Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Medika: Media Ilmiah Analis Kesehatan

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPEL TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN KADAR HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN (HCG) PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1 Rahmawati Rahmawati; Nurul Ni'ma Azis; Cici Aprianti
Jurnal Medika Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.46 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v4i1.160

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena kadar Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam urin pagi lebih pekat dibandingkan urin sewaktu. Urin pagi mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama, sedangkan urin sewaktu mengalami pengenceran oleh asupan cairan yang masuk kedalam tubuh ibu hamil. Kadar Human Chorionic Gonadotropin (HCG) akan terus meningkat mulai awal kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke 10-12 (Trimester I). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh waktu pengambilan sampel terhadap hasil pemeriksaan kadar Human Chorionic Gonadotropin (HCG). Jenis penelitian ini bersifat eksperimen laboratorik dengan melakukan pemeriksaan kadar Human Chorionic Gonadotrphin (HCG) dalam urin ibu hamil trimester I menggunakan metode semikuantitatif. Sampel yang diperiksa sebanyak 10 menggunakan urin pagi dan 10 sampel menggunakan urin sewaktu dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Analisis data menggunakan program SPSS 20 pada uji t-paired diperoleh hasil p = 0,000 ˂ 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan analisis data manual uji t dua pihak diperoleh hasil t-hitung ˃ t-tabel (9˃2,262) artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari waktu pengambilan sampel terhadap hasil pemeriksaan kadar Human Chorionic Gonadotropin (HCG) pada ibu hamil trimester I.
PENETAPAN KADAR ALKOHOL PADA MINAS (MINUMAN KHAS SINJAI) YANG DIPERJUALBELIKAN DI KOTA SINJAI Rahmawati Rahmawati; Musfirah Anshar; Nurul Ni'ma Azis; Andi Asri Yustika Rifada
Jurnal Medika Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.4 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v4i2.169

Abstract

Minuman beralkohol merupakan sejenis minuman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. MINAS atau minuman khas Sinjai merupakan minuman yang terbuat dari tapai singkong dan beberapa tambahan lainnya. Tapai singkong merupakan makanan tradisional yang sangat populer di Indonesia dan diperoleh dari proses fermentasi yang produk akhirnya akan menghasilkan alkohol. Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 14 Tahun 2016 tentang standar keamanan dan mutu makanan beralkohol dan minuman beralkohol adalah tidak lebih dari 0,01% . Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan kadar alkohol pada MINAS yang diperjualbelikan di Kota Sinjai, dengan enis penelitian yaitu observasi laboratorik. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode Alkalimetri didapatkan nilai rata-rata kadar alkohol dalam MINAS pada 10 sampel berturut-turut sebesar 0.1338%, 0.1758%, 0.1835%, 0.1804%, 0.1628%, 0.2069%, 0.1447%, 0.1369%, 0.2940%, dan 0.1804%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kadar alkohol pada MINAS melebihi ambang batas yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No.14 Tahun 2016 yaitu 0.01%.
PENETAPAN KADAR KADMIUM (Cd) DALAM RUMPUT LAUT MERAH (Eucheuma spinosum) PERAIRAN PANTAI DI KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO Rahmawati Rahmawati; Hasnah Hasnah; Widya Ashari Nur
Jurnal Medika Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.276 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v5i1.174

Abstract

Kadmium (Cd) adalah metal berbentuk kristal putih keperakan. Logam kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena logam ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Selain itu, akibat paparan Cd dalam tubuh manusia dalam jangka waktu panjang dapat terakumulasi pada organ seperti hati dan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar logam kadmium (Cd) pada rumput laut merah (Eucheuma spinosum) di perairan pantai Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian ini yaitu observasi laboratorik dengan melakukan uji kuantitatif menggunakan metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dan sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 6 sampel yang telah diteliti memiliki kadar kadmium (Cd) yaitu pada sampel A sebesar 20.903 ppm, sampel B sebesar 29.770 ppm, sampel C sebesar 21.802 ppm, sampel D sebesar 14.964 ppm, sampel E sebesar 16.187 ppm, sampel F sebesar 13.347 ppm. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahawa sampel yang telah di teliti memiliki kadar kadmium (Cd) yang melebihi ambang batas normal 0,005 ppm yang telah ditetapkan oleh permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990.
UJI PERBEDAAN KADAR LAKTOSA PADA SUSU FORMULA DAN SUSU FERMENTASI YANG DIPERJUALBELIKAN DI SUPERMARKET KOTA MAKASSAR Rahmawati Rahmawati; Nurlia Naim; Nurhidayat Nurhidayat; Musfirah Hadisul Irham
Jurnal Medika Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v5i2.181

Abstract

Susu merupakan sumber nutrisi yang penting untuk pertumbuhan bayi mammalia, termasuk manusia, yang mengandung karbohidrat (laktosa), protein, lemak, mineral dan vitamin. Susu termasuk sumber gizi utama yang dibutuhkan oleh manusia dengan penyusun utama dari susu sapi secara umum adalah air (87,10%), laktosa (4,8%), lemak (3,9%) yang didominasi oleh lemak jenuh, protein susu (3,4%), dan kadar abu (0,72%). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan antara kadar laktosa pada susu formula dengan susu fermentasi menggunakan teknik pengambilan sampel secara random sampling. Pemeriksaan kadar laktosa dilakukan dengan analisis kuantitatif menggunakan metode iodometri. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan uji Independent t-test untuk mengetahui perbedaan kadar laktosa pada susu formula dan susu fermentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata kadar laktosa pada susu formula sebesar 22,063% dan susu fermentasi sebesar 9,964%. Hasil uji independent t-test menunjukkan bahwa nilai t-hitung > t-table (11.623 > 2.101). Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kadar laktosa susu formula dengan susu fermentasi.
PENETAPAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA NIRA AREN (Arenga pinnata Merr.) BERDASARKAN LAMA PENYIMPANAN Rahmawati Rahmawati; Nurul Ni'ma Azis; Lidia Clarita
Jurnal Medika Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v6i1.192

Abstract

Pohon aren merupakan tumbuhan yang menghasilkan bahan industri yang dapat diolah menjadi gula, alkohol dan cuka. Sebagian masyarakat mengelolah pohon aren menjadi cuka nira. Cuka nira yang diolah berasal dari nira segar yang telah difermentasikan. Cuka nira yang difermentasi jika disimpan dapat berubah menjadi alkohol sehingga dengan peningkatan keasaman oleh bakteri Acetobacter Acetic akan lebih aktif terjadi perubahan alkohol menjadi asam asetat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kadar pada cuka nira berdasarkan lama penyimpanan. Hasil penelitian dilakukan dengan cara mengukur kadar asam asetat dengan metode titrimetri yaitu alkalimetri menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan melakukan standarisasi sebagai konsentrasi tepat untuk melanjutkan pada penetapan kadar asam asetat. Pada penelitian ini menggunakan sampel cuka nira dengan pemberian perlakuan lama penyimpanan selama 1, 4, dan 6 hari, serta dilakukan sebanyak 3 kali perlakuan titrasi. Berdasarkan hasil penetapan kadar pada hari pertama dengan rata-rata 3,68%, hari keempat 8,89% dan pada hari keenam 13,86%, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kenaikan kadar asam asetat pada sampel dengan lama penyimpanan.
IDENTIFIKASI NARKOTIKA JENIS TETRAHYDROCANNABINOL (THC) PADA URINE REMAJA Rahmawati Rahmawati; Dewi Arisanti; Muhammad Rifo Rianto; Mardatillah Ahmad
Jurnal Medika Vol 6 No 2 (2021): Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v6i2.228

Abstract

Narkotika meliputi cakupan drug yang berarti semua jenis zat yang apabila dipergunakan akan membawa efek dan pengaruh-pengaruh tertentu pada tubuh pemakai seperti menimbulkan gangguan pada sistem saraf, jantung, paru-paru, dan lain-lain. Faktor yang mempengaruhi terjadi penyalahgunaan narkotika pada remaja yaitu sebagian remaja yang orang tuanya sibuk pada urusan pekerjaan sehingga memberikan peluang anak merasa bebas (leluasa) untuk memasuki pergaulan atau perkumpulan yang diinginkan. Salah satu jenis narkotika yang sering disalahgunakan oleh para remaja adalah jenis obat tetrahydrocannabinol (THC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi narkotika jenis obat tetrahydrocannabinol (THC) pada remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampel dengan 15 sampel urine remaja dengan metode immunokromatografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 15 sampel diperoleh 2 hasil positif ditandai dengan terbentuknya satu garis pada garis control (C) dan 13 hasil negatif yang ditandai dengan terbentuknya dua garis merah pada garis control (C) dan garis test (T). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 2 sampel urine remaja mengandung narkotika dan 13 sampel urine lainnya tidak mengandung narkotika jenis obat tetrahydrocannabinol (THC).
IDENTIFIKASI RHODAMIN B PADA JAJANAN AGAR-AGAR YANG DIPERJUALBELIKAN DI PASAR SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA Darmawaty Rauf; Rahmawati Rahmawati; Andi Fatmawati; Ayu Amelia Sain
Jurnal Medika Vol 7 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v7i1.289

Abstract

Jajanan agar-agar merupakan makanan berbentuk gel yang diolah dari rumput laut dan memiliki berbagai aneka rasa dan warna sehingga banyak produsen menyalahgunakan zat pewarna berbahaya sebagai pewarna makanan salah satunya adalah Rhodamin B yang biasanya digunakan untuk produksi makanan, kosmetik dan obat-obatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.239/MenKes/Per/V/85 dinyatakan sebagai zat pewarna berbahaya dan dilarang digunakan pada produk pangan karena dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan jika mengkonsumsi secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan organ tubuh dan mengakibatkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Rhodamin B pada jajanan agar-agar yang diperjualbelikan di pasar Sungguminasa Kabupaten Gowa. Jenis penelitian observasi laboratorik dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yang menggunakan 10 sampel jajanan agar-agar yang diperjualbelikan di pasar Sungguminasa Kabupaten Gowa. Metode penelitian yang digunakan yaitu kromatografi lapis tipis (KLT), dari 10 sampel yang diuji menunjukkan hasil negatif atau tidak adanya bercak seperti pada kontrol positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Rhodamin B pada jajananan agar-agar yang diperjualbelikan di pasar Sungguminasa Kabupaten Gowa.
GAMBARAN LAJU ENDAP DARAH PADA PENDERITA HELMINTHIASIS Darmawaty Rauf; Rahmawati Rahmawati; Suardi Suardi; Nuraisyah Kahar
Jurnal Medika Vol 8 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v8i1.351

Abstract

Helminthiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh serangan parasit cacing yang bersifat merugikan. Cacing penyebab infeksi terhadap manusia terbagi atas beberapa jenis, salah satunya adalah nematoda usus. Penularan nematoda usus melalui tanah disebut soil transmitted helminthes seperti Ascaris lumbricoides, Trichuris trihiura, Necator americanus dan Ancylostoma duodenale. Penyakit infeksi cacing sering dijumpai pada anak usia sekolah dasar. Hal ini disebabkan karena pada usia anak sekolah dasar masih sering bermain dan kontak dengan tanah. Pemeriksaan laboratorium yang sering digunakan untuk menandakan adanya infeksi adalah pemeriksaan laju endap darah (LED). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran laju endap darah pada penderita helminthiasis. Teknik pengambilan sampel ini secara purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 10 orang dengan menggunakan metode westergreen. Berdasarkan pemeriksaan laju endap darah pada penderita helminthiasis diperoleh hasil bahwa terdapat 6 orang yang nilai laju endap darah dalam batas normal, hal ini karena penderita helminthiasis patuh terhadap keteraturan minum obat cacing, sebaliknya terdapat 4 orang yang nilai laju endap darah meningkat karena tidak patuh terhadap keteraturan minum obat cacing. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa. nilai LED pada penderita helminthiasis meningkat sebanyak 4 orang (40%) dan normal sebanyak 6 orang (60%).
KARAKTERISTIK JAMUR PENYEBAB TINEA UNGUIUM PADA PEDAGANG IKAN Andi Fatmawati; Mujahidah Basarang; Anita Anita; Rahmawati Rahmawati; Siti Nur Amaliyah
Jurnal Medika Vol 8 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v8i1.374

Abstract

Tinea unguium merupakan infeksi pada lempeng kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita. Salah satu profesi yang rentan terkena infeksi jamur adalah pedagang ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jamur penyebab Tinea unguium pada pedagang ikan di Pasar Sungguminasa. Sampel yang digunakan yaitu kuku kaki dari pedagang ikan. Penelitian ini menggunakan metode pemeriksaan kultur dengan menggunakan media sabouraud dextrose agar yang diperiksa secara mikroskopik dengan menggunakan lactophenol cotton blue. Hasil penelitian ini menemukan adanya jamur Aspergilus flavus, Aspergillus niger, Penicillium crysogeneum, Aspergilus fumigatus, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum dan Candida sp. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pedagang ikan rentan terinfeksi jamur penyebab tinea unguium.