Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Fiqh Pandemi: Tinjauan Kritis terhadap PP No. 21 Tahun 2020 tentang PSBB dengan Pendekatan Sadd al-Dhari’ah Ja'far Shodiq; Muh. Mahrus Ali Ridho; Mufidul Abror
Akademika Vol 14, No 02 (2020): Akademika
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/adk.v14i02.218

Abstract

Presiden Indonesia memulai mengadakan pembatasan interaksi sosial mulai dari tingkat dasar sampai regional untuk mencegah penyebaran virus Corona di bebrapa wilayah Indonesia. Virus Corona adalah virus yang membahayakan dan pembatasan ini sangat penting sekali apalagi di wilayah-wilayah yang masyarakatnya tidak bisa diatur dan tidak memungkinkan untuk mencegah meluasnya virus tersebut di wilayah-wilayah itu. Karena virus Corona telah memakan korban lebih dari seribu orang. Data korban ini tertanggal 28 Maret 2020. Pembahasan Ini dianggap sebagai bagian dari pembelajaran normatif yg konseptual. Sedangkan tema dari pembahasan ini adalah; Regulasi tentang Penerapan Pembatasan interaksi sosial. Sasaran dari pembelajaran ini adalah; 1. Pengetahuan tentang kaidah-kaidah hukum di Indonesia yang mengatur tentang pembatasan interaksi sosial mulai dari tingkat lokal sampai regional. 2.Pengetahuan tentang pembatasan interaksi sosial ditunjumau dari sisi pemutusan mata rantai virus. Sedangkan hasil dari pembahasan ini adalah; 1. Regulasi yang dipakai presiden untuk pembatasan interaksi sosial pada peraturan pemerintah nomor 21 tahun 2020. Seperti pada ayat 1 pasal 4 yang didalamnya mencantumkan larangan bepergian ke sekolahan untuk belajar dan larangan bepergian ke tempat kerja untuk bekerja yang hal ini termasuk bagian dari pembatasan terhadap hak-hak kemanusiaan, 2. Pembatasan ini dinilai  menjadi wasilah untuk menjaga nyawa masyarakat Indonesia namun di sisi lain mencabut pembatasan ini hukumnya wajib.The President of Indonesia began to implement social restrictions ranging from local to regional level to prevent the spread of the Corona virus in several parts of Indonesia. The Corona virus is a dangerous one and these restrictions are very important, especially in areas where the community cannot be controlled and it is not possible to prevent the spread of the virus in these areas. Moreover the Corona virus has killed more than a thousand people. The Corona deaths data is dated March 28, 2020. This study is considered as part of conceptual normative one. While the theme of this study is the Regulation on the implementation of social interaction restrictions. The objectives of this study are; 1. the understanding of legal principles in Indonesia that regulate the social interaction restrictions from local to regional levels. 2. the understanding of social interaction restrictions viewed from the breaking of the chains of infection. While the results of this study are; 1. The regulation used by the president to implement social interaction restrictions are the government regulation number 21, 2020. As in paragraph 1, article 4, which includes the prohibition on going to school and traveling to work which is part of the restrictions on human rights, 2. These restrictions are considered to be a means of protecting the lives of the Indonesian people but on the other hand lifting the restrictions is obligatory.
Reaktualisaasi Konsep Kafa’ah Dalam Bingkai Perubahan Sosial Di Kabupaten Lamongan Muh. Makhrus Ali Ridho; Ja’far Shodiq
HUMANISTIKA : Jurnal Keislaman Vol 7 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55210/humanistika.v7i1.420

Abstract

This research aims to show the change of kafa’ah concept on the social transformation in Lamongan District. Kafa’ah is equality between husband and wife in a family on certain compont. kafa’ah is preventife strategy to minimize difference between husband and wife. This difference can to be a conflict in a family. On islamic law (Hanafi school), componts of Kafa’ah are; cognation, Islam, independence, Propert and piety. But, the social change motivate to reactualisation of kafa’ah concept. The this componts in Lamongan District are; cognation, education, piety, profession and salary.
Implementasi Metode Pembelajaran Sorogan Dan Bandongan Dalam Pengajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sd Nu Banat Banin Lamongan Ulil Albab; M. Ulul Albab; Novitasari Novitasari; Ja’far Shodiq; Adinda Talia Salsabilah
Akademika Vol 16, No 2 (2022): Akademika
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/adk.v16i2.1134

Abstract

Sorogan and Bandongan learning methods that characterize learning methods in Islamic boarding schools are applied in formal institutions, especially at the Elementary School level. SD NU Banat Banin Lamongan has implemented the boarding school learning system in teaching and learning activities on Islamic Education subjects in the classroom. The results showed that the background of the implementation of the Sorogan and Bandongan learning methods in teaching of Islamic Religious Education subjects at SD NU Banat Banin Lamongan was to put more emphasis on student understanding, in addition, the application of the Sorogan and Bandongan learning methods was also very simple, so that all children students are expected to be able to understand the material quickly. In the process of implementation, it is carried out in three stages. The first is the preparation stage. The teacher always checks the readiness of his students. The second is the implementation phase. For the Sorogan method, students who get their turn to read, are told to go forward and sit facing the teacher, then read the reading text prepared in the last week. For the Bandongan method, the teacher reads and translates the reading text contained in the textbook. And the third stage is the closing stage. The teacher will give an explanation of the material that has been read and translated. Based on the results of the research, in implementing the Sorogan and Bandongan learning methods, it should be improved and improved in all activities and learning. 
Communication of Married Couple Affected by Layoffs During the Covid-19 In Lamongan, East Java Ja'far Shodiq; Devi Kasumawati
Alhurriyah Vol 8, No 1 (2023): June 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/al hurriyah.v8i1.6179

Abstract

The COVID-19 epidemic has had a significant impact on the lives of people all over the world, particularly in the economic sphere, which has driven to a strategy of eliminating employees (PHK). Some individuals, including those in the Lamongan Regency, were laid off. Therefore, the family's primary source of income stagnates. In fact, living is one of the most essential elements for constructing a sakinah family. In 2021, there are 455 divorce cases in the Lamongan Regency, of which 40% are a result of family economic crisis. Therefore, it is fascinating to examine how husbands and wives who were laid off during the Covid-19 pandemic interacted to establish a sakinah household.Pandemi COVID-19 telah memberikan pengaruh pada kehidupan masyarakat di dunia, terutama di bidang ekonomi yang menyebabkan adanya kebijakan pengurangan tenaga kerja melalui pemutusan hubungan kerja (PHK). Sebagian masyarkat kehilangan pekerjaannya, termasuk di Kabupaten Lamongan. Sehingga sumber pemasukan untuk memberi nafkah pada keluarga menjadi terhenti. Padahal, nafkah menjadi salah satu komponen penting untuk membina keluarga yang sakinah. Pada tahun 2021, terdapat 455 kasus perceraian di Kabupaten Lamongan dan 40% disebabkan oleh masalah ekonomi keluarga. Dengan demikian, menjadi menarik untuk meneliti cara komunikasi suami-istri yang terkena PHK selama masa pandemi Covid-19 untuk mewujudkan keluarga yang sakinah.
Kewajiban Ḥaḍānah pada Anak Terlantar di Indonesia Perspektif Hukum Islam M. Mujib Bahkiyar Sarifudin A; Moh. Aqil Musthofa; Ja’far Shodiq
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law Vol 4 No 2 (2023): Oktober
Publisher : Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51675/jaksya.v4i2.290

Abstract

Islam sebagai agama yang mengajarkan moral dan kasih sayang telah mengatur secara gamblang tentang tata cara hidup berkeluarga, khususnya hal yang berkaitan dengan pengasuhan anak (ḥaḍānah). Tapi kenyataannya, masih banyak ditemukan anak-anak terlantar di negara ini dengan berbagai macam penyebabnya. Sebagaimana diketahui bahwa penduduk negara Indonesia, termasuk di dalamnya terdapat kelompok terkecil dalam penduduk itu sendiri yang disebut keluarga adalah mayoritas beragama Islam. Adanya anak terlantar tentu saja bertolak belakang dengan apa yang dicita-citakan oleh keluarga Islam. Tulisan ini membahas tentang kewajiban mengasuh anak terlantar di Indonesia dalam perspektif hukum Islam. Penelitian ini termasuk dalam kajian pustaka dengan pendekatan yuridis normatif dengan cara menelaah dan menginterpretasikan hal-hal yang bersifat teoritis yang menyangkut asas, konsepsi, doktrin dan norma hukum yang berkaitan dengan masalah anak terlantar. Hasil dari kajian ini adalah bahwa anak terlantar dapat disepadankan dengan al-laqīṭ dalam hukum Islam. Perlindungan kepada al-laqīṭ hukumnya farḍu kifāyah dan dapat meningkat menjadi farḍu 'ain jika anak tersebut terancam keselamatan jiwannya.