Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Strength and Stiffness Behavior of Earthquake Resistant Pedestrian LVL Timber Bridge Bernardinus Herbudiman; Delima Delima; Yosafat Aji Pranata
Wood Research Journal Vol 11, No 2 (2020): Wood Research Journal
Publisher : Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51850/wrj.2020.11.2.53-57

Abstract

A bridge is a structure which is used to connect two areas separate by obstacles. The environmental damage caused a number of reductions in the production of timber, and by that, the LVL timber which is a high quality processed or engineered timber is chosen. This research determined the design of the timber bridge structure for pedestrian with simple beam type and earthquake resistant. The load in this bridge is referring to the SNI 1725:2016 and SNI 2833:2008, the design of the girder and the connection is referring to SNI 7973:2013, and the deflection is referring to the LFRD for Highway Bridge Superstructures. The timber bridge is designed to have a span of 10 metres long and 3 metres wide. The modeling and designing of the wooden bridge are using an application called SAP2000 based on finite element analysis. Result obtained from this research indicated that the longitudinal dimension of the girder is 360 mm x 630 mm and the cross sectional dimension is 180 mm x 270 mm. The number of bolts and lock screws needed on the connection among the longitudinal girders are 40 pieces, between the longitudinal girders and the cross sectional girders is three pieces, and between the railing and the slab are two pieces. Based on the stiffness review, the results showed that the bridge deflection that occurred was lower than the permit deflection
Strength and Stiffness Behavior of Earthquake Resistant Pedestrian LVL Timber Bridge Bernardinus Herbudiman; Delima Delima; Yosafat Aji Pranata
Wood Research Journal Vol 11, No 2 (2020): Wood Research Journal
Publisher : Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51850/wrj.2020.11.2.53-57

Abstract

A bridge is a structure which is used to connect two areas separate by obstacles. The environmental damage caused a number of reductions in the production of timber, and by that, the LVL timber which is a high quality processed or engineered timber is chosen. This research determined the design of the timber bridge structure for pedestrian with simple beam type and earthquake resistant. The load in this bridge is referring to the SNI 1725:2016 and SNI 2833:2008, the design of the girder and the connection is referring to SNI 7973:2013, and the deflection is referring to the LFRD for Highway Bridge Superstructures. The timber bridge is designed to have a span of 10 metres long and 3 metres wide. The modeling and designing of the wooden bridge are using an application called SAP2000 based on finite element analysis. Result obtained from this research indicated that the longitudinal dimension of the girder is 360 mm x 630 mm and the cross sectional dimension is 180 mm x 270 mm. The number of bolts and lock screws needed on the connection among the longitudinal girders are 40 pieces, between the longitudinal girders and the cross sectional girders is three pieces, and between the railing and the slab are two pieces. Based on the stiffness review, the results showed that the bridge deflection that occurred was lower than the permit deflection
Manajemen Bencana di Kota Manado Melalui Kegiatan Deteksi Sisa Kekuatan Material Bangunan Yosafat Aji Pranata; Muhammad Rusli
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 4 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i4.7012

Abstract

Bangunan eksisting adalah bangunan yang telah berdiri dan berfungsi secara normal sesuai peruntukannya. Salah satunya adalah rumah tinggal yang dalam kehidupan sehari-hari dipergunakan oleh penghuninya. Bangunan publik juga merupakan bangunan eksisting yang digunakan terkait aktivitas masyarakat sebagai contoh rumah tinggal maupun rumah sewa atau kos. Bangunan rumah tinggal pada beberapa daerah di Indonesia sebagian merupakan bangunan yang mana komponen-komponen bangunannya terbuat dari material kayu dengan usia berkisar 5-20 tahun. Bangunan tersebut terawat dan diperbaiki jika terdapat kerusakan. Tujuan kegiatan dalam tulisan ini adalah menyampaikan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu kegiatan deteksi kekuatan bangunan kayu sebagai bagian dari kegiatan manajemen bencana. Ruang lingkup kegiatan adalah uji deteksi menggunakan teknik pengujian tidak merusak, bangunan yang ditinjau adalah rumah tinggal di Manado, parameter sisa kekuatan/kualitas kayu yang ditinjau adalah modulus elastisitas dinamik. Hasil kegiatan mengindikasikan bahwa sisa kekuatan material kayu masih dalam batas normal dan tidak terdapat kerusakan. Kegiatan deteksi kekuatan bangunan memberikan manfaat sebagai bagian dari pemeriksaan kualitas material sehingga apabila terdapat penurunan kualitas kayu akibat adanya kerusakan maka dapat ditindaklanjuti dengan metode perbaikan yang relevan, sehingga kerusakan bangunan dapat dicegah. Hasil pengujian disampaikan kepada para pemilik bangunan sebagai bagian dari sosialisasi manajemen bencana. 
Rumah Kayu Tahan Gempa sebagai Sarana Belajar Anak-Anak Kampung Stamplat Kabupaten Bandung Yosafat Aji Pranata; Deni Setiawan; Jimmy Agustian Loekito
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 3 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i3.11453

Abstract

Kendala dan kesulitan yang dialami oleh warga Kampung Stamplat, Dusun Ciparay, Desa Indragiri, Kelurahan Ciwidey, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung secara khusus dalam konteks pendidikan adalah minimnya koneksi/jaringan internet, perangkat komputer untuk sistem pembelajaran daring, serta bangunan sarana ruang belajar anak-anak. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat pendidikan adalah hal sangat penting bagi anak-anak dan pelajar. Di satu sisi, salah satu potensi yang dimiliki warga adalah adanya pemuda dan orang tua (pria) yang dapat diberdayakan untuk secara ber-swadaya menggunakan tenaganya untuk membangun bangunan dengan fungsi untuk fasilitas publik. Berdasarkan pertimbangan bahwa Kabupaten Bandung sebagian besar wilayahnya termasuk dalam kategori wilayah gempa dengan intensitas moderat, maka implementasi bangunan kayu tahan gempa tepat untuk diterapkan di Kampung Stamplat, sekaligus menjawab kendala yang dialami warga yaitu kebutuhan terhadap bangunan sarana ruang belajar. Dalam kegiatan ini, implementasi hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya akan dilakukan di Kampung Stamplat. Penelitian yang dimaksud adalah rumah modular berbasis material kayu tahan gempa. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) adalah implementasi hasil penelitian sebelumnya, yaitu pengembangan komponen penyusun rumah kayu tahan gempa menjadi bangunan publik yang berfungsi untuk fasilitas umum yaitu ruang belajar anak-anak dan pelajar Kampung Stamplat. Kegiatan direncanakan berjalan dalam kurun waktu bulan Desember tahun 2021. Sasaran kegiatan PkM adalah dua kelompok yaitu warga Kampung Stamplat dan Karang Taruna Desa Indragiri. Kegiatan bertempat di Kampung Stamplat, Dusun Ciparay, Desa Indragiri, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah implementasi hasil penelitian dalam bentuk produk rumah kayu sebagai sarana belajar/fasilitas umum. Hasil penelitian rumah kayu tahan gempa menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi kendala Kampung Stamplat yang berada di daerah rawan gempa. Bangunan kayu yang direalisasikan dalam kegiatan ini sangat tepat untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhan fasilitas umum untuk sarana belajar. Hasil nyata dari kegiatan ini adalah hilirisasi hasil penelitian dalam bentuk bangunan kayu gedung tahan gempa bagi warga Kampung Stamplat.
Penguatan Sektor Wisata Melalui Implementasi Bangunan Pendukung Wisata Berbasis Teknologi Laminasi di Kampung Stamplat Desa Indragiri Yosafat Aji Pranata; Novi Novi; Olga Catherina Pattipawaej; Jimmy Agustian Loekito; Deni Setiawan
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 4 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i4.14214

Abstract

Daerah Kampung Stamplat mempunyai beberapa potensi sektor wisata antara lain air terjun alami, kebun teh, hutan lindung, pemancingan, serta tempat camping dan outbond. Kegiatan dalam program ini merupakan langkah penguatan potensi Kampung Stamplat Desa Indragiri pada bidang/sektor wisata, melalui implementasi kepakaran/hasil penelitian dosen dan implementasi MBKM lintas disiplin ilmu. Mitra sasaran adalah Kampung Stamplat yang terletak di Dusun Ciparay, Desa Indragiri, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Permasalahan prioritas masyarakat Kampung Stamplat Desa Indragiri adalah minimnya infrastruktur pendukung wisata yang sangat dibutuhkan, sebagai contoh bangunan berbasis material kayu bagi wisatawan yang menginap, kurangnya promosi secara digital (digital marketing), serta penyuluhan dan manajemen pariwisata. Peningkatan layanan dapat dilakukan dengan membantu fasilitas layanan seperti bangunan kayu dengan fungsi untuk penginapan. Berdasarkan pertimbangan bahwa Desa Indragiri berada pada wilayah kegempaan moderat maka diperlukan perencanaan bangunan berbasis material kayu tahan gempa, sehingga hal ini berkaitan dengan fokus RIRN kebencanaan. Target dan indikator capaian adalah IKU 5 (Hasil kerja dosen yang diakui atau dimanfaatkan oleh masyarakat) dan IKU 2 (Mahasiswa berpengalaman 6 SKS di luar kampus dan SKPI). Indikator Kinerja Tambahan IKU 2 yaitu jumlah mahasiswa melakukan proyek di desa dan jumlah mahasiswa dari luar kampus yang mengambil mata kuliah MBKM. Indikator Kinerja Tambahan IKU 5 yaitu jumlah publikasi dosen di jurnal nasional terindeks SINTA dan jumlah karya dosen yang diadopsi masyarakat (mitra desa binaan). Selain itu pengalaman dosen berkontribusi di luar kampus berkaitan pula dengan IKU 3, serta IKU 7 kelas yang kolaboratif dan partisipatif dalam bentuk kegiatan team-based project tim dosen pengabdi dan tim mahasiswa peserta kegiatan. Target dan indikator capaian bagi desa binaan adalah peningkatan sektor wisata desa mitra/binaan. Kegiatan ini merupakan program kampung bangkit, dengan skema Program Insentif Pengabdian Masyarakat yang Terintegrasi dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU bagi PTS Tahun 2022 dengan judul “Penguatan Sektor Wisata melalui Implementasi Bangunan Pendukung Wisata Berbasis Teknologi Laminasi di Kampung Stamplat” dengan tujuan mengimplementasikan hasil penelitian berupa “Perilaku Lentur Balok Kayu Laminasi Baut”. Luaran kegiatan dalam program ini adalah bangunan pendukung wisata dengan fungsi untuk penginapan, dengan kolom dan balok induk menggunakan teknologi laminasi mekanik (laminasi-baut), dibangun di Kampung Samplat, dan telah dilakukan berita acara Serah Terima pada tanggal 19 Desember 2022. Luaran lain yaitu 2 (dua) artikel ilmiah yang di-submit pada Jurnal Terakreditasi SINTA, 6 (enam) HKI berupa poster, publikasi artikel pada website, produk website wisata dengan laman https://wisatastamplatgirang.nicepage.io, publikasi 2 (dua) video pada youtube dan Instagram.
Prequalified Connections Analysis for Moment Frames: Bolted Flange Plate (BFP) and Double-Tee Connection Noek Sulandari; Anang Kristianto; Yosafat Aji Pranata
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 21, No 4 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2579-891X.v21i4.15731

Abstract

Design of steel structure connections is very important to realize the planned performance of the structures. SNI 7972:2020 specifies prequalified connections for steel moment frames for seismic applications. Bolted Flange Plate (BFP) and Double-Tee connections are non-patented bolt connections. The analysis of both types was carried out by also considering the provisions in SNI 7860:2020 and SNI 1729:2020 to obtain the advantages of each type for decision making purposes. BFP type produces a relatively smaller bolt diameter with more numbers. Attention must be paid to the length limit of the bolt group which does not exceed the depth of the beam. The need of connecting plates dimension is not difficult. Welding connection of plate to column must be carried out in the worlshop. Double-Tee connection analysis produces a larger bolt diameter with less amount. The thing that needs attention is the fulfillment of the Tee dimension which obtained from the cut hot-rolled profile.
STUDI STUDI KAJIAN PERILAKU BANGUNAN GEDUNG KAYU BERTINGKAT RENDAH DENGAN ANALISIS TIME HISTORY Bernardinus Herbudiman; Syafarina Nurmah Rialita; Yosafat Aji Pranata
Jurnal Teknik Sipil Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v16i2.2833

Abstract

Hotel dirancang menyerupai rumah panggung yang merupakan rumah khas bagi masyarakat Bugis-Makassar. Material struktur yang dipilih adalah kayu Libung karena ringan, dan fleksibel. Struktur bangunan dimodelkan menjadi Model 1 (konvensional) dan Model 2 (link). Beban gempa menggunakan analisis riwayat waktu. Analisis riwayat waktu dengan empat beban gempa referensi yang diskalakan dapat digunakan untuk memberikan gambaran gaya lateral yang bekerja pada bangunan. Struktur kayu tersebut dievaluasi terhadap parameter gaya geser dasar, simpangan antarlantai, dan taraf kinerja struktur. Taraf kinerja struktur mengacu pada ATC-40 yang ditentukan dari rasio maximum total roof displacement terhadap ketinggian struktur. Model struktur dengan link memiliki nilai periode lebih besar daripada struktur model konvensional, karena memiliki kekakuan sambungan balok-kolom yang lebih rendah. Model struktur dengan link memiliki gaya geser dasar akibat gempa lebih rendah, namun simpangannya lebih besar. Nilai rasio maximum drift terhadap tinggi total struktur akibat empat gempa yang ditinjau memiliki nilai rasio lebih kecil 0,010 sehingga taraf kinerja struktur adalah immediate occupancy.
Studi Analitis dan Eksperimental Mekanisme Slip-Kritis Sambungan Struktural Baut Baja Noek Sulandari; Yosafat Aji Pranata; Anang Kristianto
Jurnal Teknik Sipil Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v19i1.5755

Abstract

Indonesia's geographical location makes Indonesia as a country prone to earthquake risks, both tectonic as well as volcanic. The Indonesian National Standard (SNI) 1729:2015 requires bolt connections for steel buildings with a height of more than 38 m must use high-strength bolts (HSB) with pre-tensioning. Snug-tight and pre-tensioned bolted connections are physically no different. Differences will occur when the connection is loaded, namely for pre-tensioned joints, where slip between the plates being joined as a result of the bolt hole size being larger than the bolt diameter will occur when the slip limit strength is exceeded. This study aims to observe the strength and behavior of pre-tensioned bolted joints with increasing loads. The analysis was carried out according to SNI 1729:2015, with data validation through experimental tests using BJ37 plate specimens loaded with concentric axial tension. The connection uses a HSB-A325 M12 standard hole with class A surface preparation. Pre-tension bolts are applied by turn-of-nut. The test results show that the strength of the slip limit (Pslip) is 37.998 kN; this value is 5.7% higher than the analytical result of 35.94 kN. After reaching the slip limit strength, the connection can still accept the load with the bearing force transfer mechanism and reach the connection limit strength (Pu) of 50.197 kN, 32% exceeding the slip limit strength. Turn-of-nut, one of the methods recommended by SNI 1729:2015, is a fairly simple method for pre-tensioning because no special additional tools are required and the required minimum pre-tensioning force can be met by achieving Pslip experimental results not lower than the results of the analysis.
Program Kemitraan Masyarakat untuk Meningkatkan Ketercapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Perbaikan Trotoar di Universitas Kristen Maranatha Olga Catherina Pattipawaej; Robby Yussac Tallar; Yosafat Aji Pranata; Daud Rahmat Wiyono; Anang Kristianto; Maria Christine Sutandi
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 2 (2023): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i2.1151

Abstract

Tujuan pengabdian ini adalah menyediakan trotoar yang aman, nyaman, dan dapat diakses oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas dengan tongkat. Metode yang dilakukan terdiri dari inspeksi, evaluasi, rencana perbaikan, persiapan, perbaikan, dan pembersihan. Kendala yang terjadi dalam proses perbaikan trotoar adalah faktor cuaca, masalah teknis, koordinasi dengan pihak terkait, dan masalah anggaran. Namun, dengan perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait, kendala dapat diatasi untuk mencapai tujuan perbaikan trotoar yang optimal. Pihak-pihak yang terlibat dalam perbaikan trotoar terdiri dari dua petugas Sumber Daya Air dan Bina Marga Pemerintah Kota Bandung dan dibantu oleh 10 pekerja dari PT Duta Dianinda Pratama. Sebelum perbaikan trotoar dilakukan, sering terjadi musibah pada pejalan kaki setiap bulannya. Namun, setelah dilakukan perbaikan trotoar dengan menambahkan jalur pemandu, angka kecelakaan pejalan kaki dapat diturunkan sampai tidak ada musibah yang dialami pejalan kaki. Perbaikan trotoar juga membawa dampak positif bagi masyarakat dalam hal peningkatan aksesibilitas bagi pejalan kaki yang memiliki gangguan mobilitas dan efisiensi penggunaan anggaran. Proses keberlanjutan selanjutnya berfokus pada pemeliharaan fasilitas pejalan kaki yang aman dan nyaman. Tanggung jawab pemeliharaan fasilitas tersebut adalah semua pihak termasuk pengguna trotoar itu sendiri. Pemangku kepentingan dalam perbaikan trotoar adalah pemerintah dan masyarakat. Dukungan masyarakat terhadap perlindungan dan pemeliharaan fasilitas trotoar sangat penting, karena pemerintah akan kesulitan untuk memelihara fasilitas tersebut tanpa dukungan masyarakat. Community Partnership Program to Improve Achievement of Sustainable Development Goals through Pavement Improvements at Maranatha Christian University The objective of this community service is to provide safe, comfortable, and accessible sidewalks for all, including people with disabilities who use walking aids. The methods used consist of inspection, evaluation, repair planning, preparation, repair, and cleaning. The challenges encountered during the sidewalk repair process are weather factors, technical problems, coordination with relevant parties, and budget issues. However, with careful planning and good coordination among the parties involved, obstacles can be overcome to achieve optimal sidewalk repair goals. The parties involved in sidewalk repair consist of two officers from the Water Resources and Public Works Department of the Bandung City Government, assisted by ten workers from PT Duta Dianinda Pratama. Before the sidewalk repair was carried out, pedestrian accidents occurred frequently every month. However, after repairing the sidewalks by adding guide paths, the number of pedestrian accidents could be reduced to zero. Sidewalk repairs also have a positive impact on the community, in terms of improving accessibility for pedestrians with mobility impairments and efficient use of funds. The next sustainability process focuses on maintaining safe and comfortable pedestrian facilities. The responsibility for maintaining these facilities lies with all parties, including sidewalk users themselves. Stakeholders involved in sidewalk repair are the government and the community. Community support for the protection and maintenance of sidewalk facilities is crucial because the government will find it difficult to maintain these facilities without community support.