Abstrak: Desa Buluagung merupakan desa yang berada di Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek. Jumlah masyarakat yang belum atau tidak bekerja yaitu 1.314 orang dan didominasi oleh perempuan sebanyak 990 orang. Faktor penyebab tingginya angka pengangguran di Desa Buluagung meliputi minimnya lapangan pekerjaan dan keterampilan. Tujuan sekolah perempuan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para perempuan di Desa Buluagung Untuk mengembangkan UMKM dan mampu meningkatkan pendepatan serta mensukseskan program 5000 Perempuan Kabupaten Trenggalek. Pelaksanaan program kegiatan PPK Ormawa di Desa Buluagung, melalui beberapa metode, yaitu survei, observasi, wawancara, FGD. Hasil dari kegiatan meliputi (1) Perempuan di Desa Buluagung mampu mengembangkan usaha sendiri yaitu dengan lahirnya 50 UMKM perempuan baru; (2) Kapasitas dan kapabilitas pemberdayaan perempuan di dalam UMKM semakin meningkat yaitu sebanyak 85 %; (3) Keberhasilan program pemerintah Kabupaten Trenggalek yaitu Program 5000 perempuan; (4) Pengetahuan pelaku UMKM perempuan meningkat yaitu berkisar 90 %; dan (5) Terbentuknya paguyuban UMKM.Abstract: Buluagung Village is a village in Karangan District, Trenggalek Regency. The number of people who have not or are not working is 1,314 people and is dominated by 990 women. Factors causing the high unemployment rate in Buluagung Village include the lack of job opportunities and skills. The aim of this women's school is to increase the capacity and capability of women in Buluagung Village to develop MSMEs and be able to increase income and make the 5000 Women program in Trenggalek Regency a success. Implementation of the Ormawa PPK activity program in Buluagung Village, through several methods, namely surveys, observations, interviews, FGDs. The results of the activities include (1) Women in Buluagung Village were able to develop their own businesses, namely the birth of 50 new female MSMEs; (2) The capacity and capability of empowering women in MSMEs increased by 85%; (3) The success of the Trenggalek Regency government program, namely 5000 women program; (4) Knowledge of female MSME actors increased to around 90%; and (5) Formation of MSME associations.