Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Kebangkitan Nasional: Pemuda Melawan Pandemi Global Roma Doni Azmi; Rizqon Halal Syah Aji
ADALAH Vol 4, No 1 (2020): Spesial Issue Covid-19
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2036.756 KB) | DOI: 10.15408/adalah.v4i1.15761

Abstract

AbstractThe commemoration of National Awakening Day in the midst of the Covid-19 Pandemic has a special meaning for Indonesian young people. Youth groups become seriously affected objects because of the global Pandem outbreak. They are affected in the economic, health, education and socio-cultural aspects. As the successors to the nation's patriotism, young people must be the pioneers in a joint effort in fighting the crisis because of the impact of Covid-19. Indonesia, as one of the affected countries, has great power, young people as energy pioneers in the struggle against the pandemic. The Ethics of National Awakening by youth, is the right momentum to assist the government in developing a measured and systematic strategy, making Indonesian youth and all elements of the Nation survive and immediately emerge from the impact of the global pandemic.Keywords: National Revival, Global Pandemic, Youth, Economic Change, Indonesia AbstrakPeringatan hari Kebangkitan Nasional di tengah Pandemi Covid-19 mempunyai makna khusus pada diri pemuda Indonesia.  Kelompok pemuda menjadi objek yang terdampak serius karena wabah Pandem global.  Mereka terdampak pada aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan hingga sosial budaya. Sebagai penerus patriotisme bangsa, para pemuda harus menjadi pelopor dalam usaha bersama dalam upaya melawan krisis karena dampak Covid-19. Indonesia, sebagai salah satu negara terdampak, memiliki kekuatan besar kaum muda sebagai energi pelopor pergerakan dalam melawan pandemi. Etos Kebangkitan Nasional oleh pemuda, merupakan momentum yang tepat untuk membantu pemerintah dalam menyusun strategi yang terukur dan sistematis, sehingga pemuda Indonesia serta seluruh elemen Bangsa dapat survive dan segera keluar dari dampak pandemi global.Kata Kunci: Kebangkitan Nasional, Pandemi Global, Pemuda, Dampak Ekonomi, Indonesia 
Hubungan Persepsi pada Mata Pelajaran Matematika terhadap Konformitas Perilaku Membolos Siswa SMK Roma Doni Azmi; Rahmah Rezki Elvika; Ridho Illahi
TANJAK Vol 4 No 1 (2023): Februari
Publisher : Jurusan Tarbiyah dan Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/tanjak.v4i1.761

Abstract

Salah satu fenomena yang sering terjadi di sekolah yaitu perilaku membolos, terutama untuk mata pelajaran tertentu seperti matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara konformitas perilaku membolos dan persepsi siswa terhadap matematika. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 44 orang siswa Bisnis dan Pemasaran (BDP) SMKN 1 Sijunjung, menggunakan metode survei. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang peneliti kembangkan untuk kedua variabel tersebut dengan skor reabilitas 0.922 dan 0.847. Hasil uji prasyarat analisis menunjukkan data menyebar secara normal dan homogen, sehingga uji hipotesis yang digunakan yaitu uji korelasi Product Moment Pearson. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa skor korelasi yang diperoleh yaitu -0.286 dengan sig. 0.040. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara konformitas perilaku membolos dan persepsi siswa terhadap matematika, meskipun cukup lemah. Kompleksitas konformitas perilaku membolos membuka ruang bagi peneliti selanjutnya untuk meneruskan kajian dengan menggunakan variabel lain seperti motivasi membolos, faktor guru dan keluarga serta beberapa faktor internal dan eksternal lainnya.
Pendampingan Guru dalam Menyusun Asesmen Berdasarkan Kebutuhan Peserta Didik Prastowo, Aang Yudho; Febrian, Febrian; Astuti, Puji; Susanti, Susanti; Liana, Metta; Azmi, Roma Doni; Siregar, Nur Asma Riani
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15373

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pendampingan terhadap masalah yang dihadapi oleh guru-guru di SMPN 17 Bintan yang terkait dengan merancang asesmen pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Kegiatan pendampingan ini dilakukan di SMPN 17 Bintan, dengan jumlah peserta 27 guru. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian terdiri atas beberapa tahapan pertama, persiapan dilakukan dengan melakukan komunikasi, observasi, dan survei awal terhadap permasalahan disekolah. Kedua, pelaksanaan dilakukan dengan melakukan kegiatan pengabdian di lokasi permasalahan berdasarkan hasil observasi dan komunikasi awal, seperti pendampingan penyusunan asesmen berdasarkan kebutuhan peserta didik melalui kegiatan tatap muka. Ketiga, evaluasi dilakukan dengan mengevaluasi dan merefleksikan kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Peserta diberikan uji pretest dan posttest untuk mengevaluasi pemahaman mereka terhadap materi, serta diberikan tugas menyusun asesmen berdasarkan kebutuhan peserta didik. Dari hasil evaluasi, rerata nilai pretest peserta pendampingan adalah 66,9, sementara nilai posttest mencapai 81,9. Terlihat bahwa terjadi peningkatan nilai peserta setelah mengikuti pendampingan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa peserta kegiatan pengabdian telah berhasil menguasai kemampuan untuk menysusun instrumen berdasarkan kebutuhan peserta didik.
PENGARUH KECEMASAN MATEMATIS, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN MINAT BELAJAR YANG DIMODERASI OLEH EFIKASI DIRI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA Wahyuni, Lenny; Azmi, Roma Doni; Susanti, Susanti
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 16, No 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/sigma.v16i2.15364

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara efikasi diri, kecemasan matematis, motivasi berprestasi, dan minat belajar, terhadap pemahaman konsep matematika. Penelitian 65 siswa kelas VII di SMP Negeri 12 Tanjungpinang. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif asosiatif Pengambilan data menggunakan teknik pemberian soal tes dan angket. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh kecemasan matematis terhadap pemahaman konsep matematika; terdapat pengaruh motivasi berprestasi terhadap pemahaman konsep matematika; terdapat pengaruh minat belajar terhadap pemahaman konsep matematika; tidak terdapat pengaruh kecemasan matematis terhadap pemahaman konsep matematika melalui efikasi diri sebagai moderating; terdapat pengaruh motivasi berprestasi terhadap pemahaman konsep matematika melalui efikasi diri sebagai moderating; dan terdapat pengaruh minat belajar terhadap pemahaman konsep matematika melalui efikasi diri sebagai moderating.
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT PADA SISWA KELAS VII SMP Riswana, Ira Rayani; Prastowo, Aang Yudho; Azmi, Roma Doni
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 16, No 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/sigma.v16i2.15376

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematis siswa dengan adversity quotient. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menggunakan teknik pengumpulan data yaitu angket adversity quotient, tes literasi matematis, dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan literasi matematis siswa climber rata-rata memenuhi semua indikator literasi matematis yaitu merumuskan masalah, menerapkan konsep, dan menafsirkan hasil penyelesaian. Siswa climber memiliki daya juang yang tinggi dan memiliki keyakinan yang lebih baik, sehingga siswa climber cenderung tidak ingin menyerah sebelum bisa menyelesaikan masalah yang ditemuinya. 2) Kemampuan literasi matematis siswa camper rata-rata mampu memenuhi dua dari tiga indikator literasi matematis yaitu merumuskan masalah dan menerapkan konsep. Siswa camper memiliki daya juang yang sedang dan memiliki keyakinan yang cukup untuk menyelesaikan masalah yang ditemui, siswa camper cenderung cepat puas dengan pencapaian yang telah dicapai. 3) Kemampuan literasi matematis siswa quitter rata-rata hanya mampu memenuhi satu dari tiga indikator literasi matematis yaitu merumuskan masalah. Siswa quitter memiliki daya juang yang rendah dan kurang memiliki keyakinan dari jawaban penyelesaian yang telah ia kerjakan. Dari hasil peneltian dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi matematis siswa climber, camper, dan quitter terdapat perbedaan yang mana mereka mempunyai kemampuan literasi matematis tiap-tiap orang berbeda. Semakin tinggi adversity quotient siswa maka semakin baik kemampuan literasi matematis siswa. Oleh karena itu, kemampuan literasi matematis siswa meningkat seiringi dengan tingkat adversity quotient mereka.
ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN TEORI NOLTING DALAM MENYELESAIKAN SOAL LITERASI MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOLB Luna, Stefani; Liana, Metta; Azmi, Roma Doni
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 16, No 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/sigma.v16i2.15316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan penyebab kesalahan siswa berdasarkan Teori Nolting dalam menyelesaikan soal literasi matematika, serta untuk meninjau perbedaan kesalahan antara siswa Gaya Belajar Kolb Tipe Konvergen dan Akomodasi. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif deskriptif dengan subjek yang terdiri dari siswa 28 orang siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data penelitian meliputi penggunaan angket Gaya Belajar Kolb, tes literasi matematika, dan wawancara. Secara umum, teknik analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan terbanyak yang dilakukan oleh siswa dengan gaya belajar konvergen dan akomodasi adalah kesalahan konsep (Co) dan kesalahan menerapkan (Ap). Diketahui faktor penyebab kesalahan siswa di antaranya tidak memperhatikan informasi soal dengan baik, kurang teliti dalam menentukan jawaban, lupa menuliskan rumus/konsep, tidak mampu menerapkan rumus/konsep, tidak memahami langkah penyelesaian soal, terburu-buru, tidak menyelesaikan penyelesaian secara keseluruhan, dan tidak mengetahui kesimpulan jawaban. Temuan utama penelitian adalah siswa gaya belajar konvergen cenderung melakukan sedikit kesalahan, sedangkan siswa akomodasi cenderung paling banyak melakukan kesalahan Nolting.
Efektivitas Pembelajaran Active Learning dengan Metode MIKiR untuk Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi Siswa Br Simanjuntak, Yuyun Elfrida; Azmi, Roma Doni; Prastowo, Aang Yudho
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 7 No 2 (2024): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v7i2.806

Abstract

This research aims to determine the effectiveness of the active learning learning model using the MIKiR method in improving collaboration skills and to find out how much students' collaboration skills have increased in mathematics learning in class VII of SMP Negeri 1 Bintan. The method used in this research is a quasi-experiment type experiment. The research instruments used were a collaboration skills questionnaire and observation sheet. The collaboration skills questionnaire contained aspects of commitment, respect for others, deliberation and participation.  Data collection techniques with the experimental class which will receive treatment using active learning learning with the MIKiR method and the control class which will use conventional learning. The data analysis technique uses a non-parametric statistical test, namely the Wilcoxon test. Next, to test the increase, an n-gain test was carried out. The results of this research show that active learning using the MIKiR method is effective in improving students' collaboration skills with a greater average N-gain value for the experimental class, namely 0.48 and an average N-gain for the control class, namely 0.11.
Implementation of differentiated learning with problem-based learning model assisted by ‘Mebel InterTika’ Yuniarti, Retno; Izzati, Nur; Azmi, Roma Doni
Alifmatika (Jurnal pendidikan dan pembelajaran Matematika) Vol 6 No 2 (2024): Alifmatika - December
Publisher : Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/alifmatika.2024.v6i2.192-204

Abstract

Problems that often arise in mathematics subjects include low learning outcomes.. This study aims to analyze the differences in learning outcomes of students who learn by implementing differentiated learning strategies with the Problem-Based Learning model assisted by MeBel InterTika with students who learn by implementing the Problem-Based Learning model in class VIII statistics material. This research uses a quantitative approach with a quasi-experimental research type. Data were collected using questionnaire techniques, test techniques, and observation techniques. The main research instruments include a learning style questionnaire, learning results tests, and observation sheets. Supporting research instruments are Learning Implementation Plans and MeBel InterTika. The data analyzed are quantitative data obtained from pretest and posttest data on student learning outcomes in the experimental and control classes. The results of the nonparametric test using the Mann-Whitney test, with a significance level of 5%, obtained a significance value of 0.0175, so it was found that the increase in student learning outcomes through the application of differentiated learning strategies with the Problem-Based Learning model assisted by MeBel InterTika was significantly higher than students who received the Problem-Based Learning model in grade VIII of Junior High School.
Penguatan literasi digital guru dalam pembelajaran terdiferensiasi di SMP Negeri 6 Bintan Elvi, Mariyanti; Azmi, Roma Doni; Intasir, M. Pemberdi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27226

Abstract

Abstrak Kurikulum merdeka diharapkan memberikan pembelajaran yang inovatif, bermakna, dan menyenangkan. Namun penerapannya masih belum optimal. Guru masih belum mampu merancang dan menerapkan pembelajaran terdiferensiasi yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu penggunaan teknologi digital sebagai bentuk implementasi kurikulum merdeka masih minim. Dengan demikian perlu adanya suatu pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kompetensinya dalam merancang pembelajaran terdiferensiasi dan mengembangkan media pembelajaran berbasis digital. Kegiatan PKM ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam merancang pembelajaran terdiferensiasi yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta penguatan kompetensi digital guru dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis digital yang terintegrasi dengan pembelajaran terdiferensasi. Metode yang dilakukan diantaranya sosialisasi dan pelatihan, praktik dan pendampingan, penerapan teknologi dan evaluasi serta tindak lanjut. Hasil PKM ini adalah terdapat peningkatan kompetensi peserta terhadap pembelajaran terdiferensiasi dan peserta mampu mengembangkan media pembelajaran berbasis digital. Kata kunci: kurikulum Merdeka; pembelajaran terdiferensiasi; media pembelajaran Abstract The independent curriculum is expected to provide innovative, meaningful and fun learning. However, its implementation is still not optimal. Teachers are still unable to design and implement differentiated learning according to student needs. In addition, the use of digital technology as a form of implementing the independent curriculum is still minimal. Thus, there is a need for training for teachers to improve their competence in designing differentiated learning and developing digital-based learning media. This PKM activity aims to improve teacher competence in designing differentiated teaching and learning that suits student needs and strengthening teacher digital competence in developing digital-based learning media that is integrated with differentiated learning. The methods include socialisation and training, practice and mentoring, technology application and evaluation and follow-up. The results of this PKM are an increase in participants' competence in differentiated learning and participants are able to develop digital-based learning media. Keywords: independent curriculum; differentiated learning; learning media
Analisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal kontekstual berorientasi higher order thinking skills ditinjau dari adversity quotient Diningtyas, Gusmiarni Wahyu; Rahmatina, Desi; Azmi, Roma Doni
Jurnal Pendidik Indonesia Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pendidik Indonesia
Publisher : Karoteh Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61291/jpi.v6i2.63

Abstract

Mathematical problem-solving ability is one of the essential competencies that vocational high school (SMK) students must possess to be prepared for the workforce. However, students' success in solving mathematical problems can be influenced by their Adversity Quotient (AQ), which reflects their resilience and response to challenges. This study aims to describe the mathematical problem-solving ability of vocational high school students in solving HOTS-oriented contextual problems in terms of their AQ. The study employed a descriptive qualitative approach with nine Grade 10 Accounting students categorized into three groups based on AQ levels: Climber, Camper, and Quitter. Data collection techniques included AQ questionnaires, written tests, and interviews based on Krulick and Rudnick’s problem-solving indicators. The results show that all Climber students were able to solve all three HOTS-oriented contextual problems and fulfilled all problem-solving stages. Camper students completed the first and second problems by fulfilling all stages, but failed to reach the final stage, reflect and extend, on the third problem. Meanwhile, Quitter students were unable to solve any of the three problems and failed to meet any problem-solving indicators. These findings indicate that the higher the students’ AQ, the better their ability to solve HOTS-oriented contextual problems.