Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGHUNI SEBAGAI INDIKATOR KEBERADAAN EKSTERNALITAS RUANG NEGATIF Dewi, Happy Indira
Nalars Vol 8, No 1 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 1 Januari 2009
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Pembangunan obyek apapun yang tidak terintegrasi dengan lingkungannya seringkali menimbulkan dampak negatif.  Penelitian ini menggunakan studi kasus sebuah Pusat Perbelanjaan Berskala Besar di kota Bandung yaitu Bandung Super Mall (selanjutnya disebut BSM) yang dibangun di tengah-tengah kawasan permukiman.   Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui eksternalitas ruang negatif yang timbul akibat pembangunan BSM. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Dari penelitian ini dapat diketahui ternyata respon penghuni terhadap keberadaan ruang BSM, dapat menjadi indikator keberadaan eksternalitas ruang negatif BSM.  Kata kunci: eksternalitas, ruang negatif ABSTRACT. Negative impact will occurred in any disintegrated objects development with their environment. This research has used a case study of City Shopping Mall in Bandung, which known as Bandung Super Mall (BSM), which has been developed in the middle of settlement areas within Bandung. This research is attempted to explore the externality of negative space which has been created from the development of BSM. The research methodologies that have been chosen are qualitative and quantitative. The research will deliver many responses about the existence of BSM space. These are will be used as indicator of the existence negative space externality of BSM. Keywords: externality, negative space
UPAYA ADJUSTMENT DAN ADAPTASI UNTUK MENGATASI EKSTERNALITAS RUANG NEGATIF Dewi, Happy Indira
Nalars Vol 10, No 1 (2011): NALARs Volume 10 Nomor 1 Januari 2011
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui  besar eksternalitas ruang negatif dari ruang hasil dari pola pembangunan Bandung Super Mall. Besar eksternalitas ruang diukur dari upaya yang dilakukan penghuni untuk mengatasi eksternalitas ruang negatif. Upaya tersebut berupa tindakan adaptasi dan adjustment penghuni. Penelitian ini bersifat kualitatif-kuantitatif. Metodologi penelitian awalnya bersifat deskriptif-eksploratif, selanjutnya untuk menghitung besar dampak dari upaya penghuni secara adjustment, perhitungan dilakukan dengan menggunakan harga satuan bahan dan upah bangunan yang dikeluarkan oleh Departemen Kimpraswil. Sedangkan untuk mengetahui besar upaya adaptasi digunakan metoda psikologi.   Kata kunci : eksternalitas ruang negatif, adjustment,  adaptasi, penghuni  ABSTRACT. This research was conducted to determine the size of externalities of negative space from a result space of the development pattern of Bandung Super Mall. The size of externalities space has been measured from the efforts made by residents to overcome externatilies of negative space. Those efforts are adaptation action and residents’ adjustment.This research is qualitative-quantitative research.  Initially the research methodology is descriptive-explorative, and then to calculate the impact of the efforts of residents in adjustment, the calculation is done by using the unit price of building materials and wages incurred by the Ministry of Settlement and Regional Infrastructure. On the other hand, to determine how extend to which the adaptation efforts, it has been used psychology method. Keywords : Exsternalities of negative space,, adjustment, adaptationi, residents
Desain Ruang Tidur Berdasarkan Persepsi dan Preferensi Anak Dewi, Happy Indira
Nalars Vol 8, No 2 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 2 Juli 2009
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Not Available
ALTERNATIF METODE KREATIF UNTUK PEMBELAJARAN DISAIN ARSITEKTUR MENGHADAPI ERA 4.0 Dewi, Happy Indira; Hayyun, Muhammad
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 2 No 3 (2018): IKRAITH-HUMANIORA vol 2 Nomor 3 Bulan November 2018
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.914 KB)

Abstract

Sektor industri kreatif di era revolusi industri 4.0, berperan sangat penting dalam perputaran ekonomi global. Industri kreatif Indonesia tahun 2016 menduduki sektor keempat terbesar dalam penyerapan tenaga kerja nasional. Arsitektur adalah satu dari 16 sub sektor industri kreatif di Indonesia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang arsitektur idealnya dimulai sejak bangku kuliah. Namun sayangnya banyak ditemukan mahasiswa arsitektur yang mengalami kesulitan untuk mentransformasi ide menjadi karya disain. Penelitian ini diawali dengan keprihatinan terhadap banyaknya mahasiswa tingkat akhir yang mengalami kesulitan pada pembelajaran disain arsitektur, khususnya pada mata kuliah perancangan arsitektur tingkat lanjut. Mahasiswa kurang trampil untuk mentransformasi ide menjadi karya disain. Permasalahan utama penelitian ini adalah bagaimana menemukan alternatif metode pembelajaran kreatif yang dapat membantu mahasiswa untuk mentransformasi ide menjadi karya arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan alternatif metode kreatif, yang dapat membantu mahasiswa dalam mentransformasi ide menjadi karya untuk pembelajaran disain arsitektur tingkat lanjut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif naratif. Mahasiswa yang menjadi obyek penelitian ini 75 mahasiswa peserta mata kuliah perancangan arsitektur tingkat lanjut. Hasil penelitian adalah ditemukan metode berpikir kreatif untuk perancangan arsitektur tingkat lanjut. Metode ini telah terbukti menghasilkan tingkat kelulusan sebesar 93%. 
AKULTURASI BUDAYA PADA PERKEMBANGAN KERATON KASEPUHAN CIREBON Dewi, Happy Indira; Anisa, Anisa
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cirebon merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki sejarah dan kebudayaanyang menarik untuk diamati. Banyak peninggalan dari masa lampau yang pada saat inikemudian dijadikan benda cagar budaya. Diantara bangunan peninggalan sejarah yangada di Cirebon, Keraton merupakan bangunan yang dapat menggambarkan kebudayaanIndonesia. Kota Cirebon memiliki tiga keraton yaitu Keraton Kasepuhan, KeratonKanoman dan Keraton Kacirebonan. Masing-masing keraton tersebut memiliki sejarahyang saling terkait dan memiliki persamaan serta perbedaan fisik antara satu denganyang lainnya. Pada penelitian ini Keraton Kasepuhan dijadikan sebagai studi kasus,dengan pertimbangan Keraton Kasepuhan merupakan Keraton pertama yang berdiri diCirebon, Keraton Kasepuhan terkait langsung dengan sejarah awal mulanya terbentukkota Cirebon dan secara nonfisik Keraton Kasepuhan memiliki sejarah masuknyaberbagai suku, agama dan budaya di Cirebon. Hal ini bisa dilihat pada perkembanganKeraton Kasepuhan yang berawal dari Padepokan Pakungwati sampai menjadi KeratonKasepuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan adanya akulturasiberbagai budaya pada pekembangan keraton Kasepuhan. Penelitian ini menggunakanparadigma naturalistik dengan mengambil data dan menganalisis secara kualitatif.Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah ditemukannya akulturasi dari budayaCina, Eropa, Jawa, Hindu dan Budha pada perkembangan fisik keraton KasepuhanCirebon tersebut.AbstractCirebon is a small city in Indonesia which has an interesting history and culture. We canstill find many relics from the past and used as objects of cultural conservation. Amongthem is palace (“Keraton”). Cirebon city has three palaces namely Kasepuhan, Kanomanand Kacirebonan Palaces. How ever each palace has similarities history and physicalinter-related as well as differences between one another. In this study we choosedKasepuhan Palace as a case study, with consideration it is the first built in Cirebon.Keraton Kasepuhan directly related to the early history of the town. More ever,Kasepuhan Palace also has a history of inclusion of ethnicity, religion and culture inCirebon. It’s shown on the development of Keraton Kasepuhan. The development ofKasepuhan Keraton was initially as Pakungwati Padepokan and became KasepuhanPalace after some period of times. The objective of this research is to demonstrate theexistence of acculturation various cultures on Kasepuhan palace history. This study useda naturalistic paradigm to retrieve and analyze the data qualitatively. Result discoveredthe existence of acculturation of Chinese, Europe, Java, Hinduism and Buddhism cultureson the physical development of the palace of Cirebon Kasepuhan.
PEMBELAJARAN ONLINE MEMAKAI ZOOM MEETING DI FIP UMJ Zulfitria, Zulfitria; Dewi, Happy Indira; Susanto, Ahmad
Jurnal Holistika Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatar belakangi adanya wabah virus Covid-19 sehingga setiap sekolah maupun universitas melakukan sistem pembelajaran online. Aplikasi yang digunakan ialah zoom meeting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) respon mahasiswa tentang mudah tidaknya mengakses zoom meeting, 2) respon mahasiswa tentang paham tidaknya materi yang disampaikan dalam pembelajaran dengan zoom meeting, 3) respon mahasiswa efektif tidaknya pembelajaran dengan zoom meeting, dan 4) respon mahasiswa setuju tidak dalam penggunaan zoom meeting selama pembelajaran. Penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan teknik survey berupa wawancara dan pengisian pertanyaan secara online yang diberikan kepada mahasiswa semester 3 ESD sebanyak 34 orang pada semester genap 2020/2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 85,2% mahasiswa menyatakan kemudahan mengakses zoom meeting, 73,5% mahasiswa menyatakan paham ketika materi pembelajaran dengan zoom meeting, 70,5% mahasiswa menyatakan perkuliahan lebih efektif dengan zoom meeting, dan 64,95% mahasiswa setuju dalam penggunaan zoom meeting selama perkuliahan.Kata kunci: pembelajaran online, zoom meeting
Externalities Of The Implementation Of Creative Learning Model In The Independent Learning Curriculum In Public Elementary Schools Dewi, Dini Aulia; Dewi, Happy Indira; Wicaksono, Dirgantara
Jurnal Holistika Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/holistika.8.2.%p

Abstract

The implementation of the creative learning model of the independent learning curriculum at Sawangan 01 State Elementary School is applied starting in grades 1 and 4, the application that is not comprehensive is feared to produce externalities in grades 2, 3, 5, and 6. This study aims to see the externalities of the implementation of the creative learning model of the independent learning curriculum in grade 4 of Sawangan State Elementary School, Depok, West Java. The research method uses a 4-stage phenomenological qualitative method, namely: 1) Determining the problems arising from the implementation of the independent curriculum in grade 4; 2) Studying the creative learning model of the independent curriculum and examining the externalities caused; 3) Collecting data; 4) Analysing and triangulating data. This research resulted in 4 findings, namely: 1) The implementation of the creative learning model of the independent learning curriculum has been implemented starting from grades 1 and 4, then continuing to grades 2, 3, 5, and 6; 2) The creative learning model using project-based learning produces products that are exhibited at market day activities; 3) Grades 2,3,5, and 6, which have not implemented the independent curriculum, participate in the creative learning programme carried out by grade 4, namely market day activities outside the classroom; 4) Market day activities make grade 4 students more creative, dare to show their talents, and learn entrepreneurship early on, it turns out that they spend additional costs and longer learning time for these activities. The conclusion of this study is that the implementation of the creative learning model of the independent learning curriculum in class 4 has no externalities, while the implementation of learning outside the classroom (market day) has positive externalities for classes 2,3,5, and 6, namely increased creativity, talent, and entrepreneurial skills, and negative externalities in the form of additional costs and extended learning time.
The Influence of the Visionary Leadership of Madrasah Heads, Organizational Culture and Motivation for Achievement on the Performance Yazid, Abu; Ahmad, Gofur; Dewi, Happy Indira
International Journal of Educational Narratives Vol. 2 No. 5 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam Daarut Thufulah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70177/ijen.v2i5.1499

Abstract

Background:Changes in the education sector present significant challenges and problems for communities, influencing various sectors, including the social domain. Educational institutions, such as madrasahs, are crucial in addressing these challenges. Purpose:This study aims to analyze the impact of the visionary leadership of madrasah heads, organizational culture, and achievement motivation on teacher performance. Methods:A quantitative approach with path analysis was used in this research. Data collection was conducted through a questionnaire, followed by normality, validity, and reliability tests. The data were processed using SPSS software for path analysis. Results:The study found that visionary leadership of madrasah heads, organizational culture, and motivation for achievement significantly influenced teacher performance. Conclusions:The findings suggest that strengthening visionary leadership, enhancing organizational culture, and fostering achievement motivation can improve teacher performance in madrasahs. However, the study is limited to madrasah aliyah (high school) level, and future research is recommended at higher educational levels.
PENERAPAN PEMBELAJARAN DONGENG DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA zulfitria, zulfitria; Dewi, Happy Indira; Khanza, Mutia
Instruksional Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Instruksional
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.853 KB) | DOI: 10.24853/instruksional.2.1.56-63

Abstract

Dilatarbelakangi oleh era millenium sekarang ini, bahwa budaya mendongeng telah dianggap kuno dan mulai ditinggalkan.  Dongeng merupakan cerita yang mengandung nilai-nilai moral dan sosial yang berguna untuk membentuk karakter anak. Strategi pembentukan karakter anak dilakukan dengan pemberian contoh, pembiasaan membaca dongeng, pembiasaan mendengarkan dongeng, dan penciptaan lingkungan baca yang mendukung. Tujuan penelitian ini adalah penerapan pembelajaran berbasis dongeng untuk pembentukan karakter siswa di era millennium secara maksimal, menyenangkan, dan terintegrasi dengan keluarga dan sekolah. Hasil penelitian bahwa penerapan pembelajaran dongeng sangat membantu guru dalam menyampaikan pesan untuk pembentukan karakter siswa yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif berupa pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan pembelajaran berbasis mendongeng sangat dipenting digunakan guru sehingga dapat membentuk karakter siswa. Pembentukan karakter anak dapat dilakukan di lingkungan pembelajaran sekolah dan lingkungan rumah atau keluarga.
EFEKTIFITAS PROGRAM DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BAGI GURU PAUD DALAM JARINGAN DI KOTA DEPOK Rosydiana, Erni; Dewi, Happy Indira; Winata, Widia
Instruksional Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Instruksional
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.842 KB) | DOI: 10.24853/instruksional.2.1.47-55

Abstract

This research is motivated by the qualifications of educators who have not been in line with expectations, lack of competence, lack of confidence in self-development, this is a condition that needs special attention and serious efforts. One effort was made in improving the quality of services for PAUD educators with the provision of training, namely tiered level training for PAUD teachers in the network. This study uses qualitative methods, especially naturalistic. The research analysis process follows the models of Miles and Huberman. The purpose of this study is to describe of the implementation of basic level education and training programs for PAUD teachers in the network, in addition to providing input into the basic level education and training program policies for PAUD teachers in the network. The process of collecting data using observation, interviews and documents. Data analysis includes analysis of data reduction, data display, and data verification. The results of the study show the effectiveness of the implementation of a basic level training program for PAUD teachers in a network in the city of Depok in the hope that it can be useful for relevant parties who can use such as principals, teachers, administrators, admin, mentors and further researchers.