Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DI PAUD Masita Masita; Ihwan P Syamsuddin; Randhita Missouri
PELANGI: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 6 No 1 (2024): Maret
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini - IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/pelangi.v6i1.3232

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Teori Belajar dan Pembelajaran di PAUD. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis studi literature atau dikenal kajian pustaka. Analisis data diambil dari sumber-sumber atau dokumen yang relevan digunakan untuk menjelaskan dan menganalisis teori-teori social dan implikasinya terhadap perkembagan sosial anak. Hasil penelitian dan pembahasannya adalah: a). Taksonomi Pendidikan, diartikan sebagai klasifikasi berhierarki atau beberapa kategori yang berurutan secara hirerkis, b). Beberapa Pokok Pikiran Tentang Belajar dan Pembelajaran, yakni tentang belajar terkait dengan penekanan terhadap pengaruh lingkungan dan pengaruh potensi yang dibawa sejak lahir, yang biasanya merupakan kemungkinan kemampuan umum, c). Teori Belajar Menurut Behaviorisme, yakni manusia terutama belajar karena pengaruh lingkunganm, d). Tori Belajar menurut Kognitivisme adalah kemampuan psikis atau mental manusia berupa mengamati, melihat, menyangka, memperhatikan, menduga dan menilai, e). Teori Belajar menurut Konstruktivisme, yakni belajar adalah membangun (to construct) pengetahuan itu sendiri, f). Teori Belajar menurut Humanisme, yakni mengutamakan pada proses belajar bukan pada hasil belajar, g). Teori Belajar Menurut Sibernetika, adalah pengolahan informasi, h). Model Belajar Sepanjang Hayat, yakni belajar tidak terjadi hanya proses kematangan dari dalam saja (innate tendencies, yang merupakan faktor genetis), melainkan pengalaman diperoleh bersifat eksistensial, i). Tumbuh Kembang Anak, yakni Manusia belajar, tumbuh dan berkembang dari pengalaman diperolehnya melalui kehidupan keluarga, untuk sampai pada penemuan bagaimana ia menempatkan dirinya ke dalam keseluruhan kehidupan dimana ia berada, dan j). Ketrampilan Mengajar yakni ketrampilan mutlak harus dimiliki guru, dalam hal pemilikan ketrampilan mengajar, diharpkan guru dapat mengoptimalkan perannya dikelas.
PERMAINAN TRADISIONAL MBOJO-BIMA TUTU KALI KU MA..MA.. UNTUK MENSTIMULASI KETRAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI Masita Masita; Ihwan Ihwan
PELANGI: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 1 No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini - IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/pelangi.v1i1.281

Abstract

This article is titled: Traditional Games of Tutu Kali Ku ma..ma .. To Stimulate Early Childhood Social Skill in Mboj-Bima, with the aim being to get the traditional Mbojo-Bima Tutu Kali game ma ma ... ma ... to stimulateskills social early childhood.The form of the traditional game Mbojo-Bima Tutu Kali Ku ma..ma ... is itMy tutu is ma ... ma ...Sa anggonggo wa’i le le..leu .....La Jami mpako ka dui ma mpekeI want to go to the gopa cave ina na’e gepu .....Wio wao salaja waoKido, salaja kodoI asked you to go gopa ina nae gepuThen the palms are arranged then the group leader chooses to take the hands to be pinched or ears while being lifted up to the height of the height so that it will hurt so much by saying the words: Waura do you know ...Then answered: wauraa .......Ngaha kai uta au ??????????Ngaha Kai Uta KarambaThen once the group leader asked by pinching harderNgaha ka uta au ???????????Ngaha kai uta kahoro ma roci hori ..........After that the group leader quickly removes his hand that picks his hand or ear is up to what is chosen by the leader of the game group.After that the game is done, which is hiding in places that are considered not easy for the game keeper to know, saying: Wauraa ...... ?????Waura ........ ?????Waura ....... ?????Waura ....... ?????Then answered: WauraaThen the leader of the game group sees it and says:Akaku waura eda know reThen that’s all that is done until the game is finished and you get who will be punished. The punishment was whether it was pinched, hit by the palm of his hand. Then finished my tutu times ... bro ... Traditional children’s games are born of culture. the game is a heritage, inheritance from our ancestors. So that by preserving it as the culture of our ancestors. But inheritance itself always changes according to the times and the development of culture. The relevance of the traditional game of Mojo-Bima Tutu My time is ma..ma ... to stimulate the skills of early childhood is my tutu game ma ... ma ... has a strong relationship with the growth and development of early childhood especially. With these games, it will help stimulate early childhood. So that the horizons of thinking become very broad, advanced and creative and most importantly the children will feel happy, happy and happy without any burden as a child. Children will be more open to playing with their friends and will increase intimacy between one child and another. Especially if the child has returned to their home, the socialrelations of the community with their friends are not interrupted. Usually children will always remember what they did when at kindergarten school together with their friends, then if their house is close together the children will come to their friend’s house to play again, repeating the game that has been done at the school. So that his social relations are not only with his peers but with his friends ‘brothers, his friends’ siblings, his friends ‘parents, and also his friends’ neighbors. So that social relations have beennurtured and fostered starting from this early age. When they go up to children, adolescents and adults, the lessons and experiences that they have passed through as children will affect their lives later.
METODE PENGUATAN NILAI-NILAI KARAKTER ISLAMI PADA ANAK USIA DINI DI PAUD AL-HIKMAH RABA KOTA BIMA Masita Masita; Ihwan Ihwan; Mujiburrahman Mujiburrahman
PELANGI: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 1 No 2 (2019): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini - IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/pelangi.v1i2.342

Abstract

Penelitian ini berjudul “Metode Penguatan Nilai-Nilai KarakterIslami Pada Anak Usia Dini di PAUD Al-Hikmah Raba Kota Bima. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan desskriktif. Subyek penelitian yang dijadikan sumber data utama adalah kepala sekolah, guru-guru dan pengelola di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al-Hikmah Raba Kota Bima. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan tekhnik observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya analisa data dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: (1) Pengumpulan data, (2) reduksi data (data reduktion), (3) penyajian data (data display), dan (4) kesimpulan (verification). Waktu penelitian dilakukan selama enam bulan, yakni pada bulan januari 2019 hingga bulan juni 2019.
IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Sri Jamilah; Ihwan Ihwan
PELANGI: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 3 No 1 (2021): Maret
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini - IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/pelangi.v3i1.644

Abstract

Islam merupakan sumber utama dalam membentuk pribadi seorangmuslim yang baik. Dengan berlandasankan Al-Qur’an dan AsSunnah, Islam mengarahkan dan membimbing manusia ke jalanyang diridhoi oleh Allah SWT dengan membentuk kepribadian yangberakhlak karimah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: sesungguhnyaaku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Nabi diutus olehAllah untuk membimbing dan mengarahkan manusia kearah kebaikanyang hakiki dan juga sebagai figur konselor yang sangat mumpunidalam memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan denganjiwa manusia agar manusia terhindar dari segala sifat-sifat yangnegatif. Oleh karena itu, manusia diharapkan dapat saling memberikanbimbingan sesuai dengan kapasitasnya, sekaligus memberikan konselingagar tetap sabar dan tawakkal dalam menghadapi perjalanan kehidupanyang sebenarnya. Dengan pendekatan Islami, maka pelaksanaankonseling akan mengarahkan klien kearah kebenaran dan juga dapatmembimbing dan mengarahkan hati, akal dan nafsu manusia untukmenuju kepribadian yang berkhlak karimah yang telah terkristalisasioleh nilai-nilai ajaran Islam. Dan hal ini perlu diperhatikan olehseorang guru untuk menunjang kesuksesan pendidikan Islam di sekolahmaupun madrasah dalam melaksanakan bimbingan dan konseling untukmengentaskan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh peserta didikserta mengarahkannya untuk membentuk insan kamil yang memilikikepribadian berakhlak karimah
MANAJEMEN PENDIDIKAN DI PAUD DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI TAMAN KANAK-KANAK PGRI BABUL JIHAD PANGGI Masita Masita; Ihwan Ihwan; Mujiburrahman Mujiburrahman
PELANGI: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 4 No 2 (2022): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini - IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/pelangi.v4i2.1011

Abstract

Penelitian ini berjudul: Manajemen Pendidikan di PAUD dan Standar Kompetensi Lulusan di Taman Kanak-Kanak PGRI Babul Jihad Panggi. Tujuannya adalah untuk mengetahui Manajemen Pendidikan di PAUD dan Standar Kompetensi Lulusan di Taman Kanak-Kanak PGRI Babul Jihad Panggi. Metode penelitian yang dipergunakan yaitu Kualitatif, pendekatan Feild Research yaitu penelitian yang dilakukan langsung dilapangan. Tekhnik pengumpulan data yang dipergunakan yaitu menggunakan 1) Observasi, 2) Wawancara dan 3) Dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan yaitu 1) Observasi, 2) Wawancara dan 3) Dokumentasi. Tekhnik analisa data menggunakan teori Milles dan Huberman yang dikenal dengan teori Modifikasi tahun 1992, menggunakan empat tahapan yaitu: 1) Pengumpulan data, 2) Penyajian data, 3) Reduksi data dan 4) Verifikasi atau kesimpulan. Temuan penelitian: 1) Manajemen pendidikan di PAUD, masih berpijak pada manajemen umum yakni dimulai dari (1) Planning (perencanaan), (2) Actuating (pelaksanaan), (3) Controlling (pengawasan), dan (4) Evaluating (evaluasi). Dan disamping pada sisi yang lain orang tua jua mengajarkan anak-anaknya pendidikan agama, akhlak, budi pekerti dan ilmu-ilmu dunia lainnya yang bermanfaat bagi anak-anaknya. 2) Standar Kompetensi Lulusan di TK PGRI Babul Jihad Panggi, yaitu didasarkan pada peserta didik memiliki pencapaian khusus berdasarkan enam aspek yaitu (1) Moral, spiritual dan agama, (2) Sosial emosional dan kemandirian, (3) Kognitif, (4) Motorik, (5) Bahasa, dan (6) Seni. Pada enam aspek ini, aspek yang paling utama adalah penilaian moral, spiritual dan agama karena menjadi fondasi dasar bagi perkembangan dan pertumbuhan peserta ddik. Pada konsep pembelajaran di dalam kelas berdasarkan tema tiap semester di TK PGRI Babul Jihad Panggi, pembelajarannya bernuansa islami.
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DI PAUD Masita Masita; Ihwan P Syamsuddin; Randhita Missouri
PELANGI: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 6 No 1 (2024): Maret
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini - IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/pelangi.v6i1.3232

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Teori Belajar dan Pembelajaran di PAUD. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis studi literature atau dikenal kajian pustaka. Analisis data diambil dari sumber-sumber atau dokumen yang relevan digunakan untuk menjelaskan dan menganalisis teori-teori social dan implikasinya terhadap perkembagan sosial anak. Hasil penelitian dan pembahasannya adalah: a). Taksonomi Pendidikan, diartikan sebagai klasifikasi berhierarki atau beberapa kategori yang berurutan secara hirerkis, b). Beberapa Pokok Pikiran Tentang Belajar dan Pembelajaran, yakni tentang belajar terkait dengan penekanan terhadap pengaruh lingkungan dan pengaruh potensi yang dibawa sejak lahir, yang biasanya merupakan kemungkinan kemampuan umum, c). Teori Belajar Menurut Behaviorisme, yakni manusia terutama belajar karena pengaruh lingkunganm, d). Tori Belajar menurut Kognitivisme adalah kemampuan psikis atau mental manusia berupa mengamati, melihat, menyangka, memperhatikan, menduga dan menilai, e). Teori Belajar menurut Konstruktivisme, yakni belajar adalah membangun (to construct) pengetahuan itu sendiri, f). Teori Belajar menurut Humanisme, yakni mengutamakan pada proses belajar bukan pada hasil belajar, g). Teori Belajar Menurut Sibernetika, adalah pengolahan informasi, h). Model Belajar Sepanjang Hayat, yakni belajar tidak terjadi hanya proses kematangan dari dalam saja (innate tendencies, yang merupakan faktor genetis), melainkan pengalaman diperoleh bersifat eksistensial, i). Tumbuh Kembang Anak, yakni Manusia belajar, tumbuh dan berkembang dari pengalaman diperolehnya melalui kehidupan keluarga, untuk sampai pada penemuan bagaimana ia menempatkan dirinya ke dalam keseluruhan kehidupan dimana ia berada, dan j). Ketrampilan Mengajar yakni ketrampilan mutlak harus dimiliki guru, dalam hal pemilikan ketrampilan mengajar, diharpkan guru dapat mengoptimalkan perannya dikelas.