Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Efektifitas Akupresure Terhadap Dismenorea Pada Akseptor KB IUD Novianti Novianti; Arlyana Hikmanti; Susilo Rini
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 4 (2023): Proceedings of the Midwifery Conference on Collaborative Maternity Care (DYNAMIC)
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v4i.548

Abstract

Dismenorea adalah suatu keluhan yang paling umum ditemui pada pemakaian KB IUD ditahun pertama. Pengobatan dismenorea dapat menggunakan farmakologi dan nonfarmakologi. Melalui farmakologi dengan menggunakan analgesik sebagai obat pereda nyeri, sedangkan nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri dengan pijat akupresure yang lebih aman, nyaman dan efisiensi biaya. Dan dari Puskesmas Banjarnegara 2 pada tahun 2021 didapatkan data akseptor KB Implant ada 117 orang, pil 8 orang, kondom 2 orang, suntik 3 bulan 265 orang, dan IUD sebanyak 302 orang. Dari data tersebut akseptor KB IUD dengan keluhan dismenorea terdapat 8 kasus. Sehingga peneliti tertarik untuk menggunakan pijat akupresure sebagai penatalaksanaan dismenorea untuk mendapatkan hasil bahwa pijat akupresure lebih efektif dalam mengurangi rasa nyeri haid.
Pengaruh Rebusan Daun Sirsak dalam Penanganan Flour Albus Asa Kirana; Arlyana Hikmanti; Susilo Rini
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 4 (2023): Proceedings of the Midwifery Conference on Collaborative Maternity Care (DYNAMIC)
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v4i.571

Abstract

Flour Albus merupakan salah satu tanda dari suatu gangguan reproduksi yang ditandai dengan pengeluaran cairan yang berlebihan, gatal, berwarna, berbau tidak sedap dan bisa disertai dengan nyeri. Perempuan di Indonesia 75% pernah mengalami flour albus, dan meningkat setiap tahun hingga 70%. Tujuan penelitian adalah untuk melihat pengaruh rebusan daun sirsak pada pasien yang mengalami flour albus di Puskesmas Banjarnegara 1 tahun 2022. Metode penelitian menggunakan studi kasus subjek yang diambil adalah seorang ibu berumur 24 tahun dengan keluhan mengeluarkan cairan berlebih, berwarna putih kekuningan, agak berbau, gatal, dan merasa tidak nyaman. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesa, pemeriksaan fisik, dan observasi dengan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan air rebusan daun sirsak pada ibu yang mengalami flour albus keluhannya berkurang dan sembuh. Intervensi flour albus terhadap rebusan daun sirsak yaitu memiliki pengaruh dalam mengurangi keluhan dan dapat mengatasi masalah pada ibu dengan flour albus karena daun sirsak sendiri memiliki kandungan antiseptik.
Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB IUD Ny. D Umur 47 Tahun P3 A0 AH3 di Puskesmas Karangkobar Tahun 2021 Jesica Kesuma Devi Panjaitan; Susilo Rini; Rosi Kurnia
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.715 KB)

Abstract

World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa KB penting untuk perempuan dari resiko kehamilan dan komplikasi lainnya. Penggunaan kontrasepi telah meningkat banyak di bagian dunia, secara global penggunaan kontrasepsi modern sedikit meningkat dari 54% pada tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2015. Peran bidan sangat penting dalam memberikan asuhan pada asseptor baru KB IUD meliputi konseling pra pemasangan dan pasca pemasangan IUD serta efek samping KB IUD agar tidak terjadi spooting dan ekspulsi. Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu anamnesa, head to toe, inspeksi, palpasi, dokumentasi dan observasi. Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa telah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Akseptor Baru KB IUD Ny.D Umur 47 Tahun P3 A0 Ah3 Di Puskesmas Karangkobar Banjarnegara dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney secara komprehensif. Kesimpulan dari studi kasus ini adalah telah dilakukan asuhan kebidanan dengan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney dan didalamnya terdapat beberapa kesenjangan antara data hasil dan teori namun hal ini telah teratasi.
PIJAT OKSITOSIN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMBERIAN ASI PADA IBU NIFAS Nabila Dwi Marsella; Susilo Rini; Arlyana Hikmati
Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v14i1.335

Abstract

Asuhan masa nifas merupakan masa krisis baik ibu dan bayi. Hal ini dikarenakan adanya perubahan fisik dan psikologis pada ibu yang menimbulkan masalah pada masa nifas. Salah satu masalah yang biasa terjadi adalah pemberian ASI yang kurang maksimal. Upaya untuk menanggulangi permasalahan ini dilaksanakan melalui cara dalam pemberian pijat oksitosin. Sebagai salah satu alternatif mengatasi ketidaklancaran ASI yang merangsan hormon oksitosin serta prolaktin pasca proses persalinan. studi kasus ini bertujuan dalam memberikan gambaran pengaruh pemberian pijat oksitosin dalam peningkatan produksi dari ASI. Metode yang dipakai untuk penelitian berupa studi kasus, jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 9 ibu nifas dengan sampel 1 orang ibu nifas dengan kriteria tidak mengalami komplikasi. Instrumen pada penelitian ini adalah lembar wawancara dan lembar observasi. Proses penghimpunan atas data dilakukan melalui wawancara, pengobservasian, pemeriksaan atas fisik dan studi dokumentasi. Data yang terkumpul dilakukan editing dan cleaning, selanjutnya dianalisis setiap tahapan manajemen varney. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan produksi ASI setelah dilakukan asuhan komplementer pijat oksitosin dibanding sebelum pijat okitosin. Hasil penelitian ini diharapkan bidan dapat menerapkan pijat oksitosin pada ibu nifas, sedangkan bagi ibu nifas diharapkan terus melakukan pijat oksitosin secara mandiri agar pengeluaran ASI lebih maksimal. Kesimpulan penelitian ini adalah pijat oksitosin efektif meningkatkan ASI.Kata kunci: Asuhan Kebidanan; Ibu Nifas; Pijat OksitosinAbstractThe postpartum period poses challenges for both the mother and the infant. These difficulties arise during the postpartum period as a result of physical and psychological changes experienced by the mother. One of the common problems is breastfeeding that is less than optimal. Efforts to overcome this problem can be done by giving oxytocin massage. As an alternative to overcome the non-fluency of breast milk which stimulates the hormones oxytocin and prolactin after giving birth. The objective of this case study is to outline the impact of providing oxytocin massage as a means to enhance lactation output. The approach employed in this research was a case study, the population in this study was 9 postpartum mothers with a sample of 1 postpartum mother with the criteria of not experiencing complications. The tools utilized in this study consisted of interview questionnaires and observation sheets. The process of gathering information through the utilization of interviews, observation, physical examination and documentation study. The data collected was edited and cleaned, then analyzed at each stage of varney management. The findings indicated a rise in breast milk production after oxytocin massage complementary care compared to before oxytocin massage. The anticipated outcomes of this study suggest that midwives have the potential to apply oxytocin massage to postpartum mothers, while postpartum mothers are expected to continue to do oxytocin massage independently so that milk production is maximized. The conclusion of this study is that oxytocin massage is effective in increasing breast milk.Keywords: Midwifery care; Postpartum Mothers; Oxytocin Massage
PENGARUH LAID BACK POSITION TERHADAP NYERI LASERASI PADA IBU POST PARTUM Feti Kumala Dewi; Linda Yanti; Susilo Rini
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 3 No. 11: Juli 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tindakan episiotomi maupun robekan perineum yang terjadi spontan mempunyai dampak ketidaknyamanan pada ibu postpartum. Ketidaknyamanan berupa nyeri perineum, inkontinensia urin dan dyspareunia. Laid back position dapat menjadi salah satu alternatif bagi ibu menyusui pasca kelahiran seksio sesarea dan nyeri laserasi. Laid back position yaitu posisi menyusui dengan ibu yang bersandar pada bantal yang diletakkan di atas kursi, tempat tidur, maupun dinding. di Puskesmas Mandiraja 1 terdapat 25 ibu post partum dengan laserasi dan 15 diantaranya mengalami kesulitan dalam menyusui anaknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Laid Back Position Terhadap Nyeri Laserasi Pada Ibu Post Partum. Metode penelitian Quasy Eksperimental dengan pendekatan One Group Pre Test Post Test Design. Penelitian menggunakan data primer. Populasi dalam penelitian adalah ibu primipara dan multipara dengan persalinan normal, jumlah responden sebanyak 20 responden. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Instrument penelitian ini menggunakan checklist Visual Analog Scale. Analisa data bivariate menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian karakteristik usia tertinggi adalah usia 21-35 tahun sejumlah 15 responden (75%), pendidikan tertinggi adalah pendidikan menengah (SLTA) sejumlah 12 responden (60%) dan paritas tertinggi adalah primipara sejumlah 11 responden (55%). Hasil uji wilcoxon test Pengaruh Laid Back Position Terhadap Nyeri Laserasi Pada Ibu Post Partum didapatkan nilai p-value 0,000 (p<0,05) sehingga ada pengaruh Laid Back Position Terhadap Nyeri Laserasi Pada Ibu Post Partum. Dengan Laid Back Position responden merasa nyaman dan rileks sehingga mampu meminimalkan rasa nyeri pada luka jahitan