ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan memvalidasi strategi kemasan berdaya jual bagi UMKM kuliner di Desa Cibeber, Purwakarta, guna meningkatkan minat beli wisatawan, memperkuat persepsi kualitas produk, dan mendukung citra desa wisata. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, melibatkan 8–10 pelaku UMKM. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi, dan dokumentasi foto, serta dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain kemasan mayoritas masih sederhana, didominasi warna netral, tipografi standar, dan minim identitas budaya lokal. Label produk umumnya tidak memuat informasi lengkap seperti komposisi, nilai gizi, dan sertifikasi halal resmi, sementara material kemasan lebih dipilih berdasarkan harga murah dibandingkan aspek keberlanjutan. Hambatan utama meliputi keterbatasan anggaran, rendahnya literasi desain, dan minimnya akses ke pemasok berkualitas. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi elemen visual khas lokal, label informatif sesuai regulasi, material ramah lingkungan yang fungsional, serta dukungan pelatihan dan kebijakan. Kesimpulan penelitian menyoroti perlunya strategi kemasan yang terintegrasi untuk daya saing UMKM. Saran penelitian selanjutnya adalah melakukan uji kuantitatif dan eksperimen pasar terhadap prototipe kemasan untuk validasi efektivitasnya di berbagai konteks desa wisata. Kata Kunci: kemasan berdaya jual, UMKM kuliner, identitas lokal, keberlanjutan ABSTRACT This study aims to design and validate a marketable packaging strategy for culinary MSMEs in Cibeber Village, Purwakarta, to increase tourist purchase intention, strengthen product quality perception, and support the image of the tourism village. The research employed a qualitative approach with a case study method, involving 8–10 MSME actors. Data were collected through semi-structured interviews, observations, and photographic documentation, and analyzed using thematic analysis. The findings reveal that most packaging designs remain simple, dominated by neutral colors, standard typography, and minimal representation of local cultural identity. Product labels generally lack complete information such as composition, nutritional values, and official halal certification, while packaging materials are often chosen based on low cost rather than sustainability considerations. The main constraints include limited budgets, low design literacy, and minimal access to quality suppliers. This study emphasizes the importance of integrating distinctive local visual elements, informative labels in compliance with regulations, functional eco-friendly materials, and the support of training and policy. The conclusion highlights the need for an integrated packaging strategy to enhance MSME competitiveness. Future research is suggested to conduct quantitative testing and market experiments on packaging prototypes to validate their effectiveness across various tourism village contexts. Keywords: marketable packaging, culinary MSMEs, local identity, sustainability