Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : The Shine Cahaya Dunia Ners

EFEKTIFITAS PIJAT TUI NA TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN ANAK BALITA UNTUK MENGOPTIMALKAN TUMBUH KEMBANG Inayati Ceria; Farida Arintasari
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 8, No 01 (2023): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v8i01.405

Abstract

Latar Belakang : Usia 1-3 tahun adalah masa anak mengalami susah makan dan memilih makanan. Umumnya orang tua membawa anak ke dukun pijat, untuk menambah nafsu makan. Pijat tui na merupakan teknik pijat untuk mengatasi kesulitan makan pada balita. Tujaun untuk melihat efektivitas pijat tuina terhadap kenaikan berat badan anak balita dalam mengoptimalkan tumbuh kembang.Metode : Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Quasy Eksperiment. Pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t dependent dan uji t independent.Hasil : Hasil uji statistik t dependent menunjukkan berat badan kelompok intervensi pada pengukuran pertama 11,62 kg dan 11,81 kg, pengukuran kedua dengan p value = 0,000. Hasil uji statistik t independent menunjukkan berat badan pada kelompok intervensi pijat tui na 11,81 kg dan 11,74 kg pada kelompok kontrol dengan p value = 0,904.Kesimpulan : Terdapat perbedaan kenaikan berat badan yang signifikan sebelum dan sesudah mendapatkan pijat tui na. Pijat tui na mampu meningkatkan berat badan balita secara signifikan.
ANALISIS STUNTING 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) DENGAN PERILAKU RESPONSIVE FEEDING DAN PEMBERIAN THERAPY MASSAGE EATING DIFFICULTIES UNTUK MENUNJANG TUMBUH KEMBANG Farida Arintasari; Ian Rossalia Pradita Puteri
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 7, No 01 (2022): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v7i01.340

Abstract

Latar Belakang: Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama adalah masih tingginya anak balita pendek (stunting).Di Indonesia hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2018 prevalensi stunting sebesar 30,8 %, hal ini berarti Indonesia mengalami stunting sekitar 8,9 juta anak. Pencegahan terhadap stunting dapat dilakukan dengan memberikan intervensi gizi secara spesifik terhadap anak terutama dalam 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK). Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) dimana terjadinya masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang.Faktor yang mempengaruhi salah satunya rendahnya asupan makanan dan praktik pemberian makan bayi dan anak yang tidak adekuat dimana ibu memiliki peran penting terhadap asupan melalui pola pemberian makan, Responsive Feeding (RF) dan massage stimulasi untuk penambah nafsu makan dan. Salah satu cara untuk meningkatkan penerimaan makanan menggunakan therapy stimulasi dalam bentuk pijatan yang bisa dilakukan oleh keluarga. Tujuan Penelitian: untuk menganalisa Stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan Prilaku Responsive Feeding dan Pemberian Therapy Massage Eating Difficulties Untuk Menunjang Tumbuh Kembang.Metode: Jenis penelitian observasional kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional, kualitatif, untuk memperjelas perilaku responsive feeding pada balita stunting, sedangkan dalam pemberian terapi massage penambah nafsu makan menggunakan penelitian eksperimental.Hasil :Faktor memiliki korelasi yang signifikan terhadap terjadinya stunting adalah umur ibu saat hamil,ANC, dan pemberiantablet Fe (p < 0,05). Perilaku responsive feeding menunjukkan belum ada responden yang melakukan responsive feeding secara menyeluruh baik dalam hal menyuapi langsung atau membantu anak makan sendiri, respon terhadap anak lapar dan kenyang, sabar dalam memberikan makan, respon kontak saat memberikan makan, meminimalisir distraksi makan, dan respon penolakan anak. Pemberian therapy massage eating difficulties pada balita stunting berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan masalah makan pada balita (p=0,002).Kesimpulan :  Ada korelasi yang signifikan terjadinya stunting dengan prilaku responsive feeding dan massage eating difficult Kata Kunci: Stunting, Responsive Feeding, Therapy Massage Eating Difficulties