Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Implementasi Budaya Sekolah Bernuansa Islami Dalam Pendidikan Karakter Di MIN I Malang Mahda Chaira; Agus Tinus
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v8i1.12059

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to find out the implementation of Islamic culture in MIN I Malang, the Islamic character developed in MIN I Malang, the obstacles in implementing Islamic culture in MIN I Malang, and to describe the efforts made by school institutions to overcome these obstacles. The research method was conducted by descriptive qualitative. Data is collected using structured interviews by taking the subject of teachers, school principals, and parents of students. The results show that the implementation of Islamic culture in schools begins with the construction of a system that directs the behavior of students with Islamic character through the habituation of Islamic behavior. Then supported by the implementation of the Koran, Kultum, and memorization of the Qur'an in the first fifteen minutes before school hours every day. Duha prayer, Dhuhr prayer, Friday prayer, and princess in school. The obstacle to developing Islamic culture in schools is the habit of parents who are sometimes not in line and the way to overcome them is by creating a Whatsapp group for students' parents.Keywords: Implementation, Islamic Culture, Character EducationAbstrak: Tujuan dari penelitian untuk mengetahui implementasi budaya Islami di MIN I Malang, karakter Islami yang dikembangkan di MIN I Malang, kendala dalam implementasi budaya Islami di MIN I Malang, dan memaparkan upaya yang dilakukan oleh lembaga sekolah untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Metode penelitian dilakukan dengan deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan menggunakan wawancara terstruktur dengan mengambil subjek guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi budaya Islami di sekolah diawali dengan dibangunnya sistem yang mengarahkan perilaku siswa yang berkarakter Islami melalui pembiasaan perilaku Islami. Kemudian ditunjang dengan pelaksanaan mengaji, kultum, dan hafalan Al-Qur’an pada lima belas menit pertama sebelum jam masuk sekolah setiap harinya. Pelaksanaan shalat dhuha, shalat dhuhur, shalat jumat, dan keputrian di sekolah. Kendala dari pembasaan budaya Islami di sekolah adalah pembiasaan orang tua yang kadang tidak sejalan dan cara mengatasinya adalah dengan membuat grup Whatsapp bagi orang tua murid.Kata kunci: Implementasi, Budaya Islami, Pendidikan Karakter
Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Tenaga Pendidik di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Latambaga, Kolaka Rahmad Rafid; Agus Tinus
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan Vol 7, No 2 (2019): September
Publisher : Faculty of Education, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/amp.v7i2.28012

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan mutu Tenaga Pendidik, faktor yang mempengaruhi dan upaya yang dilakukan kepala sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan naturalistik kualitatif dengan jenis deksriptif yang bertempat di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1). Kinerja Kepala Sekolah secara umum sudah menunjukan kinerja yang baik dan optimal serta memenuhi standar dan indikator yang telah ditetapkan. Hal ini dijelaskan dalam “rencana kerja sekolah (RKS)” sebagai perencanaan Kepala Sekolah dalam menjalankan program kerja dan meningkatkan tenaga pendidik di sekolah. 2) Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu tenaga pendidik diantaranya kondisi geografis sekolah, tenaga pendidik yang mengajar tidak sesuai latar belakang pendidikan, dan lingkungan yang kondusif. 3) Kepala Sekolah telah melakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan mutu Tenaga Pendidik melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan dan program sekolah seperti supervisi, musyawarah guru matapelajaran (MGMP), evaluasi diri (EDS), In House Training (IHT) dan kegiatan kewirausahaan yang diperuntukan bagi tenaga pendidik dan siswa. Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah telah melakukan tugasnya secara optimal dalam meningkatkan mutu tenaga pendidik melalui kegiatan-kegiatan penunjang peningkatan mutu tenaga pendidik dan berdasarkan pada standar nasional pendidikan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN BURUH NELAYAN DI PANTAI SENDANGBIRU DESA TAMBAKREJO KABUPATEN MALANG Daniel Agustinus Aryanto; Sudarti Sudarti
Jurnal Ilmu Ekonomi JIE Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Ilmu Ekonomi
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research was to find out factor effect of work experience, working hours and mileage toward income of fishermen in Sendangbiru beach, Tambakrejo village, Malang District. Tool analysis used Multiple Linear Regression and used statistic test and Classic assumption test. The result of the research showed variables of work experience, working hours and mileage increased, so the income of fishermen also increased.  Keywords: Fishermen, work experience, working hours, and mileage.
Studi Kebijakan Pendidikan Agama Islam Pada Lembaga Pendidikan di Indonesia Nurul Humaidi; Agus Tinus; Asrori Asrori
TADARUS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam - Fakultas Agama Islam ( FAI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.335 KB) | DOI: 10.30651/td.v10i2.12194

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah tentang studi kebijakan pendidikan agama Islam pada lembaga pendidikan di Indonesia dengan lingkup Pertama studi kebijakan pendidikan Agama Islam Masa orde lama, kedua studi kebijakan pendidikan agama Islam pada masa orde baru, ketiga studi kebijakan pendidikan agama Islam pada masa reformasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Kebijakan-kebijakan pendidikan selalu berbanding lurus dengan kebutuhan Negara, atau paling tidak kebutuhan Penguasa. Zaman Kolonial Belanda dan Jepang, pendidikan diarahkan pada pemenuhan kebutuhan mereka. Pada masa kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, Era Reformasi menyesuaikan kebutuhan Penguasa yang melandaskan pada penafsiran terhadap pengamalan Pancasila. Sekalipun demikian, keberpihakan kebijakan pembelajaran pendidikan agama Islam semakin mendekati kesempurnaan. Hak-hak belajar dan mendalami ilmu agama difasilitasi oleh Negara   
The Pancasila Guidelines Bill and Ideological Contestation in Indonesia Happy David Pradhan; Agus Tinus
Otoritas : Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 11, No 2 (2021): (October 2021)
Publisher : Department of Government Studies Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/ojip.v11i2.4269

Abstract

This discursive article based on secondary sources attempts a discourse analysis of a recently proposed legislation in Indonesia to delineate the contours of ideological contestation between the proponents of the Statist Ideology of Pancasila, and the revival of challenges to it from religious radicalism. By tracing the history of the confrontation between contending ideological conceptions of the Indonesian State, and contextualizing it, through the sociological jurisprudential approach, to the recently proposed, and subsequently postponed, Pancasila Guidelines Bill, 2020, an attempt has been made to decipher the undercurrents of the struggle for sociopolitical hegemony that drive the imperatives in Indonesian polity. The implicit negotiation of interests between the Statist political elites, the civil nationalist religious clergy and the couched praetorian military about the relevance and status of Pancasila as the State Ideology of Indonesia, as outlined in the proposed statute, is taken to be reflective of the challenges confronting, and choices available to the future direction of democracy and inclusivity in Indonesia in the face of growing religious radicalism threatening democratic stability.
Peran Pemerintah Kota Palu Dalam Penanganan Gelandangan Dan Pengemis Nadya Alief Urbaningrum; M Syahri; Agus Tinus
Jurnal Civic Hukum Vol. 7 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v7i1.20492

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui peran pemerintah kota Palu dalam penanganan gelandangan dan pengemis dan mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat pemerintah Kota-Palu dalam penanganan gelandangan dan pengemis. Pelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Adapun pihak-pihak sebagai subyek penelitian adalah Wali kota Palu, Kepala dinsos Kota Palu serta gepeng yang ada di Kota Palu. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: Peran pemkot dalam penanganan_gepeng telah diatur dalam Peraturan Daerah Kota Palu Tahun 2018 tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis. dinsos berperan dalam upaya rehabilitasi sosial. Pasal 5 Perda Kota Palu tahun 2018 dimana upaya atau tindakan penanganan gelandangan dan pengemis dilakukan dengan empat cara yaitu upaya preventif, upaya represif, upaya rehabilitasi sosial, dan upaya reintegrasi sosial. Faktor yang pendukung upaya Pemerintah Kota Palu dalam melakukan penanganan gepeng yaitu ditunjukkan dengan adanya Perda tahun 2018 serta adanya dukungan dari pemerintah pusat, keberadaan pihak organisasi non pemerintah (LSM) dan dukungan dari masyarakat. Faktor penghambat yaitu meliputi mengenai budaya malas gelandangan dan pengemis dan adanya budaya cash on money.
Pemanfaatan Media Internet Dalam Pembelajaran PPKn Bagi Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Malang Zulfikar Sulaiman; M. Mansur Ibrahim; Agus Tinus
Jurnal Civic Hukum Vol. 2 No. 2 (2017): November 2017
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v2i2.6860

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan media internet dalam pembelajaran PPKn, dan bagaimana kendala penggunaan media internet dalam pembelajaran PPKn bagi siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian yaitu peneliti itu sendiri. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi, penyajian, dan penyimpulan. Hasil penelitian ini yaitu penggunaan internet sebagai media pembelajaran PPKn sangat menunjang proses pembelajaran. Guru dan siswa menggunakan internet untuk mencari informasi materi yang dipelajari. Kegiatan pembelajaran menggunakan media internet semakin aktif bagi siswa karena guru mengkombinasikannya dengan berbagai penerapan metode pembelajaran seperti penemuan, diskusi dan persentasi. Kendala yang dihadapi dalam penggunaan media internet dalam pembelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Malang adalah karena faktor teknis, berupa listrik yang menunjang operasi komputer dan internet. Ketika listrik padam komputer dan internet otomatis tidak dapat berfungsi sehingga mengganggu kelancaran produktivitas pembelajaran.Kata Kunci: Media internet, Pembelajaran PPKnAbstractThis study aims to find out how the use of internet media in learning PPKn, and how the constraints of using internet media in learning PPKn for students of class XI in SMA Negeri 1 Malang. This study uses a qualitative method with a descriptive approach.Research subjects were taken using purposive techniques. Data collection is done by observation, interview and documentation. The instrument of research is the researcher itself. Data analysis technique is done by means of reduction, presentation, and inference. The results of this study is the use of the internet as a medium of learning PPKn greatly support the learning process. Teachers and students use the internet to search for material information learned. Learning activities using internet media more active for students because teachers combine it with various application of learning methods such as descovery, discussion and percentage. Constraints faced in the use of internet media in learning PPKn in SMA Negeri 1 Malang is due to technical factors, in the form of electricity that supports computer and internet operations. When the power goes out the computer and the internet automatically can not function so interfere with the smoothness of learning productivity.Key Word: Internet Media, PPKn Learning
Kearifan Lokal Upacara Larungan Telaga Ngebel Dalam Membangun Harmonisasi Sosial Pada Masyarakat Ngebel Kabupaten Ponorogo Try agung Handaya putra; Agus Tinus; Nurbani Yusuf
Jurnal Civic Hukum Vol. 2 No. 2 (2017): November 2017
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v2i2.6863

Abstract

AbstrakUpacara Larungan merupakan salah satu tradisi peninggalan leluhur yang diwujudkan dengan melarungkan sesaji ke Telaga Ngebel. Tradisi ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada tanggal 1 Suro atau 1 Muharram. Tujuan dilaksanakannya larungan ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah yang telah diberikan. Upacara larungan tersebut memiliki makna mendalam bagi masyarakat Ngebel, karena masyarakat percaya akan datangnya malapetaka apabila tidak melaksanakannya.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) partisipasi masyarakat dalam upacara larungan, (2) kearifan lokal upacara larungan dapat mewujudkan harmonisasi sosial masyarakat, (3) peran pemerintah desa dalam mencegah konflik dengan memanfaatkan kearifan lokal upacara larungan.Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah Pemerintah Desa Ngebel, tokoh masyarakat Desa Ngebel dan masyarakat Desa Ngebel. Pengumpulan data dikumpulkan dengan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan (1) partisipasi masyarakat Desa Ngebel dalam upacara larungan tergolong aktif dibuktikan dengan keikutsertaan masyarakat dalam rangkain kegiatan yang sudah disusun oleh panitia pelaksana; (2) nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam upacara larungan antara lain: nilai religi, nilai hiburan, nilai kekerabatan, nilai keindahan dan nilai simbolik. Kearifan lokal dalam upacara larungan memiliki kekuatan untuk menumbuhkan rasa persatuan sehingga membuat persaudaraan masyarakat semakin kuat yang menjadikan masyarakat dapat hidup damai dan harmonis; (3) nilai kearifan lokal dalam upacara larungan yang menjunjung semangat persatuan dimanfaatkan pemerintah desa dan stakeholders dalam menyelesaikan konflik yang timbul di masyarakat. Kata Kunci: Kearifan Lokal, Upacara Larungan, dan Harmonisasi AbstractUpacara Larungan is one of the ancestral heritage that is realized by washed away the offerings to Telaga Ngebel. this tradition is carried out once every year on the 1st of Suro or 1st Muharram. The purpose of doing this ban is as an expression of gratitude to the all-powerful God for the blessings that have been given. The upacara larungan has deep meaning for Ngebel society, because people believe it will come disastrous if not implement it.This study aims to describe: (1) community participation in upacara larungan, (2) local wisdom of upacara larungan can realize social harmonization of society, (3) role of village government in preventing conflict by exploiting local wisdom of upacara larungan.This research uses qualitative research with descriptive method. The data sources used are Ngebel Village Government, Ngebel village community leaders and Ngebel Village community. Data collection was collected by interview, documentation and observation techniques. Data analysis techniques used are data reduction, display data, and conclusion drawing/verification.The results of the study showed (1) the participation of Ngebel Village communities in the upacara larungan is classified as actively evidenced by the participation of the community in the series of activities that have been prepared by the organizing committe; (2) the values of local wisdom contained in the upacara larungan include: religious value, entertainmen value, kinship value, beauty value and siymbolic value. Local wisdom in the upacara larungan has the power to foster a sense of unity that makes the community fraternity stronger that makes the people can live in peace and harmony; (3) the value of local wisdom in the upacara larungan that upholds the spirit of unity utilized by the village government and stakeholders in resolving conflicts arising in the community. Keywords:Local Wisdom, Upacara Larungan, and Harmonization
ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) TERHADAP KEPRIBADIAN DAN KARAKTER (KEKAR) PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 9 MALANG Fahdian Rahmandani; Agus Tinus; M Mansur Ibrahim
Jurnal Civic Hukum Vol. 3 No. 1 (2018): Mei 2018
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i1.7726

Abstract

ABSTRAKPenggunaan gadget (smartphone) yang terlalu berlebihan dan tidak sewajarnya akan menimbulkan pengaruh terhadap kepribadian dan karakter peserta didik. Kepribadian peserta didik seharusnya menjadi perhatian khusus dalam menanamkan karakter kepada mereka. Karena antara kepribadian dan karakter tersebut akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh-kembang peserta didik. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk: (a) Mengetahui penggunaan gadget (smartphone) oleh peserta didik di SMA Negeri 9 Malang, (b) Mendeskripsikan kepribadian dan karakter peserta didik yang menggunakan gadget (smartphone) di SMA Negeri 9 Malang, dan (c) Mendeskripsikan solusi penggunaan gadget (smartphone) yang ideal oleh peserta didik di SMA Negeri 9 Malang. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif kualitatif. Dimana peneliti berusaha memberikan gambaran secara sistematis dan cermat berdasarkan fakta – fakta aktual dan sifat – sifat populasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah – masalah aktual dan mengumpulkan data. Pengumpulan data diperoleh dengan teknik wawancara, angket, observasi dan dokumentasi. Adapun informan yang digali informasinya yakni Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Guru PPKn, Guru Agama Islam, Guru BK, Guru IPS, Guru IPAdan Siswa - siswi Kelas XI SMA Negeri 9 Malang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: (a) Hampir semua peserta didik di SMAN 9 Malang memiliki dan menggunakan gadget, khususnya smartphone. Rata-rata waktu peserta didik menggunakan gadgetnya selama 3 sampai lebih dari 7 jam untuk membuka media sosial. (b) Kepribadian peserta didik yang menggunakan gadget (smartphone) cenderung lebih pasif seperti individualis, tertutup, kurang peduli dengan sekitarnya dan rasa sosial dari anak kurang. Sedangkan karakternya memiliki kecenderungan lebih apatis, pola pikirnya cenderung irasional, mencari mudahnya saja dan kurang mempunyai simpati.(c) Penggunaan gadget (smartphone) yang ideal yaitu dengan memberikan banyak pemahaman kepada peserta didik dan menerapkan program yang memiliki hubungan dengan penggunaan gadget (smartphone). Hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut: (a) Semua peserta didik di SMAN 9 Malang menggunakan gadget (smartphone). (b) Terjadi penyimpangan kepribadian dan demoralisasi karakter peserta didik yang aktif menggunakan gadget (smartphone). (c) Solusi ideal yaitu dengan memberikan banyak pemahaman, dan sekolah sudah menerapkan program berbasis gadget (smartphone).Kata Kunci : Analisis, Penggunaan Gadget (Smartphone), Kepribadian Karakter.ABSTRACTThe use of gadgets (smartphone) which is too excessive and not reasonable will be impacting on the personality and character of students. Personality of students should be particular concern on instilling character for them. Because between the personality and the character will greatly affect the growth and development of students. Thus this research aims to: (a) Knowing the use of gadgets (smartphone) by students at State High School 9 Malang, (b) Describe the personality and character of students who use gadgets (smartphone) in State Senior High School 9 Malang, and (c) Explaining solutions use gadgets (smartphone) which is ideal by students at State Senior High School 9 Malang. This research uses techniques of research descriptive qualitative. Where researchers tried to give an idea systematically and meticulously based on actual facts and the characteristic of certain populations. This research aiming to solve the actual problems and collect the documents. collection of documents were obtained by interview, questionnaire, observation and documentation. As for informant who unearthed the information that is Vice Principal of Student, Teacher of PPKn, Teacher of Islamic Religious, Teacher of BK, Teacher IPS, Teacher of Science and Student Class XI of State Senior High School 9 Malang. Based on research that has been done, the results are as follows: (a) Almost allthe students at State Senior High School 9 Malang have and use gadgets, particularly smartphones. The average time students use the gadget for 3 to more than 7 hours to playing social media. (b) The personality of students who use gadgets (smartphone) tend to be more passive as individualistic and less concerned with the surroundings and the childs less has the social sense. While the characters have a tendency to be apathetic, the mindset is tends irrational, seeking ease and have less sympathy. (c) The use of gadgets (smartphone) ideal that is to give a lot of understanding to of students and implement programs that have a relationship with the use of gadgets (smartphone). The result of research obtained can be summed as follows: (a) All of students at State SeniorHigh School 9 Malang using gadgets (smartphone). (b) There is a personality disorder and demoralization of character for students active using gadgets (smartphone). (c) The ideal solution is to give a lot of understanding, and school has implemented a program the based of gadgets (smartphone).Keywords: Analysis, Using Gadget (Smartphone), Character.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK TENTANG BPJS KESEHATAN DI KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN PASURUAN Sahrani Rizal; Agus Tinus; Rohmad Widodo
Jurnal Civic Hukum Vol. 3 No. 1 (2018): Mei 2018
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i1.7732

Abstract

ABSTRAKPemerintah dalam upaya pembangunan nasional terutama dalam aspek sumber daya manusia, pemerintah menerbitkan UU nomor 40 tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional (SJSN) dan UU nomor 24 tahun 2011 tentang badan penyelenggara jaminan sosial (UU BPJS). Sehingga pemerintah membentuk BPJS kesehatan, diharapkan agar seluruh warga negara Indonesia mendapat jaminan sosial kesehatan. Akan tetapi didalam masyarakattimbul persepsi-persepsi dalam program yang digalang oleh pemerintah ini, yang mana persepsi tersebut dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk mendaftar menjadi peserta BPJS. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengulas dengan melakukan penelitian mengenai “Partisipasi Masyarakat dalam Implementasi Kebijakan Publik tetang BPJS Kesehatan di Kelurahan Purwosari Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan”. Berdasarkan hal tersebuttujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar partisipasi masyarakat dalam implementasi kebijakan mengenai BPJS kesehatan ini beserta apa hambatan dan solusinya.Adapun lokasi penelitian ini adalah di kantor cabang BPJS kesehatan kabupaten Pasuruan dan di kelurahan Purwosari kabupaten Pasuruan. Dengan sample penelitiannya adalah 3 (tiga) orang dari pihak BPJS kesehatan cabang Pasuruan dan 5 (lima) orang dari masyarakat kelurahan Purwosari. Alat pengumpul data yang di gunakan adalah berupa data primer dan data sekunder. Teknik analisa data yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitiannya yaitu: (1) Partisipasi masyarakat dalam implementasi kebijakan publik mengenai BPJS Kesehatan di wilayah Kelurahan Purwosari sangat baik hingga mencapai angka 40% dari keseluruhan penduduk Kelurahan Purwosari. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Tilaar (2009:287) partisipasi adalah sebagai wujud dari keinginan untuk mengembangkan demokrasi melalui proses desentralisasi dimana diupayakan antara lain perlunya perencanaan dari bawah (button-up) dengan mengikut sertakan masyarakat dalam proses perencanaandan pembangunan masyarakatnya. (2) hambatan-hambatan yang di dapat yaitu kurangnya komunikasi antara pemerintah dan juga masyarakat. Serta kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak BPJS kesehatan. (3) untuk memperbaiki komunikasi masyarakat dan juga pemerintah agar setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dapat diterima dalam masyarakat dan juga agar masyarakat mempunyai kesadaran bahwa program BPJS kesehatan ini memang benar-benar dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat.Kata Kunci : Partisipasi, Implementasi, Kebijakan Publik, BPJS KesehatanABSTRACTGovernment in national development efforts , especially in the aspect of humanresources , the government issued Law No. 40 of 2004 on national social security system (Navigation) and Law No. 24 of 2011 concerning the social security agency (BPJS) . So the government formed BPJS healthy , it is expected that all Indonesian citizens receive social security health . But in public perceptions arise in a program at the girder by this government , which can affect the perception of public interest to register as a participant BPJS . Based on that review by researchers to conduct research on “Public Participation in the Implementation of Public Policies on BPJS of Healhty at Purwosari Village Pasuruan Regency”. Based on the purpose of this study was to determine how much public participation in the implementation of policies on health and its BPJS obstacles and solusinya.Adapun location of this research is in the district health BPJS branch office and in the village Purwosari Pasuruan Pasuruan . With the research sample is three members of the health BPJS Pasuruan branches and five members of the village community Purwosari . Data collection tool that is in use is a form of primary data and secondary data. Data analysis technique used was qualitative. The results of the research are: (1) Public participation in the implementation of public policies on BPJS in the Village Purwosari very well until reaching 40% of the total population of the Village Purwosari. This is consistent with the opinion of Tilaar (2009:287) participation is a manifestation of the desire to developdemocracy through the decentralization process which sought, among others, the need for planning from below (button-up) by including the public in the process of planning and community development. (2) obstacles in the can that is the lack of communication between the government and communities. And lack of socialization conducted by the health BPJS. (3) to improve public communication and also the government that any government policies can be accepted in the society and also so that people have no awareness that health BPJS program is indeed done for the welfare of the community.Keywords: Participation, Implementation, Public policy, Health insurance