Jusuf Sulaeman Effendi
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran-Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Jenis dan Jumlah Mikroorganisme Aerob pada Persalinan Spontan Kurang dan Cukup Bulan tanpa Ketuban Pecah Dini S. Meliala, Yan O'Neil; Krisnadi, Sofie Rifayani; Effendi, Jusuf Sulaeman
Majalah Kedokteran Bandung Vol 44, No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1254.589 KB)

Abstract

Persalinan kurang bulan merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas perinatal. Angka kejadian persalinan kurang bulan yang disebabkan infeksi sebesar 40–50%. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa persalinan spontan kurang bulan tanpa ketuban pecah dini didahului oleh korioamnionitis serta mengetahui perbandingan jenis dan jumlah mikroorganisme aerob penyebab korioamnionitis pada persalinan spontan kurang dan cukup bulan tanpa ketuban pecah dini. Penelitian ini merupakan studi komparatif dengan rancangan studi silang (cross sectional). Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dan rumah sakit jejaringnya periode Juli–Agustus 2009 dengan subjek penelitian sebanyak 53 penderita. Analisis data dengan uji statistik digunakan uji chi-kuadrat dan untuk membandingkan perbedaan dua usia persalinan rata-rata digunakan uji beda (uji t). Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p<0,05. Tidak terdapat perbedaan karateristik penderita pada kedua kelompok subjek penelitian. Terdapat hubungan bermakna kedua kelompok dengan korioamnionitis (p=0,004), terdapat perbedaan bermakna jenis mikroorganisme aerob antara kedua kelompok (p=0,025), dan terdapat perbedaan bermakna jumlah mikroorganisme aerob antara kedua kelompok (p=0,003). Simpulan, persalinan spontan kurang bulan tanpa ketuban pecah dini disebabkan korioamnionitis dan jumlah mikroorganisme mempengaruhi kejadian persalinan spontan kurang bulan tanpa ketuban pecah dini. [MKB. 2012;44(1):44–9].Kata kunci: Korioamnionitis, mikroorganisme aerob, persalinan spontan kurang bulan tanpa ketuban pecah diniSpecies and Number of Aerob Microorganism in Preterm and Term Spontaneous Delivery with Intact MembranePreterm birth is the main cause of perinatal mortality and morbidity. Prevalence of preterm delivery which is caused by infection is 40–50%. The aim of this study was to determine that spontaneous preterm delivery without premature rupture of the membrane is initiated by chorioamnionitis and to find out the comparison of aerob microorganism species and number from spontaneous preterm and term delivery without premature rupture of the membrane. This was a comparative cross sectional study. This study was conducted in Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung and satelite hospital, from July to August 2009, the subjects were 53 patients. This study analyzed with chi-square and t-test to differentiate average of gestational age with p<0.05. There’s no significant difference of characteristic between two research subject groups, significant difference between two research subject groups with chorioamnionitis (p=0.004), significant difference of aerob microorganism species between two research subject groups (p=0.025) and significant difference number of aerob microorganism between two research subjects (p=0.003). In conclusions, chorioamnionitis can initiate a spontaneous preterm delivery without premature rupture of the membrane and the number of microorganism indicated the virulence of microorganism that caused chorioamnionitis which is initiated spontaneous preterm delivery without premature rupture. [MKB. 2012;44(1):44–9].Key words: Aerob microorganism, chorioamnionitis, spontaneous preterm delivery without premature rupture of the membrane DOI: http://dx.doi.org/10.15395/mkb.v44n1.211
PERBANDINGAN PENGGUNAAN APLIKASI SOP KEMAL DENGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) KEGAWATDARURATAN MATERNAL KONVENSIONAL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENANGANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL PRA RUJUKAN DI KABUPATEN MEMPAWAH Suryani, Endang; Effendi, Jusuf Sulaeman; Alamsyah, Muhammad
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 12 No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.297 KB) | DOI: 10.55426/jksi.v12i1.141

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. Pada tahun 2019, AKI di Kabupaten Mempawah mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2018. Salah satu penyebab tingginya AKI dikarenakan proses rujukan tidak sesuai dengan SPO (standar prosedur operasional). Salah satu cara untuk meningkatan pengetahuan tentang SPO penanganan kegawatdaruratan maternal pra rujukan dapat menggunakan media edukasi yang berbentuk aplikasi (SOP Kemal). Tujuan : Untuk menganalisis perbedaan peningkatan pengetahuan bidan dalam penanganan kegawatdaruratan maternal pra rujukan setelah pemberian aplikasi SOP Kemal dan SPO konvensional di Kabupaten Mempawah. Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan Quasi Eksperimen melalui pendekatan control group pretest and posttest design, dengan jumlah sampel 90 orang bidan, terbagi menjadi 44 orang pada kelompok konvensional dan 46 orang pada kelompok intervensi di Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah yang diambil secara Simple Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner secara pre-test dan post-test, kemudian data diolah dan dianalisis secara deskriptif analitik menggunakan Mann-Whitney, Wilcoxone dan Uji-t berpasangan. Hasil : Terdapat perbedaan yang sangat bermakna (p<0,001). Pada kelompok aplikasi besarnya kenaikan pengetahuan tentang kegawatdaruratan (nilai median) sebesar 30, sedangkan pada kelompok konvensional sebesar 20. Simpulan : Tampak pengaruh Aplikasi SOP Kemal terhadap peningkatan pengetahuan bidan dalam penanganan kegawatdaruratan maternal pra rujukan. Kata Kunci : Pengetahuan Kegawatdaruratan Maternal, Aplikasi SOP Kemal, SPO Konvensional.
Korelasi Kekuatan Otot Menggenggam dengan Otot Levator Ani pada Penderita Prolapsus Organ Panggul Ula, Lulu Nurul; Effendi, Jusuf Sulaeman; Sasotya, R.M. Sonny
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 6 Nomor 3 November 2023
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia.v6i3.538

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kekuatan otot levator ani dan otot menggenggam sebelum dan sesudah pemberian analog vitamin D3 (alfacalcidol) dan mengetahui korelasi antara kekuatan kontraksi otot levator ani dan kekuatan kontraksi otot menggenggam pada penderita prolapsus organ panggul.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental quasi dengan rancangan sebelum dan sesudah pemberian alfacalcidol pada pasien prolapsus organ panggul. Dilakukan pengukuran kekuatan otot levator ani menggunakan perineometer dan otot menggenggam menggunakan handgrip dynamometer sebelum dan sesudah pemberian alfacalcidol selama 3 bulan. Penelitian dilakukan di Poliklinik Ginekologi FKUP/RSHS bulan Januari-Juli 2021. Hasil: Dilakukan pemberian suplementasi alfacalcidol selama 3 bulan pada 24 penderita prolapsus organ panggul. Hasil evaluasi menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna secara statistik (nilai p<0,001) pada sebelum dan sesudah pemberian suplementasi alfacalcidol yaitu terjadi peningkatan kekuatan otot levator ani (rerata pre= 9,94±3,56 dan pasca= 19,67±3,61) dan  terdapat peningkatan kekuatan otot menggenggam (rerata pre= 15,39±3,29 dan pasca= 23,90±3,67). Hasil penelitian ini menemukan adanya korelasi antara peningkatan kekuatan kontraksi otot levator ani dan kekuatan kontraksi otot menggenggam (nilai p<0,01) yang memiliki keeratan hubungan yang moderat (nilai R pre= 0,532 dan pasca= 0,618).Simpulan: Suplementasi alfacalcidol dapat meningkatkan kekuatan kontraksi otot levator ani dan otot menggenggam pada penderita prolaps organ panggul. Terdapat korelasi yang bermakna dengan hubungan moderat pada kekuatan kontraksi otot levator ani dengan kekuatan kontraksi otot menggenggam pada penderita prolapsus organ panggul.Correlation of Grip Muscle Strength With Levator Ani Muscle  In Patients With Pelvic organ ProlapseAbstractobjective: This study was to evaluate the differences of the levator ani muscle and the grip muscle strength before and after administration of a vitamin D3 analogue (alfacalcidol) and to determine the correlation of grip muscle strength with levator ani muscle in patients with pelvic organ prolapse.Method: This study was a quasi-experimental study with a design before and after administration of alfacalcidol in patients with pelvic organ prolapse. The levator ani muscle strength was measured using a perineometer and grip muscles strength using a handgrip dynamometer before and after alfacalcidol administration for 3 months. The study was conducted at the Gynecology Polyclinic FKUP/RSHS in Januari-Juli 2021. Results: Alfacalcidol supplementation was administered for 3 months in 24 patients with pelvic organ prolapse. The evaluation results showed a statistically significant difference (p value <0.001) before and after alfacalcidol supplementation with an increase in levator ani muscle strength (mean pre= 9.94±3.56 and pasca= 19.67±3.61) and there was an increase in grip muscles strength (mean of pre=15.39±3.29 and pasca= 23.90±3.67). The results of this study found a correlation between the increase in the strength of the levator ani muscle contraction and the grip muscles strength (p value <0.01) which had a moderate correlations (R value pre = 0.532 and post = 0.618).Conclusion: Alfacalcidol supplementation can increase the strength of the levator ani and grip muscles in patients with pelvic organ prolapse. There is a significant correlation with a moderate correlation between the strength of the levator ani muscle contraction and the grip muscles strength in patients with pelvic organ prolapse. Key words: levator ani muscle, pelvic organ prolaps, alfacalcidol
Vitamin D Levels and Incidence of Preterm Labor Aziz, Muhammad Alamsyah; Syahbana, Chandra Garnida; Effendi, Jusuf Sulaeman; Purwara, Benny Hasan; Madjid, Tita Husnitawati; Susiarno, Hadi
Majalah Kedokteran Bandung Vol 56, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15395/mkb.v56.3070

Abstract

One pathophysiology of preterm delivery is maternal or fetal hypothalamus-pituitary-adrenal (HPA) axis activation. The HPA axis can be affected by vitamin D, which increases uterine contractions and affects the body’s immune mechanism against bacterial infections. A lower level of vitamin D in pregnant women is suspected to contribute to the incidence of premature conditions. This study aimed to compare the 25-hydroxy-vitamin D3 concentration in preterm parturient with non-preterm parturient, and the correlation between vitamin D level and the incidence of preterm labor. This comparative analytic study used a cross-sectional approach and involved 46 subjects who were divided into case and control groups. This study was conducted in August–September 2017 at Dr. Hasan Sadikin General Hospital, Bandung, Indonesia. The Electro-chemiluminescence Immunoassay (ECLIA) method was used to examine the serum 25-hydroxy-vitamin D3 concentration in case and control groups, demonstrating that 25-hydroxy-vitamin D3 concentration in case group (17.26 ng/mL) was significantly (p<0.0001) lower than in control group (24.30 ng/mL). The correlation coefficient between the 25-hydroxy-vitamin D3 and the incidence of preterm labor was -0.837 (p<0.001).  Thus, there was a correlation between the 25-hydroxy-Vitamin D3 level and the incidence of preterm labor that vitamin D supplementation in pregnant women must be considered.
Review Article: Peran Reactive Oxygen Species pada Patogenesis Preeklamsia Kurniasari, Febriana Kurniasari; Effendi, Jusuf Sulaeman; Budiarti, Indri
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains (in progress)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v7i1.14514

Abstract

Preeklamsia merupakan penyakit multifaktorial pada kehamilan yang ditandai dengan onset baru hipertensi pada kehamilan dengan atau tanpa proteinuria atau kegagalan organ pada usia gestasi lebih dari 20 minggu. Preeklamsia merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas yang memengaruhi 3–7% kehamilan di seluruh dunia. Patogenesis preeklamsia berkaitan dengan abnormalitas plasentasi akibat defek pada invasi trofoblas dan gangguan remodeling arteri spiralis pada uterus sehingga menyebabkan sirkulasi uteroplasenta yang buruk. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peran reactive oxygen species (ROS) pada patogenesis preeklamsia. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan literature review dengan mengumpulkan beberapa hasil penelitian, yaitu berupa artikel yang kredibel dan lengkap seperti GoogleScholar, ScienceDirect, dan PubMed dengan kata kunci preeklamsia, reactive oxygen species, dan antioksidan. Assessment dilaksanakan berdasarkan kelayakan terhadap kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 14 artikel yang digunakan dalam literature review ini. Dari 14 penelitian didapatkan 5 artikel ilmiah yang dijadikan sebagai acuan utama untuk diteliti pada literture review. Dari 5 penelitian tersebut menunjukkan bahwa ROS diperlukan pada awal kehamilan untuk proses angiogenesis dan proliferasi serta pematangan sel yang diperlukan untuk pemeliharaan kehamilan dan perkembangan embrio. Namun, peningkatan level ROS pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan kondisi patologis. Simpulan pada penelitian ini adalah stres oksidatif merupakan penyebab utama pelepasan sitokin dan faktor antiangiogenik ke sirkulasi maternal sehingga menyebabkan disfungsi endotel dan inflamasi bersamaan dengan penurunan bioavaibilitas nitrit oksida (NO) dan disfungsi aktivitas endothelial nitric oxide synthase (eNOS) di plasenta. Review Article: The Role of Reactive Oxygen Species in the Pathogenesis of PreeclampsiaAbstractPreeclampsia is a multifactorial disease in pregnancy characterized by a new onset of gestational hypertension with or without proteinuria or end-organ failure after the 20th week of pregnancy. Preeclampsia is a leading cause of morbidity and mortality that affects 3-7% of pregnancies worldwide. The pathogenesis of preeclampsia is related to abnormal placentation due to trophoblast invasion and spiral artery remodeling disorder in the uterus, thus causing poor circulation of the uteroplacental. This study aims to describe the role of ROS in the pathogenesis of preeclampsia. This research uses the literature review method by collecting several research results, namely in the form of credible and complete articles such as Google Scholar, ScienceDirect, and PubMed, with keywords preeclampsia, reactive oxygen species, and antioxidants. The assessment was based on the suitability of the inclusion and exclusion criteria for 14 articles used in this literature review. From 14 studies, five scientific articles were obtained, which were used as the primary reference for research in the literature review. These five studies show that ROS are needed in early pregnancy for the processes of angiogenesis and proliferation and cell requirements required for pregnancy maintenance and embryo development. However, increased ROS levels in late pregnancy can cause pathological conditions. This study concludes that oxidative stress is the leading cause of the release of cytokines and antiangiogenic factors into the maternal circulation, causing endothelial dysfunction and inflammation along with decreased nitric oxide (NO) bioavailability and dysfunction of endothelial nitric oxide synthase (eNOS) activity in the placenta.