Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

DENTIFIKASI POTENSI DAN PENGEMBANGAN UBI KAYU DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI WILAYAH KABUPATEN BANJARNEGARA Sarno Sarno
Sainteks Vol 9, No 1 (2012): SAINTEKS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/sainteks.v9i1.293

Abstract

This study aims to research and identification potency of each distric that have the cassava commodity is superior and distribution model of each distric in Banjarnegara regency. The research used is case study and convering 20 distric at Banjarnegara regency FY2008. Data analysis conducted using Location Quotient (LQ), Shift Analysis (SA), Super Impose (SI), Locallization Coefisien, Spesiallization Coefisien. The research result reveals that : (a) The all distric in Banjarnegara regency that have potency to developed cassava that base the harvest and production, (b). The cassava is the superior commodity at Purwonegoro, Bawang, Sigaluh, Punggelan, Karangkobar distric’s and it is not the superior commodity at Susukan, Purworejo Klampok, Mandiraja, Banjarnegara, Madukara, Banjarmangu, Wanadadi, Rakit, Pagentan, Pejawaran, Wanayasa, Kalibening, Pagedongan, and Pandanarum distric’s, (c). The cassava distribution commodity model of each distric in Banjarnegara regency that the cassava is not distribution equally or the location is not everywhere at each distric, except Purwonegoro distric’s is distribution equally, and the all distric’s in Banjarnegara regency are not have speciallitation in activity to developed cassava commodity so the comparative advantage is not same, except Purwonegoro, Bawang, Sigaluh, Punggelan, and Karangkobar distric’s that are have speciallitation in activity to developed cassava commodity so the comparative advantage is same. Keywords : Cassava Commodity, Superior, Distric, Banjarnegara
Penguatan Kelompok Tani Berbasis Produksi dan Agrowisata Kopi di Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran, Lampung Evizal Rusdi; Fembriarti Erry Prasmatiwi; Sarno Sarno; Otik Nawansih; Dedy Miswar; Liska Mutiara Septiana
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2021): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.7.1.85-93

Abstract

Lampung Province is the center of Robusta coffee production while Arabica coffee has begun to be developed in the area, including in Harapan Jaya Village, Way Ratai Subdistrict, District of Pesawaran. This village is an ecotourism destination and also has a potential of agrotourism, especially Arabica coffee farming. The objectives of the Community Service Activities are: 1) Increasing knowledge and skills of farmer group members in Arabica coffee agrotechnology; 2) increasing coffee plantation productivity through proper maintenance; and 3) Formulating a model of strengthening farmer group based on coffee agrotourism. This program was carried out at the Karya Subur Farmer Group, in Harapan Jaya Village in year 2018–2019. The methods used are discourse, training, demonstration plots, mentoring, and discussion. The results of this program conclude that: 1) Increasing the knowledge and skills of farmer group members in Arabica coffee agrotechnology; 2) Increasing productivity of coffee plantations plot belonging to the group members assisted; and 3) a model of strengthening of farmer groups based on coffee production and agrotourism is through increasing group capacity in tourism and tourism activities related to the coffee production process from upstream to downstream, increasing accessibility and facilities coordinated with village officials, and increasing agro tourism promotion especially to educational institutions, professionals, and communities.
PENYULUHAN DAN DEMPLOT TEKNOLOGI PERTANIAN ORGANIKDENGAN DEMONSTRASI APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN BIOPESTISIDA DI DESA BRAJA CAKA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Darwin H. Pangaribuan; Niar Nurmauli; Sarno Sarno
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 22, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v22i3.4692

Abstract

Pertanian alamiah belum banyak diterapkan di Kabupaten Lampung Timur. Kegiatan penerapan iptek bagi masyarakat (IbM) ini dilaksanakan di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Aneka Guna” Desa Braja Caka, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, sejak bulan Februari 2016 sampai dengan November 2016.  Tujuan pengabdian ini adalah mengadakan pelatihan dan demplot teknologi pertanian organik dengan demonstrasi aplikasi pupuk organik cair dan biopestisida. Kegiatan ceramah dilakukan sebanyak 2 kali.  Setiap kegiatan ceramah ini dihadiri oleh petani sebanyak 40 orang. Materi yang disampaikan meliputi materi pertanian organik secara umum, budidaya  tanaman pangan secara organik, cara pembuatan pupuk organik cair, dan cara membuat biopestisida botani.  Hasil analisis laboratorium pupuk organik cair menunjukkan bahwa pupuk organik cair urine sapi memiliki kandungan unsur hara N sebesar 6657,08 ppm, P sebesar 12,21 ppm, dan K sebesar 2738,05 ppm.  Dari petak demplot dihasilkan panen padi 4.5 ton ton ha-1 dan panen jagung 10 ton ha-1.  Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan petani tentang pertanian organik, pembuatan pupuk organik cair dan pembuatan biopestisida telah meningkat. Peningkatan pengetahuan petani  meningkat berkisar dari 30% sampai dengan 50%.  Keterampilan petani bertambah setelah demplot pertanian organik.
KONSEP MUSIK PAKELIRAN PILIHAN GARAP K1 PURBO ASMORO Sarno Sarno
Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi Vol 3, No 1 (2003)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.751 KB) | DOI: 10.33153/keteg.v3i1.569

Abstract

The Concept of Wayang Accompaniment of Purbo Asmoro The wayang pe,formance of Pu,bo Asmoro is related It’ condensed shadow puppetperformance (pake/i,~n padat). This can be seen fivm: the dear messages, the efficient treatment of the stofy, and the omission of unnecessary idioms. For thatreason, he does not feel necessary to use the “huge” ensemble of campursari (the hybrid style between game/an and popular music). The concept of musicalaccompaniment makes it possible to use alternate source and be effective in using the music.
Penelitian Proses Finishing Dengan Natrium Thiosulfat Pada Produk Kerajinan Kuningan Dwi Suheryanto; Sarno Sarno; Tri Haryanto
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 15 (1996): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v15i1.1047

Abstract

Proses penghitaman (pewarnaan) produk kerajinan kuningan adalah merupakan hasil dari persenyawaan antara logam kuningan dengan senyawa kimia yang digunakan pada proses penghitaman tersebut.Senyawa kimia yang digunakan pada proses penghitaman adalah merupakan suatu formula yang mengandung unsur sulfid yaitu natrium thiosulfat (NA2S2O3, 5H1O). Pada pelaksanaan penelitian dilakukan beberapa variasi konsentrasi natrium thiosulfat yaitu 3 g/1,4 g/1 dan 5 g/1, pada temperatur 60oC dengan variasi waktu 10, 15 dan 20 menit.Hasil pengujian ketahanan warna dan ketuaan warna menunjukkan bahwa penghitaman pada konsentrasi 5 g/1 natrium thiosilfat dengan waktu 10 menit akan memberikan hasil yang relatif baik.Proses penghitaman (pewarnaan) produk kerajinan kuningan adalah merupakan hasil dari persenyawaan antara logam kuningan dengan senyawa kimia yang digunakan pada proses penghitaman tersebut.Senyawa kimia yang digunakan pada proses penghitaman adalah merupakan suatu formula yang mengandung unsur sulfid yaitu natrium thiosulfat (NA2S2O3, 5H1O). Pada pelaksanaan penelitian dilakukan beberapa variasi konsentrasi natrium thiosulfat yaitu 3 g/1,4 g/1 dan 5 g/1, pada temperatur 60oC dengan variasi waktu 10, 15 dan 20 menit.Hasil pengujian ketahanan warna dan ketuaan warna menunjukkan bahwa penghitaman pada konsentrasi 5 g/1 natrium thiosilfat dengan waktu 10 menit akan memberikan hasil yang relatif baik.
EFISIENSI BIAYA PRODUKSI DAN PENDAPATAN KELOMPOK WANITA TANI SINGKONG (KASUS PADA DESA MAJALENGKA KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA) Sarno Sarno; Eko Apriliyanto
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 5 No 1 (2019): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah menganalisis efisiensi biaya produksi dan pendapatankelompok wanita tani singkong Desa Majalengka Kecamatan Bawang KabupatenBanjarnegara. Manfaat dari hasil penelitian untuk membantu kelompok wanita tani singkongdalam menemukan, menggambarkan dan menjelaskan tentang pengambilan keputusanberusaha tani dalam rangka meningkatkan pendapatan usahataninya. Penelitian inidilaksanakan dengan menggunakan metode survey dengan pendekatan studi kasus. Sasaranutama adalah para anggota kelompok wanita tani yang melakukan usaha tani singkong.Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Metodepengambilan datanya dilakukan dengan cara wawancara, pencatatan dan observasi serta datayang dikumpulkan terdiri atas data primer dan sekunder. Adapun metode analisis data yangdigunakan adalah analisis efisiensi biaya produksi, penerimaan dan pendapatan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa (a) Jumlah penerimaan usahatani singkong yang dihasilkankelompok wanita tani rata-rata mencapai sebesar Rp914.853,00 dari jumlah produksi rata-ratayang dihasilkan sebesar 1.401 kg/ha dan harga jual singkong rata-rata Rp653,00/kg, (b)Jumlah biaya produksi usaha tani singkong rata-rata mencapai sebesar Rp765.800,00 (c)Jumlah pendapatan rata-rata yang diperoleh para anggota kelompok wanita tani mencapai sebesar Rp 149.053,00 (d) Jumlah biaya produksi usaha tani singkong yang dikeluarkankelompok wanita tani termasuk efisien karena memiliki nilai efisiensi biaya produksi (Eb) >1.
ANALISIS PENDAPATAN PENGRAJIN AGROINDUSTRI GULA KELAPA CETAK (STUDI KASUS PADA DESA GUMELEM KULON KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA) Sarno Sarno; Eko Apriliyanto
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 6 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is that coconut sugar craftsmen can find out and analyze the cost of production, revenue and income, as well as the level of business feasibility of the coconut sugar agroindustry per 1 month of production. consequently the study also aims to assist coconut sugar craftsmen in finding, describing and explaining the decision making of coconut sugar agroindustry activities in the context of increasing income and welfare. This research was conducted using a survey method with a case study approach to the coconut sugar producers of farmers' groups in the Dares Hamlet, Gumelem Kulon Village, Susukan District, Banjarnegara Regency. The main target is the members of coconut sugar craftsmen in the group of coconut sugar farmers. The sampling method used is Simple Random Sampling. The data collection method is done by interview, recording and observation and the data collected consists of primary and secondary data. The data analysis method used is the analysis of production costs, revenues and revenues, and the level of business feasibility. The results showed that (a) Total average production costs in the coconut sugar agroindustry incurred by craftsmen amounted to Rp444.958,00/month while the average amount of revenue generated was Rp1.560.000,00-/month of total production average coconut sugar is 120 kg and the average selling price of coconut sugar is Rp13.000,00/kg, (b) The average amount of income earned by coconut sugar craftsmen is Rp1.115,040,00/month, (d) R value the resulting C ratio is 3.5, which means that the coconut sugar agroindustry carried out by the craftsmen is considered feasible to be developed because of a profitable business. Kata kunci : pendapatan, pengrajin, agroindustri, gula kelapa Abstrak Tujuan penelitian ini adalah pengrajin gula kelapa cetak dapat mengetahui dan melakukan analisis biaya produksi, penerimaan dan pendapatan, serta tingkat kelayakan usaha dari agroindustri gula kelapa cetak per 1 bulan produksi. Oleh karena itu penelitian ini juga bertujuan membantu pengrajin gula kelapa dalam menemukan, menggambarkan dan menjelaskan tentang pengambilan keputusan kegiatan agroindustri gula kelapa dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dengan pendekatan studi kasus pada pengrajin gula kelapa kelompok tani di Dusun Dares, Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara. Sasaran utama adalah para anggota pengrajin gula kelapa dalam kelompok tani gula kelapa. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Metode pengambilan datanya dilakukan dengan cara wawancara, pencatatan dan observasi serta data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan sekunder. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah analisis biaya produksi, penerimaan dan pendapatan, serta tingkat kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) Jumlah biaya produksi rata-rata pada agroindustri gula kelapa yang dikeluarkan oleh pengrajin sebesar Rp 444.958,00/bulan sedangkan besarnya penerimaan rata-rata yang dihasilkan sebesar Rp 1.560.000,00/bulan dari jumlah produksi rata-rata gula kelapa cetak sebesar 120 Kg dan harga jual gula kelapa cetak rata-rata Rp 13.000,00/Kg, (b) Jumlah pendapatan rata-rata yang diperoleh pengrajin gula kelapa cetak sebesar Rp 1.115.040,00/bulan, (d) Nilai R/C ratio yang dihasilkan sebesar 3,5 yang berarti agroindustri gula kelapa yang dilakukan oleh para pengrajin termasuk layak untuk dikembangkan karena usaha menguntungkan.
PENGARUH APLIKASI BIOCHAR DAN PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP KETERSEDIAAN NPK TANAH PADA PERTANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.) Rumse Fitriana Sirait; Sarno Sarno; Nur Afni Afrianti; Ainin Niswati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.003 KB) | DOI: 10.23960/jat.v8i1.3680

Abstract

Jagung merupakan komoditas pangan kedua yang memiliki permintaan tinggi yang tidak diimbangi dengan produksi yang rendah. Kesuburan tanah yang rendah menyebabkan pengelolaan tanah yang tidak sesuai sehingga perlu dilakukan usaha untuk memperbaiki kesuburan tanah dengan penambahan biochar dan pemupukan N yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk: mempelajari pengaruh biochar terhadap ketersediaan NPK tanah terhadap tanaman jagung manis, mempelajari pengaruh pemupukan N terhadap ketersediaan NPK tanah terhadap tanaman jagung manis, dan mempelajari pengaruh interaksi antara biochar dan pemupukan N terhadap ketersediaan NPK tanah terhadap tanaman jagung manis. Penelitian ini dilakukan di Lahan Lapang Terpadu Unila, Bandar Lampung dari Januari sampai September 2017. Penelitian ini dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis biochar  yaitu: 0 ; 2,5 dan 5 t ha-1. Faktor kedua adalah dosis pupuk N yaitu 0 ; 45 ; 90 dan 135 kg N ha-1. Homogenitas ragam data diuji dengan Uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey. Data diolah dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji BNJ pada taraf nyata 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar berpengaruh sangat nyata terhadap ketersediaan hara N, P dan K dalam tanah, berpengaruh nyata terhadap kadar C-organik tanah dan tidak berpengaruh nyata terhadap pH tanah, pemupukan N berpengaruh sangat nyata terhadap ketersediaan hara N, P , K dan pH tanah dan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar C-organik tanah, selain itu terdapat interaksi sangat nyata antara pemberian biochar dan pemupukan N  terhadap ketersediaan hara N dan K, namun tidak berinteraksi nyata terhadap kadar P dalam tanah dan dosis optimum pemberian biochar adalah 2,5 t ha-1, sedangkan dosis pupuk N adalah 45 dan 90 kg N ha-1.
Identifikasi Pengembangan Koperasi Di Jawa Barat Berdasarkan Persfektif Jenis Usaha Tahun 2020-2022 Dwi Putriana Nuramanah Kinding; Muhamad Solekan; M. Aris Pujiyanto; Sarno Sarno
Anggaran : Jurnal Publikasi Ekonomi dan Akuntansi Vol. 1 No. 4 (2023): Desember : Anggaran : Jurnal Publikasi Ekonomi dan Akuntansi
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/anggaran.v1i4.321

Abstract

The role of cooperatives in supporting the economy is reflected in their contribution to GDP, which experiences a positive trend every year. The potential of each region is different, resulting in a classification of the types of cooperative businesses that exist in order to realize regional growth in accordance with the resources it has. This research uses descriptive research with a quantitative approach using the Location Quotient (LQ) method. The data used is secondary data obtained from the Ministry of Cooperatives and BPS West Java. The results of the Location Qoutient (LQ) method analysis show that two types of business are categorized as potential bases, namely the consumer cooperative and producer cooperative sectors, because they have an LQ value> 1. Meanwhile, the cooperative, service, marketing cooperative and savings and loan cooperative sectors are in a non-base position, because they have an LQ value <1.