Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran Rizqon Halal Syah Aji
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i5.15314

Abstract

AbstractThe temporary closure of all educational institutions as an effort to prevent the spread of an outbreak of Covid-19 worldwide has an impact on millions of students, including in Indonesia. Disturbances in the teaching and learning process directly between teacher and students as well as the termination of the assessment of learning have an impact on the psychological of students, causing a decrease in the quality of skills. This burden is the responsibility of all elements of education, in particular the government, in facilitating the continuity of schools for all stakeholders in education to conduct distance education. How should Indonesia plan, prepare for and overcome co-recovery 19, to reduce the loss of education in the future.Keywords: Covid-19, school, Stakeholders, Indonesia AbstrakPenutupan sementara lembaga pendidikan sebagai upaya menahan penyebaran pendemi covid-19 di seluruh dunia berdampak pada jutaan pelajar, tidak kecuali di Indonesia. Gangguan dalam proses belajar langsung antara siswa dan guru dan pembatalan penilaian belajar berdampak pada psikologis anak didik dan menurunnya kualitas keterampilan murid. Beban itu merupakan tanggung jawab semua elemen pendidikan khususnya negara dalam memfasilitasi kelangsungan sekolah bagi semua steakholders pendidikan guna melakukan pembelajaran jarak jauh. Bagaimana mestinya Indonesia merencanakan, mempersiapkan, dan mengatasi pemulihan covid 19, untuk menekan kerugian dunia pendidikan di masa mendatang.Kata Kunci; covid-19, sekolah, steakhorders pendidikan, Indonesia
Role Model Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Pada Program Studi Non-Agama Rizqon Halal Syah Aji; Muhammad Hartana Iswandi Putra
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 6 (2021): November-Desember
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i6.23821

Abstract

Higher education in Indonesia presents a complex problem. The influence of the digitalization era and also the impact of the pandemic caused the world of Indonesian education to experience significant changes. The application of the concept of the Merdeka Learning Campus Merdeka (MBKM) curriculum concept is an effort to answer problems in the higher education environment, including the UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. This study aims to determine the effectiveness of the implementation of the MBKM curriculum. To step up the objectivity of the research, a survey method was used on 135 student respondents from non-religious study programs, with the respondent's criteria being at least in the fifth semester of lectures. From the survey results, it was found that students tend to want to do apprenticeship programs and choose to implement them in companies, both international, national and e-commerce. Then the students were seen to be interested in doing entrepreneurial activities and undergoing student exchanges to other campuses. From the results of this survey, it is hoped that actions can be taken to implement activities in the semester that are deemed appropriate to the teaching and learning processes that exist in the campus environment. So that this will have an impact on the effectiveness and efficiency of the implementation of the MBKM program.Keywords: Learning Process; Curriculum; Free to Learn; Independent Campus AbstrakPendidikan tinggi di Indonesia menyajikan masalah yang kompleks. Pengaruh era digitalisasi dan juga dampak pandemi menyebabkan dunia pendidikan Indonesia mengalami perubahan secara signifikan. Penerapan konsep kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah upaya menjawab persoalan di lingkungan perguruan tinggi tidak kecuali pada lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan kurikulum MBKM. Untuk melangkah objektifitas penelitian yang dituju, maka digunakan metode survei terhadap 135 responden mahasiswa yang berasal dari program studi non agama, dengan kriteria responden adalah minimal berada di semester kelima perkuliahan. Dari hasil survei yang didapat bahwa mahasiswa cenderung ingin melakukan program pemagangan dan memilih melaksanakannya di perusahaan, baik internasional, nasional maupun e-commerce. Kemudian mahasiswa terlihat akan ketertarikannya melakukan aktivitas kewirausahaan dan menjalani pertukaran pelajar ke kampus lain. Dari hasil survei ini diharapkan dapat diambil tindakan pelaksanaan kegiatan di semester yang dirasa sesuai dengan proses pengajaran dan pembelajaran yang ada dilingkungan kampus. Sehingga hal ini akan berdampak pada keefektifitasan dan efisiensi pelaksanaan program MBKM.Kata Kunci: Proses Pembelajaran; Kurikulum; Merdeka Belajar; Kampus Merdeka
Matematika dalam Rasionalitas Al-Qur’an; Bukti Perenialisme Atas Nalar Saintifik Rizqon Halal Syah Aji
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 7, No 4 (2020)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i9.16592

Abstract

AbstractIslam is a rational religion. Islam, through the Koran, can prove its rationality by proof of its perennial teachings. Rational perennial teachings are derived in profane life through scientific reasoning as well as mathematics and its derivatives. The verses of al-Qur'an are a form of aqliyah statement which is a guide for knowledgeable people to organize their lives in guiding their journey to find the truth. The proofs of rationality (aqliyah) in the Koran always prioritize logic but do not ascribe to al-Haqq. Mathematics is only a tool to absolute truth, but absolute truth belongs only to al-haqq. Muslim scientists who use their rationality have found their rational logic in discovering sciences to dissect knowledge so that it is beneficial to humans, however their devotion to Allah is getting stronger when breaking knowledge that was once empty into reality. Therefore, the rationality of the Qur'an can be described in mathematics, as a science that is full of the virtues of reason and logic.Keywords: Mathematics, Rationality, Perennialism, Al-Qur'an, Aqliyah, AbstrakIslam adalah agama rasional. Islam melalui al-Qur’an dapat dibuktikan nalar rasionalitasnya dengan bukti-bukti ajarannya yang perenial. Ajaran-ajaran perenial yang rasional diderivasikan dalam kehidupan profan melalui nalar saintifik seperti halnya ilmu matematika dan turunannya. Ayat-ayat al-Qur’an merupakan bentuk pernyataan aqliyah yang merupakan panduan insan berilmu untuk menata kehidupannya dalam memandu perjalanannya mencari kebenaran. Bukti-bukti rasionalitas (aqliyah) dalam al-Qur’an selalu mengedepankan logika namun tidak menisbikan yang al-Haqq. Matematika hanya alat menuju kebenaran mutlak akan tetapi kebenaran mutlak hanya milik al-haqq. Ilmuwan muslim yang menggunakan rasionalitasnya telah menemukan logika rasionalnya dalam menemukan ilmu-ilmu guna membedah pengetahuan sehingga bermanfaat bagi manusia, namun demikian ketaqwaan mereka terhadap Allah semakin kuat ketika memecahkan pengetahuan yang dulunya hampa menjadi kenyataan. Oleh karena itu rasionalitas al-Qur’an dapat diuraikan dalam ilmu matematika, sebagai ilmu yang penuh dengan keutamaan nalar dan logika.Kata Kunci: Matematika, Rasionalitas, Perenialisme, Al-Quran, Aqliyah
Pembelajaran Via Google Classroom sebagai Alternatif Solusi Efektif Pembelajaran di Era Pandemi Robiatul Munajah; Rizqon Halal Syah Aji
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v9i2.25469

Abstract

This study tries to illustrate how students can access alternative learning techniques via online ways during a pandemic. In the Covid-19 emergency, educators and students will have a unique experience. The government implemented a policy on online education to enable pupils to learn even when they are socially isolated. The impact of the learning process throughout the epidemic since the start of 2020 is the result of digital transformation efforts as a means of instruction for teachers and pupils. This research employs a descriptive qualitative approach. The primary sources of data are teachers and students in elementary schools. Data collecting strategies included observation, interviewing, and documenting learning activities using Google Classroom during the COVID-19 epidemic. The results indicated that around 80% of the time spent using google classroom in the student learning process during the online learning period was due to the fact that it was more effective and efficient than using zoom or google meet. This demonstrates that teachers may give online learning solutions by leveraging a variety of online platforms, one of which is a Google product called Google Classroom.Keywords: Google Classroom; Online Learning; Pandemic; Social Distancing; Digital Transformation AbstrakPenelitian ini mempunyai tujuan untuk menjelaskan langkah alternatif pembelajaran terhadap peserta didik melalui metode online di masa pandemi. Pengalaman berbeda bagi pendidik maupun siswa pada keadaan darurat Covid-19. Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang pembelajaran via online difungsikan agar siswa dapat belajar meski dalam keadaan social distancing. Upaya transformasi digital sebagai metode pembelajaran bagi guru dan siswa merupakan dampak dari proses pembelajaran selama pandemi sejak awal tahun 2020. Metode penelitian pada riset ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data berasal dari para guru dan para siswa di sekolah dasar. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik observasi, wawancara dan dokumentasi dengan instrumen lembar wawancara serta catatan lapangan mengenai kegiatan pembelajaran selama pandemi covid-19 dengan menggunakan google classroom. Hasil penelitian menunjukkan 80% penggunaan google classroom dalam proses belajar siswa pada masa pembelajaran online lebih banyak digunakan dengan alasan penggunaan kuota internet dan waktu yang lebih efektif dan efisien, dibandingkan dengan menggunakan zoom atau google meet. Hal tersebut secara signifikan menunjukkan bahwa guru dapat memberikan solusi untuk pembelajaran online dengan memanfaatkan berbagai platform online salahsatunya produk google yaitu google classroom.Kata kunci: google classroom; pembelajaran online; pandemi; social distancing; transformasi digital
KHAZANAH SAINS DAN MATEMATIKA DALAM ISLAM Rizqon Halal Syah Aji
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v1i1.1534

Abstract

Abstract: Treasures of Science and Mathematics in Islam. Islam is the religion of the civilized. Islam is not just a religion, but a civilization that can be discerned by empirical (teachings) of the progress of human civilization, as well as the subject of the passage of a civilization. Islam has a treasures science and mathematics that have been claimed by the West as a civilization biggest contribution to science. Muslim scholars contribute ideas to the development of science and mathematics cannot be considered minor and denied. Postulates a positive relation of the essence of mathematics is not separated from the phenomenology of the Qur'an will be a proof on the monotheism. The role of Muslim scientists contributed ideas and findings on various things in the science and math adds proof that no dichotomy between religion and science. Phenomenology teachings of monotheism also provide evidence that the positive relationship between revelations against rationality is not mutually contradictory. Keywords: Science, Mathematics, Muslim Scientist, Phenomenology Abstrak: Khazanah Sains dan Matematika Dalam Islam. Islam merupakan ajaran agama yang beradab. Islam bukan sekedar agama, namun peradaban yang dapat dicerna secara empirik (ajaran) terhadap kemajuan peradaban manusia, sekaligus subjek dari berjalannya sebuah peradaban. Islam mempunyai khasanah sains dan matematika yang selama ini diklaim oleh Barat sebagai sumbangsih terbesar peradabannya dalam ilmu pengetahuan. Sumbangsih pemikiran sarjana Muslim terhadap perkembangan sains dan matematika tidak bisa dianggap kecil dan dinafikan. Relasi positif dari esensi postulat dalam matematika tidak lepas dari fenomenologi Alquran yang memberikan pembuktian akan sebuah nilai ketauhidan. Peran ilmuwan Muslim memberikan kontribusi pemikiran dan temuan atas berbagai hal dalam sains dan matematika menambah pembuktian bahwa tidak adanya dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan. Fenomenologi ajaran tauhid juga memberikan relasi positif terhadap pembuktian bahwa antara wahyu dengan rasionalitas tidak saling bertentangan. Kata kunci: sains, matematika, ilmuwan Muslim, fenomenologiDOI:10.15408/sjsbs.v1i1.1534
Apakah literasi Finansial mengurangi rentanya kondisi Finansial selama COVID-19? Armania Putri Wardhani; Rizqon Halal Syah Aji
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 10, No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v10i4.34605

Abstract

This study examines the relationship between financial literacy and financial vulnerability during COVID-19. It further examines whether financial literacy has a different impact on financial vulnerability based on psychological (financial toughness), economic (wealth) and social (race) factors. The authors used data from the Central Bureau of Statistics for working age groups, compiling six different data sets collected at different time periods to conduct this study. Based on literature studies and observations of 100 households in the working age group (15-64 years), the authors conducted a logistic regression analysis to test the proposed relationship. This study is one of the first studies to examine the antecedents of financial fragility. Based on time lag data, our study examines the relationship between financial literacy and financial vulnerability. Although scholars have investigated financial literacy and its implications, scientific work in this domain during COVID-19 has been very limited. This study contributes to the literature by examining the effect of boundary conditions that can change the impact of financial literacy on financial vulnerability.Keywords: Financial literacy; Financial fragility; Financial confidence; Wealth; Race; COVID-19Abstrak:Penelitian ini menguji hubungan antara literasi Finansial dan rentanya Finansial selama COVID-19. Lebih lanjut meneliti apakah literasi Finansial memiliki dampak yang berbeda pada rentanya Finansial berdasarkan psikologis (ketangguhan finansial), faktor ekonomi (kekayaan) dan sosial (ras). Penulis menggunakan data dari Badan Pusat Statistik kelompok usia kerja, mengumpulkan enam kumpulan data berbeda yang dikumpulkan pada periode waktu yang berbeda untuk melakukan studi ini. Berdasarkan studi Pustaka serta pengamatan terhadap 100 rumah tangga dalam kelompok usia pekerja (15 – 64 tahun), penulis melakukan analisis regresi logistik untuk menguji usulan hubungan. Studi ini merupakan salah satu studi awal untuk mengkaji anteseden dari kerapuhan finansial. Berdasarkan data jeda waktu, studi penulis meneliti hubungan antara literasi Finansial dan rentannya Finansial. Meskipun para sarjana telah menyelidiki literasi Finansial dan implikasinya, karya ilmiah dalam hal ini domain selama COVID-19 sangat terbatas. Studi ini berkontribusi pada literatur dengan menguji efek dari kondisi batas yang dapat mengubah dampak literasi Finansial terhadap rentannya kondisi Finansial.Kata Kunci: Financial literacy; Financial fragility; Financial confidence; Wealth; Race; COVID-19
Free Nutritional Meals Program (Mbg) in Indonesia: Human Development according to an Islamic Perspective (Sharia Economic Review on Aspects of Insaniyah Development) Aji, Rizqon Halal Syah
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 12, No 1 (2025): Spring Edition
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v12i1.45560

Abstract

This study aims to analyze the Free Nutritious Meals (MBG) program from the scope of human capital development from an Islamic economic perspective. MBG, which was born from President Prabowo Subianto's government program, does not contradict Islamic teachings in the slightest. This is not only from an Islamic economic perspective but also from the spirit of implementing Pancasila values and the mandate of the 1945 Constitution. Moreover, world religions other than Islam also provide support for the MBG program according to their teachings, as do humanitarian institutions in the world. The research method used in this study is qualitative research with library research. With the accuracy of this methodology, its main focus is exploring the literature to provide strong reasons for theoretical and empirical facts. The results of this study confirm that the MBG program is under the principles of Islamic economics in Indonesia as outlined by the maqashid al-syariah taught by the Qur'an and strengthens the human capital development system (insaniah), especially Muslims who are in number the recipients of the tremendous benefits from the implementation of the program.Keywords: MBG; Indonesia; Human Capital; Islamic Economics; Maqashid al-Shariah
Free Nutritional Meals Program (Mbg) in Indonesia: Human Development according to an Islamic Perspective (Sharia Economic Review on Aspects of Insaniyah Development) Aji, Rizqon Halal Syah
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol. 12 No. 1 (2025): Spring Edition
Publisher : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v12i1.45560

Abstract

This study aims to analyze the Free Nutritious Meals (MBG) program from the scope of human capital development from an Islamic economic perspective. MBG, which was born from President Prabowo Subianto's government program, does not contradict Islamic teachings in the slightest. This is not only from an Islamic economic perspective but also from the spirit of implementing Pancasila values and the mandate of the 1945 Constitution. Moreover, world religions other than Islam also provide support for the MBG program according to their teachings, as do humanitarian institutions in the world. The research method used in this study is qualitative research with library research. With the accuracy of this methodology, its main focus is exploring the literature to provide strong reasons for theoretical and empirical facts. The results of this study confirm that the MBG program is under the principles of Islamic economics in Indonesia as outlined by the maqashid al-syariah taught by the Qur'an and strengthens the human capital development system (insaniah), especially Muslims who are in number the recipients of the tremendous benefits from the implementation of the program.Keywords: MBG; Indonesia; Human Capital; Islamic Economics; Maqashid al-Shariah