Dwi Ramadhani
Center for Technology of Radiation Safety and Metrology, National Nuclear Energy Agency of Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Morfologi dan Tingkat Ekspresi Molekuler Mamosfir Asal Sel Kelenjar Susu Macaca fascicularis yang Diiradiasi Sinar Gamma Sebagai Model Onkogenesis Iin Indriawati; Fitriya Nur Annisa Dewi; Silmi Mariya; Iin Kurnia Hasan Basri; Teja Kisnanto; Dwi Ramadhani; Irma Herawati Suparto
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 22, No 1 (2021): February 2021
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2021.22.1.6141

Abstract

Sel punca memiliki peran penting dalam perkembangan jaringan normal maupun onkogenesis, termasuk pada kejadian kanker payudara. Keterkaitan sel punca dan pembentukan kanker payudara perlu diteliti agar dapat ditemukan metode pencegahan dan terapi baru yang efektif. Teknik kultur mamosfir telah terbukti memperkaya populasi sel punca pada sel kelenjar susu manusia dan satwa primata. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model onkogenesis kelenjar susu secara in-vitro dengan induksi sinar gamma pada kultur mamosfir yang berasal dari kelenjar susu monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Analisis morfologi sfir dan uji imunofluoresensi untuk γH2AX dilakukan setelah pajanan iradiasi 4 Gy selama 62 detik pada kultur mamosfir. Penanda molekuler sel punca dewasa dan sel punca kanker dievaluasi menggunakan qRT-PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iradiasi sinar gamma menimbulkan kerusakan DNA (double strand break) di dalam sel-sel penyusun mamosfir. Pajanan radiasi juga mengubah morfologi sfir. Ekspresi penanda untuk sel punca dewasa kelenjar susu (CD49f atau Integrin Alpha 6; ITGA6) dan sel punca kanker (CD133 atau Prominin-1; PROM1 dan CD44) lebih tinggi pasca iradiasi dibandingkan dengan kontrol. Temuan ini menunjukkan bahwa kultur mamosfir iradiasi yang berasal dari kelenjar susu monyet berpotensi dikembangkan sebagai model in-vitro untuk studi onkogenesis, terutama yang berkaitan dengan deregulasi sel punca dan risiko kanker payudara. 
PENGELOLAAN FASILITAS DI KAWASAN AGROWISATA RUMBAI KOTA PEKANBARU Dwi Ramadhani; Andi M Rifiyan Arief
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The agro-tourism village is a village that was originally named Rumbai Bukit Village, the name Rumbai Bukit was changed due to the expansion that occurred in the city of Pekanbaru in 2016, then Rumbai Bukit changed its name to Agrotourism Village. This name was established to create an area that becomes an agro-tourism area or a plantation area that educates about plantation issues. The management of this agrotourism area is managed by farmer groups in this agro-tourism village. According to researchers, the tassel agro-tourism area will become an agro-tourism object or plantation tourism because it has the same criteria as the understanding of agro-tourism itself, because the tassel agro-tourism area has a large enough land to become a tourist attraction at the level of plantations or farms that are educated, but the development is itself has its problems. The obstacles that occur are the lack of human resources to manage the land itself and the lack of support from the government. Keywords: management, facilities, tourism objects, agro-tourism.
DUALISME KEBIJAKAN KEMENDIKBUDRISTEK DAN KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TERHADAP PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH UMUM Dwi Ramadhani; Dhekis Baskoro Aji
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 6 (2025): Desember 2025 - Januari 2026
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji dualisme kebijakan antara Kemendikbudristek dan Kementerian Agama (Kemenag) dalam pengaturan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum, yang telah menjadi isu struktural dalam tata kelola pendidikan Indonesia. Melalui studi kepustakaan berbasis lebih dari 30 referensi nasional dan internasional terbitan 2020–2025, penelitian ini menemukan bahwa dualisme kewenangan memengaruhi profesionalitas guru PAI dalam berbagai aspek seperti identitas profesi, sertifikasi, kurikulum, supervisi, dan pengembangan karier. Dampak-dampak tersebut muncul karena guru PAI berada di bawah dua otoritas berbeda: Kemendikbudristek sebagai lembaga kepegawaian dan Kemenag sebagai lembaga pembina substansi keagamaan. Penelitian ini juga mengungkap gap penelitian pada aspek pengalaman empiris guru PAI dalam menghadapi dualisme kebijakan. Novelty penelitian terletak pada integrasi analisis kebijakan terbaru, dinamika kurikulum Merdeka, dan moderasi beragama yang memengaruhi pembinaan guru PAI saat ini. Rekomendasi diarahkan pada harmonisasi kebijakan lintas kementerian, integrasi sistem pendataan, dan reformasi tata kelola guru PAI