Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

CAMPUR KODE DALAM PERCAKAPAN DI AKUN FACEBOOK ONLINE SHOP BERBAHASA MINANGKABAU Tiwi Amelia Agustina; Reniwati Reniwati; Lindawati Lindawati
Jurnal Elektronik WACANA ETNIK Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Elektronik Wacana Etnik
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/we.v10.i1.157

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan bahasa yang membentuk peristiwa campur kode, mendeskripsikan satuan lingual, dan menjelaskan penyebab terjadinya campur kode pada tuturan penjual dan pembeli online shop dalam akun facebook.Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ialah teori di bidang sosiolinguistik yang berkait dengan peristiwa campur kode dan dan  faktor  penyebab terjadinya campur kode.Metode yang digunakan dalam pengumpulan data  ialah metode simak dengan teknik dasar sadap, kemudian dilanjutkan dengan teknik lanjutan catat. Dalam analisis data digunakan metode padan translasional dengan teknik dasar teknik pilah unsur penentu dan teknik lanjutan teknik teknik hubung banding memperbedakan. Populasinya ialah seluruh tuturan campur kode pada akun facebook online shop. Sampelnya yaitu tuturan yang memperlihatkan  peristiwa campur kode pada 11 akun  yang berteman dengan akun milik peneliti.DarianalisisdatacampurkodepadafacebookonlineshopberbahasaMinangkabau ditemukan tiga bahasa yang membentuk peristiwa campur kode, yaitucampurkodebahasaMinangkabaudenganbahasaIndonesia,bahasaMinangkabau dengan bahasa Inggris, dan bahasa Minangkabau dengan bahasaIndonesia dan bahasa Inggris. Ujud dari campur kodeberbentuk satuan lingual kata, frasa, klausa, dan kalimat. Faktor yang menyebabkanterjadinya campur kode ialah latar belakang penutur, latar belakang kebahasaanpenutur,danfaktorkebutuhan.
METAFORA PADA DESAIN KAOS PRODUKSI KAPUYUAK DAN KONCO CLOTHING Chesil Rulianty; Lindawati Lindawati; Bahren Bahren; Herry Nur Hidayat
Jurnal Elektronik WACANA ETNIK Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Elektronik WACANA ETNIK
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/we.v6.i2.69

Abstract

This article describes the use of metaphoric words of T-shirt design produced by the Kapuyuak and Konco Clothing stores. T-shirts in both stores contain many metaphors about the daily life of Minangkabau people. This study discusses metaphorical forms and functions in the product's design of those two shops. The theory used is the theory of the metaphor form proposed by Stephen Ullman and the theory of functions by Geoffrey Leech.The results show metaphorical forms in the T-shirts design produced by the Kapuyuak and Konco Clothing stores, which are 6 anthropomorphic metaphors, 4 animal metaphors, 7 metaphors from concrete to abstract, and 3 synaesthetic metaphors. Whereas, the functions found are 4 informational functions, 4 expressive functions, 1 directive function, 1 fatigue function, and 10 aesthetic functions.Keywords: metaphor, shirt design, metaphorical form, metaphorical function
MAMANGAN MINANGKABAU (Sebuah Kajian Semiotik) Lindawati Lindawati
Jurnal Elektronik WACANA ETNIK Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Elektronik WACANA ETNIK
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/we.v3.i2.36

Abstract

This article exposes meanings, functions, and contexts of Minangkabau mamangans. Nature that inspirited the forms and social relationships on this mamangan are also described. With antropolinguistics approach, this analysis aims culture and language systems mapping to see the social system relevancies.There are anomalous and deviations on the mamangan. Several anomalous mamangans are formed from physical phenomenon and the deviations can be seen on diversion of form and meaning. So, mamangan functions and meanings can be explained from the context.
PERIBAHASA MINANGKABAU BERLEKSIKON PERALATAN DAPUR TRADISIONAL Anissa Ulvia; Lindawati Lindawati; Bahren Bahren
Jurnal Elektronik WACANA ETNIK Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Elektronik Wacana Etnik
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/we.v8.i1.131

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan peribahasa Minangkabau yang mengandung leksikon peralatan dapur tradisional. Leksikon peralatan dapur diperoleh melalui metode yang digunakan saat penyediaan data leksikon adalah metode simak, yaitu dilakukan dengan menyimak penggunan bahasa oleh informan dalam wawancara, Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap. Sementara teknik lanjutannya yaitu teknik simak libat cakap. Kemudian dalam penelitian ini juga menggunakan teknik catat. Sementara itu, peribahasa diperoleh melalui buku Peribahasa Minangkabau oleh Anas Nafis. Hasil analisis menunjukkan tiga puluh empat leksikon peralatan dapur tradisional di Minangkabau, dua puluh leksikon termasuk ke dalam morfem bebas dan lima belas leksikon termasuk ke dalam frasa nominal. Makna yang ditemukan dalam penelitian mengenai peralatan dapur tradisional di Minangkabau ini adalah makna leksikal dan diperoleh tiga puluh peribahasa yang mengandung peralatan dapur tradisional.
Pemaknaan terhadap Dendang Mengasuh Anak (Kajian Semantik) Kasmi Waldisen Manrates; Lindawati Lindawati; Eka Meigalia
Jurnal Elektronik WACANA ETNIK Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Elektronik Wacana Etnik
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/we.v7.i1.75

Abstract

This paper aims to identify the type of semantic meaning and identify the meaning contained in the dendang lullabies.The methods and techniques used in this study consist of three stages: 1) methods and techniques for providing data, the referral method and the basic techniques which are tapping techniques and advanced techniques, Simak Libat Cakap (SLC) and recording; 2) data analyzed with translational methods: Pilah Unsur Penentu (PUP) technique. The results show cognitive meaning, connotative meaning, lexical meaning, and grammatical meaning in the object. The meaning contained implies useful in society, nationalism, life spirit, mastery of things, position in society, can eliminate the maternal disease, provident and pride.
PREFIKS PADA LIRIK PANTUN KIM ‘KALENG KUNCANG’ NEDI GAMPO Yasin Habibillah Pratama; Lindawati Lindawati; Diah Noverita
Jurnal Elektronik WACANA ETNIK Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Elektronik Wacana Etnik
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/we.v9.i1.139

Abstract

Objek dari penelitian ini adalah awalan (prefiks) yang terdapat pada lirik pantun KIM. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk, mendeskripsikan proses, dan mendeskripsikan makna leksikal prefix yang terdapat pada lirik pantun KIM dalam Album KIM ‘Kaleng Kuncang’ Nedi Gampo. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dan teknik yang digunakan oleh Sudaryanto (1993). Pengumpulan data menggunakan metode simak. Menganalisis data menggunakan metode agih, dengan teknik dasar berupa Bagi Unsur Langsung (BUL), dan teknik lanjutan berupa teknik ganti. Untuk penyajian hasil analisis data, digunakan metode formal dan informal. Simpulan dari penelitian ini yaitu: (1) bentuk-bentuk afiks yang ditemukan Bentuk-bentuk afiks yang ditemukan sebanyak empat macam, yakni prefiks, sufiks, konfiks, dan kombinasi afiks. Pada prefiks ditemukan 6 macam jenis, yaitu prefiks {maN-}, prefiks {ba-}, prefiks {di-}, pefiks {sa-}, prefiks {ta-}, dan prefiks {paN-}.
LEKSIKON REMPAH-REMPAH DI MINANGKABAU Silvia Wandira; Lindawati Lindawati; Diah Noverita
Jurnal Elektronik WACANA ETNIK Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Elektronik Wacana Etnik
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/we.v8.i2.149

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah (1) mendeskripsikan bentuk leksikon rempah-rempah dalam masakan Minangkabau. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yakni (i) tahap pengumpulan data, (ii) tahap analisis data, (iii) tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan saat penyediaan data adalah metode simak dan cakap. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pancing. Teknik lanjutannya yaitu teknik simak libat cakap, teknik cakap semuka dan teknik catat. Metode yang digunakan dalam proses analisis data adalah metode padan referensial dan metode padan translasional. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP), dan teknik lanjutannya adalah teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Dalam melaporkan hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode penyajian formal dan informal. Dari hasil analisis data dan identifikasi yang telah dilakukan diperolehempat belas buah leksikon berupa kata dengan kategori kata benda/nomina dan sembilan belas buah leksikon berupa frasa dengan kategori frasa nomina. 
PENAMAAN MAKANAN BERBAHAN UBI DI MINANGKABAU Silvia Fransiska; Reniwati Reniwati; Lindawati Lindawati
Jurnal Elektronik WACANA ETNIK Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Elektronik Wacana Etnik
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/we.v8.i1.133

Abstract

Artikel ini membahas nama-nama serta asal penamaan makanan berbahan baku ubi di Minangkabau. Metode yang digunakan pada penyedian data adalah metode cakap. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pancing. Teknik lanjutannya yaitu teknik cakap semuka, teknik catat dan rekam. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah metode padan referensial. Teknik dasar yang digunakan adalah Teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), dengan Teknik Lanjutan Teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Hasil analisis data menggunakan metode penyajian formal dan informal. Hasil analis diperoleh tiga puluh empat nama makanan berbahan baku ubi di Minangkabau. Asal-usul penamaannya ditemukan yaitu peniruan bunyi, sifat khas, penemu atau pembuat, tempat asal, bahan, keserupaan, dan penamaan baru
Indonesian Interrogative Sentences: a Study of Forms and Functions Lindawati Lindawati
Humaniora Vol 28, No 3 (2016)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.28 KB) | DOI: 10.22146/jh.22289

Abstract

This study examines Indonesian interrogative sentence problems by focusing on issues of forms and functions. The data used in this analysis are interrogative sentences in Indonesian language that are currently used in oral and in interethnic communication. This study used a pragmatic approach. Listening while observing (metode simak) is used at the stage of data collection. In the analysis phase, a structural analysis is used for the discussion of issues related to the form, and a contextual analysis method is used for the discussion of issues related to the function of interrogative sentence. The report was presented verbally. From the research, it can be formulated that interrogative sentences forming elements are either supra-segmental elements or segmental elements. Supra-segmental elements are intonation, and segmental elements are words, phrases, and particles. The elements were added to a clause to be the base of an interrogative sentence. Based on the response form provided by what the opponents said, interrogative sentences are grouped on the yes-no and information interrogative sentences. Yes-no interrogative sentences require an answer that contains a justification or denial of what is stated on the clause that is the basis for the formation of interrogative sentences.  Information interrogative sentences require an answer in the form of explanation. In communications, interrogative sentences are uttered not only to ask something, but they are also used to express a variety of speech act. Speech act that can be expressed by the interrogative sentences of Indonesian language are representative, directive, commissive, and expressive. Interrogative sentences are sometimes used in order to speak indirectly (indirect speech) to maintain politeness or otherwise stated expressive rudely.
FUNGSI TUTUR KALIMAT TANYA BAHASA INDONESIA Lindawati Lindawati
LITERA Vol 11, No 2: LITERA OKTOBER 2012
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v11i2.1067

Abstract

This study examines interrogative sentences in Indonesian by focusing on speechfunctions. The data were interrogative sentences in Indonesian nowadays used incommunication among ethnic groups. It employed the pragmatic approach stating thatwhen one is saying a sentence at the same time s/he is performing an action called aspeech act. An interrogative sentence, which is basically used to ask a question aboutsomething, can also be used to express a variety of speech acts. The findings show that there are four speech acts expressed by interrogative sentences, namely representative, directive, comissive, and expressive acts. Interrogative sentences are sometimes used to express indirect speech acts to maintain politeness (to soften the tone) or to express something firmly, rudely, and even impolitely.