Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENCEGAHAN PENYAKIT GERD MELALUI GAYA HIDUP SEHAT Diana Laila Ramatillah; Ni Made Sintya Dewi; Komang Trisna Dewi
KAMI MENGABDI Vol 2, No 2 (2022): KAMI MENGABDI
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.863 KB) | DOI: 10.52447/km.v2i2.6512

Abstract

AbstrakGastroesophageal Reflux Disease (GERD) didefinisikan sebagai refluks isi lambung ke dalam esofagus yang terjadi secara tidak sengaja secara berulang sehingga menyebabkan komplikasi dan menurunnya kualitas hidup. GERD merupakan penyakit umum yang prevalensinya meningkat setiap tahun sehingga menjadi masalah bagi sistem pelayanan kesehatan. Penyakit GERD bukanlah hal yang kita inginkan bersama, ini merupakan salah satu masalah yang mengganggu aktivitas sehingga dilakukan sosisalisasi pengabdian kepada masyarakat. Tujuan dilakukan pengabdian ini untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada para remaja terkait GERD. Penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 02 November 2022 di gedung aula SMAN 15 Jakarta pada siswa siswi kelas 11 IPA sebanyak 31 peserta. Metode penilaian menggunakan pre-test dan post-test yang diberikan sebelum dan sesudah kegiatan. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test ditunjukkan bahwa peserta penyuluhan telah mampu menerima pengetahuan serta memahami GERD dengan baik, dilihat dari adanya peningkatan pada persentase nilai post-test. Diharapkan pengetahuan ini menjadi solusi untuk mengetahui bahaya dan pentingnya pencegahan penyakit GERD dan dapat melakukan tindakan preventif serta menanamkan pola hidup sehat sejak dini.  
PENYULUHAN BAHAYA DAN PENANGANAN DIARE DI SMK KESEHATAN GLOBAL CENDEKIA Diana Laila Ramatillah; Nadia Mahmudah; Bryghita Suryanata
KAMI MENGABDI Vol 2, No 2 (2022): KAMI MENGABDI
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/km.v2i2.6510

Abstract

AbstrakDiare merupakan salah satu masalah yang banyak dialami oleh berbagai negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan angka kejadian diare yang masih dapat dikatakan tinggi. Jakarta merupakan pusat ibu kota Indonesia dimana beberapa derah memiliki sanitasi yang kurang baik. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya diare seperti kebersihan lingkungan serta kebersihan diri yang kurang dijaga, tidak mengetahui bagaimana tatalaksana ketika terjadinya diare juga merupakan hal yang tidak kalah penting, sebab ketika terjadi diare banyak orang yang masih mengabaikan dan menganggap penyakit diare kurang serius. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kepada siswa SMK Kesehatan Global Cendekia terhadap penyakit diare. Edukasi dilakukan delam bentuk penyuluhan dengan satu orang pemateri. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa kelas XII Farmasi SMK Kesehatan Global Cendekia. Hasil yang didapatkan dari 35 peserta menunjukan terdapat peningkatan pemahaman peserta terkait diare beserta tatalaksananya yang dilihat dari peningkatan nilai rata-rata jawaban peserta dari 84,2% pada pretest menjadi 92,2% pada postest.  
CARA MENYADARI, MENGENALI DAN MENGATASI HIPERTENSI Diana Laila Ramatillah; Kurnia Hendi Prayogi; I Made Deny Sapta Giri; Ni Kadek Putri Krismawati
KAMI MENGABDI Vol 1, No 2 (2021): KAMI MENGABDI
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.137 KB) | DOI: 10.52447/km.v1i2.6035

Abstract

Hipertensi atau dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah penyakit kronik akibat desakan darah yang berlebihan dan hampir tidak konstan pada arteri. Hipertensi dikenal dengan istilah “The Silent Killer” karena seringkali penderita hipertensi tanpa merasakan sesuatu gangguan atau gejala. Asupan garam yang tinggi dan Kebiasaan merokok akan menyebabkan pengeluaran kelebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan meningkatkan tekanan darah. Bila tidak dilakukan penanganan, sekitar 70% pasien hipertensi kronis akan meninggal karena jantung koroner atau gagal jantung, 15% terkena kerusakan jaringan otak, dan 10% mengalami gagal ginjal. Namun demikian, peningkatan kesadaran masyarakat dan pengendalian hipertensi dapat menekan risiko hingga 50%. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara observasi untuk mengetahui kondisi lingkungan masyarakatnya. Target capaian dari pengabdian masyarakat ini yaitu dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang cara Meningkatkan Kepedulian Masyarakat akan Pentingya Kesehatan Khususnya terhadap Hipertensi. Kegiatan inti yakni tanggal 16 Mei 2022 dimulai pukul 08.00 WIB yang dimulai dengan masuk room Zoom Meeting, mengisi absensi. Pada acara tersebut dilakukan dalam beberapa sesi. Acara diawali dengan pemutaran video promosi UTA’45, Pembukaan dan pengisian absensi ke-1, Sambutan , Pelaksanaan Pretest sebelum acara tersebut sebanyak 55,98% sudah memahami cara meningkatkan kepedulian masyarakat akan Pentingnya mengetahui penyakit Hipertensi., Pemaparan Materi, Sesi Tanya jawab, Pelaksanaan Posttest pasca acara tersebut, sebanyak 75,4% sudah mengetahui cara meningkatkan Kepedulian Masyarakat akan Pentingya mengetahui penyakit hipertensi., Kuis, Pengisian absensi ke-2, Penutup dan Sesi Dokumentasi. Kata Kunci : Bahaya Hipertensi, Cara Mengenali dan Mengatasi Hipertensi, Webinar
Evaluation of Antibiotic Usage Using the Gyssens Qualitative Method in Pediatric Inpatients with Diarrhea at a Teaching Hospital in North Jakarta Norman Dyanto; Diana Laila Ramatillah
Asian Journal of Social and Humanities Vol. 2 No. 4 (2023): Asian Journal of Social and Humanities
Publisher : Pelopor Publikasi Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59888/ajosh.v2i4.229

Abstract

Diarrhea is the second leading cause of death in children worldwide. Diarrhea is widespread in developing nations, Indonesia included. The primary treatment for diarrhea is the giving of rehydration fluids to prevent dehydration, and it generally does not require antibiotics. Giving antibiotics to pediatric patients with diarrhea indicates the presence of an infection, such as bloody diarrhea or cholera. Antibiotics are ineffective if not taken as prescribed and can lead to bacterial resistance. This study aims to understand the patient profile antibiotic usage, and evaluate the appropriateness of antibiotic use in pediatric inpatients with diarrhea using the Gyssens method at a Teaching Hospital in North Jakarta during the 2022 period. This research was a retrospective study that gathered data through qualitative analysis using the Gyssens algorithm to determine the appropriateness of antibiotic use in pediatric inpatients with childhood diarrhea at a Teaching Hospital in North Jakarta. The evaluation of antibiotic usage used the Gyssens flowchart, which included inclusion and exclusion criteria for assessing the appropriateness of antibiotic use. From this research, 81 patients are identified, with the majority of cases occurring in toddlers aged 0-5 years (86.4%), and the most common gender is male (58%). The most frequently prescribed antibiotic is ceftriaxone (40.6%), with the majority receiving only one antibiotic prescription (40.7%). The evaluation of antibiotics using the Gyssens method indicates that 45 patients (55.5%) are categorized as 0; 34 patients (42%) are categorized as IVa; and 2 patients (2.5%) are categorized as IIIa. No antibiotics categorized I, IIa, IIb, IIc, IIIb, IVb, IVc, or IVd. The evaluation of antibiotic usage using the Gyssens qualitative method for pediatric inpatients with diarrhea at a Teaching Hospital in North Jakarta during the 2022 period shows appropriate use.
Evaluation of Antibiotic Usage Using the Gyssens Qualitative Method in Pediatric Inpatients with Diarrhea at a Teaching Hospital in North Jakarta Norman Dyanto; Diana Laila Ramatillah
Asian Journal of Social and Humanities Vol. 2 No. 4 (2023): Asian Journal of Social and Humanities
Publisher : Pelopor Publikasi Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59888/ajosh.v2i4.229

Abstract

Diarrhea is the second leading cause of death in children worldwide. Diarrhea is widespread in developing nations, Indonesia included. The primary treatment for diarrhea is the giving of rehydration fluids to prevent dehydration, and it generally does not require antibiotics. Giving antibiotics to pediatric patients with diarrhea indicates the presence of an infection, such as bloody diarrhea or cholera. Antibiotics are ineffective if not taken as prescribed and can lead to bacterial resistance. This study aims to understand the patient profile antibiotic usage, and evaluate the appropriateness of antibiotic use in pediatric inpatients with diarrhea using the Gyssens method at a Teaching Hospital in North Jakarta during the 2022 period. This research was a retrospective study that gathered data through qualitative analysis using the Gyssens algorithm to determine the appropriateness of antibiotic use in pediatric inpatients with childhood diarrhea at a Teaching Hospital in North Jakarta. The evaluation of antibiotic usage used the Gyssens flowchart, which included inclusion and exclusion criteria for assessing the appropriateness of antibiotic use. From this research, 81 patients are identified, with the majority of cases occurring in toddlers aged 0-5 years (86.4%), and the most common gender is male (58%). The most frequently prescribed antibiotic is ceftriaxone (40.6%), with the majority receiving only one antibiotic prescription (40.7%). The evaluation of antibiotics using the Gyssens method indicates that 45 patients (55.5%) are categorized as 0; 34 patients (42%) are categorized as IVa; and 2 patients (2.5%) are categorized as IIIa. No antibiotics categorized I, IIa, IIb, IIc, IIIb, IVb, IVc, or IVd. The evaluation of antibiotic usage using the Gyssens qualitative method for pediatric inpatients with diarrhea at a Teaching Hospital in North Jakarta during the 2022 period shows appropriate use.