar 82,84 dengan peningkatan sebesar 31,04. Hasil analisis inferensial diperoleh nilai thitung = 8,03 yang lebih besar dari pada angka signifikan sebesar 0,05 (sign α). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0ditolak, sedang uji efisiensi relatif diperoleh nilai R>1 (0,33<1). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan aplikasi pembelajaran matematika interaktif efektif meningkatkan hasil belajar matematika siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sinjai Timur Kabupaten Sinjai.
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 POLONG BANGKENG UTARA KABUPATEN TAKALAR Nani Arismayani; M. Yusuf T.; Nurkholisah Latuconsina
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 3 No 2 (2015): December
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.717 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2015v3n2a1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar matematika siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran realistik dan pendekatan pembelajaran konvensional, (2) interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kecerdasan matematik logis terhadap hasil belajar matematika siswa,(3) perbedaan hasil belajar matematika siswa kategori kecerdasan matematik logis tinggi antara siswa yang belajar dengan pendekatan  pembelajaran realistik dan siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran konvensional, (4) perbedaan hasil belajar matematika siswa kategori kecerdasan matematik logis rendah antara siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran realistik dan siswa yang belajar  dengan pendekatan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan desain factorial 2x2. Teknik analisis data ini menggunakan analisis variansi (ANOVA) dua arah dengan interaksi dan uji lanjut Tukey. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar matematika siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran realistik lebih tinggi dari pada yang belajar dengan pendekatan pembelajaran konvensional, 2) terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kecerdasan matematik logis terhadap hasil belajar matematika siswa, 3) hasil belajar matematika siswa pada kategori kecerdasan matematik logis tinggi yang belajar dengan pendekatan pembelajaran realistik lebih tinggi dari pada yang belajar dengan pendekatan pembelajaran konvensional, 4) hasil belajar matematika siswa pada kategori kecerdasan matematik logis rendah yang belajar dengan pendekatan pembelajaran realistik lebih tinggi dari pada yang belajar dengan pendekatan pembelajaran konvensional.
MENGENAL BLENDED LEARNING M. Yusuf T.
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 14 No 2 (2011): DECEMBER
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2011v14n2a8

Abstract

Learning model will go on developing in line with the innovation of technology of education. The traditional learning model will be left behind in order to keep up with students demand. The Blended Learning model is one of the models that may answer the de-mand of education technology. Terminologically, Blended Learning is relatively new to a higher education, even in a company. Despite this, Blended Learning is a combination of a number of models or teaching methods. This paper will deeply discuss the definition, strengths and weaknesses, the development and some obstacles of this model.
The Role of Montage Activities in Improving The Fine Motoric Skills in Early Childhood Nurafia Nurafia; Eka Damayanti; M. Yusuf T; Dahlia Patiung
JURNAL INDRIA (Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Awal) Vol 6, No 1 (2021): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jin.v6i1.3423

Abstract

This study aims at determining the role of montage activities in improving fine motoric skills in the early childhood. It is the type of the library research form using secondary data sources in the document forms such as journals and research results (thesis) that are relevant to the research focus. The data analysis applied data analysis model of Miles and Huberman which consists of data reduction, data display, and conclusion. The results show that the montage activities played a role in improving the fine motoric skills in the early childhood, especially when the children doing cutting, pasting, drawing, and coloring activities. In improving the children’s fine motoric skills, the montage activities are also able to develop imagination, attract the children’s learning interest, and develop the children’s creativity, skills, dexterity, and painstaking attitudes.
PENERAPAN PENDEKATAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMA NEGERI 1 TIKKE RAYA KAB. MAMUJU UTARA Mulkul Farisa Nalva; M. Yusuf T.; Muhammad Amri
Inspiratif Pendidikan Vol 8 No 2 (2019): JURNAL INSPIRATIF PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ip.v8i2.11045

Abstract

ABSTRACTThis quantitative type of research was conducted on 47 students of class XI Science in SMA Negeri 1 Tikke Raya with a random sampling technique that is random, where all members of the population were not sampled but the population was randomly drawn by researchers to be drawn into samples, observations and test items as a research instrument, to obtain data that is processed and analyzed with statistical techniques, both descriptive statistics and inferential statistics. Through data analysis, it was concluded that: 1) Learning outcomes of Islamic Religious Education before applying the VCT approach with an average student score of 80, 2) Learning outcomes of Islamic Religious Education after applying the VCT approach with an average student score of 85, and 3 ) Hypothesis testing results about the Effectiveness of the Application of the Value Clarification Technique (VCT) Approach to Learning Outcomes of Islamic Education in SMA Negeri 1 Tikke Raya Kab. North Mamuju, By testing the significance it can be concluded that t-test (t0) = 6.033 and t-table = 2.014. Because t-test> t-table, H0 is rejected, Ha is accepted. That is, there is an influence of the application of the VCT approach to the Learning Outcomes of Islamic Education Class XI science students in SMA Negeri 1 Tikke Raya Kab. North Mamuju.
Hubungan antara Inovasi Kepala Madrasah dengan Tingkat Kesejahteraan Guru Madrasah Tsanawiyah se-Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone A. Nurul Ikhsana; St. Syamsudduha; M. Yusuf Tahir
El-Idare Vol 7 No 1 (2021): El-Idare
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fak. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.042 KB) | DOI: 10.19109/elidare.v7i1.7103

Abstract

This article discusses the relationship between innovation in madrasah principals and the welfare level of Madrasah Tsanawiyah teachers in Dua Boccoe District, Bone Regency. This type of research is classified as quantitative (correlational) research with methodological (positivistic-quantitative) and scientific (sociological and psychological) approaches. The population in this study were 77 teachers taken from all existing teachers at Madrasah Tsanawiyah in Dua Boccoe District, Bone Regency. The data collection technique used was a questionnaire, while the analysis thechique used was descriptive analysis with hypothesis testing using product moment correlation analysis. The results of the study were: 1) the reality of the innovation ability of Madrasah Tsanawiyah principals in Dua Boccoe District in the very good category with a percentage of 62.33%; 2) the reality of the welfare level of Madrasah Tsanawiyah teachers in Dua Boccoe District, Bone Regency is in the very good category with a percentage of 67.53%; 3) there is a correlation between the principal’s ability to innovate and the welfare of Madrasah Tsanawiyah teachers in Dua Boccoe District, Bone Regency. Evidenced by the correlation coefficient velue of correlation and is in the interval 0.40-0.599.
STRATEGI MANAJEMEN PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN YANG RAMAH ANAK M. Yusuf T.; Azizah Aliyah; Umaemah Marsuki AR.; Marissa Julianti SP.; Neri Nanda; Nurhikma Aras; Nurul Fatimah
NANAEKE: Indonesian Journal on Early Childhood Education Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Early Childhood Islamic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nananeke.v2i2.11516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi manajemen tenaga pendidik dan kependidikan di PAUD Ceria Makassar. Subjek penelitian adalah Penyelenggara sekolah, Kepala Sekolah dan guru PAUD Ceria. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan angket. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Guru melakukan pengamatan terhadap tumbuh kembang anak secara bertahap; 2) Guru melakukan konsultasi dengan kepala sekolah terhadap permasalahan yang dihadapi anak di dalam kelas; 3) Memberikan perhatian dalam bentuk kasih sayang kepada anak didik; 4) Guru mengenali kepribadian anak dengan baik; 5) Guru memberi kesempatan kepada anak untuk bermain; 6) Memiliki kepribadian yang ceria; 7) Guru memiliki kemampuan berinteraksi dengan baik terhadap orang lain termasuk peserta didik.
IMPLEMENTASI POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI MORAL ANAK USIA DINI Husnul Hidayah; M. Yusuf T; Besse Marjani Alwi
NANAEKE: Indonesian Journal on Early Childhood Education Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Early Childhood Islamic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nananeke.v3i2.17469

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui bagaimana pola asuh orang tua  dalam menanamkan nilai moral anak usia dini (2-6 tahun) dalam keluarga di Desa Kindang Kabupaten Bulukumba, (2) Untuk mengetahui faktor penghambat orang tua dalam menanamkan nilai moral anak usia dini (2-6 tahun) dalam keluarga di Desa Kindang Kabupaten Bulukumba, (3) Untuk mengetahui pola asuh yang efektif  dalam menanamkan nilai moral anak usia dini (2-6 tahun) dalam keluarga di Desa Kindang Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data sebanyak 6 orang tua yang memiliki anak usia 2-6 tahun. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa: 1) pola asuh orang tua dalam menanamkan nilai moral pada anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dan terlihat campuran dari 5 (lima) orang tua dalam keluarga 2 (dua) diantarannya mengarah pada pola asuh campuran antara pola asuh otoriter dan demokratis. Dan 3 (tiga) keluarga lainnya mengarah pada pola asuh demokratis dan permisif, namun permisif disini tidak mutlak. Sedangkan 1 (satu) orang tua dalam keluarga mengarah pada pola asuh permisif dan otoriter. 2) faktor penghambat orang tua dalam menanamkan nilai moral pada anak adalah: a) faktor gadget. b) faktor lingkungan yang kurang kondusif, sehingga orang tua sering kali khawatir terhadap perkembangan moral anak, c) faktor hubungan antara suami dan istri yang menyebabkan kurangnya memperhatikan perkembangan anak terutama perkembangan moralnya, dan, d) faktor pendidikan orang tua yang rendah sehingga kurang memahami apa yang menjadi kebutuhan bagi perkembangan anak mereka. 3) pola asuh yang efektif dalam menanamkan nilai moral pada anak dalam keluarga yakni pola asuh otoriter dan pola asuh demokratis.
PENGGUNAAN NYANYIAN UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK SPEECH DELAY Nur Ardianti; Umi Kusyairy; M. Yusuf Tahir
NANAEKE: Indonesian Journal on Early Childhood Education Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Early Childhood Islamic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nananeke.v4i2.25880

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang: (1) bagaimana perkembangan bahasa anak speech delay sebelum penggunaan nyanyian; (2) bagaimana perkembangan bahasa anak speech delay setelah penggunaan nyanyian; (3) apakah terdapat peningkatan perkembangan bahasa sebelum dan sesudah penggunaan nyanyian terhadap anak speech delay. Penelitian dengan metode eksperimen ini menggunakan jenis penelitian subjek tunggal (single subject research) dengan desain penelitian A-B-A. Objek dalam penelitian ini, yaitu perkembangan bahasa anak speech delay dengan jumlah sampel yaitu satu orang (AR). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) perkembangan bahasa anak speech delay sebelum penggunaan nyanyian sebanyak 19 kata (kategori belum meningkat); (2) perkembangan bahasa anak speech delay setelah penggunaan nyanyian sebanyak 82 kata (kategori meningkat meskipun termasuk rendah untuk anak seusianya); (3) terdapat peningkatan perkembangan bahasa sebelum dan setelah penggunan nyanyian terhadap anak speech delay, dimana AR memperoleh kosakata sebanyak 108 kata setelah evaluasi (kategori meningkat).