Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KONSERVASI SUMBER DAYA AIR DAN LINGKUNGAN MELALUHI KEARIFAN LOKAL DI DESA MARGODADI KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Rita Dewi Triastianti; Nasirudin Nasirudin; Sukirno Sukirno; Warsiyah Warsiyah
Jurnal Kawistara Vol 7, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.579 KB) | DOI: 10.22146/kawistara.15391

Abstract

Local wisdom has been derived from the expression of ancestors that grows and develops especially in rural life norms which could be related to local food security. The question will be on what kind of natural resources can be managed without damaging the environment. In line with the issue, we need to know the local natural resources and manage it through the people behavior by following the local norms. Margodadi Village located in the western part of Sleman regency. The condition of society and its natural resources and environment is still original and unique. Activities undertaken by the community are mostly simple and traditional. Live harmony between individuals in society still exists. Natural resources and the environment are utilized by the community from generation to generation to this day, such as the existence of clean water - lake which is considered out of a big banyan tree. This water comes out of the ground under the tree and is called “Tuk Sibedug”. The water of this lake is often used for bathe rituals in a pond and the rest flows into the river for farming irrigation especially rice fields. By knowing the inner or spiritual strength of each individual, the norms of life will grow and develop, so that natural resources and environment can be managed better. Natural resources from the agricultural, livestock, fishery and small industries sectors are possible to potentially generate per capita income of 519 kg per person per year. This shows the existence of local food security in the villages of Seyegan that has been achieved.
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR DAN LINGKUNGAN MELALUHI KEARIFAN LOKAL DI DESA MARGODADI KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Rita Dewi Triastianti; Nasirudin Nasirudin; Sukirno Sukirno; Warsiyah Warsiyah
Jurnal Kawistara Vol 7, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.15391

Abstract

Local wisdom has been derived from the expression of ancestors that grows and develops especially in rural life norms which could be related to local food security. The question will be on what kind of natural resources can be managed without damaging the environment. In line with the issue, we need to know the local natural resources and manage it through the people behavior by following the local norms. Margodadi Village located in the western part of Sleman regency. The condition of society and its natural resources and environment is still original and unique. Activities undertaken by the community are mostly simple and traditional. Live harmony between individuals in society still exists. Natural resources and the environment are utilized by the community from generation to generation to this day, such as the existence of clean water - lake which is considered out of a big banyan tree. This water comes out of the ground under the tree and is called “Tuk Sibedug”. The water of this lake is often used for bathe rituals in a pond and the rest flows into the river for farming irrigation especially rice fields. By knowing the inner or spiritual strength of each individual, the norms of life will grow and develop, so that natural resources and environment can be managed better. Natural resources from the agricultural, livestock, fishery and small industries sectors are possible to potentially generate per capita income of 519 kg per person per year. This shows the existence of local food security in the villages of Seyegan that has been achieved.
TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENABUR PUPUK UREA SEDERHANA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN Basuki; Warsiyah; Rita Dewi Triastianti; Noviyanti; Triatmi Sri Widyaningsih
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 25 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v25i1.369

Abstract

Indonesia merupakan negara produsen beras, singkong ataupun jagung yang besar, tetapi kebutuhan penduduk yang besar menyebabkan Indonesia tidak mampu menjadi negara pengekspor, masalahnya ketahanan pangan akan lebih ditentukan pada aspek accesibility dan kontinyuitas, kesediaan pangan antar musim yang memiliki pengaruh iklim yang kuat terhadap peningkatan produksi pangan. Pada dasarnya produksi pangan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi pertanian dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang tersedia secara efisien dan efektif. Tujuan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil produksi pertanian dengan menggunakan teknologi tepat guna penabur pupuk urea. Dengan demikian penggunaan teknologi dalam pertanian tersebut dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Metode dalam penelitian ini menggunakan penabur pupuk urea dengan diameter lubang 1 cm; 2 cm; 3 cm dan 4 cm. Dari alat tersebut lubang mana yang paling efektif dan efisien dalam pemberian pupuk urea. Dan berapa gram pupuk urea yang keluar dari masing-masing lubang tersebut. Analisa data menggunakan deskriptif. Dari hasil penelitian menunjukkan dari ke empat lubang tersebut, maka lubang pertama atau 1 cm mengeluarkan pupuk urea seberat 12.3 gram, lubang yang kedua yaitu dengan lubang 2 cm bisa mengeluarkan pupuk urea seberat 18.3 gram; untuk lubang yang ke tiga dapat mengeluarkan pupuk urea seberat 22,6 gram, sedangkan pada lubang yang ke 4 dapat mengeluarkan pupuk urea seberat 29.3 gram. Dari ke 4 lubang tersebut yang paling efektif dan efisien adalah pada lubang yang ke 2 yaitu yang mengeluarkan pupuk urea seberat 18.3 gram, hal ini yang sangat cocok digunakan penebar pupuk urea untuk pertanian.
KUAT LENTUR DAN DAYA SERAP AIR PADA GENTENG BETON DARI CAMPURAN LIMBAH PADAT AMPAS TEBU Basuki; Warsiyah; Rita Dewi Triastianti; Noviyanti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v24i1.261

Abstract

Limbah padat pabrik gula Madukismo yaitu ampas tebu yang belum dimanfaatkan semaksimal mungkinoleh Pabrik Gula Madukismo. Maka diusahakan penggunaan ampas tebu tersebut untuk bahan campuranpembuatan genteng beton. Hal tersebut sebagai usaha peningkatan kualitas genteng beton yang sampai sekarangmasih terus dilakukan penelitian untuk peningkatan kualitas kuat lentur dan daya serap air genteng dari campuranampas tebu tersebut.Dalam penelitian ini menggunakan berbagai variasi untuk mencari kuat lentur, dan daya serap air gentengbeton dengan campuran sebagai berikut : sebagai control variasi campuran yaitu: 1:2:4 (asli) A. 1:2:4+1 % B.1:2:4+2 % C. 1:2:4+3 % D. 1:2:4+4 % dan E. 1:2:4 +5 %. Dari pengujian bahan penyusun genteng beton yangberupa pasir, kapur mill, semen, air dan ampas tebu. Data dianalisis menggunakan Analisa deskriptif dalam bentukgrafik dan table.Dari hasil penelitian didapat bahwa genteng beton tanpa campuran ampastebu kuat lenturnya adalah 1530Newton, sedangkan hasil penelitian rata-rata kuat lentur yang didapat pada variasi A. 1:2:4+1 % (yaitu 795Newton) dan pada variasi B. 1:2:4+2 % (yaitu 535 Newton), pada variasi C. 1:2:4+3 % (yaitu 500 Newton), danpada variasi D. 1:2:4+4 % (yaitu 775 Newton), dan pada variasi E. 1:2:4 +5 % (yaitu 835 Newton). Daya serapGenteng beton dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Daya Serap Air tanpa penambahan ampas tebu(control)daya serapnya 7,49 %; pada variasi A. 1:2:4+1 % (yaitu 7,02 %), pada variasi B.1:2:4+2 % ( yaitu 9,55%), pada variasi C. 1:2:4+3 % (yaitu 10,51 %) pada variasi D. 1:2:4+4 % ( yaitu 11,04 %) dan pada variasi E.1:2:4+5 % daya serapnya sebesar 11,85 %. Maka dapat disimpulkan bahwa limbah padat ampas tebu tidak bisadigunakan sebagai bahan campuran genteng beton.
TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMANFAATAN SERAT BATANG PISANG DAN SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PEMBUATAN PLAFON Basuki; Piah Anggela; Warsiyah; Rita Dewi Triastianti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v24i2.320

Abstract

Batang pisang (gedebog) adalah sebutan dalam bahasa jawa atau lebih dikenal dengan nama batang pisang.. Batang pisang memiliki berat jenis 0,29 g/cm dengan ukuran panjang serat 4,20 – 5,46 mm dan kandungan lignin 33,51% (Syafarudin,2004).dalam penelitian ini bertujuan untuk menggunakan serat batang pisang. Batang pisang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi bahan baku produk papan serat dan batang pisang mempunyai potensi serat yang berkualitas, sehingga merupakan salah satu alternatif bahan baku pembuatan plafon. Metode dalam penelitian ini adalah teknologi tepat guna menggunakan serat batang pisang ; sekam padi; semen portlan dan gipsum, maka serat batang pisang sebagai variabel bebas dengan berat 5 gr, 10 gr, 15 gr, 20 gr, 25 gr, 30 gr, 35 gr, 40 gr, 45 gr, 50 gr, 55 gr, 60 gr, 65 gr dan 70 gr. Sedangkan bahan tetapan adalah sekam padi 100 gr; gipsum 1000 gr dan semen 1000 gr. Kemudian variabel terikatnya adalah kuat lentur dan daya serap air. Data dianalisis dengan regresi korelasi. Hasil dalam penelitian ini adalah pencampuran variasi serat batang pisang dan sekam padi memberikan korelasi terhadap kuat lentur dan daya serap air pada plafon, Hasil penelitian terbaik pada variasi serat batang pisang dan sekam padi terhadap kuat lentur adalah pada variasi yang ke 3 dengan hasil 7.82 Mpa dan hasil daya serap air yang belum memenuhi standar yaitu terlihat pada variasi ke 3 yaitu menghasilkan 87.82 %, untuk kedua parameter. uji kuat lentur dengan SNI 03-6484-2000 Dan tidak memenuhi dengan Standar SNI 03-6434 sedangkan yang lain rata-ratanya memenuhi standart ketentuan.
PEMANFAATAN TULANG SAPI DAN TULANG AYAM MENJADI ARANG AKTIF Virgina Melany Syukur; Dewi Rahyuni; Endah Ayuningtyas; Rita Dewi Triastianti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v24i2.321

Abstract

Aktivitas kuliner yang semakin marak, mensisakan limbah yang cukup banyak, diantaranya adalah tulang sapi dan tulang ayam. Tulang sapi mengandung karbon cukup banyak, diantaranya + 35% merupakan senyawa organik, serta mineral-mineral seperti garam kalsium, magnesium dan sodium. Atas dasar kandungan senyawa tersebut, maka tulang sapi dan tulang ayam mempunyai potensi diolah menjadi arang aktif. Tujuan penelitian ini ialah menguji kualitas arang aktif dari tulang sapi dan tulang ayam serta campurannya. Percobaan pembuatan arang aktif dilakukan dengan skala laboratorium menggunakan tulang yang sudah diolah, sebagai sisa makanan. Variabel bebas adalah komposisi tulang sapi dan tulang ayam yang terdiri dari 100%:0% ; 75%:25%; 50%:50%; 25%:75% ; dan 0%:100%, dengan tiga ulangan. Variabel terikat yaitu kadar air, kadar volatil, kadar abu, kadar karbon aktif, daya serap terhadap methylene blue. Kualitas arang aktif diuji berdasar SNI 06-3730-1995 tentang Syarat Arang Aktif Secara Teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan SNI 06-3730-1995 tentang Syarat Arang Aktif Secara Teknis, maka arang aktif yang dihasilkan pada seluruh perlakuan kadar air dan kadar volatil telah memenuhi, sedangkan kadar abu, kadar karbon aktif dan daya serap terhadap methylene blue tidak memenuhi.