Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL KEGIATAN DAN SURAT MENYURAT PADA KARANG TARUNA DI LINGKUNGAN RW. 10 PERMATA MANSION, SERUA, BOJONGSARI, DEPOK Tri Pujiati; Varatisha Anjani Andullah; Yuli Iskandari; Ratna Juwitasari Emha
Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Vol 2, No 2 (2020): JPDL (Jurnal Pengabdian Dharma Laksana)
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.pdl.v2i2.3970

Abstract

ABSTRAK Karang taruna merupakan sebuah organisasi pemuda yang memiliki wadah untuk menyampaikan aspirasi di kalangan remaja. Mitra dalam program ini adalah Karang Taruna di wilayah RW 04 Permata Mansion Serua, Bojongsari, Sawangan, Depok, Jawat Barat. Masalah utama yang dihadapi oleh mitra adalah sulitnya menulis proposal kegiatan sesuai dengan standar penulisan proposal kegiatan sehingga berdampak pada sulitnya karang taruna dalam mendapatkan sponsor dalam setiap kegiatan yang akan mereka lakukan. Upaya yang kami lakukan sebagai bentuk penyelesaian terhadap permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah dengan memberikan pelatihan penulisan proposal kegiatan yang sesuai dengan standar baku dalam penulisan proposal kegiatan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tidak hanya itu, solusi yang kami tawarkan adalah melakukan pendampingan terhadap karang taruna pada saat akan menulis proposal kegiatan sehingga mereka terbiasa untuk menulis proposal kegiatan dengan baik dan benar sesuai dengan standar penulisan proposal kegiatan. Langkah berikutnya yang kami tawarkan adalah pelatihan dalam membuat surat menyurat resmi sesuai dengan standar baku bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga karang taruna di RW 10 Permata Mansion mengetahui cara menulis surat-menyurat sesuai dengan standar baku bahasa Indonesia. Kata Kunci: Karang taruna, Proposal kegiatan, dan Surat Menyurat
GANGGUAN BERBAHASA PADA ANAK DENGAN CIRI ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) Tri Pujiati; Dien Mardiana Yulianti
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3551.438 KB) | DOI: 10.15408/dialektika.v5i1.6005

Abstract

Abstract: Language disorders are often experienced by children, especially with Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Using qualitative descriptive and case study methods, this study examines the language disorder or S-LI (Speech or Language Impairment) on Student X with ADHD. The results of the study show that (1) the language disorders which experienced by Student X are phonology and pragmatic. Phonological impairments are adding phonemes /ŋ/, phoneme omitted, and phoneme changed in some specific words. The pragmatic impairments are difficulties to communicate and to understand speech and most of the time Student X have miscommunication when he made a conversation; (2) language disorder that occurs in the Student X because he has Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) traits and he was born on six month pregnancy (premature); and (3) Student X can be given speech therapy to provide special services such as peer tutors and learning models with repetitive reading techniques and appropriate speech pronunciation. Language disorder that experienced by Student X is a serious problem and should be solved immediately because it can affect the acquisition of other language skills. Moreover, Student X will be difficult to understand the lessons according to the curriculum in the school.Abstrak: Gangguan berbahasa sering dialami anak-anak, khususnya pada penderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan studi kasus, penelitian ini mengkaji gangguan berbahasa atau S-LI (Speech or Language Impairment) pada Siswa X yang menderita ADHD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) gangguan bahasa yang dialami Siswa X adalah permasalahan fonologi dan pragmatik. Permasalahan bahasa pada tataran fonologi yang dialami oleh Siswa X, seperti pada penambahan fonem /ŋ/, penghilangan fonem, dan perubahan fonem pada kata-kata tertentu. Gangguan pragmatik yang dialami oleh Siswa X adalah kesulitan untuk berkomunikasi dan memahami ujaran dengan baik serta sering terjadi miskomunikasi pada saat berbicara; (2) gangguan berbahasa yang terjadi pada Siswa X karena ia memiliki ciri Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan terlahir prematur 6 bulan; dan (3) terapi wicara yang bisa diberikan kepada Siswa X adalah dengan memberikan layanan khusus berupa tutor sebaya dan model pembelajaran teknik membaca berulang-ulang serta pengucapan ujaran yang tepat. Gangguan berbahasa pada Siswa X merupakan masalah serius dan harus segera ditangani karena dapat berdampak pada penguasaan keterampilan berbahasa lainnya. Tidak hanya itu, Siswa X akan mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran yang diberikan sesuai kurikulum di sekolah tersebut.  Kata Kunci: gangguan berbahasa; ADHD; fonologi; pragmatik; terapi wicara
ON THE TYPOLOGY OF THE NEGATION MARKER MÂ IN MODERN ARABIC DIALECTS: KUWAITI, JORDANIAN, SUDANESE, AND YEMENI Abdulkhaleq Ali Al-Rawafi; Tri Pujiati; Dadang Sudana
Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban | Vol. 7 No. 1 June 2020
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1213.242 KB) | DOI: 10.15408/a.v7i1.14034

Abstract

Modern Arabic Dialects (MADs) have an identical morphological system with some similarities and differences in the choice of the negation morphemes. The main concern of this paper is to discuss the typological properties of the negation morpheme mâ- ما and its variation in four Modern Arabic Dialects (MADs), JA (Jordanian Arabic), KA (Kuwaiti Arabic), SA (Sudanese Arabic), and YA (Yemeni Arabic) taking into account two negation strategies identified by Brustad (2000), namely Verbal Negation and Predicate Negation. Specifically, the study will shed light on the types and positions of the negation morphemes regarding VN and PN strategies. The study employed a descriptive-analytical approach. The data were taken from previous studies on negation in MADs and online sources, i.e., published articles and YouTube. The study found that when the negation morpheme mâ - ما is used as a one-negation system or a two-negation system, as a verbal and predicate negation, it changes to the negation morpheme mâ- ما due to phonological conditions and its pre-verbal position. The study concluded that three negation templates might be generalized in the four dialects, namely one-morpheme template, two-morpheme-template, and predicate negation template. Moreover, blocking of the negation morpheme movement in the sentences happens to do to phonological conditions.
Index Kultural pada Penerjemahan Novel Eclipse: Sebuah Pendekata Semiotik Tri Pujiati
Buletin Al-Turas Vol 25, No 2 (2019): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.729 KB) | DOI: 10.15408/bat.v25i2.11205

Abstract

Budaya merupakan salah satu tantangan utama yang ditemukan dalam menerjemahkan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak indeks budaya terhadap terjemahan Novel Eclipse karya Stephenie Meyer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan semiotik dalam penerjemahan. Terdapat 30 data yang diambil dari novel Eclipse dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia dengan teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) indeks budaya yang digunakan oleh penerjemah sebagai cara untuk mempertahankan budaya sumber itu sendiri memiliki dampak besar pada bahasa target. Ada beberapa terjemahan yang tidak dapat diterima dalam bahasa target karena maknanya tidak tersedia dalam bahasa Indonesia, indeks budaya lainnya diterima dalam bahasa target karena ada persamaan arti yang sesuai dengan bahasa sumber; (2) sebagai cara untuk menyelesaikan masalah dalam menerjemahkan budaya, penerjemah menggunakan prosedur transferensi dan naturalisasi. Terdapat 87% menggunakan prosedur transferensi dan 13% menggunakan naturalisasi. Simpulan umum dari penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa strategi penerjemahan tersebut tidak akurat di dalam bahasa sasaran sehingga penerjemah perlu mempertimbangkan pemilihan prosedur yang tepat sehingga terjemahan yang dihasilkan dapat diterima dalam bahasa sasaran. Culture is one of the main important challenges found in translating English into Indonesian language. This research aims to know the impact of cultural index on translation of Eclipse Novel by Stephenie Meyer. This research uses qualitative method and semiotic approach in translation. There are 30 data taken from Eclipse novel and its translation in Indonesian language. The results of this study show that (1) cultural index which used by translator as a way to defend the source culture and source language (henceforth SL) itself has a great impact on target language (henceforth TL). There are some translations which cannot be accepted in target language because the meaning is not available in Indonesian language, the other cultural index are accepted in TL as there are equivalence meaning that correspondence the SL; (2) as a way to solve the problem in translating culture, the translator uses transference and naturalization procedure. There are about 87% used transference procedure and 13% used naturalization. The general conclusion of this study shows that some of these strategies are not accurate in the target language so translators need to consider the selection of the right procedure so that the resulting translation can be accepted in the target language.
Pelatihan Virtual Menulis Puisi di Masa Pandemi COVID-19 untuk Meningkatkan Budaya Literasi di SMP Negeri 1 Karangampel Kab. Indramayu Ratna Juwitasari Emha; Varatisha Anjani Abdullah; Tri Pujiati; Yuli Iskandari
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 3 (2020): Edisi Oktober
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/al-jpkm.v1i3.6866

Abstract

Poetry is a reflection of hearts and feelings expressed by humans through literary works. Poetry writing activities can improve students' ability to improve literacy culture. Community Service Activities are carried out as an effort to improve student literacy in SMP Negeri 1 Karangampel, Kab. Indramayu in this technological era so that their work can be read by the general public on social media. This activity is carried out through a virtual method by inviting teachers and students to be actively involved in Community Service activities organized by the academic community of the Indonesian Literature Study Program at Pamulang University. PKM activities carried out on 18-20 June 2020. The results of this PKM activity concluded that basically students in SMP Negeri 1 Karangampel, Kab. Indramayu has a fairly good literacy ability. This is evident from their ability to write and read poetry in public with a bold and the quality of poetry that is made quite good. The expectation of this PKM activity is the quality of writing poetry of students in the school continues to increase and they dare to read poetry and write poetry through social media so that their work can be read by the wider community.Keywords: Poetry, Literacy Culture, Pandemic Era Covid-19
REGISTER BARISTA DI COFFEE SHOP LEVEL UP BSD (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) Krismawati Krismawati; Tri Pujiati
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 2, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SASINDO UNPAM VOL.2 NO.1 NOVEMBER 2021
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sns.v2i1.16693

Abstract

Register barista menjelaskan tentang fenomena peristilahan barista yang terjadi di dalam ruang lingkup kedai kopi. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan bentuk dan medan makna register barista di Coffee Shop Level Up BSD. Metode pengumpulan data menggunakan metode kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil temuan data, terdapat 29 data register barista di Coffee Shop Level Up BSD, yang dikelompokkan berdasarkan bentuk register dan medan makna. Berdasarkan bentuknya, register barista yang ditemukan di Coffee Shop Level Up BSD yaitu bentuk tunggal sebanyak 15 istilah, afiksasi berupa prefiks berjumlah 1 istilah, dan abreviasi berjumlah 13 istilah, yang terdiri dari 7 penerjemah, dan 6 penggalan. Berdasarkan sumber istilah atau asal bahasa, register barista berasal dari bahasa Indonesia dan bahasa asing, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Italia yang diperoleh melalui proses penerjemahan berjumlah 18 istilah. Berdasarkan medan makna, diperoleh medan makna register barista yaitu 7 medan makna jenis kopi secara umum, 18 medan makna cara pembuatan kopi, dan 4 medan makna asal daerah kopi, dengan jumlah keseluruhan sebanyak 29 istilah. Berdasarkan hasil temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan register barista digunakan sesuai dengan fungsinya dalam kegiatan berkomunikasi yang digunakan oleh barista di Coffee Shop Level Up BSD.Keywords: Barista, Register, Medan Makna Register
FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DIALOG NOVEL SI ANAK BADAI KARYA TERE LIYE Imron Rosadi; Tri Pujiati
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.1 November 2020
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sns.v1i1.7876

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan fungsi tindak tutur direktif novel yang terdapat dalam dialog novel berjudul Si Anak Badai karya Tere Liye. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif berbentuk deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh temuan sebagai berikut: (1) terdapat enam fungsi tindak tutur direktif dalam dialog novel berjudul Si Anak Badai karya Tere Liye, diantaranya fungsi requestives sebanyak 56 data (meminta 23 data, memohon 9 data, mendoa 3 data, menekan 8 data, mengajak 10 data, dan mendorong 3 data), fungsi questions sebanyak 142 data (bertanya 63 data, dan menginterogasi 79 data), fungsi requirements sebanyak 70 data (memerintah 23 data, menghendaki 13 data, mengomando 6 data, menuntut 5 data, menginstruksikan 17 data, mengatur 2 data, mendikte 2 data, mengarahkan 2 data, dan mensyaratkan 1 data), fungsi prohibitives sebanyak 27 data (melarang 20 data, dan membatasi 7 data), fungsi permissives sebanyak 18 data (mengizinkan 3 data, membolehkan 8 data, menyetujui 4 data, memaafkan 1 data, dan menganugerahi 2 data), dan fungsi advisories sebanyak 44 data (menasihati 16 data, menyarankan 11 data, memperingatkan 11 data, mengusulkan 6 data).
FUNGSI TINDAK TUTUR EKSPRESIF PENJUAL DAN PEMBELI TAHU BACOK DI JALAN KRENDANG SELATAN, TAMBORA, JAKARTA BARAT Hadi Afyadi; Tri Pujiati
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.1 November 2020
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sns.v1i1.7872

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan fungsi tindak tutur ekspresif penjual dan pembeli Tahu Bacok di Jalan Krendang Selatan, Tambora, Jakarta Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsitf kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh temuan yaitu (1) fungsi ekspresif penjual dengan fungsi terima kasih 8 data, fungsi meminta maaf 4 data, fungsi memuji  2 data, fungsi menyalahkan  1 data, fungsi mengkritik  2 data fungsi menyindir  1 data, fungsi mengeluh  2 data. Adapun penggunaan tuturan ekspresif yang dituturkan oleh pembeli yaitu fungsi terima kasih  2 data, fungsi meminta maaf 4 data, fungsi menolak  2 data, dan fungsi mengeluh sebanyak 1 data
Menyajikan Data Bahasa dalam Penelitian Pragmatik Tri Pujiati
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 2 (2021): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.2 Mei 2021
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sns.v1i2.14139

Abstract

Penelitian bahasa mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan berkembangnya bahasa karena salah satu sifatnya yaitu dinamis yang mengikuti perkembangan zaman. Penelitian bahasa tidak sekedar pada tataran struktural saja yang hanya mengkaji linguistik pada tataran mikro saja, diantaranya: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, leksikologi. Namun, seiring berkembangnya zaman, kajian ilmu dengan menggunakan disiplin ilmu makro yang bisa mengkaji bahasa dengan faktor luar bahasa diantaranya: sosiolinguistik, psikolinguistik, pragmatik, dan lain-lain.            Artikel ini akan berbicara terkait salah satu kajian penelitian dengan objek kajian bahasa yang mengkaji bahasa dengan faktor luar bahasa yang berkaitan dengan konteks bahasa. Kajian tersebut dapat diselidiki melalui objek kajian bahasa yang disebut dengan pragmatik. Lahirnya pragmatik pada tahun 1938 dengan Charles Morris sebagai tokohnya mulai dikenal dalam studi linguistik. Penelitian pragmatik banyak diteliti oleh peneliti bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa dan konteks luar bahasa. Dalam upaya meneliti bahasa sesuai dengan konteksnya, maka diperlukan pendekatan dan prosedur penelitian yang tepat sehingga data bahasa yang dibutuhkan dalam penelitian pragmatik tersebut valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam perkembangannya, pragmatik banyak disukai oleh peneliti bahasa sehingga dalam menyajikan data bahasa tersebut haruslah dapat disajikan secara tepat. Hal ini sangat penting mengingat bahwa dalam menyajikan data bahasa pada penelitian pragmatik dengan berbagai alat pengumpul data yang digunakan haruslah bisa disajikan secara tepat dan cermat. Pentingnya menyajikan data bahasa pada penelitian pragmatik ini perlu dipahami secara seksama oleh peneliti bahasa khususnya peneliti pemula yang masih bingung dalam menyajikan data bahasa dalam penelitian pragmatik.Artikel ini akan mengupas tentang penggunaan data dan sumber data dalam penelitian pragmatik, prosedur dalam melakukan penelitian pragmatik, serta upaya dalam menyajikan data pada penelitian pragmatik. Artikel ini penting dilakukan sebagai upaya untuk membantu peneliti pemula untuk melakukan kajian pragmatik secara tepat dengan menggunakan data dan sumber data yang tepat melalui prosedur pengumpulan data dan penyajian data bahasa yang tepat dari data bahasa yang didapatkan selama penelitian.
Citra Perempuan Berdasarkan Aspek Sosial pada Tiga Tokoh Berbeda Generasi dalam Novel Sunyi di Dada Sumirah Karya Artie Ahmad Cici Tri Eni; Tri Pujiati
Deiksis Vol 13, No 1 (2021): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.051 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v13i1.5643

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra tokoh perempuan secara sosial dalam novel Sunyi di Dada Sumirah karya Artie Ahmad. Metode penelitian deskriptif kualitatif pendekatan analisis isi digunakan untuk citra perempuan secara psiskis dan sosial pada tokoh yang tergambar dalam novel Sunyi di Dada Sumirah karya Artie Ahmad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) citra sosial dalam masyarakat pada tokoh Suntini yaitu di pandang sebelah mata, suka menolong, tertindas, dan menjunjung adat istiadat; adapun citra sosial dalam masyarakat pada tokoh Sunyi yaitu mendapatkan pelecehan; sedangkan tokoh Sumirah yaitu dipandang sebelah mata; (2) citra sosial dalam keluarga pada tokoh Suntini yaitu pekerja keras, dan ibu yang penuh kasih sayang; citra sosial dalam keluarga pada tokoh Sumirah yaitu pantang menyerah dan menyayangi anaknya; sedangkan tokoh Sunyi yaitu anak yang berbakti.