Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengolahan limbah cair industri pembekuan ikan kaca piring (Sillago sihama) menggunakan kombinasi bakteri Acinetobacter baumannii, Bacillus megaterium, Nitrococcus sp. dan Pseudomonas putida secara aerob Maghfirotin Marta Banin; Yahya Yahya; Happy Nursyam
Journal of Tropical AgriFood Volume 3, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.3.1.2021.6119.49-62

Abstract

Industri pembekuan ikan (cold storage) sangat besar mengkonsumsi air untuk proses pencucian bahan baku dan peralatan sehingga banyak menghasilkan limbah cair. Salah satu pengolahan limbah yaitu secara biologi dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk menurunkan substrat tertentu pada limbah. Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah Acinetobacter baumannii, Bacillus megaterium, Nitrococcus sp. dan Pseudomonas putida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kombinasi bakteri terhadap limbah cair industri pembekuan ikan kaca piring (Sillago sihama), dengan melihat perubahan nilai pH, TSS (Total Solid Suspended), amonia, minyak dan lemak, BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan membandingkan kelompok perlakuan dengan kontrol. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan yaitu hari ke-0, hari ke-5 dan hari ke-10. Limbah cair yang berasal dari pabrik pembekuan ikan kaca piring (Sillago sihama) dari PT. Inti Luhur Fuja Abadi, kabupaten Pasuruan. Hasil dari penelitian ini perlakuan kombinasi bakteri Acinetobacter baumannii (A), Bacillus megaterium (B),, Nitrococcus sp. (N), dan Pseudomonas putida (P) memberikan pengaruh yang nyata pada semua parameter. Nilai yang dihasilkan telah memenuhi syarat baku mutu limbah cair pembekuan ikan pada peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2014. Nilai pH mengalami kenaikan dari kontrol, hari ke 5 sampai hari ke 10. Untuk kombinasi bakteri terbaik adalah A+P dengan nilai TSS sebesar 63,85 mg/L, kadar amoniak sebesar 1,02 mg/L, minyak dan lemak sebesar 1,95 mg/L, BOD sebesar 20,05 mg/L, dan COD sebesar 79,95 mg/L.
Penentuan Vitamin C, pH , Total Bakteri Asam Laktat (BAL) dan Respon Sensoris pada Soyghurt dari Nanas Madu (Ananas comosus L.) Marwati Marwati; Yoga Pratama Putra; Aswita Emmawati; Maghfirotin Marta Banin; Yudha Agus Prayitno; Hamka Hamka
JURNAL KIMIA MULAWARMAN Vol 20 No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v20i1.1126

Abstract

Soyghurt adalah merupakan salah satu produk fermentasi yang diolah dari susu kedelai dengan menambahkan kultur bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Soyghurt dengan penambahan buah nanas madu dapat meningkatkan nilai fungsionalnya, namun perlu formulasi yang tepat agar didapatkan soyghurt nanas madu dengan nilai fungsional dan sensoris terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan lima taraf dan diulang tiga kali. Faktor tersebut adalah persentase perbandingan nanas madu dan susu kedelai yaitu (30:70), (40:60), (50:50), (60:40) dan (70:30). Parameter yang diamati adalah kadar vitamin C, pH, total bakteri asam laktat dan sifat sensoris (hedonik dan mutu hedonik). Hasil penelitian menunjuukan bahwa perlakuan nanas madu dan susu (70:30) memiliki kandungan vitamin C 50,75 mg/100 g, pH 4,48, total BAL log 7,57 cfu/g dan disukai oleh panelis pada uji hedonik. Sedangkan pada karakteriktik mutu hedonik pada perlakuan 70:30 memberikan warna kuning, beraroma nanas dan agak beraroma susu kedelai, tekstur kental, dan berasa asam, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan yang lain.
PENDAMPINGAN PROSES PERIZINAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (PIRT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAMANAN PANGAN PADA UMKM ABAH KELULUT DI KOTA SAMARINDA Melati Kusuma Wardani; Miftakhur Rohmah; Bernatal Saragih; Maghfirotin Martha Banin
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i1.1470

Abstract

Seiring berjalannya perkembangan di masyarakat, banyaknya peredaran produk pangan yang diproduksi oleh usaha industri rumah tangga, telah banyak didapati beberapa produk yang melanggar dan tidak memiliki izin edar sehingga membuat berbagai produk pangan olahan mengalami kontaminasi yang dapat membahayakan kesehatan manusia dengan produk yang illegal. Salah satu produk pangan yang harus memiliki izin edar adalah produk madu kelulut milik UMKM Abah Kelulut. Berdasarkan hal ini diperlukan pendampingan yang bertujuan untuk melakukan pendampingan penyiapan persyaratan dan implementasi pemenuhan legalitas usaha PIRT UMKM Abah Kelulut di Kota Samarinda. Proses pendampingan ini dilakukan empat tahap: observasi, penyiapan standarisasi perizinan industri rumah tangga serta pengajuan pendaftaran perizinan industri rumah tangga. Hasil kegiatan pendampingan berupa UMKM Abah Kelulut mengajukan perizinan industri rumah tangga. Pihak yang berwenang akan mengeluarkan legalitas berupa sertifikasi izin edar, hal ini tentunya akan membuat produk dapat memiliki jaminan layak edar dan sudah teridentifikasi aman untuk dikonsumsi serta dapat memberikan perlindungan kesehatan kepada konsumen.
Pengaruh perbandingan sari nanas madu dan susu skim terhadap total asam tertitrasi, total BAL dan karakteristik sensoris yoghurt nanas madu Marwati Marwati; Aswita Emmawati; Maghfirotin Marta Banin; Frison Sigalingging; Anton Rahmadi
Journal of Tropical AgriFood Volume 5, Nomor 1, Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.5.1.2023.9495.43-47

Abstract

Susu skim adalah bagian susu yang tertinggal sesudah krimnya diambil sebagian hingga seluruhnya. Yoghurt merupakan salah satu produk pangan fungsional yang diolah dari fermentasi  susu skim dengan penambahan kultur bakteri. Penelitian ini adalah penelitian faktor tunggal (perbandingan sari nanas madu dan susu skim) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Lima perbandingan persentase sari nanas madu (SNM) dan susu skim (SS) dicobakan dalam penelitian ini, yaitu 30:70, 40:60, 50:50, 60:40 dan 70:30. Parameter yang diamati adalah total asam tertitrasi (TAT), total bakteri asam laktat (BAL) dan sifat sensoris dari Yoghurt nanas madu. Data dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dilanjutkan dengan DMRT pada a 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan SN dan SS berpengaruh tidak nyata terhadap TAT dan nilai BAL, akan tetapi berpengaruh nyata terhadap sifat sensoris yoghurt nanas madu. Formulasi SNM dan SS sebesar 70:30 menghasilkan yoghurt nanas madu dengan sifat sensoris paling disukai yang memiliki total asam tertitrasi dan total bakteri asam laktat adalah 0,6 dan 7,90x107 CFU/mL.
STUDI PENDAHULUAN: PENGUJIAN ALAT PENGEPRES BUAH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DENGAN VARIASI LAMA PENGUKUSAN DAN PENGEPRESAN Panggulu A.R. Utoro; Wiwit Murdianto; Agustu Sholeh Pujokaroni; Yulian Andriyani; Maghfirotin Marta Banin; Dwi Sulistiawan; Muhammad Rinaldy Rahmansyah
Cannarium Vol 21, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v21i2.6969

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dampak durasi pengukusan dan penekanan pada kinerja alat pengepres buah kelapa sawit (kapasitas 5 kg) dalam produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO). Pengujian melibatkan kombinasi durasi pengukusan buah kelapa sawit (15, 30, dan 45 menit) dan durasi pengepresan (10 dan 15 menit). Berdasarkan hasil uji menggunakan umpan buah kelapa sawit sebanyak 3 kg, diperoleh rata-rata hasil rendemen padatan sekitar 79,44%. Rata-rata volume CPO yang dihasilkan adalah sekitar 9,42%, dengan hasil minyak tertinggi pada kombinasi 45 menit pengukusan dan 15 menit pengepresan, menghasilkan sekitar 410 ml. Persentase CPO dari proses penyaringan adalah 74,93%, sementara viskositas rata-rata CPO sekitar 30,72 Mp.S, dengan kadar air sebesar 5,80%. Intensitas warna tertinggi dicapai pada kombinasi 30 menit pengukusan dan 15 menit pengepresan, dengan nilai sekitar 0,26 pada panjang gelombang pengujian 600 nm. Nilai analisis warna rata-rata untuk L* (kecerahan), a* (merah), dan b* (kuning) adalah sekitar 19,70, 7680,00, dan 6287,06. Untuk penelitian masa depan, hasil ini dapat dimanfaatkan dalam produksi Minyak Sawit Merah.
PENDAMPINGAN PROSES PERIZINAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (PIRT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAMANAN PANGAN PADA UMKM ABAH KELULUT DI KOTA SAMARINDA Melati Kusuma Wardani; Miftakhur Rohmah; Bernatal Saragih; Maghfirotin Martha Banin
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i1.1470

Abstract

Seiring berjalannya perkembangan di masyarakat, banyaknya peredaran produk pangan yang diproduksi oleh usaha industri rumah tangga, telah banyak didapati beberapa produk yang melanggar dan tidak memiliki izin edar sehingga membuat berbagai produk pangan olahan mengalami kontaminasi yang dapat membahayakan kesehatan manusia dengan produk yang illegal. Salah satu produk pangan yang harus memiliki izin edar adalah produk madu kelulut milik UMKM Abah Kelulut. Berdasarkan hal ini diperlukan pendampingan yang bertujuan untuk melakukan pendampingan penyiapan persyaratan dan implementasi pemenuhan legalitas usaha PIRT UMKM Abah Kelulut di Kota Samarinda. Proses pendampingan ini dilakukan empat tahap: observasi, penyiapan standarisasi perizinan industri rumah tangga serta pengajuan pendaftaran perizinan industri rumah tangga. Hasil kegiatan pendampingan berupa UMKM Abah Kelulut mengajukan perizinan industri rumah tangga. Pihak yang berwenang akan mengeluarkan legalitas berupa sertifikasi izin edar, hal ini tentunya akan membuat produk dapat memiliki jaminan layak edar dan sudah teridentifikasi aman untuk dikonsumsi serta dapat memberikan perlindungan kesehatan kepada konsumen.