Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

IDENTIFIKASI KONDISI DAN POTENSI SUMUR BERDASARKAN DATA PTS SUMUR X Anugrah Rachmarifqi; Sugiatmo Kasmungin; Bambang Kustono
Journal of Mechanical Engineering and Mechatronics Vol 2, No 02 (2017): Journal of Mechanical Engineering and Mechatronics
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.378 KB) | DOI: 10.33021/jmem.v2i02.326

Abstract

Wells X has decreased the pressure inside the well. The thing that needs to be done on the well to determine the cause of the pressure drop is by doing Pressure, Temperature, Spinner Survey (PTS Survey) test when the well is flowing (PTS flowing) and when the well is closed (PTS shut-in). PTS flowing is done with the aim of determining the depth and contribution of feedzone, as well as determining the potential of generating electricity wells. PTS shut-in is done to determine the outflow phenomenon and determine the conditions in the wellbore. Data obtained by PTS survey are pressure, temperature, spinner speed, and cable speed. Data acquired by the PTS tool during PTS flowing and then processed, obtained that well X has three feedzone zones, ie feedzone 1 at 1084-1164 mKU depth, feedzone 2 at depth 1168-1392 mKU, and feedzone 3 at 1532 depth -1564 mKU. The contribution given by each feedzone was 6.2 kg / s at feedzone 1, 2 kg / s at feedzone 2, and 1.9 kg / s in feedzone 3. With a total mass of 10.1 kg / s of steam and power plant of 8 ton / hr / mw, well X has an energy potential of 4.55 MWe.Keywords: Pressure Temperature Spinner, Feedzone Contribution, Superheat, Condition of Wells, Reservoir Conditions
Pengaruh Konsentrasi Surfaktan dan Permeabilitas pada Batuan Sandstone terhadap Perolehan Minyak dalam Proses Imbibisi (Laboratorium Study) Tri Yoga Prasojo; Sugiatmo Kasmungin
Journal of Mechanical Engineering and Mechatronics Vol 2, No 01 (2017): Journal of Mechanical Engineering and Mechatronics
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.932 KB) | DOI: 10.33021/jmem.v2i01.318

Abstract

There are three levels in producing oil or natural gas: primary recovery where oil flows into the wellbore by itself; secondary recovery where oil flows with the help of water or gas injection; and tertiary recovery, commonly called Enhance Oil Recovery (EOR). Total recovery from one oil field is about 50% -60% of OOIP. With primary and secondary recovery 30% -40% can be obtained from OOIP, it is expected that the remaining 20% -30% can be taken with EOR. This study investigated EOR by injection of various surfactant concentrations at temperatures of 30°C and 80°C using brine with salinity of 10,000 ppm by imbibition. The aim of this research is to know the effect of surfactant concentration and salinity of the formation water on oil acquisition in relation to sandstone permeability, and to find out what level of concentration to the average permeability rate with temperature close to reservoir average temperature (80°C), can be obtained a minimal Sor so that RF (Recovery Factor) to be maximal. The methodology used is to measure: the physical properties of rocks and fluids (the solution used), the interface voltage and selected the best solution (the smallest interface voltage), and soaking the rock with Amot test glass. From this study, it can be concluded that the addition of concentration will decrease the density, but the addition of temperature will decrease the density and viscosity; the addition of the surfactant and temperature concentration will decrease the interface voltage until the CMC point is reached; good permeability and porosity may not produce good results when clay contamination is present
Analisis Gas Deliverability Dan Crossflow Pada Multilayer Reservoar Sumur Gas “X” Untuk Pengembangan Lapangan Gas “Y” Dandi Octarizka; Sugiatmo Kasmungin; Ratnayu Sitaresmi
Jurnal Migasian Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v2i2.41

Abstract

Lapangan “Y” terletak 40 km ke arah Barat Laut dari Pulau Tarakan, Kalimantan Utara memiliki sumur gas “X” yang dalam uji produksinya dilakukan dari secara commingle. Maka harus dilakukan analisis uji sumur untuk mengetahui kemampuannya dalam memproduksikan gas tersebut (gas deliverability). Metode yang digunakan antara lain Modified Isochronal Tets (konvensional), Metode Laminer-Inertia-Turbulen (LIT) dan Metode Jones-Blount- and Glaze. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui metode mana yang paling optimum dengan juga laju alir yang terbaik. Parameter yang didapatkan dari hasil uji sumur tersebut kemudian dianalisis sebagai data repesentatif untuk digunakan dalam menganalisis crossflow dari multilayer reservoar. Crossflow adalah keadaan dimana masuknya fluida dari layer satu ke layer lainnya yang diakibatkan adanya perbedaan karakteristik antar layer . Analisa crossflow diuji dengan simulasi produksi tiap layer reservoar dan membandingkan antara jumlah produksi t iap layernya dengan produksi semua layer (commingle).Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode Jones -Blount- and Glaze merupakan metode yang paling mendekati dari test point sumur gas “x” dengan nilai AOF terbaik. Kemudian dari analisis crossflow yang dilakukan secara simulasi selama 1 tahun (2019-2020), terdapat gap dari kumulatif produksi gas tiap-tiap layer dengan kumulatif produksi gas secara commingle sebesar + 0.0379 MMSCF, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan nilai permeabilitas horizontal dan tekanan antar layer. Dari analisis sumur “X” tersebut maka dilanjutkan ke pengembangan lapangan gas “Y” dengan simulasi didapatkan RF terbesar 89.38% dari total IGIP23.53 BCF
ANALISA PERENCANAAN REAKTIVASI SUMUR LAPANGAN “PAD” UNTUK ZONA “A” Putri Desyta; Sugiatmo Kasmungin; Djunaedi Agus Wibowo
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.665 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v3i2.2988

Abstract

Lapangan PAD merupakan sebuah lapangan yang telah berproduksi sejak tahun 1992. Lapangan ini terletak pada Cekungan Sumatera Utara. Nilai kumulatif produksi minyak (NP) sampai dengan akhir tahun 2014 sebesar 2.87 MMSTB, sehingga baru memperoleh Recovery Factor sebesar 6.57%. Pada saat ini, Lapangan PAD berada pada kondisi shut-in dikarenakan adanya liquid hold up, yaitu adanya air yang ikut terproduksi dikarenakan mobilitas air yang lebih besar daripada minyak, sehingga air menutup jalur produksi minyak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, direncanakan kegiatan reaktivasi, sehingga pada akhirnya dapat memaksimalkan Recovery Factor Lapangan. Namun sebelumnya perlu dilakukan beberapa analisa dalam menentukan kelayakan Lapangan untuk direaktivasi, yaitu dengan melihat Remaining Reserve-nya. Pada penelitian ini terdapat 3 sumur yang akan dilakukan reaktivasi, yaitu PAD-1, PAD-2, dan PAD-3. Untuk sumur PAD-1 dan PAD-2 akan dilakukan pembukaan zona baru serta isolasi (plugging) pada zona – zona dibawahnya. Sedangkan untuk sumur PAD-3 akan dilakukan penyemenan ulang, kemudian dilakukan perforasi ulang pada zona yang telah ditentukan.
ANALISA PERENCANAAN REAKTIVASI SUMUR LAPANGAN “PAD” UNTUK ZONA “A” Putri Desyta; Sugiatmo Kasmungin; Djunaedi Agus Wibowo
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v3i2.2988

Abstract

Lapangan PAD merupakan sebuah lapangan yang telah berproduksi sejak tahun 1992. Lapangan ini terletak pada Cekungan Sumatera Utara. Nilai kumulatif produksi minyak (NP) sampai dengan akhir tahun 2014 sebesar 2.87 MMSTB, sehingga baru memperoleh Recovery Factor sebesar 6.57%. Pada saat ini, Lapangan PAD berada pada kondisi shut-in dikarenakan adanya liquid hold up, yaitu adanya air yang ikut terproduksi dikarenakan mobilitas air yang lebih besar daripada minyak, sehingga air menutup jalur produksi minyak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, direncanakan kegiatan reaktivasi, sehingga pada akhirnya dapat memaksimalkan Recovery Factor Lapangan. Namun sebelumnya perlu dilakukan beberapa analisa dalam menentukan kelayakan Lapangan untuk direaktivasi, yaitu dengan melihat Remaining Reserve-nya. Pada penelitian ini terdapat 3 sumur yang akan dilakukan reaktivasi, yaitu PAD-1, PAD-2, dan PAD-3. Untuk sumur PAD-1 dan PAD-2 akan dilakukan pembukaan zona baru serta isolasi (plugging) pada zona – zona dibawahnya. Sedangkan untuk sumur PAD-3 akan dilakukan penyemenan ulang, kemudian dilakukan perforasi ulang pada zona yang telah ditentukan.
PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN UNTUK SISWA SISWI SMK MIGAS CIBINONG Muhammad Taufiq Fathaddin; Ratnayu Sitaresmi; Sugiatmo Kasmungin; M.G. Sriwahyuni; Harin Widyatni; Hari Karyadi Oetomo; Darmasetiawan Hakim
Bakti Banua : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): BAKTI BANUA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.313 KB) | DOI: 10.35130/bbjm.v1i2.129

Abstract

Tujuan akhir dari proses pembelajaran adalah untuk membentuk manusia yang berkualitas tinggi. Metode-metode pembelajaran dikembangkan bukan saja untuk mencapai pemahaman yang lebih baik namun juga untuk meningkatkan perkembangan intelektual, kemampuan bekerja sama, keingintahuan, berpikir secara sistematis. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan penerapan Metode PAKEM di SMK Migas Cibinong, dengan penyuluhan dan pelatihan menggunakan Metode Eksperimen.  Penerapan metoda eksperimen ini berguna untuk dapat melihat kemampuan, keterampilan, dan keuletan masing-masing peserta. Pelatihan yang dilakukan menyebabkan siswa lebih aktif dan bersemangat dalam menyelesaikan tugasnya.
ANALISA PERENCANAAN REAKTIVASI SUMUR LAPANGAN “PAD” UNTUK ZONA “A” Putri Desyta; Sugiatmo Kasmungin; Djunaedi Agus Wibowo
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.665 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v3i2.2988

Abstract

Lapangan PAD merupakan sebuah lapangan yang telah berproduksi sejak tahun 1992. Lapangan ini terletak pada Cekungan Sumatera Utara. Nilai kumulatif produksi minyak (NP) sampai dengan akhir tahun 2014 sebesar 2.87 MMSTB, sehingga baru memperoleh Recovery Factor sebesar 6.57%. Pada saat ini, Lapangan PAD berada pada kondisi shut-in dikarenakan adanya liquid hold up, yaitu adanya air yang ikut terproduksi dikarenakan mobilitas air yang lebih besar daripada minyak, sehingga air menutup jalur produksi minyak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, direncanakan kegiatan reaktivasi, sehingga pada akhirnya dapat memaksimalkan Recovery Factor Lapangan. Namun sebelumnya perlu dilakukan beberapa analisa dalam menentukan kelayakan Lapangan untuk direaktivasi, yaitu dengan melihat Remaining Reserve-nya. Pada penelitian ini terdapat 3 sumur yang akan dilakukan reaktivasi, yaitu PAD-1, PAD-2, dan PAD-3. Untuk sumur PAD-1 dan PAD-2 akan dilakukan pembukaan zona baru serta isolasi (plugging) pada zona – zona dibawahnya. Sedangkan untuk sumur PAD-3 akan dilakukan penyemenan ulang, kemudian dilakukan perforasi ulang pada zona yang telah ditentukan.
UJI LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN INJEKSI SURFAKTAN AOS KONSENTRASI RENDAH Pauhesti Pauhesti; Sugiatmo Kasmungin; Kartika Fajar Hartono
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 6 No. 2 (2017): Agustus
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.725 KB) | DOI: 10.25105/petro.v6i2.3107

Abstract

Penelitian di laboratorium ini menggunakan surfaktan AOS konsentrasi rendah sebagai upaya untuk meningkatkan perolehan minyak. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan untuk mengetahui pengaruh surfaktan konsentrasi rendah terhadap perolehan minyak pada suhu tinggi (70 0C). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh injeksi surfaktan anionic dengan konsentrasi rendah terhadap perolehan minyak dan menetukan konsentrasi surfaktan optimum untuk mendapatkan perolehan minyak yang tinggi. Penggunaan surfaktan bertujuan untuk menurunkan tegangan antarmuka antara minyak dan air, sehingga mampu membawa minyak keluar dari pori batuan reservoir.Dari penelitian di laboratorium ini didapat hasil perolehan terbesar pada temperatur 70 0C yaitu pada larutan dengan konsentrasi 0,3 % yaitu sebesar 65 %.
ANALISIS SALINITAS DAN KONSENTRASI SURFAKTAN AOS DAN TWEEN 20 TERHADAP RECOVERY FACTOR PADA PROSES IMBIBISI DAN CORE-FLOODING Prayang Sunny Yulia; Sugiatmo Kasmungin; Muhammad Taufiq Fathaddin
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 9 No. 4 (2020): DESEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.763 KB) | DOI: 10.25105/petro.v9i4.8227

Abstract

Kebutuhan akan minyak bumi terus meningkat, namun disamping itu, produksi minyak bumi khusunya di sumur tua semakin menurun. Oleh karena itu, dikembangkanlah metode Enhanced Oil Recovery (EOR). Pada penelitian kali ini, metode EOR yang digunakan adalah injeksi kimia yang berupa injeksi surfaktan. Penggunaan surfaktan ini dimaksudkan untuk menurunkan tegangan antarmuka (interfacial tension) antara minyak dan air sehingga mampu membawa minyak keluar dari pori-pori batuan reservoir. Dalam penelitian ini, akan dibahas tentang percobaan injeksi surfaktan, dilihat dari pengaruh salinitas, jenis surfaktan, dan konsentrasi surfaktan pada batuan karbonat, serta pengaruhnya terhadap recovery factor. Percobaan ini menggunakan surfaktan jenis Alpha Olefin Sulphonate (AOS) dan Tween 20, di mana konsentrasi masing-masing jenis surfaktan adalah 0,1%; 0,25%; 0,5%; 0,75%; dan 1%. Salinitas brine water yang akan digunakan adalah sebesar 10.000 ppm, 15.000 ppm, 20.000 ppm, dan 25.000 ppm. Selanjutnya akan dilihat  seberapa besar kemampuan surfaktan dalam mengikat minyak dari pori-pori batuan, sehingga akan didapat hasil recovery factor atau berapa persentase  minyak yang terkandung dalam pori batuan yang dapat diproduksikan. Hasil dari penelitian ini akan diamati dari dua proses, yaitu proses imbibisi yang menggunakan Amott apparatus atau yang lebih dikenal dengan proses imbibisi (spontaneous imbibition) dan coreflooding. Dari percobaan yang telah dilakukan, pengaruh injeksi surfaktan pada batuan karbonat adalah hasil yang lebih optimal terdapat pada proses coreflooding dibandingkan dengan proses imbibisi, karena proses coreflooding menggunakan tenaga dorong dari luar, sehingga pendesakan minyak dengan surfaktan lebih merata dan optimal. Sementara dengan proses imbibisi pendesakan terjadi secara alami dengan mengandalkan gaya gravitasi.
Effect of Baggase NaLS Surfactant Concentration to Increase Recovery Factor Arinda Ristawati; Sugiatmo Kasmungin; Rini Setiati
Journal of Earth Energy Science, Engineering, and Technology Vol. 2 No. 1 (2019): JEESET VOL. 2 NO. 1 2019
Publisher : Penerbitan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.557 KB) | DOI: 10.25105/jeeset.v2i1.4648

Abstract

Surfactant flooding may increase oil recovery by lowering interfacial tension between oil and water. Bagasse is one of the organic materials which contain fairly high lignin, where lignin is the basic substance of making Natrium Lignosulfonate (NaLS) Surfactant. In this research, bagasse based surfactant was applied for surfactant flooding. The research was divided into two sections, namely: phase behavior test and NaLS Surfactant flooding where the water contained 70,000 ppm NaCl. Two surfactant concentrations which were used were 0.75% and 1.5% NaLS surfactant. Phase behavior tests were carried out to find the middle phase emulsion formation. Based on phase behavior test results, the percentage of emulsion volume for 0.75% and 1.5% NaLS is 13.75% and 8.75%, respectively. NaLS surfactant flooding was performed for to obtain the best recovery factor. FTIR equipment used determine recovery factor. The optimum condition was obtained at 0.75% NaLS surfactant concentration where the recovery factor was 4.4%.