Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Manajemen Pendidikan Islam Dalam Keluarga Murtopo, Bahrun Ali
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 3, No 2 (2016): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v3i2.1143

Abstract

AbstrakIndividual’s relationship in a family environment very affects child’s psychological and the impact will be seen when she is a teenager. Loving atmosphere and conducive atmosphere in an intellectual development which have been built in a family will make a child able to adapt himself, with his family and the surrounding community. Many experts proved that children who grew up in a home without parental supervision more have problem than children who receive supervision from their parents.Therefore, the formation of a family required an integrated education program and directed education program. Education programs in this family must be able to give a clear job description for each individual in the family, so that each individual can perform an ongoing role for the creation of a conducive family environment to educate children maximally.In the first part of this book we will describe some of the significant factors in outlines family education according to the Islamic teaching, which is as follows.Keywoard: konsep keluarga Islami, Hak dan kewajiban, Implikasiss
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM: MANAJEMEN ORANG TUA TERHADAP ANAK Murtopo, Bahrun Ali
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 11 No 2 (2016)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

All parents certainly expect their children to be pious people. However, unintentionally, they often treat them in the way that contradict with their expectation. So many people are busy doing their job. Reserches proves that children grown up without both parents’ supervision tend to have more problems than those grown up in under both parents’supervision (Dr Fakhir Aqil, ‘Ilm Al-Nafs Al-Tarbawi: 111). For that reson, in building a family, it is necessary to prepare an integrated and guided education program. This kind of program should be able to provide a clear job description for each individual in the family that enables each individual to play his/her roles to reach a condusive family environment for bringingup children optimally.
INTRAKSI ANTAR AGAMA DALAM BUDAYA LOKAL Bahrun Ali Murtopo
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.925 KB) | DOI: 10.33507/ar-rihlah.v3i1.69

Abstract

Desa ini memiliki dua panutan kepercayaan agama, di desa grujugan yaitu Islam dan Kristen. Meskipun mereka hidup di lingkungan yang berbeda keyakinan, tetapi penerapannya sesuai. Melalui berbagai cara dengan masyarakat akan dapat menciptakan sektor yang dapat dilihat antar agama di masyarakat. Penelitian ini membahas bagaimana masyarakat menerima antara komunitas agama, komunitas yang menerima bagaimana hak antaragama dan tahu bagaimana menerima kesepakatan antaragama. Hasil penelitian ini menunjukkan cara masyarakat dan menerima perbedaan antar agama.Lalu bagaimana masyarakat mengakui hak antaragama adalah dengan mengakui hak orang lain untuk memeluk agama yang sesuai dengan keyakinan masing-masing dan masing-masing agama masing-masing, mengakui hak untuk mempraktikkan agama yang sesuai dengan keyakinan mereka, dan menerima hak untuk berpartisipasi . Dibagikan pada masyarakat di dalam hubungan antara umat beragama dan dibagikan di beberapa bidang seperti kehidupan sosial. Berdasarkan hasil ini, mungkin mendukung untuk mempertahankan sikap yang mendukung dan meningkatkan intoleransi yang masih ada di beberapa komunitas kecil di negara tersebut. Dibagikan pada masyarakat di dalam hubungan antara umat beragama dan dibagikan di beberapa bidang seperti kehidupan sosial.Berdasarkan hasil ini, mungkin mendukung untuk mempertahankan sikap yang mendukung dan meningkatkan intoleransi yang masih ada di beberapa komunitas kecil di negara tersebut. Dibagikan pada masyarakat di dalam hubungan antara umat beragama dan dibagikan di beberapa bidang seperti kehidupan sosial. Berdasarkan hasil ini, mungkin mendukung untuk mempertahankan sikap yang mendukung dan meningkatkan intoleransi yang masih ada di beberapa komunitas kecil di negara tersebut.
ISLAM DALAM MEMANDANG BUDAYA SELAMETAN BUMI bahrun ali murtopo; Linda Suci Dwi P
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.473 KB) | DOI: 10.33507/ar-rihlah.v4i1.125

Abstract

Tradisi sedekah bumi legenanan merupakan sebuah tradisi yang dimiliki olehmasyarakat hingga sekarang ini masih mempertahankan dan masih rutinmelaksanakan tradisi sedekah bumi legenanan untuk setiap tahunnya. Tujuanpenelitian: (1) Mengetahui prosesi pelaksanaan tradisi sedekah bumi legenanan di(2) Mengetahui makna simbolik yang terdapat dalam pelaksanaan tradisi sedekahbumi legenanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tradisi sedekahbumi legenanan dilaksanakan setiap setahun Desa Balorejo. Tradisi tersebutmenunjukkan akar dari tradisi agraris dan tetap dilestarikan oleh masyarakatsetempat. Makna simbolik yang terdapat dalam pelaksanaan tradisi sedekah bumilegenanan yaitu sebagai bentuk rasa bersyukur kepada Allah swt dan memohonkepada Allah swt agar diberi keselamatan, kesehatan, keberkahan, rejeki yangmelimpah, bumi yang dipijak agar tetap utuh tidak runtuh, tidak ada bencanaapapun yang melanda Desa Balorejo dan masyarakat Desa Balorejo menjadimasyarakat yang makmur sejahtera. Makna simbolik yang mengandung nilai-nilaibudaya ini oleh masyarakat dijadikan sebagai pedoman hidup yang sudahmengakar dalam masyarakat.
Pendekatan Inverse Action Research dalam Pengadaan Lahan Tanah di MWC NU Sruweng Agus Salim Chamidi; Bahrun Ali Murtopo; Dewi Oktaviana
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : LPPM Institut Agam Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33507/ar-rihlah.v6i2.373

Abstract

collaboration between lecturers and KKN IAINU Kebumen students in 2021. The research location is at the Nahdlatul Ulama Representative Council (MWCNU) Sruweng Kebumen. The purpose of the research is to find out the process of social transformation that occurs at MWCNU Sruweng by examining the background and goals behind the success of MWCNU Sruweng holding land owned by MWCNU Sruweng, as well as knowing the concepts and values ​​behind it. The research is qualitative with an inverse action research approach model. Research informants were a number of MWCNU Sruweng administrators who were involved in land acquisition. The research was conducted in August-September 2021. The results of the research are: (a) the research model succeeded in exploring the background of the problem and the objectives of land acquisition, (b) the main concept of land acquisition for MWCNU Sruweng as a physical facility, which in the future will be able to build buildings MWCNU Sruweng for the development of the religious life of NU residents in the Sruweng area, in order to achieve community welfare both spiritually and materially, (c) there are concepts and noble values ​​based on culture and religion behind land acquisition. Suggestions, that the research model and values ​​that have been investigated are appropriate to be used for the purposes of looking at society's present, past, and future. Keywords: inverse action research, MWC NU Sruweng, land acquisition.
Manajemen Pendidikan Islam Dalam Keluarga Bahrun Ali Murtopo
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 3, No 2 (2016): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v3i2.1143

Abstract

AbstrakIndividual’s relationship in a family environment very affects child’s psychological and the impact will be seen when she is a teenager. Loving atmosphere and conducive atmosphere in an intellectual development which have been built in a family will make a child able to adapt himself, with his family and the surrounding community. Many experts proved that children who grew up in a home without parental supervision more have problem than children who receive supervision from their parents.Therefore, the formation of a family required an integrated education program and directed education program. Education programs in this family must be able to give a clear job description for each individual in the family, so that each individual can perform an ongoing role for the creation of a conducive family environment to educate children maximally.In the first part of this book we will describe some of the significant factors in outlines family education according to the Islamic teaching, which is as follows.Keywoard: konsep keluarga Islami, Hak dan kewajiban, Implikasiss
Manajemen Pendidikan Islam Dalam Keluarga Bahrun Ali Murtopo
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 3, No 2 (2016): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v3i2.1143

Abstract

AbstrakIndividual’s relationship in a family environment very affects child’s psychological and the impact will be seen when she is a teenager. Loving atmosphere and conducive atmosphere in an intellectual development which have been built in a family will make a child able to adapt himself, with his family and the surrounding community. Many experts proved that children who grew up in a home without parental supervision more have problem than children who receive supervision from their parents.Therefore, the formation of a family required an integrated education program and directed education program. Education programs in this family must be able to give a clear job description for each individual in the family, so that each individual can perform an ongoing role for the creation of a conducive family environment to educate children maximally.In the first part of this book we will describe some of the significant factors in outlines family education according to the Islamic teaching, which is as follows.Keywoard: konsep keluarga Islami, Hak dan kewajiban, Implikasiss
Dampak Kaderisasi terhadap Organisasi MWC NU Rowokele Muna Fauziah; Bahrun Ali Murtopo; Nur Zakaria; Linda Maghfiroh
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : LPPM Institut Agam Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33507/ar-rihlah.v7i1.571

Abstract

This article is community service-based research with the aim of describing the impact of cadre formation on the MWC NU Rowokele organization. A qualitative approach is used to describe the content of Community Service. The service is located at MWC NU Rowokele. The data collection technique was carried out by conducting interviews with the Chairman of Tanfidziyah MWC NU Rowokele. Data were analyzed using data collection techniques, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the dedication show that the presence of cadres has not had a good impact on the development of the MWC NU Rowokele organization. This is because the MWC NU Rowokele has not run well, the management does not have a special technique for recruiting the latest cadres, and the limited number of MWC staff who are truly willing to build a better MWC. Thus, suggestions are addressed to the management of MWC NU Rowokele to actively cooperate with each branch so that MWC has a broad view of the cadres that are formed from each activity in the MWC NU Rowokele Branch.
Pendidikan Anak Di Era Digital bahrun ali murtopo
Cakrawala: Jurnal Kajian Manajemen Pendidikan Islam dan studi sosial Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Prodi MPI IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.817 KB) | DOI: 10.33507/cakrawala.v1i2.73

Abstract

Lahirnya komunitas berbasis pengetahuan digital membawa perubahan besar dalam segala hal. Khususnya, masalah-masalah pendidikan menjadi sangat beragam dengan tanggung jawab menjadi lebih besar. Hal ini menuntut keahlian orang tua dan guru untuk menerapkan solusi yang tepat terhadap berbagai permasalahan dan juga menuntut kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Perubahan-perubahan tersebut membutuhkan orientasi baru dalam pendidikan, yaitu pendidikan yang menekankan search-and discovery-centered, pembelajaran yang menekankan pada kreativitas, inisiatif, serta komunikasi dan kerjasama. Di alam era digital, dibutuhkan guru dan orang tua yang mampu mengikuti perkembangan zaman, dapat memainkan berbagai peran sebagai pembawa perubahan, digital networkers, konsultan pembelajaran; yang memiliki rasa kemanusiaan dan moral yang tinggi, dan sensitivitas sosial, serta bepikiran rasional dan jujur, sehingga mampu bekerja dengan baik dalam lingkungan pendidikan yang dinamis. Pada artikel ini dibahas beberapa reorientasi baru pembelajaran yang dianggap mempengaruhi visi, tanggung jawab, sensitivitas sosial dan kemampuan logika, serta kejujuran. Semua ini bermuara pada reorientasi pada peran baru orang tua dan guru, yaitu sebagai agen perubahan, pembaharuan pengetahuan, dan konsultan pembelajaran.
Nilai Pendidikan Islam dalam Pengajian Lapanan Bahrun Ali Murtopo
Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan Vol 2 No 01 (2017): Agama dan Kekerasan Sosial
Publisher : Pascasarjana IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.192 KB)

Abstract

Majlis Ta’lim dan Nilai-nilai Keagamaa. Munculya majlis ta’lim dewasa ini merupakan fenomena menarik. Majlis ta’lim lahir bersamaan dengan kompleksitas persoalan yang dihadapi di masyarakat, seperti pencurian, narkoba, pergaulan bebas dan lain sebagainya. Oleh karena itu, bermula dari kesadaran masyarakat untuk membendung persoalan tersebut melalui pemahaman dan peningkatan nilai-nilai agama mutlak dilakukan. Majlis ta’lim tidak sekedar sebagai aktivitas keagamaan yang lebih mengutamakan aspek ritualistik, lebih jauh majlis ta’lim membenahi diri sebagai proses pendidikan, yang mengajarkan dan berperan menanamkan nilai-nilai keagamaan pada masyarakat sebagai tambahan sepiritual relijius. Aqidah tentang keimanan yang mencakup rukun Iman yang lima, akhlak atau perilaku seperti mengucapkan salam ketika bertamu dan menghormati orang. dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan bagi masyarakat adalah berperan sebagai kreator (yang pertama memulai atau mengawali), fasilitator (yang menyediakan), dan edukator (pendidikan). membuat kegiatan pengajian lapanan pada masyarakat dan remaja agar remaja di desa lebih aktif pada kegiatan keagamaan, sosial dan budaya yang baik untuk menambah atau memaksimalkan Peranan masyarakat dalam kehidupan sosila masyarakat.