Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan (Journal of Soil Science and Environment)

Pemetaan Subsiden di Kesatuan Hidrologi Gambut Sungai Jangkang – Sungai Liong Pulau Bengkalis: Mapping of Peatland Subsidence in Peat Hydrology Unit Jangkang River – Liong River in Bengkalis Island Harisman Edi; Baba Barus; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 1 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.364 KB) | DOI: 10.29244/jitl.19.1.13-18

Abstract

Subsidensi merupakan permasalahan penting pada pemanfaatan lahan gambut yang harus menjadi perhatian, apabila subsiden tidak terkontrol akan menyebabkan terjadinya banjir dan penurunan kualitas lahan. Penelitian ini mengembangkan pemetaan subsiden menggunakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap subsidensi dengan analisis regresi linear berganda metode stepwise. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa subsidensi yang terjadi disebabkan oleh 7 faktor yaitu umur tanaman, penggunaan lahan, bobot isi 50-100 cm, tingggi muka air tanah, tinggi muka air di saluran drainase, dan jarak dari saluran drainase dengan fungsi persamaan Y = -28.240 + 1.241 X1 + 0.023 X2 + 4.866 X3 + 0.370 X4 – 97.089 X5 – 0.209 X6 + 0.298 X7. Subsiden 0-50 cm terluas dengan luasan 13,472 ha pada penggunaan lahan aktual kebun karet seluas 4,013 ha, subsiden 50-100 cm mempunyai luasan 2,147 ha dengan penggunaan lahan aktual kebun karet seluas 813 ha, subsiden lebih dari 100 cm mempunyai luas terkecil yaitu 261 ha dengan penggunaan lahan aktual kebun kelapa 88 ha. Kata kunci: Bengkalis, penggunaan lahan, pemetaan, lahan gambut, subsiden
Analisis Respon Hidrologi dan Simulasi Teknik Konservasi Tanah dan Air Sub DAS Cimanuk Hulu: Analysis of Hydrology Response and Simulation of Soil and Water Conservation Enginerring in Upstream Cimanuk Sub Watershed Gilang Munggaran; Yayat Hidayat; Surya Darma Tarigan; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 1 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.359 KB) | DOI: 10.29244/jitl.19.1.26-32

Abstract

Cimanuk Watershed is a priority catchment in West Java Province. The objective of the study is to analyze various land-use scenarios to improve base flow and lateral flow. The analysis use SWAT Hydrology model. The study showed that the model has a good performance in predicting flow discharge produced NSE 0.56 (satisfactorily) and R2 0.70. There are four scenarios to be analyzed. The best base flow and lateral flow analyses are from the first scenario with soil and water conservation techniques. The scenario resulted in the river regime coefficient by 78 (moderate), reduce direct runoff by 40.76% and increase lateral by 536.95 mm. Keywords: Baseflow, landuse, lateral flow, soil, and water conservation techniques, SWAT model
Simulasi Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Daerah Aliran Sungai Ciliman: Simulation of Land Use Change Against on Hidrological Characteristics of the Ciliman Watershed Leonard Kristofery; Kukuh Murtilaksono; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.88 KB) | DOI: 10.29244/jitl.21.2.66-71

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliman merupakan salah satu DAS yang berada di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang dengan luas total DAS ± 500 km2. Banjir sering terjadi di DAS Ciliman akibat meluapnya anak-anak sungai Ciliman, karena konversi penggunaan lahan di daerah hulu Ciliman sehingga pada waktu musim penghujan, air hujan tidak meresap kedalam tanah tapi langsung menjadi air limpasan. Penerapan Konservasi Tanah dan Air (KTA) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas DAS Ciliman. Studi ini bertujuan untuk mensimulasikan beberapa teknik KTA sebagai upaya pengelolaan DAS Ciliman yang lebih baik dan menetapkan skenario penggunaan lahan yang terbaik sesuai dengan kondisi biofisik DAS Ciliman. Penelitian ini menggunakan model SWAT sebagai alat untuk mensimulasikan beberapa skenario teknik KTA di DAS Ciliman. Skenario yang disimulasikan adalah: 0) Penggunaan lahan existing, 1) Penerapan fungsi kawasan hutan, 2) Penerapan teknik Konservasi Tanah dan air menggunakan RTK RHL dari BPDAS Ciliwung-Citarum, 3) Penerapan Rencana Tata Ruang Wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario 2 (RTK RHL) merupakan skenario terbaik dibandingkan dengan skenario yang lainnya. Skenario ini mampu menurunkan rasio Qmax/Qmin sebesar 31.63% dibandingkan skenario yang lainnya. Skenario 2 juga dapat menurunkan koefisien aliran tahunan sebesar 24% dan aliran permukaan langsung (direct runoff) sebesar 23.55% dan meningkatkan aliran bawah permukaan sebesar 16.20 % serta water yield sebesar 1.77%.
Karakteristik Beberapa Sifat Tanah pada Berbagai Posisi Lereng dan Penggunaan Lahan di DAS Ciliwung Hulu: Characteristics of Several Soil Properties in Various Slope Position and Land Use in Upper Ciliwung Watershed Marisa Dwi Putri; Dwi Putro Tejo Baskoro; Suria Darma Tarigan; Enni Dwi Wahjunie
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.447 KB) | DOI: 10.29244/jitl.19.2.81-85

Abstract

Bentuk lahan dikenal sebagai unit tanah dengan fase atau takson tertentu tergantung pada sistem pemetaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi perbedaan beberapa sifat tanah sepanjang bentuk lahan. Dihipotesiskan bahwa posisi tanah dalam bentuklahan menunjukkan sifat yang berbeda. Data dianalisis secara kuantitatif dengan teknik deskriptif termasuk variasi rata-rata, standar deviasi dan koefisien varian dilanjutkan dengan analisis varian menggunakan Least Significance Different (LSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat tanah, khususnya permeabilitas tanah memiliki perbedaan yang signifikan sesuai dengan posisi urutan kemiringannya dalam bentuk lahan tertentu. Kata kunci: Bentuk lahan, penggunaan lahan, permeabilitas, posisi lereng, bobot isi tanah
Effect ofMeasurement Method and Wet Sieving Time on Index of Soil Aggregate Stability Dwi Putro Tejo Baskoro; Henry D. Manurung
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 7 No 2 (2005): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1521.564 KB) | DOI: 10.29244/jitl.7.2.54-57

Abstract

Aggregate stability is one of the important factors to be taken into account in controlling soil degradation. It influences soil ability to resist soil erosion. Therefore, it is necessary to have accurate measurement of aggregate stability that able to express well its resistance to dispersion. In this study, aggregate stability of various soil types were measured using different wet sieving time and aggregate size. Latosol Sindangbarang showed the highest aggregate stability index (ASI), followed by Podsolik Jasinga, Andosol Sukamantri, Lalosol Darmaga, and Regosol Sindangbarang Wei sieving time significantly affected AS!. The ASI decreased as wet sieving time increased The result also showed that different methods result in significantly different stability index. The method that used smaller size aggregates (< 2.83 mm) results in about 3 to 4 times higher stability index.
Karakteristik Hidrologi Tanah di Bawah Tegakan Pinus (Pinus merkusii), Merawan (Hopea odorata Roxb) dan Mahoni Uganda (Khaya anthoteca): Soil Hydrological Characteristics Under Pine (Pinus merkusii), Merawan (Hopea odorata Roxb), and African Mahogany (Khaya anthoteca) Stands Andria Harfani Qalbi; Suria Darma Tarigan; Enni Dwi Wahjunie; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.339 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.1.7-12

Abstract

Forest destruction may affect forest hydrological functions either as a water regulator, maintaining the timing and distribution of river water flows, maintaining microclimate, or being able to protect the underlying areas from disasters such as floods. Revegetation is considered as an effort to improve the condition of forest and environment. The objective of this study was to examine the hydrological characteristics of soil under stands of Pinus (Pinus merkusii), Ugandan Mahogany (Khaya anthoteca), and Merawan (Hopea odorata Roxb). The method used is periodic measurement of soil physical variables. Our investigation reveals that hydrological and physical properties of soil under the stands were different. Within the same depth of soil, water content changed from the highest to the lowest in Pine (3.05%), Merawan Siput Jantan (2.40%), and African Mahogany (1.89%), respectively. The highest infiltration was 116.25 cm hour-1 under Pine stand, while the lowest was 24 cm hour-1 under Merawan Siput Jantan stand. The highest permeability was 13.27 cm hour-1 under Pine stand, while the lowest was 2.72 cm hour-1 under Merawan Siput Jantan stand. Dominated by clay, the soil texture was relatively similar in each stand. Further, the soil under the three stands were categorized as the soil hydrological group B.
Alternatif Teknik Konservasi Tanah dan Air untuk DAS Cilemer, Banten: Alternative of Soil and Water Conservation Techniques in Cilemer Watershed, Banten Evi Nursari; Latief Mahir Rachman; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.815 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.1.33-39

Abstract

Banjir dan kekeringan merupakan persoalan rutin yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cilemer karena kualitasnya menurun. Penerapan Konservasi Tanah dan Air (KTA) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas DAS Cilemer. Studi ini bertujuan untuk mensimulasikan beberapa teknik KTA, mendapatkan alternatif teknologi KTA, dan menyusun arahan pengelolaan DAS yang baik. Penelitian dilaksanakan kedalam beberapa tahap yaitu: (i) pengumpulan data sekunder, (ii) survei lapang (pengumpulan data primer), (iii) analisis data, (iv) running model SWAT, (v) simulasi KTA dengan model SWAT, (vi) skenario pengelolaan DAS, serta (vii) penyusunan arahan pengelolaan DAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan KTA dapat memperbaiki kualitas DAS yang ditandai dengan menurunnya rasio Qmax/Qmin dan aliran permukaan langsung serta meningkatnya aliran dasar dan water yield. Strip cropping, agroforestry dan embung dapat dijadikan alternatif teknologi KTA yang dapat diimplementasikan secara simultan di DAS Cilemer pada sub agroekosistem dimana teknologi tersebut sesuai untuk diterapkan. Embung adalah skenario pengelolaan DAS terbaik, yang mampu menurunkan aliran permukaan langsung sebesar 29.24%, koefisien aliran tahunan menurun dari 0.25 menjadi 0.17, meningkatkan aliran dasar sebesar 46.00% dan hasil air sebesar 3.99%.
Identifikasi Daerah Risiko Bencana Longsor di Kota Bogor: Identification of Landslide Risk in the City of Bogor M. Galih Permadi; Boedi Tjahjono; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.181 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.2.86-94

Abstract

Landslide is one of the disasters that often hit Indonesia. Data collected from BPBD Office of Bogor City also shows that landslide events ranked first out of 6 types of disasters in Bogor City; in 2017 there were 179 landslides (40.5%) of the 442 recorded disaster events. To support development programs in the city, landslide risk research is needed. This study aimed to assess and map the risk of landslides in Bogor City and formulate mitigation recommendations. The method used is the Multi Criteria Evaluation where the weights and scores of each parameter are obtained from the Analytical Hierarchy Process (AHP). The results obtained show that the highest level of susceptibility and landslide hazard is in the South Bogor District, this is in accordance with the landform conditions in the region, where 60.5% of the area has landforms with steep slopes i.e. denudational volcanic cones, river banks, and valleys with alluvial terrace. However, for the highest risk, the extent area is located in North Bogor District. This is due to the dominance of residential and high population, so the vulnerability factor is an indicator of rising risk values. For Bogor City which is dominant with residential, recommended mitigation include 3 types of engineering, namely civil, vegetative, and social for medium and high risk classes. Bogor Selatan sub-district in this case is the district with the most extensive area to implement mitigation measures.
Analisis Kinerja DAS Pedindang Pasca Tambang Timah Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung: Analysis of Pedindang Bassin Performance Post Tin Minning in Central Bangka Regency, Bangka Belitung Province Hendi Hendra Bayu; Dwi Putro Tejo Baskoro; Latief Mahir Rachman
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.438 KB) | DOI: 10.29244/jitl.21.2.72-77

Abstract

Aktifitas kegitan manusia di dalam DAS Pedindang secara langsung mempengaruhi keadaan fisik lahan, kualitas air, dan kinerja DAS Pedindang. Aktifitas kegiatan penambangan merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan kerusakan tanah, menurunnya kualitas air dan meningkatnya aliran permukaan. Tujuan penelitian ini adalah: i) menganalisis kualitas air di DAS Pedindang pada daerah hulu dan daerah lain yang mengalami pencemaran; ii) menganalisis tingkat kerusakan tanah yang berada di DAS Pedindang pasca penambangan timah; iii) mengevaluasi kinerja DAS Pedindang dengan pendekatan Koefisien Regim Aliran (KRA) dan Koefisien Aliran Tahunan (KAT). Penelitian ini menggunakan metode analisis tumpangtindih GIS serta penilaian ambang batas kerusakan tanah, penilaian ambang batas kualitas air dan kinerja DAS dengan penilaian KRA dan KAT. Hasil evaluasi DAS Pedindang menunjukkan bahwa kondisi kualitas air dalam DAS pedindang mengalami penurunan di wilayah hilir akibat aktifitas tambang, sehingga perlu adanya penanganan tanah tambang.
Perencanaan Pertanian Konservasi pada Pengelolaan Lahan Tradisional di Kecamatan Amarasi Barat, Nusa Tenggara Timur: Agricultural Conservation Planning on Traditional Land Management in Amarasi Barat District, East Nusa Tenggara. Astrid Aryani Ndun; Kukuh Murtilaksono; Dwi Putro Tejo Baskoro; Yayat Hidayat
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.23.1.7-17

Abstract

Traditional land management system for agricultural activities is carried out throughout the year. It will trigger soil degradation, if it is not accompanied by adequate soil conservation practices. This research aimed to analyze the environmental friendliness of traditional land management systems based on erosion predictions and analyze, plan, and determine appropriate land use planning or conservation measures to increase their environmental friendliness.This research was conducted at three locations representing three traditional land management systems i.emamar system at Teunbaun, slash and burn system at Niukbaun and silvopasture at Merbaun, Amarasi Barat, Kupang, East Nusa Tenggara. This research was conducted in several stages, such as: secondary data collection, observation or primary data collection in the field, laboratory analysis, calculation of erosion factors, prediction of erosion according to the USLE method and recommendations for soil and water conservation measures. The results showed that the slash and burn system had the highest predictive value of erosion (A), namely 2,368.7 ton ha-1 year-1, followed by thewanaternak and mamar system 599.9 to 1,534.5 ton ha-1 year-1. The erosion value (A) can be minimized with conservation measures. Hence the erosion is less than tolerable soil loss (TSL). The recommended conservation action is construction gulud terraces. Crop management that can be done is to increase the density of plant canopy through high agroforesty, crop rotation, and mulching.
Co-Authors A Akbar Aditia Sapto Utomo Affan Chahyahusna Agis Mulyani Alim, Nurmaranti Andrea Emma Pravitasari, Andrea Emma Andria Harfani Qalbi Ansori Ansori Araswati, Fulki Dwiyandi Asti Nurmilah Astrid Aryani Ndun Asyhari, Adibtya Baba Barus Balqis Nur Aisyah Basuki Sumawinata Benadikta Widjayatnika Boedi Tjahjono Budi Mulyanto Carolyn, Rully Dhora Darmawan Darmawan Darmawan Darmawan Desy Fatmawati Diyah Novita Kurnianti Dyah Retno Panuju Elianah Elvina Nora Lubis Enni Dwi Wahjunie Enny Dwi Wahyunie Ernan Rustiadi Evi Nursari Evi Nursari Fajar Nugraha Fatmawaty Fatmawaty, Fatmawaty Fatoni, Arif Fayra Parahita Gangga, Adi Gilang Munggaran Harisman Edi Hendi Hendra Bayu Henry D. Manurung Iman Sadesmesli Irvan Zidni Iskandar Iskandar Jepri, Kristoporus Jon Hendri JUBAEDAH JUBAEDAH, JUBAEDAH Khursatul Munibah Komarsa Gandasasmita Kukuh Murtilaksono Kukuh Murtilaksono Kukuh Murtilaksono Latief M Rahman Latief Mahir Rachman Leonard Kristofery LILIK BUDIPRASETYO M. Galih Permadi Mahardika, Rabbirl Yarham Mahartika Setianingsih Malahayati, Sri Marisa Dwi Putri Maswar Maswar Maudy Susanti Mohammad Sofyan Muhammad Yahya Fadhil Nabila Nurhaliza Navisha Maulita Dewi Neneng Laela Nurida Nur Etika Karyati Nuraida Nuraida Nurmaranti Alim Nursari, Evi Omo Rusdiana Oteng Haridjaja Parahita, Fayra Purwakusuma, Wahyu Putri, Savitri Khairunnisa Rahmah Dewi Yustika, Rahmah Dewi Rahman, Latief M Ramadhi, Muhammad Haris Achyar Ratna Yestina Ravelle, Adzan Pandu Reni Kusumo Tejo Selamet Kusdaryanto Seniarwan Seniarwan Siregar, Mariana Sella Suria Darma Tarigan Surya Darma Tarigan Syaiful Anwar Tiwi Astriani Toga Pandapotan Sinurat Vinni Lovita Widiatmaka Wistha Nowar Yayat Hidayat Yusuf, Sri Malahayati Zluyan Firdaus Afif