Netty Suryanti
Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat

Published : 30 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Penilaian pengguna terhadap mutu pelayanan di poli gigi Puskesmas Bogor TimurDental health service user assessment of service quality at the East Bogor Community Health Center Dental Clinic Adhelina, Muthia Kirana; Zubaedah, Cucu; Suryanti, Netty
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 29, No 1 (2017): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.802 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v29i1.18598

Abstract

Pendahuluan: Mutu pelayanan merupakan tingkat baik dan buruknya suatu pelayanan yang dapat diberikan oleh pemberi pelayanan. Penilaian mutu pelayanan dapat dilakukan menggunakan dimensi ServQual yang meliputi kehandalan, daya tanggap, jaminan, rasa peduli dan bukti fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan gambaran penilaian pengguna mengenai mutu pelayanan di Poli Gigi Puskesmas Bogor Timur Kota Bogor. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Penelitian dilakukan dengan observasi langsung dan pengisian kuesioner pada pengguna Poli Gigi Puskesmas Bogor Timur. Hasil: Penilaian responden dilihat dari dimensi ServQual menunjukkan 72,63% responden menyatakan baik pada dimensi kehandalan, 73,68% responden menyatakan baik pada dimensi daya tanggap, 62,11% responden menyatakan baik pada dimensi jaminan,75,79% responden menyatakan baik pada dimensi rasa peduli , dan 60% responden menyatakan baik pada dimensi bukti fisik. Simpulan: Poli Gigi Puskesmas Bogor Timur memiliki mutu pelayanan yang baik dinilai dari dimensi ServQual, namun masih terdapat beberapa hal yang perlu dievaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan Poli Gigi Puskesmas Bogor Timur. ABSTRACTIntroduction: Service quality is the level of good and bad service that can be provided by service providers. Assessment of service quality can be done using the ServQual dimension which includes reliability, responsiveness, assurance, a sense of caring and physical evidence. The purpose of this study was to obtain information and an overview of the user’s assessment of the quality of service at the Bogor Timur Health Center Dental Clinic, Bogor City. Methods: The type of research conducted is descriptive research with survey methods. The study was carried out by direct observation and filling out questionnaires to users of East Bogor Public Health Dental Clinic. Result: Respondent’s assessment seen from ServQual dimension shows 72.63% of respondents stated both on the dimensions of reliability, 73.68% of respondents stated that both in the dimensions of responsiveness, 62.11% of respondents stated both in the dimension of assurance, 75.79% of respondents stated good on the dimension of caring, and 60% of respondents stated both in the dimension of physical evidence. Conclusion: Dental Clinic of East Bogor Health Center has good service quality assessed from the ServQual dimension, but there are still some things that need to be evaluated to improve the quality of East Bogor Public Health Center Dental Service.Keywords: Service quality, dental clinic, community health center.
Indeks PUFA pada ibu hamil yang datang ke Puskesmas Puter, Bandung, IndonesiaPUFA index of pregnant women who came to the Puter Community Health Center, Bandung, Indonesia Raynuary, Nury; Suwargiani, Anne Agustina; Suryanti, Netty
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 29, No 2 (2017): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.12 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v29i2.18572

Abstract

Pendahuluan: Kesehatan gigi dan mulut yang buruk pada ibu hamil dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan janin. Indeks yang digunakan untuk menilai akibat klinis dari karies yang tidak dirawat yaitu Indeks PUFA yang mencatat keparahan karies gigi dengan keterlibatan pulpa (P), ulser akibat trauma dari gigi (U), fistula (F) dan abses (A). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria Indeks PUFA pada ibu hamil di Puskesmas Puter Bandung. Metode: Penelitian deskriptif dengan metode survei dan pengambilan sampel yang dilakukan dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel penelitian 96 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Puter Bandung. Data diperoleh dengan cara pemeriksaan klinis terhadap rongga mulut ibu hamil dan dicatat pada formulir pemeriksaan untuk Indeks PUFA lalu diolah dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Sebanyak 90,95% hasil penelitian menunjukkan subjek dengan komponen P, sebanyak 6,38 komponen U, sebanyak 2,12% komponen F, dan sebanyak 0,53 komponen A. Simpulan: Mayoritas ibu hamil di Puskesmas Puter memiliki indeks PUFA dengan kategori buruk. ABSTRACTIntroduction: Poor oral and dental health in pregnant women can have a negative impact on fetal development. The index used to assess the clinical consequences of untreated caries is the PUFA Index which records the severity of dental caries with pulp involvement (P), ulcer due to trauma from the tooth (U), fistula (F) and abscess (A). This study aims to determine the PUFA Index criteria for pregnant women in Bandung Puter Health Center. Methods: Descriptive research with survey and sampling methods carried out by simple random sampling technique. The number of samples of the study were 96 pregnant women who came to have a pregnancy check up at the Bandung Puter Health Center. Data obtained by clinical examination of the oral cavity of pregnant women and recorded on the examination form for the PUFA Index then processed and presented in table form. Result: A total of 90.95% of the results showed subjects with component P, as many as 6.38 components of U, as much as 2.12% of component F, and as many as 0.53 components of A. Conclusion: The majority of pregnant women in Puter Health Center had a PUFA index with bad category.Keywords: PUFA index, untreated caries, pregnant women.
Perbedaan indeks DMF-T antara siswa SMP di perkotaan dan perdesaan usia 12-13 tahunThe difference in the DMF-T index between 12-13-years-old junior high school students in urban and rural areas Faranitha, Regina; Muhibat, Sjazili; Suryanti, Netty
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 28, No 3 (2016): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.131 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v28i3.18697

Abstract

Pendahuluan: Prevalensi karies dari pemeriksaan DMF-T yang dialami oleh penduduk berumur lebih dari 12 tahun di Indonesia sebesar 4,6. Perubahan gaya hidup dipertimbangkan sebagai salah satu faktor risiko yang menyebabkan terjadinya perbedaan kejadian karies gigi di perkotaan dan perdesaan.Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan indeks DMF-T antara siswa di SMP Negeri 1 Bandung yang berada di wilayah perkotaan dan SMP Negeri 1 Cimenyan di perdesaan usia 12-13 tahun. Metode: Penelitian yang dilakukan adalah deskriptif cross-sectional. Sampel penelitian diambil dengan teknik simple random sampling dan didapat sampel sebanyak 291 siswa, yaitu 158 siswa dari SMP Negeri 1 Bandung dan 133 siswa dari SMP Negeri 1 Cimenyan. Perbedaan indeks DMF-T antara siswa SMP Negeri 1 Bandung (perkotaan) dan SMP Negeri 1 Cimenyan (perdesaan) diketahui dengan menggunakan uji statistik chi kuadrat. Hasil: penelitian menunjukkan indeks DMF-T pada siswa di SMP Negeri 1 Bandung (perkotaan) sebesar 1,88, sedangkan indeks DMF-T pada siswa di SMP Negeri 1 Cimenyan (perdesaan) sebesar 4,10 dengan nilai p yang didapatkan adalah < 0,05. Simpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara indeks DMF-T siswa di SMP Negeri 1 Bandung (perkotaan) dan SMP Negeri 1 Cimenyan (perdesaan) usia 12 – 13 tahun. ABSTRACTIntroduction: Caries prevalence of DMF-T examination experienced by residents over 12 years of age in Indonesia is 4.6. Changes in lifestyle were considered as one of the risk factors that led to differences in the incidence of dental caries in urban and rural areas. The purpose of the study was to determine differences in DMF-T index between students in SMP Negeri 1 Bandung in urban areas and SMP Negeri 1 Cimenyan in rural areas. 12-13 years. Methods: The research was descriptive cross-sectional study. The research sample was taken by simple random sampling technique and obtained a sample of 291 students, namely 158 students from Bandung 1 Public Middle School and 133 students from Cimenyan 1 Public Middle School. The difference in DMF-T index between students of SMP Negeri 1 Bandung (urban) and SMP Negeri 1 Cimenyan (rural) is known by using chi squared statistical test. Results: The study showed the DMF-T index in students at SMP Negeri 1 Bandung (urban) was 1.88, while the DMF-T index in students at SMP Negeri 1 Cimenyan (rural) was 4.10 with the p value obtained was < 0,05. Conclusion: There is a significant difference between the DMF-T index of students in SMP Negeri 1 Bandung (urban) and SMP Negeri 1 Cimenyan (rural) aged 12-13 years.Keywords: DMF-T index, urban, rural.
Penilaian pengguna terhadap mutu pelayanan di poli gigi Puskesmas Bogor TimurDental health service user assessment of service quality at the East Bogor Community Health Center Dental Clinic Muthia Kirana Adhelina; Cucu Zubaedah; Netty Suryanti
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 29, No 1 (2017): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.802 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v29i1.18598

Abstract

Pendahuluan: Mutu pelayanan merupakan tingkat baik dan buruknya suatu pelayanan yang dapat diberikan oleh pemberi pelayanan. Penilaian mutu pelayanan dapat dilakukan menggunakan dimensi ServQual yang meliputi kehandalan, daya tanggap, jaminan, rasa peduli dan bukti fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan gambaran penilaian pengguna mengenai mutu pelayanan di Poli Gigi Puskesmas Bogor Timur Kota Bogor. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Penelitian dilakukan dengan observasi langsung dan pengisian kuesioner pada pengguna Poli Gigi Puskesmas Bogor Timur. Hasil: Penilaian responden dilihat dari dimensi ServQual menunjukkan 72,63% responden menyatakan baik pada dimensi kehandalan, 73,68% responden menyatakan baik pada dimensi daya tanggap, 62,11% responden menyatakan baik pada dimensi jaminan,75,79% responden menyatakan baik pada dimensi rasa peduli , dan 60% responden menyatakan baik pada dimensi bukti fisik. Simpulan: Poli Gigi Puskesmas Bogor Timur memiliki mutu pelayanan yang baik dinilai dari dimensi ServQual, namun masih terdapat beberapa hal yang perlu dievaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan Poli Gigi Puskesmas Bogor Timur.Kata kunci: Mutu pelayanan, poli gigi, Puskesmas. ABSTRACTIntroduction: Service quality is the level of good and bad service that can be provided by service providers. Assessment of service quality can be done using the ServQual dimension which includes reliability, responsiveness, assurance, a sense of caring and physical evidence. The purpose of this study was to obtain information and an overview of the user’s assessment of the quality of service at the Bogor Timur Health Centre Dental Clinic, Bogor City. Methods: The type of research conducted is descriptive research with survey methods. The study was carried out by direct observation and filling out questionnaires to users of East Bogor Public Health Dental Clinic. Result: Respondent’s assessment seen from ServQual dimension shows 72.63% of respondents stated both on the dimensions of reliability, 73.68% of respondents stated that both in the dimensions of responsiveness, 62.11% of respondents stated both in the dimension of assurance, 75.79% of respondents stated good on the dimension of caring, and 60% of respondents stated both in the dimension of physical evidence. Conclusion: Dental Clinic of East Bogor Health Centre has good service quality assessed from the ServQual dimension, but there are still some things that need to be evaluated to improve the quality of East Bogor Public Health Centre Dental Service.Keywords: Service quality, dental clinic, community health centre.
Indeks PUFA pada ibu hamil yang datang ke Puskesmas Puter, Bandung, IndonesiaPUFA index of pregnant women who came to the Puter Community Health Centre, Bandung, Indonesia Nury Raynuary; Anne Agustina Suwargiani; Netty Suryanti
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 29, No 2 (2017): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.12 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v29i2.18572

Abstract

Pendahuluan: Kesehatan gigi dan mulut yang buruk pada ibu hamil dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan janin. Indeks yang digunakan untuk menilai akibat klinis dari karies yang tidak dirawat yaitu Indeks PUFA yang mencatat keparahan karies gigi dengan keterlibatan pulpa (P), ulser akibat trauma dari gigi (U), fistula (F) dan abses (A). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria Indeks PUFA pada ibu hamil di Puskesmas Puter Bandung. Metode: Penelitian deskriptif dengan metode survei dan pengambilan sampel yang dilakukan dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel penelitian 96 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Puter Bandung. Data diperoleh dengan cara pemeriksaan klinis terhadap rongga mulut ibu hamil dan dicatat pada formulir pemeriksaan untuk Indeks PUFA lalu diolah dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Sebanyak 90,95% hasil penelitian menunjukkan subjek dengan komponen P, sebanyak 6,38 komponen U, sebanyak 2,12% komponen F, dan sebanyak 0,53 komponen A. Simpulan: Mayoritas ibu hamil di Puskesmas Puter memiliki indeks PUFA dengan kategori buruk.Kata kunci: Indeks PUFA, karies tidak terawat, ibu hamil. ABSTRACTIntroduction: Poor oral and dental health in pregnant women can have a negative impact on fetal development. The index used to assess the clinical consequences of untreated caries is the PUFA Index which records the severity of dental caries with pulp involvement (P), ulcer due to trauma from the tooth (U), fistula (F) and abscess (A). This study aims to determine the PUFA Index criteria for pregnant women in Bandung Puter Health Center. Methods: Descriptive research with survey and sampling methods carried out by simple random sampling technique. The number of samples of the study were 96 pregnant women who came to have a pregnancy check up at the Bandung Puter Health Center. Data obtained by clinical examination of the oral cavity of pregnant women and recorded on the examination form for the PUFA Index then processed and presented in table form. Result: A total of 90.95% of the results showed subjects with component P, as many as 6.38 components of U, as much as 2.12% of component F, and as many as 0.53 components of A. Conclusion: The majority of pregnant women in Puter Health Center had a PUFA index with bad category.Keywords: PUFA index, untreated caries, pregnant women.
Perbedaan indeks DMF-T antara siswa SMP di perkotaan dan perdesaan usia 12-13 tahunThe difference in the DMF-T index between 12-13-years-old junior high school students in urban and rural areas Regina Faranitha; Sjazili Muhibat; Netty Suryanti
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 28, No 3 (2016): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.131 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v28i3.18697

Abstract

Pendahuluan: Prevalensi karies dari pemeriksaan DMF-T yang dialami oleh penduduk berumur lebih dari 12 tahun di Indonesia sebesar 4,6. Perubahan gaya hidup dipertimbangkan sebagai salah satu faktor risiko yang menyebabkan terjadinya perbedaan kejadian karies gigi di perkotaan dan perdesaan.Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan indeks DMF-T antara siswa di SMP Negeri 1 Bandung yang berada di wilayah perkotaan dan SMP Negeri 1 Cimenyan di perdesaan usia 12-13 tahun. Metode: Penelitian yang dilakukan adalah deskriptif cross-sectional. Sampel penelitian diambil dengan teknik simple random sampling dan didapat sampel sebanyak 291 siswa, yaitu 158 siswa dari SMP Negeri 1 Bandung dan 133 siswa dari SMP Negeri 1 Cimenyan. Perbedaan indeks DMF-T antara siswa SMP Negeri 1 Bandung (perkotaan) dan SMP Negeri 1 Cimenyan (perdesaan) diketahui dengan menggunakan uji statistik chi kuadrat. Hasil: penelitian menunjukkan indeks DMF-T pada siswa di SMP Negeri 1 Bandung (perkotaan) sebesar 1,88, sedangkan indeks DMF-T pada siswa di SMP Negeri 1 Cimenyan (perdesaan) sebesar 4,10 dengan nilai p yang didapatkan adalah < 0,05. Simpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara indeks DMF-T siswa di SMP Negeri 1 Bandung (perkotaan) dan SMP Negeri 1 Cimenyan (perdesaan) usia 12 – 13 tahun.Kata kunci: Indeks DMF-T, perkotaan, perdesaan. ABSTRACTIntroduction: Caries prevalence of DMF-T examination experienced by residents over 12 years of age in Indonesia is 4.6. Changes in lifestyle were considered as one of the risk factors that led to differences in the incidence of dental caries in urban and rural areas. The purpose of the study was to determine differences in DMF-T index between students in SMP Negeri 1 Bandung in urban areas and SMP Negeri 1 Cimenyan in rural areas. 12-13 years. Methods: The research was descriptive cross-sectional study. The research sample was taken by simple random sampling technique and obtained a sample of 291 students, namely 158 students from Bandung 1 Public Middle School and 133 students from Cimenyan 1 Public Middle School. The difference in DMF-T index between students of SMP Negeri 1 Bandung (urban) and SMP Negeri 1 Cimenyan (rural) is known by using chi squared statistical test. Results: The study showed the DMF-T index in students at SMP Negeri 1 Bandung (urban) was 1.88, while the DMF-T index in students at SMP Negeri 1 Cimenyan (rural) was 4.10 with the p value obtained was < 0,05. Conclusion: There is a significant difference between the DMF-T index of students in SMP Negeri 1 Bandung (urban) and SMP Negeri 1 Cimenyan (rural) aged 12-13 years.Keywords: DMF-T index, urban, rural.
Pengalaman karies, kondisi jaringan periodontal, dan kualitas hidup ibu hamilCaries experience, periodontal condition, and quality of life of pregnant women Arcynthia Widya Rahmayanti; Netty Suryanti; Anne Agustina Suwargiani
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 32, No 3 (2020): Desember 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v32i3.29404

Abstract

Pendahuluan: Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian terpenting dari kesehatan untuk wanita hamil, yang biasanya terjadi perubahan di rongga mulut yang berkaitan dengan penyakit periodontal dan karies. Tingginya masalah kesehatan gigi dan mulut berdampak negatif  pada kualitas hidup wanita hamil. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengalaman karies, kondisi jaringan periodontal, kebutuhan perawatan serta kualitas hidup ibu hamil dalam aspek kesehatan gigi dan mulut. Metode: Metode penelitian deskriptif dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dari 50 pasien di Puskesmas Ibrahim Adjie. Pengalaman karies diukur dengan indeks DMF-T, kondisi periodontal diukur dengan Community Periodontal Index for Treatment Needs (CPITN), dan kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner OHIP-14. Hasil: Indeks DMF-T ibu hamil 9,86 termasuk kriteria sedang. Hasil CPITN yaitu jaringan periodontal sehat 0%, perdarahan saat probing 0%, kalkulus 68%, kedalaman poket 4-5 mm 32%, dan kedalaman poket lebih dari 6 mm 0%. Perbaikan oral hygiene, scaling dan menghilangkan faktor retentif  plak merupakan jenis perawatan jaringan periodontal yang dibutuhkan pada ibu hamil. Kualitas hidup ibu hamil dalam aspek kesehatan gigi dan mulut tergolong dalam kategori baik dan dimensi yang berdampak pada kualitas hidup yaitu rasa sakit, ketidakmampuan fisik dan ketidakmampuan psikis. Simpulan: Pengalaman karies ibu hamil di Puskesmas Ibrahim Adjie berada pada kriteria sedang. Kondisi jaringan periodontal paling banyak mengalami gingivitis, yang memerlukan perawatan berupa perbaikan oral hygiene, scaling dan menghilangkan faktor  retentif plak. Kualitas hidup secara umum tergolong dalam kategori baik. Dimensi rasa sakit, ketidakmampuan fisik, dan ketidakmampuan psikis merupakan kondisi yang paling berdampak pada kualitas hidup.Kata kunci: Ibu hamil, indeks DMF-T, CPITN, kualitas hidup. ABSTRACTIntroduction: Oral health is one of the essential parts of health for pregnant women, and usually changes the oral cavity in association with periodontal disease and caries. High levels of oral health problems have a negative impact on the quality of life for pregnant women. The research objective was to determine caries’ experience, periodontal conditions, treatment needs, and oral health-related quality of life of pregnant women. Methods: Descriptive method with purposive sampling technique. Data were collected from 50 patients at Ibrahim Adjie Community Health Centre (Puskesmas). The DMF-T index measured caries experience, the periodontal condition was measured by the Community Periodontal Index for Treatment Needs (CPITN), and the quality of life was measured using the OHIP-14 questionnaire. Results: The DMF-T index for pregnant women was 9.86, which included in the moderate criteria. The CPITN results were 0% had healthy periodontal tissue, 0% experienced bleeding on probing, 68% had calculus, 32% had 4-5 mm pocket depth, and 0% had more than 6 mm pocket depth. Improved oral hygiene, scaling and eliminating plaque retentive factors were the types of periodontal tissue treatment needed in pregnant women. The oral health-related quality of life of pregnant women was in a good category, with the dimensions that impact the quality of life were pain, physical disability, and psychological disability. Conclusion: The caries experience of pregnant women at Ibrahim Adjie Community Health Centre is in moderate criteria. Periodontal tissue conditions mostly experience gingivitis, which requires treatment to improve oral hygiene, scaling and removing plaque retentive factors. The oral health-related quality of life is generally in the good category. The dimensions of pain, physical disability, and psychological disability are the conditions that have the most impact on the quality of life.Keywords: Pregnant women, DMF-T index, CPITN, quality of life.
Pengalaman karies, penyakit periodontal dan tingkat risiko karies ibu hamilCaries experience, periodontal disease, and caries risk level of pregnant women Mutia Rizki Rahmayani; Anne Agustina Suwargiani; Netty Suryanti
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 33, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v33i1.29000

Abstract

Pendahuluan: Perempuan yang sedang hamil merupakan golongan yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut yang tidak dijaga dengan baik dapat menjadi sumber terjadinya penyakit gigi dan mulut seperti infeksi gigi dan jaringan periodontal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman karies, penyakit periodontal, dan tingkat risiko karies ibu hamil. Metode: Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui survei yang melibatkan 50 orang ibu hamil di Puskesmas Pagarsih. Pengumpulan data diperoleh melalui pemeriksaan indeks DMF-T, Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN) dan Caries Risk Assessment Form ADA usia >6 tahun. Hasil: Nilai indeks DMF-T ibu hamil 7,84 termasuk kriteria rendah. Hasil CPITN yaitu periodontal sehat 0%; BOP 4%; kalkulus 64%; poket 4-5 mm 32%; poket 6 mm 0%. Sejumlah 4% ibu hamil membutuhkan perawatan periodontal instruksi oral hygiene, 96% lainnya membutuhkan perawatan instruksi oral hygiene, scaling dan menghilangkan faktor retentif plak. Persentase risiko karies ibu hamil dengan kategori sedang sebanyak 34% dan tinggi sebanyak 66%. Simpulan: Pengalaman karies ibu hamil termasuk ke dalam kriteria rendah, penyakit periodontal yang paling sering dijumpai adalah gingivitis, sedangkan tingkat risiko karies ibu hamil masuk ke dalam kategori tinggi.Kata kunci: Ibu hamil, indeks DMF-T, indeks CPITN, karies, tingkat risiko karies. ABSTRACTIntroduction: Pregnant women are the susceptible group to oral diseases. Negligence of oral health care can be a source of oral diseases such as dental and periodontal tissue infections. The purpose of this study was to determine the caries experience, periodontal disease, and caries risk level of pregnant women. Methods: This research was descriptive with data collection techniques through a survey involving 50 pregnant women at Pagarsih Community Health Centre (Puskesmas). Data collection was obtained by examining the DMF-T index, Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN), and the ADA Caries Risk Assessment Form aged >6 years. Results: The DMF-T index value for pregnant women was 7.84, which included the low criteria. The result of the CPITN was 0% healthy periodontal; BOP 4%; 64% calculus; pocket 4-5 mm 32%; pocket 6 mm 0%. Some 4% of pregnant women need periodontal treatment with oral hygiene instructions; the other 96% need oral hygiene instructions, scaling and removing plaque retentive factors. The percentage of caries risk for pregnant women in the moderate category was 34%, and 66% were in the high category. Conclusion: The caries experience of pregnant women is included in the low criteria. The most common periodontal disease is gingivitis, while the caries risk level of pregnant women is in the high category.Keywords: Pregnant women, DMF-T index, CPITN index, caries, caries risk level.