Agus Subhan Prasetyo
Agribusiness, Department Of Agriculture, Faculty Of Animal And Agricultural Sciences, Diponegoro University

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN KOHESIVITAS DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA PADA KELOMPOK TANI TERNAK REJEKI LUMINTU DI KELURAHAN SUMURREJO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Ali Musabbikhin; Sriroso Satmoko; Agus Subhan Prasetyo
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (J-SEP) Vol 13 No 3 (2020): JSEP (JURNAL SOSIAL EKONOMI PERTANIAN)
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsep.v13i3.18537

Abstract

The cohesiveness and participation of members is one element of the dynamics of the farmer group in the process of achieving goals. The ability of Rejeki Lumintu farmer groups to achieve their goals and to face various conditions are influenced by the level of cohesiveness and member participation. Cohesiveness can be a motivation for members to participate. The aims of this study were to determine the level of cohesiveness and participation of group members, as well as the relationship of cohesiveness to member participation in the Rejeki Lumintu farmer groups. The study was conducted in February 2020 in the Rejeki Lumintu Farmer Group, Gunungpati District. This research uses a quantitative descriptive method by scoring answers to the research instruments which are then analyzed statistically to determine the level of cohesiveness and participation as well as the relationship between the two variables. The results show that the level of cohesiveness and member participation was classified as good with a percentage score of 72.2% and 72.8%. There is a relationship between cohesiveness and member participation with a correlation coefficient of 0.905 which is classified as very strong. The relationship that formed makes group participation will increase when cohesiveness has increased. Keywords: Farmer Group, Cohesiveness, Participation
Communication Behavior of Farmers in Accessing Information on Banana Cultivation in the Industrial Revolution 4.0 Okta Hermawati Surya; Sriroso Satmoko; Agus Subhan Prasetyo
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 15 No 2 (2021): Vol.15, No.2, 2021
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SOCA.2021.v15.i02.p05

Abstract

Agricultural information plays an important role in agricultural sector. Information is used as the main source in making top-down decisions. Farmers can access information from both formal and informal sources. Farmers' decisions in accessing information according to their needs and reliable sources are influenced by farmer communication behavior. This study aims to analyze and describe the communication behavior and barriers of farmers in accessing information on banana cultivation in order to compete in global market. This research was conducted in December 2019-January 2020 at Bareng Mukti Farmer Group, located in Ponggok Hamlet, Sidomulyo Village, Bambanglipuro District, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta. This study surveyed ten informants from active members and administrators. The data were analyzed using descriptive qualitative analysis with Miles and Huberman analysis model. The results shows that farmers are still being passive in accessing information on banana cultivation and lack of awareness about the latest communication technology.
Performance of Agricultural Extension Workers in Implementing Urban Agriculture Programs in Banyumanik District, Semarang City, Indonesia Agus Subhan Prasetyo; Anisa Nurina Aulia; Agung Sebastian Sinaga
JOURNAL OF SOCIOECONOMICS AND DEVELOPMENT Vol 3, No 1 (2020): April
Publisher : Publisher of Widyagama University of Malang (UWG Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jsed.v3i1.1315

Abstract

Urban farming is one of the alternatives to eliminate the impacts of the conversion of agricultural land. However, implementing urban farming activities requires various preparations, including the role of agricultural extension workers. The extension worker can make significant contributions to raise public awareness of the importance of urban farming. This study determines the performance level of extension workers in the preparation, implementation, and evaluation of urban farming extension programs in BPP Kramas, Banyumanik district. This research employed a descriptive analysis approach by using a Likert scale. The results indicate that the performance level of extension workers in extension preparation, extension implementation, evaluation, and reporting are in the high category, with an average percentage achievement of 96%. It means that the urban farming program in Kramas Banyumanik district had been done well according to the formulated plan.JEL Classification: O18, Q15, Q16
Penerapan Modal Sosial Di Kelompok Tani Maritangngae Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat Vini Efrianti; Siwi Gayatri; Agus Subhan Prasetyo
AGRIBEST Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v5i2.5568

Abstract

Kelompok tani berperan penting dalam pembangunan pertanian, oleh karena itu jumlah kelompok tani yang ada sangat banyak di Indonesia, akan tetapi banyak yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Banyak faktor yang mempengaruhi hal ini salah satunya modal sosial dalam kelompo tani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan modal sosial di kelompok tani Maritangngae dilihat dari bonding, bridging dan linking. Penelitian dilaksanakan di kelompok tani Maritangngae, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif. Responden dalam penelitian berjumlah 30 orang yang ditentukan menggunakan metode sensus. Pengambilan data menggunakan metode wawancara mendalam, observasi, studi literatur dan dokumentasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif. Analisis data menggunakan analisis data interactive model Miles dan Huberman, meliputi tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Keabsahan data menggunakan trianggulasi yakni, trianggulasi data, sumber dan teori sebagai metode menjamin kreadibilitas data. Hasil dari Penelitian ini menjelaskan penerapan modal sosial dalam kelompok tani Maritangngae seperti bonding,bridging dan linking telah diterapkan dengan semaksimal mungkin oleh kelompok tani atau pun anggota kelompok dalam melakukan kegiatan usaha tani, hal ini dapat dilihat dari kegiatan sosial mereka dalam berusaha tani yang dilakukan secara baik dan efisien sampai saat ini.
Keberlanjutan UMKM Berdasarkan Modal Sosial dan Triple Bottom Line Waode Resty Septia Angreny; Wulan Sumekar; Agus Subhan Prasetyo
AGRIBEST Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v6i1.6274

Abstract

UMKM merupakan unit usaha yang mendominasi kegiatan sektor ekonomi Indonesia, sehingga keberlanjutannya perlu dipertimbangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis modal sosial yang terbentuk untuk mencapai keberlanjutan usaha pada UMKM Griya Cokelat Nglanggeran. Penelitian dilaksanakan bulan Juni - Juli 2021 di Griya Cokelat Nglanggeran, Gunungkidul. Alasan pemilihan lokasi penelitian karena UMKM berada di Kecamatan Patuk, daerah yang mendominasi produksi kakao di Gunungkidul. Informan berjumlah 12 orang yang terdiri atas pengurus, pengawas, manajer, anggota UMKM dan tim pembubukan kakao, dipilih dengan metode purposive sampling. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Model analisis data menggunakan analisis model alir Miles dan Huberman dan di validasi dengan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan modal sosial yang terbentuk dalam Griya Cokelat Nglanggeran terdiri atas bonding, bridging dan linking social capital. Seluruh modal sosial mencakup jejaring sosial, kepercayaan serta norma di dalamnya. Modal sosial yang terbentuk menunjang Triple Bottom Line (ekonomi, sosial dan lingkungan) dalam kegiatan usaha. Hal-hal tersebut mampu menunjang terciptanya keberlanjutan usaha pada UMKM Griya Cokelat Nglanggeran.
Analisis Kepuasan Peternak Sapi Perah Terhadap Program Asuransi Usaha Ternak Sapi (Auts) di Kecamatan Getasan Fiska Irsina Nadhila; Wulan Sumekar; Agus Subhan Prasetyo
AGRIBEST Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v5i1.3770

Abstract

Usaha ternak sapi dalam pelaksanannya tidak terlepas dari risiko yang menyebabkan kerugian. Namun, kerugian tersebut dapat diminimalisir dengan mengikuti asuransi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian dipilih dengan sengaja dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian sudah menjalankan program AUTS dan merupakan sentra sapi perah di Kabupaten Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis atribut yang menjadi prioritas untuk memperbaiki kinerja program AUTS dan menganalisis tingkat kepuasan peternak sapi perah terhadap program AUTS. Metode analisis data yang digunakan yaitu Importance Performance Analysis (IPA) dan Consumer Satisfaction Index (CSI). Hasil analisis IPA menunjukkan bahwa atribut yang masih perlu untuk ditingkatkan adalah ketepatan waktu pembayaran klaim dan tanggapan mengenai nominal harga pertanggungan. Hasil perhitungan CSI menunjukkan tingkat kepuasan peternak secara keseluruhan adalah sebesar 96,1% yang berarti bahwa peternak merasa puas dengan program AUTS.
Competitiveness and Export Similarity of Indonesia’s Coconut Oil Anisa Nurina Aulia; Nur Chasanah; Agus Subhan Prasetyo; Ara Nugrahayu Nalawati
AGRIBEST Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v4i2.3546

Abstract

Coconut oil is one of the vegetable oils that became potential export product in Indonesia. Philippines, Indonesia, and Malaysia are three of the biggest exporters of coconut oil in ASEAN, by knowing their position in the Internastional trade of Coconut Oil it become an evauation for the sustainability of the Indonesia’s coconut oil trade.,The aims of this research are knowing the position of Coconut Oil (Crude Coconut Oil with HS Code 151311 and Its derivative with HS code 151319) compared to the competitors during 2001 to 2017 by using Revealed Comparative Advantage (RCA), Acceleration Ratio (AR), Trade Specialization Index (ISP) and Export Similarity Index (ESI) for adding information about the similarity of the export structure of coconut oil from Indonesia, Philippines, and Malaysia to the world market. The results of the research show that Indonesia has high competitiveness, and has the highest acceleration in the growth of Crude Coconut Oil’s exports (HS Code 151311) compared to the Philippines and Malaysia. Meanwhile, Indonesia and Philipines have a higher similarity market of coconut oil than Indonesia and Malaysia. Indonesia should increase the capacity industries for derivative of crude coconut oil (HS code 151319) so it could increase volume and value export because it has a higher benefit than crude coconut oil.
STRATEGI PENGHIDUPAN MASYARAKAT DESA HUTAN DI DESA KUCUR, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG Sriroso Satmoko; Agus Subhan Prasetyo; Yugo Indah Pertiwi
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 3, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.195 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v3i2.5617

Abstract

Program pembangunan yang terus berlangsung tidak hanya memberikan kemajuan ekonomi dan teknologi, melainkan mendorong meningkatnya aktivitas eksploitasi lingkungan oleh manusia, terutamanya pada kawasan desa hutan. Namun pada masyarakat desa hutan yang memegang nilai-nilai keseimbangan antara ekonomi, ekologi dan sosial merupakan aset bagi pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganilis kepemilikan aset masyarakat desa hutan dan strategi penghidupannya. Penelitian dilakukan pada masyarakat Desa Hutan di Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Informan dalam penelitian ini berjumlah 14 orang. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan tabulasi sederhana untuk mempotret situasi dan kondisi wilayah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan aset masyarakat Desa Hutan terdapat lima aset yaitu aset alam, aset fisik, aset finansial, aset manusia dan aset sosial budaya. Selain itu, strategi penghidupan yang dilakukan masyarakat desa hutan melalui sistem penghidupan ganda. Penghidupan tersebut berasal dari bertani melalui sistem agroforestry pada lahan hutan rakyat, berternak dan pekerjaan lainnya.
Pengaruh Motivasi, Lingkungan dan Pengalaman Pemuda Tani dalam Melanjutkan Usahatani Kopi di Desa Kelurahan Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Fadhlan Jamil Putra; Tutik Dalmiyatun; Agus Subhan Prasetyo
Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Vol 5, No 1 (2021): MARCH
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/agrinika.v5i1.1416

Abstract

Tani Rahayu farmer group hopes that the youth in the Kelurahan Village will continue and develop coffee farming on their own accord. A study aimed to analyze the interest of rural youth in continuing coffee farming in the Kelurahan Village, Jambu District, Semarang Regency, to analyze the factors that influence rural youth in continuing coffee farming, and to analyze the influence of motivation, experience, and environmental factors on youth interest in continuing coffee farming. The Kelurahan Village was chosen as research location based on the consideration that the farmer groups in Kelurahan Villages have developed an agritourism. The number of samples was determined by census from the youth whose parents were members of the Tani Rahayu farmer group as many as 39 youths. Data collection was carried out by conducting interviews based on a prepared questionnaire. Data were analyzed using multiple linear regression. The results showed that motivation is the variable that most influenced the youth's interest in Tani Rahayu farmer groups. Experience and the environment influence youth interests as well. Youth interest will arise when motivation, experience, and environment support youth in continuing coffee farming.Kelompok tani rahayu memiliki harapan kepada pemuda di Desa Kelurahan untuk melanjutkan dan mengembangkan usahatani kopi atas keinginannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat pemuda pedesaan dalam melanjutkan usahatani kopi di Desa Kelurahan, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, menganalisis faktor yang mempengaruhi pemuda desa dalam melanjutkan usahatani, dan menganalisis pengaruh faktor motivasi, pengalaman, lingkungan terhadap minat pemuda dalam melanjutkan usahatani. Desa Kelurahan dipilih sebagai lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa Desa Kelurahan memiliki kelompok tani yang mengembangkan agrowisata. Jumlah sampel ditentukan dari pemuda yang orang tuanya tergabung di kelompok tani rahayu sebanyak 39 pemuda sebagai responden, sedangkan penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan sensus. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara berdasarkan kuesioner yang telah dipersiapkan. Data dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil diketahui bahwa motivasi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap minat pemuda di kelompok tani rahayu. Pengalaman dan lingkungan memiliki pengaruh terhadap minat pemuda. Minat pemuda akan timbul ketika motivasi, pengalaman dan lingkungan mendukung pemuda dalam melanjutkan usahatani.
Respon Peternak Terhadap Program Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) di Kecamatan Getasan Agus Subhan Prasetyo
JURNAL AGRICA Vol 15, No 2 (2022): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v15i2.6917

Abstract

Kementrian Pertanian mengeluarkan program yang bernama Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) sebagai dukungan pemerintah untuk memajukan usaha ternak sapi perah di Indonesia. AUTS adalah mekanisme pengalihan risiko dari peternak kepada pihak asuransi dengan tujuan memberikan perlindungan dalam menanggung risiko usaha ternak sapi melalui pemberian klaim asuransi. Klaim yang diperoleh dapat mengurangi kerugian yang dihadapi oleh peternak sehingga dapat dijadikan modal untuk membeli ternak kembali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi dan respon peternak terhadap program AUTS. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling, dengan jumlah responden sebanyak 71 peternak. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner yang sudah dipersiapkan Data dianalisis menggunkan analisis deskriptif dan di skor dengan skala likert. Hasil penelitian menujukkan bahwa Program AUTS pertama kali diimplementasikan secara nasional pada tahun 2016. Impelemtasi program AUTS di Kecamatan Getasan telah sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian. Sedangkan respon peternak terhadap program AUTS tergolong kategori baik dengan persentase 82,85% yang menujukkan bahwa peternak mengetahui dan paham akan manfaat dari program AUTS. Baiknya respon peternak dapat ditinjau berdasarkan sejumlah indikator yang melekat pada program AUTS. Indikator tersbut yaitu Kemudahan Memperoleh Informasi, Kemudahan Pendaftaran, Syarat dan Ketentuan, Besaran Biaya Premi Besaran Subsidi Perlindungan dan Pertanggung jawaban dan Kemudahan Mengajukan klaim. Semua indikator termasuk dalam kategori baik. Respon yang baik dari peternak dapat meningkatkan keberhasilan dan perkembangan dari program AUTS.