Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Implementasi Kebijakan Sistem Poin Pelanggaran Dalam Upaya Membentuk Siswa Berkarakter SMA Islam Yakin Tutur Pasuruan Desiyanto, Jatim; Pantiwati, Yuni; Tinus, Agus
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 6, No 1 (2018): Januari
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.719 KB) | DOI: 10.22219/jkpp.v6i1.11532

Abstract

Abstract: The study aims to 1) describe the implementation of point system policies to form students with character; 2) describe the effectiveness of the point system policy to form students with character; 3) describe the constraints and solutions in implementing the point system policy. This research uses descriptive qualitative method, with a qualitative approach. The results showed that: 1) The implementation of the point system policy of planning, implementation, and evaluation had been carried out according to stages and had an impact on changing the character of students, but the results obtained were not optimal because it was influenced by the existence of supporting resources that did not meet; 2) The effectiveness of the point system policy is seen based on the results of the policy performance which includes the tasks of the implementing component, the achievement of policy objectives, the implementation of policy rules, and the achievement of results, which are already quite effective. This is measured through the achievement of policy program objectives that have been achieved, such as a decrease in the number of violators each semester and changes in the character of students, although not all character values are met through a point system policy; 3) Constraints faced by schools in implementing policies, namely: the lack of concern for some teachers towards disciplinary violators, the lack of supporting resources, the existence of a number of guardians of students not supporting them, weak coordination between teachers, and weak supervision. The solutions made by the school, by giving direction to the teacher through regular meetings, making maximum use of available resources, giving direction to the guardians of students, making evaluation studies by holding special meetings and requiring each board of teachers involved to make a report.Keywords: Violation Points System, Effectiveness, Character Abstrak:Tujuan Penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan implementasikebijakansistem poin dapat membentuk siswa berkarakter; 2) Mendeskripsikan efektivitas kebijakan sistem poin membentuk siswa berkarakter; 3) Mendeskripsikan kendala dan solusi dalam mengimplementasikankebijakan sistem poin.Penelitian ini menggunakan metodedeskriptifkualitatif, dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Implementasi kebijakan sistem poin dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sudah terlaksana sesuai tahapan serta berdampak terhadap perubahan karakter siswa, namun hasil yang diperoleh belum maksimal hal tersebut dipengaruhi keberadaan sumber daya pendukung yang kurang memenuhi; 2) Efektivitas kebijakan sistem poindilihat berdasarkan hasil kinerja kebijakan yang meliputi tugas dari komponen pelaksana, ketercapaian tujuan kebijakan, keterlaksanaan aturan kebijakan, dan pencapaian hasil, sudah cukup efektif. Hal tersebut diukur melalui  pencapaian tujuan program kebijakan yang sudah tercapai, seperti penurunan jumlah pelanggar setiap semesternya serta perubahan karakter pada diri siswa, meskipun tidak semua nilai karakter terpenuhi melalui kebijakan sistem poin; 3) Kendala yang dihadapi sekolah dalam menjalankan kebijakan yaitu: kurang pedulinya sebagian guru terhadap pelanggar tata tertib, minimnya sumber daya pendukung, adanya beberapa wali murid kurang mendukung, lemahnya koordinasi antar guru, dan lemahnya pengawasan. Solusi yang dilakukan sekolah, dengan memberikan arahan terhadap guru melalui rapat rutin, memberdayakan sumber daya yang ada secara maksimal, memberikan pengarahan terhadap wali murid, membuat kajian evaluasi dengan mengadakan rapat khusus dan mewajibkan setiap dewan guru yang terlibat membuat laporan.Kata kunci: Sistem Poin Pelanggaran, Efektivitas, Karakter.
Implementasi Kebijakan Sistem Poin Pelanggaran Dalam Upaya Membentuk Siswa Berkarakter SMA Islam Yakin Tutur Pasuruan Jatim Desiyanto; Yuni Pantiwati; Agus Tinus
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v6i1.11532

Abstract

Abstract: The study aims to 1) describe the implementation of point system policies to form students with character; 2) describe the effectiveness of the point system policy to form students with character; 3) describe the constraints and solutions in implementing the point system policy. This research uses descriptive qualitative method, with a qualitative approach. The results showed that: 1) The implementation of the point system policy of planning, implementation, and evaluation had been carried out according to stages and had an impact on changing the character of students, but the results obtained were not optimal because it was influenced by the existence of supporting resources that did not meet; 2) The effectiveness of the point system policy is seen based on the results of the policy performance which includes the tasks of the implementing component, the achievement of policy objectives, the implementation of policy rules, and the achievement of results, which are already quite effective. This is measured through the achievement of policy program objectives that have been achieved, such as a decrease in the number of violators each semester and changes in the character of students, although not all character values are met through a point system policy; 3) Constraints faced by schools in implementing policies, namely: the lack of concern for some teachers towards disciplinary violators, the lack of supporting resources, the existence of a number of guardians of students not supporting them, weak coordination between teachers, and weak supervision. The solutions made by the school, by giving direction to the teacher through regular meetings, making maximum use of available resources, giving direction to the guardians of students, making evaluation studies by holding special meetings and requiring each board of teachers involved to make a report.Keywords: Violation Points System, Effectiveness, Character Abstrak:Tujuan Penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan implementasikebijakansistem poin dapat membentuk siswa berkarakter; 2) Mendeskripsikan efektivitas kebijakan sistem poin membentuk siswa berkarakter; 3) Mendeskripsikan kendala dan solusi dalam mengimplementasikankebijakan sistem poin.Penelitian ini menggunakan metodedeskriptifkualitatif, dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Implementasi kebijakan sistem poin dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sudah terlaksana sesuai tahapan serta berdampak terhadap perubahan karakter siswa, namun hasil yang diperoleh belum maksimal hal tersebut dipengaruhi keberadaan sumber daya pendukung yang kurang memenuhi; 2) Efektivitas kebijakan sistem poindilihat berdasarkan hasil kinerja kebijakan yang meliputi tugas dari komponen pelaksana, ketercapaian tujuan kebijakan, keterlaksanaan aturan kebijakan, dan pencapaian hasil, sudah cukup efektif. Hal tersebut diukur melalui  pencapaian tujuan program kebijakan yang sudah tercapai, seperti penurunan jumlah pelanggar setiap semesternya serta perubahan karakter pada diri siswa, meskipun tidak semua nilai karakter terpenuhi melalui kebijakan sistem poin; 3) Kendala yang dihadapi sekolah dalam menjalankan kebijakan yaitu: kurang pedulinya sebagian guru terhadap pelanggar tata tertib, minimnya sumber daya pendukung, adanya beberapa wali murid kurang mendukung, lemahnya koordinasi antar guru, dan lemahnya pengawasan. Solusi yang dilakukan sekolah, dengan memberikan arahan terhadap guru melalui rapat rutin, memberdayakan sumber daya yang ada secara maksimal, memberikan pengarahan terhadap wali murid, membuat kajian evaluasi dengan mengadakan rapat khusus dan mewajibkan setiap dewan guru yang terlibat membuat laporan.Kata kunci: Sistem Poin Pelanggaran, Efektivitas, Karakter.
Training and Utilization of "Ekobela" as a Smart Box Learning Media for The Project to Strengthen Pancasila Learners' Profiles for Primary School Children Jatim Desiyanto; Rohisotul Laily; Asri Bariqoh; Moh. Ari Wibowo
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 7, No 2 (2024): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/shes.v7i2.84850

Abstract

Minimnya kreativitas guru dalam menggunakan media pembelajaran di sekolah dasar, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Pancasila dalam mengimplementasikan kurikulum Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila  (P5). Pendampingan ini memberikan solusi inovatif untuk mengatasi kendala atau akses pada media pembelajaran di pedesaan melalui program Ekobela. Program Ekobela hadir dengan tujuan melatih kreativitas guru dalam membuat media pembelajaran dengan pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran anak di tingkat sekolah dasar untuk mengintegrasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Metode pendekatan berbasis ABCD dengan langkah siklus 5-D yaitu (Define, Discovery, Dream, Design, Deliver/Destiny). Subjek pemberdayaan di UPTD SDN Dulang II Torjun, Sampang. Teknik analisis data kualitatif, dengan melakukan analisis terhadap isu-isu yang muncul, memahami pemikiran partisipan dan menginterpretasikan makna dari data tersebut, dan selanjutnya menarik kesimpulan. Program Ekobela dengan Smart Box sebagai media pembelajaran berhasil mengembangkan keterampilan dan kreativitas profesional guru dalam pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran. Program ini dapat secara efektif diintegrasikan pada progam P5 sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan menghasilkan dampak positif pada peningkatan kreativitas siswa dalam pemahaman materi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Pendidikan Orang Tua terhadap Pernikahan Dini Akibat Pemalsuan Umur Desiyanto, Jatim; Fajar, Ainul; Risqi, Rukmania; Mawaddah
Progressive of Cognitive and Ability Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.243 KB) | DOI: 10.56855/jpr.v1i2.41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendidikan orang tua terhadap pernikahan dini akibat pemalsuan umur di Desa Pangelen Kec, Sampang. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan studi kasus instrumental yang melibatkan empat informan di desa pangelen kec, Sampang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Fenomena pernikahan dini terjadi di Desa Pangelen yang pertama dipengaruhi oleh faktor orang tua yang mendukung anaknya menikah karena dikhawatirkan tidak mendapatkan jodoh, dan pemalsuan umur dalam pernikahan tidak dilakukan melainkan dengan melaksanakan pernikahan secara siri, atau menikah secara agama dan faktor yang kedua yaitu kondisi lingkungan seperti budaya masyarakat yang sudah menjadi tradisi melangsungkan pernikahan diusia dini; 2) Dampak yang ditimbulkan akibat pernikahan dini yaitu putus sekolah dan memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan dan teman yang lain; 3) Pendidikan orang tua terhadap fenomena pernikahan dini memiliki pengaruh yang kuat dimana pasangan melakukan pernikahan dini berasal dari orang tua yang berpendidikan rendah.
Assistance in Administrative Transformation Through (One Stop Service) to Create an Independent Village Eriyana, Rina; Desiyanto, Jatim; Naim, Mahin Ainun
Digulis: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 2, No 2 (2024): Edisi Juni 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/djpkm.v2i2.85853

Abstract

In the current era of globalization, advances in information technology are developing very rapidly. This affects every existing agency, both village governments and regional governments. Moreover, village governments urgently need administrative transformation so that services to the community can be more effective and efficient. One effort to transform village administration is to implement one-stop integrated village services (one-stop service). This service activity aims to assist the village government and the people of Ragung Village in implementing one-stop integrated village services, so that an independent village can be realized. The method used is a mentoring method through the stages of forming an executive committee, training, and implementation. The results of this service activity show that the implementation of one-stop integrated village services in Ragung Village has gone well. The community can handle various administrative needs in one place, making the time and costs required for their administrative needs more efficient. Based on the results of this service activity, it can be concluded that implementing one-stop integrated village services is an effective effort to improve the quality of village administration services. One-stop integrated village services can provide benefits for the community, village government, and regional government. Additionally, community satisfaction with village administration services has also increased. In conclusion, implementing one-stop integrated village services is an effective effort to improve the quality of village administration services.
desiyanto, jatim Tradisi “Jhuduen” Dalam Sistem Kekerabatan (Studi Kasus Di Desa Pangtonggal Kabupaten Pamekasan Madura) Jatim Desiyanto; Ainul Fajar
Progressive of Cognitive and Ability Vol. 2 No. 3 (2023)
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpr.v2i3.397

Abstract

Tradisi merupakan sebuah adat atau kebiasaan yang sudah turun-temurun dilestarikan oleh masyarakat, begitu pula dengan tradisi perjodohan “jhuduen” di kalangan masyarakat Madura. Penelitian studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan tujuan dari tindak “jhuduen” serta alur tindak “jhuduen” di Desa Pangtonggal Kabupaten Pamekasan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang melibatkan empat informan di Desa Pangtonggal Kabupaten Pamekasan, hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat atau orang tua beranggapan bahwa perjodohan dalam sistem kekerabatan merupakan sebuah tradisi yang tidak bisa dihilangkan disebabkan pernikahan antar anggota keluarga diyakini dapat memelihara, mempertahankan serta melestarikan hubungan-hubungan kekerabatan yang sudah terjalin sebelumnya yang didasari oleh faktor sosial, ekonomi, komunikasi serta keyakinan para leluhur. Alur dari tindak “jhuduen” dimulai dari: (1). “pangadhek” atau disebut (perantara)  mengenalkan anaknya ke orang tua calon tunangannya; (2). “masang ngin-angin” (mengikat pembicaraan); (3).“nacer” (pemberian tanda/simbol); (4). Proses lamaran “tunangan” dilakukan setalah ada izin dari sesepuh dari kedua calon pasangan.  Namun dengan demikian tradisi perjodohan di kalangan masyarakat Madura sudah mulai berkurang untuk daerah perkotaan, akan tetapi untuk daerah pedesaan tradisi ini masih sangat membudaya.
Persepsi dan Pengalaman Kepemimpinan Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Ivan Riyadi; Noval Maliki; Jatim Desiyanto; Fajar Man; Afiq Fikri Almas; Mahin Ainun Naim; Wulan Kurnia Sari
PAI RAFAH Vol 6 No 4 (2024): Jurnal PAI Raden Fatah
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/pairf.v6i4.24295

Abstract

This research is entitled Perceptions and Experiences of Educational Leadership in Improving Service Quality. This research aims to explore the perceptions and experiences of educational leadership in controlling educational services. Using qualitative methods, this research involved interviews. The data obtained was analyzed using thematic analysis techniques to identify main themes related to educational customer satisfaction, challenges and expectations for service quality. The research results show that the majority of customers are educational. The number of educational institutions that do not provide good service affects educational customer satisfaction. As a result, the acceptance of new students continues to decline, leading to schools being merged or closed because the number of students does not meet the ceiling. For this reason, it is necessary to improve the quality of service in educational marketing management in educational institutions   
Teachingand learning Gymnastics Indonesia Hebat as a Means of Improving Discipline and Physical Health of Students of SMKN 1 Omben Ubaidillah, Ubaidillah; Desiyanto, Jatim; Syamsudin, Adi; Fitria, Mujahidah
Indonesian Journal of Teaching and Learning Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Edupedia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/intel.v4i1.1334

Abstract

The focus of this study is to determine the extent to which the Great Gymnastics program affects the discipline and physical health of students of SMKN 1 Omben. The research conducted is a descriptive qualitative method, namely by directly interviewing students and teachers of SMKN 1 Omben regarding how the gymnastics program at the school is implemented as well as document analysis about how the gymnastics program is run. The research shows that gymnastics activities make students disciplined, especially in terms of their obedience to follow class hours and their significant school assignment responsibilities If it is considered in terms of assessing physical fitness and maintaining vehicle balance, students also respond. Many interviewees said that Indonesia Hebat gymnastics had a significant effect on the program and that gymnastics should be done frequently as an important educational part of students' character building. It is hoped that this research can help schools in creating their gymnastics programs to support students' health and discipline.
MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN SMART CARD GAME SEBAGAI UPAYA PENGUATAN BAHASA DAERAH (STUDI KASUS PADA ANAK SEKOLAH DASAR KABUPATEN SAMPANG) Desiyanto, Jatim; Laily, Rohisotul
Refleksi: Jurnal Riset dan Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/refleksi.v2i1.18085

Abstract

Bahasa daerah perlu dijaga dan dilestarikan, tetapi anak-anak semakin kehilangan minat dalam mempelajarinya. Faktor seperti globalisasi, pendidikan formal, teknologi, dan kurangnya kesadaran anak menjadi penyebab rendahnya penggunaan bahasa daerah di kalangan siswa SD. Bahasa daerah diakui penting dalam pendidikan nasional berdasarkan UU Sisdiknas 2013. Rendahnya penggunaan bahasa daerah dapat diatasi dengan penggunaan media pembelajaran yang interaktif dan komunikatif. Smart Card Game merupakan solusi yang efektif untuk memperkuat pemahaman bahasa daerah. Selain sebagai media pembelajaran, smart card game juga memberikan hiburan yang menarik dan menyenangkan dalam belajar bahasa daerah. Penelitian ini bertujuan untuk terciptanya media smart card came yang  relevan/layak sebagai media pembelajaran dan penerapannya dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam bahasa daerah (Bahasa Madura) di SD Kabupaten Sampang. Penelitian ini menggunakan metode R&D dengan pendekatan kuantitatif untuk menguji efektivitas media dengan metode uji analisis Wilcoxon. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model smart card game dan variabel terikat adalah pengetahuan bahasa daerah yang dimiliki oleh siswa. Prosedur penelitian dan pengembangan terdiri dari lima tahap utama, yaitu: (a) pengumpulan informasi/persiapan, (b) rancangan bangun model, (c) validasi ahli, (d) uji coba model, dan (e) evaluasi dan hasil produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terciptanya  media pembelajaran smart card game relevan/ layak terhadap penguatan bahasa daerah dengan nilai p-value = 0.000 dan efektif terhadap peningkatan pengetahuan siswa dalam bahasa daerah yang ditunjukkan dari hasil data pengetahuan didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,00 yang mana dapat disimpulkan terdapat perubahan dari sebelum ke sesudah dilakukan tindakan  dengan menggunakan smart card game di SD Kabupaten Sampang.
Bahasa Inggris Syamsudin, Adi; Desiyanto, Jatim; Ubaidillah, Ubaidillah; Jamaliyah, Imamatul
Progressive of Cognitive and Ability Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpr.v4i2.1329

Abstract

Character education is very important to build students' personality, especially in the era of globalization which is full of moral problems. At SMKN 1 Omben Sampang, the Khotmil Quran program aims to internalize Islamic values and build students' religious character. To understand the implementation of the program in a vocational school, this research uses qualitative methodology and case studies. Participatory observation, interviews, and documentation studies are the methods used to collect data. The results show that the program helps foster students' characters, especially in terms of discipline, responsibility, and religious awareness. As a result, there are still some issues that need to be addressed. These include uneven student involvement and the need for more organized program management. This program has the potential to be an effective model of Islamic values-based character education in vocational schools by optimizing the implementation strategy and increasing the involvement of all parties.