Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengenalan dan Pelatihan Kultur Jaringan bagi Gapoktan di Kelurahan Tani Aman sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Petani Adelia Juli Kardika; Faradilla Faradilla; Arini Rajab; Emi Malaysia; Fathiah Fathiah; Zainal Abidin; La Mudi; Roby Roby
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.7611

Abstract

Mitra pada penerapan iptek masyarakat yakni gabungan kelompok tani (gapoktan) Tani Makmur dan gapoktan Kalan Luas.   Kedua mitra adalah merupakan kelompok tani yang berada di Kelurahan Tani aman Kecamatan Loa Janan Ilir Kota Samarinda.  Permasalahan yang dihadapi mitra adalah hasil panen tanaman sayur yang kurang berkualitas karena serangan hama dan penyakit mengakibatkan banyaknya hasil panen seperti sayur-sayuran menjadi rusak sehingga menjadi kurang laku sehingga para petani mengalami penurunan pendapatan serta banyaknya lahan yang masih kosong tidak termanfaatkan karena kondisi tanah yang asam.  Kelompok tani ini memiliki keinginan kuat untuk dapat menghasilkan jenis tanaman pertanian lain yang dapat dijadikan alternatif untuk ditanam dan meningkatkan pendapatan.  Untuk menyelesaikan permasalahan mitra, metode yang digunakan adalah memberikan pengenalan dan pelatihan teknik perbanyakan tanaman secara kultur jaringan.  Teknik ini menawarkan budidaya tanaman yang cepat dalam waktu singkat, tanaman yang dihasilkan sehat, seragam dan unggul serta tidak tergantung musim. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) adalah memberikan pengenalan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan metode kultur jaringan skala rumah tangga serta menjadikannya sebagai wirausaha baru yang dapat meningkatkan pendapatan.  Adapun tahapan program PkM yaitu pengenalan teknik kultur jaringan, pemberian materi dalam presentasi dan pemutaran video, diskusi, pelatihan, serta pendampingan kultur jaringan skala rumah tangga. Kegiatan ini dilakukan selama 4 bulan, dari bulan Juli-Oktober 2022 di Laboratorium Kultur Jaringan Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini ada 25 orang yang terdiri 10 orang dari gapokatan Tani Makmur dan 15 orang dari gapoktan Kalan Luas. Hasil kegiatan PkM adalah setelah mengikuti pelatihan kultur jaringan, peserta menjadi mengetahui dan mengenal teknik kultur jaringan sebagai salah satu cara memperbanyak tanaman secara modern. Keterampilan dan pengetahuan para peserta menjadi meningkat. Peserta pelatihan mempraktikan  tahapan dalam kultur jaringan yang meliputi   cara pemilihan tanaman induk, sterilisasi, pembuatan media, penanaman dan aklimatisasi.  Adanya keinginan dan antusius dari para peserta untuk  menjadikan kultur jaringan sebagai wirausaha baru.Partners in the application of community science and technology, namely the farmer group association (gapoktan) Tani Makmur and the Kalan Luas farmer group association. The two partners are farmer groups in the Farmer Village, Loa Janan Ilir District, Samarinda City. The problem faced by partners is that the yields of vegetable crops are of poor quality due to pests and diseases, resulting in many crops, such as vegetables, being damaged so that they become less marketable farmers experience a decrease in income and the large amount of land that is still vacant is not utilized due to acidic soil conditions. This farmer group strongly desires to produce other crops that can be used as alternatives to be planted and increase income. To solve partner problems, the method provides an introduction and training in plant propagation techniques by tissue culture. This technique offers fast plant cultivation in a short time; the resulting plants are healthy, uniform and superior and do not depend on the season. Community service activities aim to provide an introduction and increase in knowledge and skills in household-scale network culture methods and to make them new entrepreneurs who can increase their income. The stages of the PKM program are an introduction to tissue culture techniques, provision of material in presentations and video screenings, discussions, training and household scale tissue culture assistance. This activity was carried out for four months, from July to October 2022, at the Tissue Culture Laboratory of the Plantation Plant Cultivation Study Program, Samarinda State Agricultural Polytechnic. The number of participants who participated in this training was 25 people consisting of 10 people from the Tani Makmur Gapokatan and 15 from the Kalan Luas Gapoktan. The results of the PKM activities were that after participating in tissue culture training, the participants learned and recognized tissue culture techniques to reproduce plants in a modern way. The skills and knowledge of the participants increased. The training participants practised the stages of tissue culture, which included selecting mother plants, sterilizing, making media, and planting and acclimatizing. There is a desire and enthusiasm from the participants to make network culture a new entrepreneur. 
PRESEPSI KARYAWAN PADA SISTEM PANEN KELAPA SAWIT DI PT.ALAM JAYA PERSADA SAMBOJA KALIMANTAN TIMUR Pepi Herawati; Sri Ngapiyatun; Faradilla; Roby; Daryono
JURNAL AGRIMENT Vol. 4 No. 02 (2019): Desember 2019
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/jurnalagriment.v4i02.279

Abstract

The harvest system really determines the production of good fresh fruit bunches, in general the harvest system in the company uses 2 systems, namely the permanent and the sleigh design. This study aims to determine employee perceptions about the harvest system on oil palm plants. The analytical method used in this research was descriptive analysis to find out the level of knowledge of harvest employee at PT. Alam Jaya Persada. This research was conducted by using the Non Probability Sampling technique method chosen by sampling saturated (census), which is a sampling method when all members of the population are used as respondents. Based on the results of the study showed that the respondent's identity includes the gender of the harvest employees 100% are male, age between the ages of 31 to 40 years, the average education at the elementary level and the length of work at the harvest employee ranges from 1 to 9 years. Respondents' perceptions about the oil palm harvesting system, employees prefer and choose permanent design because the system is more practical and efficient and in accordance with the conditions of the plantation area.
Keberhasilan Pelatihan Budidaya Cabai Secara Hidroponik Dutch Bucket Kepada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari Nur Hidayat; Daryono Daryono; Rusmini Rusmini; Faradilla Faradilla; M. Atta Bary
MESTAKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2024): Agustus 2024
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/mestaka.v3i4.440

Abstract

Mekar Sari Women Farmers Group (KWT) Sidomulyo Village, Anggana Subdistrict, Kutai Kartanegara Regency is a group of mothers who work in agriculture, by utilizing the yard land that is not too large, hydroponic chili cultivation is considered to provide a place for KWT mothers to carry out their activities. Through community service activities, by providing training in hydroponic chili cultivation using dutch buckets. The purpose of this training is to determine the success of hydroponic chili cultivation training, especially dutch buckets for Women Farmers Group mothers in Sidomulyo Village. The training includes Technology Demonstration, Focus Group Discussion and making dutch bucket hydroponics and hydroponic chili cultivation. Training participants filled out a questionnaire to determine the level of Effectiveness of Knowledge Change (EPP). Based on the results of the EPP analysis with a value of 69.83%, it is categorized as very effective. So that this activity is considered successful.
Aplikasi Bakteri Endofit Asal Kelubut (Passiflora foetida L.) Penghasil Hormon IAA untuk Meningkatkan Perkecambahan Benih Padi Nur Hidayat; Taufik Rinda Alkas; La Mudi; Faradilla Faradilla; F. Silvi Dwi Mentari; Daryono Daryono; Tonidi Tonidi
Agroteknika Vol 7 No 3 (2024): September 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i3.261

Abstract

Padi merupakan tanaman pangan utama yang permintannya semakin meningkat setiap tahunnya. Guna mengoptimalkan produksi tanaman padi dapat dilakukan dengan penggunaan mikroba endofit yang berasal dari kelubut (Passiflora foetida L.) berpotensi dalam meningkatkan kesuburan tanah juga sebagai penghasil fitohormon yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Oleh karena itu, aplikasi bakteri endofit diharapkan dapat memacu perkembangan tanaman dan peningkatan produktivitas tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bakteri endofit asal kelubut dalam meningkatkan perkecambahan benih padi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Agronomi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda pada bulan Juni 2023. Isolat bakteri endofit yang digunakan adalah hasil isolasi sebelumnya dari tanaman kelubut. Penelitian diuji menggunakan rancangan acak lengkap, terdiri dari 22 perlakuan yaitu 21 isolat bakteri endofit dan 1 kontrol. Setiap perlakuan diulang sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 44 unit percobaan. Variabel Pengamatan meliputi: daya berkecambah, potensi tumbuh maksimal, indeks vigor, keserampakan tumbuh, dan kecepatan tumbuh relatif. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji DMRTα=0,05. Aplikasi bakteri endofit asal kelubut mampu meningkatkan perkecambahan benih. Bakteri endofit isolat SIA-01 memberikan hasil tertinggi terhadap daya berkecambah benih (81,67%) dibandingkan dengan kontrol (43,33%), indeks vigor tertinggi isolat SIA-04 (63,33%) dan kontrol (26,67%). Pada pengamatan potensi tumbuh maksimum dan kecepatan tumbuh relatif memberikan hasil yang tidak signifikan. Sementara aplikasi bakteri endofit terhadap keserampakkan tumbuh tertinggi diperoleh pada isolat SIA-04 dan KPA-02 sebesar 71,67% dibandingkan dengan kontrol hanya mencapai 36,67%.