Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Forms of Discrimination on Subalternity Group in Navis’s Saraswati : Si Gadis Dalam Sunyi Shortstory Dina Fauzana; Sulastri Sulastri; Zurmailis Zurmailis
Journal Polingua: Scientific Journal of Linguistics, Literature and Language Education Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/polingua.v9i2.146

Abstract

This research is motivated by the colonial problem in the archipelago which still leaves a trail of oppression as well as the struggle of the natives to escape the impact of this ideology. The colonial trail that still lags behind creates an indigenous group that becomes a subaltern - an isolated, oppressed, and exiled group. In the postal colonial subaltern theory Gayatri Spivax stated that among the groups that were the most victims of colonialism were the subalterns. Relevant to the problem, this study aims to describe the forms of discrimination against subaltern groups, especially women who become subaltern groups, against colonial ideology. Data obtained from Saraswati : Gadis dalam Sunyi shortstory by A. A Navis that is analyzed qualitatively. Based on research data sources namely Saraswati : Gadis dalam Sunyi shortstory by A. A Navis. The results of this study indicate that the figure Saraswati became subaltern because she is marginalized, economically impoverished, labeled, and sexually abused.
Prophecy in Literature Suria Dewi Fatma; Silvia Rosa; Zurmailis Zurmailis
Journal Polingua: Scientific Journal of Linguistics, Literature and Language Education Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/polingua.v9i1.128

Abstract

This study discusses how a phenomenon can affect civilization and the outlook on society. Prediction is so important to uncover major events that have occurred at a certain period or period. Forecast defined as attempts to acquire knowledge through occult ways or using certain rituals.   Said forecaster derived from Arabic which means a science Raml for interpreting, judging, see and predict the fate of someone in the future. Activities divination fortune-telling in the novel Sabdo Palon Pudarnya Surya Majapahit by Dhamar Shashangka refers to signs/phenomena that come from nature itself, namely with the emergence of a red lunar eclipse (blood moon) lunar eclipse, Chandra Kartika, earthquake, and head of the earth at Majapahit sky. The conclusions from this study indicate that predictions are so important to answer someone's curiosity and curiosity about things that are beyond the limits of ordinary human abilities and to reveal it all also requires help from someone who has extraordinary abilities and knowledge of the prophecy itself. In this novel, the translator is focused on the figure of Sabdo Palon
Saputangan Sirah Baragi : New Hegemony of Minangkabau Modern Literature Novi Yulia; Zurmailis Zurmailis; Khairil Anwar; Riyani Vadilla
Andalas International Journal of Socio-Humanities Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.828 KB) | DOI: 10.25077/aijosh.v1i1.4

Abstract

This paper seeks to reveal the existence of the modern literary genre of Minangkabau, in the repertoire of modern Indonesian literature. Modern Minangkabau literature was detected existed since the 1930s through the printed media of the time. But the genre only showed its entity in the 1960s through Nasrul Siddik's short stories recorded in Saputangan Sirah Baragi (1966). The anthology of this short story gives a firm limit to the existence of the Minangkabau modern literary genre, and the kaba genre by strengthening its epigons in local print media, such as writers in the Aman Makmur newspaper , Singgalang , Semangat , and so on in the modern Indonesian literary horizon. So that it becomes a new hegemony in the modern Minangkabau literature repertoire in particular.
Analisis Makna Mitos pada Cerpen Rumah Kopi Selatan Jakarta dan Obrolan-Obrolan setelah Pandemi Karya Doni Ahmadi: Tinjauan Semiologi Roland Barthes Nabilla Hanifah Suci Ramadhani; Sudarmoko Sudarmoko; Zurmailis Zurmailis
Puitika Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/puitika.18.1.85-99.2022

Abstract

Pandemi virus covid-19 di Indonesia menimbulkan berbagai permasalahan sosial bagi kehidupan masyarakat. Realitas itu terdokumentasikan pada cerpen Rumah Kopi Selatan Jakarta dan Obrolan-Obrolan setelah Pandemi Karya Doni Ahmadi. Cerpen berbentuk dialog dan dimunculkan tanda-tanda kultural. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna mitos pada cerpen RKSJOP. Metode yang digunakan adalah metode analisis naratif struktural. Langkah-langkah penelitian: 1) menentukan leksia, 2) mengategorikan kode pembacaan, 3) menyatukan dan menyimpulkan makna kode. Hasil penelitian menunjukkan ada 61 leksia dan lima kode pembacaan. Bentuk mitos adalah rumah kopi di kawasan Jakarta Selatan merupakan simbol prestise sosial tinggi dan modern bagi pemakainya. Makna kosong berupa para tokoh ingin menaikkan status sosial dengan memanfaatkan citra tongkrongan di kawasan Jakarta Selatan.
Intertekstualitas Puisi “Negeri Para Bedebah” Karya (Adhie Massardi) Terhadap Novel Negeri Para Bedebah Karya (Tere Liye): Telaah Intertekstual Julia Kristeva Nur Ainun; Sudarmoko Sudarmoko; Zurmailis Zurmailis
Puitika Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/puitika.18.1.49-60.2022

Abstract

Objek penelitian yang digunakan ada dua, yaitu puisi “Negeri Para Bedebah” karya Adhie Massardi dan novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye. Penelitian ini menggunakan teori intertekstual, yaitu melihat bahwa karya sastra yang tercipta mempunyai hubungan dengan teks yang lahir sebelumnya dan mempunyai hubungan dengan latar sosial penciptaan karya. Adapun tujuan penelitian ini adalah melihat keterkaitan antar kedua karya yang dijadikan objek dalam penelitian ini. Dengan begitu, maka dilakukan analisis tekstual antara kedua karya untuk melihat makna yang dihadirkan kedua teks. Kemudian, analisis tersebut dihubungkan dengan teks sosial dan sejarah zaman tempat dihasilkannya karya.Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa kedua karya ini mempunyai judul yang sama tapi dengan isi yang berbeda. Hal tersebut terjadi karena tahun dan konflik latar belakang penciptaan karyanya hampir bersamaan. Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan bahwa kedua karya sastra ini tidak saling memengaruhi. Dengan kata lain, karya yang lahir sesudahnya tidak merupakan transformasi dari karya sebelumnya. Akan tetapi, karya sesudahnya terinspirasi dari karya sebelumnya. Objek penelitian yang digunakan ada dua, yaitu puisi “Negeri Para Bedebah” karya Adhie Massardi dan novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye. Penelitian ini menggunakan teori intertekstual, yaitu melihat bahwa karya sastra yang tercipta mempunyai hubungan dengan teks yang lahir sebelumnya dan mempunyai hubungan dengan latar sosial penciptaan karya. Adapun tujuan penelitian ini adalah melihat keterkaitan antar kedua karya yang dijadikan objek dalam penelitian ini. Dengan begitu, maka dilakukan analisis tekstual antara kedua karya untuk melihat makna yang dihadirkan kedua teks. Kemudian, analisis tersebut dihubungkan dengan teks sosial dan sejarah zaman tempat dihasilkannya karya.Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa kedua karya ini mempunyai judul yang sama tapi dengan isi yang berbeda. Hal tersebut terjadi karena tahun dan konflik latar belakang penciptaan karyanya hampir bersamaan. Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan bahwa kedua karya sastra ini tidak saling memengaruhi. Dengan kata lain, karya yang lahir sesudahnya tidak merupakan transformasi dari karya sebelumnya. Akan tetapi, karya sesudahnya terinspirasi dari karya sebelumnya.
MASALAH SOSIAL DALAM DWILOGI NOVEL KELIR SLINDET DAN TELEMBUK KARYA KEDUNG DARMA ROMANSHA (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA) Kevin Kevin; Fadillah Fadillah; Zurmailis Zurmailis
Puitika Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/puitika.17.2.36-45.2021

Abstract

Penelitian ini membahas masalah sosial yang terdapat dalam Dwilogi novel Kelir Slindet dan Telembuk Karya Kedung Darma Romansha dengan menggunakan tinjauan sosiologi sastra. Dalam penelitian ini dipaparkan beberapa bentuk masalah sosial yang ada di dalam Dwilogi novel Kelir Slindet dan Telembuk Karya Kedung Darma Romansha dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial tersebut. Landasan teori yang dipakai dalam analisis penelitian ini adalah teori Alan Swingewood tentang karya sastra merupakan refleksi sosial. Untuk memudahkan dalam menganalisis secara sosiologi, penelitian ini menggunakan analisis intirnsik yaitu menganalisis tokoh, latar, alur dan tema.Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa dalam Dwilogi novel Kelir Slindet dan Telembuk terdapat permasalahan sosial yaitu: disharmonis keluarga, masalah kemiskinan, prositusi dan sex bebas, pelanggaran terhadap norma masyarakat, kejahatan atau kriminalitas dan pemerkosaan. Faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial tersebut diantaranya: Cinta tidak direstui, pertengkaran keluarga, kurangnya lapangan pekerjaan, tidak bertanggungjawab, tidak bisa mengontrol diri dan himpitan ekonomi.
Kitab Cerpen Sandiwara 700 Tahun Sebelum Masehi Karya Muhaimin Nurrizqy: Tinjauan Sosiologi Sastra M. Aldhi Uswansyaf; M. Yusuf; Zurmailis Zurmailis
Puitika Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/puitika.18.2.80-90.2022

Abstract

Buku kumpulan cerpen Sandiwara 700 Tahun Sebelum Masehi  karya Muhaimin Nurrizqy diambil sebagai objek penelitian. Buku ini digambarkan penulis sebagai kitab bacaan yang memuat cerita-cerita yang muncul dari berbagai sumber. Buku ini juga sudah dkurasi oleh kurator nasional, yaitu Yusrizal K.W. Beberapa cerpen yang terdapat dalam buku ini juga sudah terbit di media nasional. Kitab cerpen ini memiliki 10 cerita pendek, dan akan di ambil sampel 4 cerpen secara acak (Random Selection) di antaranya Tidak Ada Gajah di Tengah Laut, Sandiwara 700 Tahun Sebelum Masehi, Harimau Nenek, dan Kapal Itu Berlayar ke Entah.Penelitian ini membahas persoalan sosial yang terdapat dalam cerpen-cerpen pada buku kumpulan cerpen Sandiwara 700 Tahun Sebelum Masehi  karya Muhaimin Nurrizqy dengan menggunakan  tinjauan sosiologi sastra. Dalam penelitian ini dipaparkan beberapa bentuk persoalan sosial, serta makna persoalan yang ada di dalam kumpulan cerpen Sandiwara 700 Tahun Sebelum Masehi karya Muhaimin Nurrizqy. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra, yakni sosiologi karya. Landasan teori yang dipakai dalam analisis penelitian ini adalah teori Alan Swingewood, tentang karya sastra merupakan cerminan zaman dan realitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Buku kumpulan cerpen Sandiwara 700 Tahun Sebelum Masehi  karya Muhaimin Nurrizqy diambil sebagai objek penelitian. Buku ini digambarkan penulis sebagai kitab bacaan yang memuat cerita-cerita yang muncul dari berbagai sumber. Buku ini juga sudah dkurasi oleh kurator nasional, yaitu Yusrizal K.W. Beberapa cerpen yang terdapat dalam buku ini juga sudah terbit di media nasional. Kitab cerpen ini memiliki 10 cerita pendek, dan akan di ambil sampel 4 cerpen secara acak (Random Selection) di antaranya Tidak Ada Gajah di Tengah Laut, Sandiwara 700 Tahun Sebelum Masehi, Harimau Nenek, dan Kapal Itu Berlayar ke Entah.Penelitian ini membahas persoalan sosial yang terdapat dalam cerpen-cerpen pada buku kumpulan cerpen Sandiwara 700 Tahun Sebelum Masehi  karya Muhaimin Nurrizqy dengan menggunakan  tinjauan sosiologi sastra. Dalam penelitian ini dipaparkan beberapa bentuk persoalan sosial, serta makna persoalan yang ada di dalam kumpulan cerpen Sandiwara 700 Tahun Sebelum Masehi karya Muhaimin Nurrizqy. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra, yakni sosiologi karya. Landasan teori yang dipakai dalam analisis penelitian ini adalah teori Alan Swingewood, tentang karya sastra merupakan cerminan zaman dan realitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. 
Analisis Novel Tentang Kamu Karya Tere Liye: Kajian Formula Cawelti Delfiya Rahayu; Noni Sukmawati; Zurmailis Zurmailis
Puitika Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/puitika.17.1.15-32.2021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula yang ada didalam novel Tentang Kamu karya Tere Liye, sehingga teori sastra formula digunakan untuk mengetahui hal tersebut. Kata, frasa, kalimat, paragraf, dan peristiwa yang ada dalam novel merupakan data utama. Metode kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis formula menjadi dua rumusan yaitu karakteristik yang terdiri dari mitos dan simbol yang membentuk pola besar dan ketertarikan artistik dan kultural untuk menciptakan formula. Hasil kajian memperlihatkan formula yang terdapat dalam novel Tentang Kamu terdiri dari formula melodrama sosial.Karakterisktik utama melodrama sosial adalah kombinasi sejumlah aksi dan latar untuk membangun pandangan dunia imajinasi seperti benar atau salah, baik atau benar. Arketipe melodrama sosial merupakan latar sosial yang dikembangkan secara terperinci yang menciptakan pemuasaan emosional dengan ketertarikan yang melekat dalam analisis fenomena sosial secara detail. Alur utama melodrama yang layak dikokohkan adalah setelah adanya kesengsaraan dan penderitaan, adanya kebahagiaan dan kemenangan.Formula detektif klasik Cerita detektif klasik dapat dilihat dari pahlwan dan individu yang mengatasi halangan dan bahaya untuk memenuhi beberapa misi yang penting. Fokus ketertarikan utama cerita detektif adalah tokoh pahlawan dan halangannya harus diatasi. Eskapisme sebagai daya tarik novel Tentang Kamu. Formula dalam eskapisme adalah formula dalam karya sastra hanya bisa diungkapkan dengan eskapisme. Pelarian pembaca dari dunia nyata merupakan konsep dari eskapisme. Eskapismes memiliki kaitan dengan sastra formula. Bentuk-bentuk formula yang ada dalam isi cerita memancing daya tarik pembaca. Dasar-dasar yang menimbulkan pembaca ingin tahu adalah adanya petualangan-petualangan yang dilakukan oleh para tokoh dalam novel Tentang Kamu. Petualangan ini mengungkapkan teka-teki yang mendasarkan pada formula melodrama sosial dan detektif klasik yang telah mengajak pembaca untuk berpetualang dalam dunia imajinasi membuat mereka ingin tahu, dan tidak berhenti bila belum menemukan hasil akhir cerita.Menjadi daya tarik dalam novel Tentang Kamu adalah cerita, latar dan tokoh sesuai dengan peran yang dimiliki tokoh dan isi cerita yang sesuai dengan latar terjadinya cerita. Adanya unsur petualangan, mengungkapkan teka-teki, dan mistersi yang membuat pembaca terus membaca hingga ahkir cerita dalam novel Tentang Kamu. Proses membaca merupakan proses melarikan diri untuk membuat perasaan lega bagi diri pembaca. Aktualisasi proses pembaca yang ditemukan unsur eskapisme .
Pandangan Dunia Pengarang dalam Novel Kabar Buruk Dari Langit Karya Muhidin M. Dahlan (Tinjauan Strukturalisme Genetik) Nabila Syuryani; Sudarmoko Sudarmoko; Zurmailis Zurmailis
Puitika Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/puitika.18.1.61-75.2022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) struktur novel, (2) latar belakang sosial dan budaya pengarang, (3) pandangan dunia pengarang yang terdapat dalam novel Kabar Buruk dari Langit, untuk mengetahui hubungan struktur cerita dengan struktur masyarakat Indonesia. Penelitian ini dilakukan menggunakan teori strukturalisme genetik Goldmann. Strukturalisme genetik merupakan analisis struktur yang memberi perhatian terhadap asal-usul karya sastra. Strukturalisme genetik menghubungkan antara struktur karya sastra dengan masyarakat yang menghasilkannya. Dalam penelitian ini, menggunakan metode diakletik dengan prinsip kerjanya adalah pengetahuan mengenai fakta-fakta kemanusiaan yang dihubungkan dengan mengintegrasikannya ke dalam keseluruhan. Langkah kerja dalam penelitian ini dilakukan dengan membaca dan memahami objek serta mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan objek penelitian, dan kemudian dianalisis menggunakan teori strukturalisme genetik Goldmann. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa (1) struktur yang terdapat dalam novel Kabar Buruk dari langit, dalam novel ini terdapat satu tokoh utama yaitu Kau, juga beberapa tokoh tambahan seperti Jibril, Zora, Ibnu Suja’I, Kiai Djukriyah, Kiai Kudhori, Sasi Amicta, dan Suster Burni. Latar tempat yang digunakan meliputi Kota Kudus, Bukit Makrifat dan Aceh. Latar waktu yang digunakan adalah merujuk pada kisaran abad ke-19 Masehi atau sekitaran tahun 1900-an. Latar sosialnya adalah pada masa penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Nusantara, (3) latar belakang sosial dan budaya pengarang yang mempengaruhi pandangan dunianya dalam menciptakan novel ini adalah organisasi yang pernah ia ikuti seperti, Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-MPO), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), serta buku-buku bacaanya yang lebih banyak mengenai agama dibandingkan dengan buku sastra, (3) pandangan dunia Muhidin M Dahlan dalam novel Kabar Buruk dari Langit adalah kritikannya terhadap orang-orang yang menjual nama agama demi kepentingan pribadinya sendiri, dan menegaskan bahwa tidak ada satupun manusia yang berhak menghakimi seseorang atas dosanya, hanya Tuhan yang berhak menilai seorang berdosa, dan pantas dihakimi atau tidak.
Pandangan Dunia Pengarang dalam Trilogi Novel Rapijali Karya Dee Lestari: Tinjauan Strukturalisme Genetik Goldmann Mike Ermila; Fadlillah Fadlillah; Zurmailis Zurmailis
Puitika Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/puitika.18.2.16-33.2022

Abstract

Skripsi ini membahas pandangan dunia dalam Trilogi Novel Rapijali karya Dee Lestari. Novel memiliki penceritaan yang sangat kompleks, dengan adanya peristiwa, tokoh, latar, tema, sudut pandang dan gaya bahasa penulis. Novel juga paling memadai, paling luas sehingga unsur penceritaan dapat dikemukakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang relasi antar unsur dalam karya yang terdiri dari relasi antar tokoh, hubungan antara tokoh dengan latar, dan merumuskan pandangan dunia pengarang yang tergambar melalui Trilogi Novel Rapijali karya Dee Lestari. Penelitian ini menggunakan tinjauan strukturalisme genetik yang dikembangkan oleh Lucian Goldmann dengan menggunakan metode dialektik.Analisis dilakukan dengan pembahasan terhadap struktur novel yang mencakup tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel, latar, relasi antar tokoh, relasi antara tokoh dengan latar. Untuk merumuskan pandangan dunia pengarang, juga dibahas fakta kemanusiaan yang terdapat dalam novel dan latar belakang sosial pengarang.Pandangan dunia yang terdapat dalam Trilogi Novel Rapijali, yaitu kembalinya tokoh utama dalam menjalani hidupnya yang tenang dan tidak terikat oleh sesuatu yang membuatnya gelisah dan tidak bahagia, yaitu kembalinya ke dunia otentik. Pengarang menolak pandangan dunia tragik bahwa orang-orang harus berjuang untuk kembali ke dunia otentik, yaitu musik yang menjadi sesuatu yang ada dalam jiwa tokoh utama tanpa adanya tekanan dan terikat akan sebuah hal.