Ana Setiani
Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

GAMIFIKASI BAHAN AJAR MATEMATIKA SMP: ANALISIS KEPRAKTISAN DAN EFEKTIVITAS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS Hamidah Suryani Lukman; Nur Agustiani; Ana Setiani
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i1.8170

Abstract

Implementasi pembelajaran yang menitikberatkan pada penguasaan keterampilan abad 21 dapat dilakukan melalui teknik Gamifikasi, yaitu penggunaan elemen desain game dalam konteks non-game untuk menarik perhatian, mengembangkan karakter, atau memecahkan masalah. Beberapa penelitian sebelumnya membuktikan bahwa gamifikasi terbukti dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Namun, belum ada penelitian yang spesifik terkait gamifikasi dalam bahan ajar matematika yang memfasilitasi peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar matematika berbasis gamifikasi yang dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP, serta menguji produk tersebut berdasarkan aspek kepraktisan dan efektivitasnya. Model penelitian dan pengembangan ADDIE digunakan dalam penelitian, namun pada artikel ini langkah penelitian yang dibahas terbatas pada dua tahapan terakhir, yaitu Implementation dan Evaluation. Sampel yang digunakan pada tahap Implementation berjumlah 153 siswa dari 3 SMP yaitu SMP IT Hayyatan Thoyyibah, SMP Pelita YNH, dan SMP Islam Tahfidz Qur’an Al-Fath yang diambil melalui teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan melalui instrumen tes kemampuan berpikir kritis FRISCO dan lembar respon siswa. Data dianalisis menggunakan uji t satu sampel, uji t dua sampel berpasangan, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahan ajar matematika berbasis gamifikasi sudah memenuhi kriteria praktis dan efektif digunakan dalam pembelajaran matematika, khusunya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP dengan kategori peningkatan sedang.Implementation of learning that focuses on mastering 21st century skills can be done through Gamification techniques, the use of game design elements in non-game contexts to attract attention, develop character, or solve problems. Several previous studies have proven that gamification can improve learning outcomes and student motivation. However, there has been no specific research regarding gamification which facilitates improving students' mathematical critical thinking abilities. Therefore, this research aims to develop gamification-based mathematics teaching materials specifically designed to improve junior high school students' mathematical critical thinking abilities, as well as testing these products based on aspects of their practicality and effectiveness. The ADDIE model is used in research, but in this article the research steps discussed are limited to the last two stages, Implementation and Evaluation. The sample used was 153 students from 3 junior high schools, IT Hayyatan Thoyyibah Middle School, Pelita YNH Middle School, and ITQ Al-Fath Middle School, taken using a cluster random sampling technique. Data was collected through the FRISCO critical thinking ability test instrument and student response sheets. Data were analyzed using one sample t test, paired two sample t test, and descriptive analysis. The research results show that gamification-based mathematics teaching materials have met the practical criteria and are effectively used in mathematics learning, especially in improving junior high school students' critical mathematical thinking skills in the moderate improvement category.
PENGUATAN PENYUSUNAN MODUL AJAR BERDIFERENSIASI UNTUK MEMAKSIMALKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Ana Setiani; Nur Agustiani; Hamidah Suryani Lukman; Mira Siti Nur’azizah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.23963

Abstract

Abstrak: Pendampingan kurikulum Merdeka di tahun kedua pada jenjang SMP di kabupaten Sukabumi, masih banyak sekolah penggerak yang belum maksimal dalam mengimplementasikan modul ajar berdiferensiasi. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk penguatan penyusunan modul ajar berdiferensiasi sampai dengan mengimpelentasikannya pada sekolah penggerak. Metode pendekatan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi lokakarya, workshop, kunjungan lapangan dan pendampingan secara rutin untuk menonitoring pencapaian dari setiap sekolah. Kegiatan ini melibatkan 4 kepala sekolah dan 16 komite pembelajaran. Untuk melihat dampak dari implementasi pembelajaran berdiferensiasi pada kegiatan pembelajaran, perlu mengetahui ketercapaian modul ajar berdiferensiasi. Hal ini dibuktikan dari hasil aspek refleksi keterapaian modul ajar berdiferensiasi yang terdiri dari 5 komponen indikator tergolong baik dengan rata-rata pencapaian sebesar 86,6%, para peserta sudah memahami komponen modul ajar berdiferensiasi pada kurikulum Merdeka. Hal tersebut, diperkuat ketika kunjungan langsung ke sekolah menujukan 84,5% para guru sebagain besar sudah menerapkan implementasi modul ajar berdiferensiasi dengan baik.Abstract: Supporting the Merdeka curriculum in the second year at the junior high school level in the Sukabumi district, many driving schools still have not implemented differentiated teaching modules optimally. Therefore, this community service activity aims to strengthen the preparation of differentiated teaching modules and implement them in driving schools. The approach used to carry out community service activities includes workshops, field visits, and regular mentoring to monitor the achievements of each school. This activity involved four school principals and 16 learning committees. To see the impact of implementing differentiated learning on learning activities. It is necessary to know the achievements of differentiated teaching modules. That is proven by the results of the reflection aspect of the achievement of the differentiated teaching module, which consists of 5 indicator components that are classified as good with an average achievement of 86.6%; the participants already understand the components of the differentiated teaching module in the Merdeka curriculum. That was reinforced when direct school visits showed that 84.5% of teachers had implemented differentiated teaching modules well.
PENDAMPINGAN PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK MEWUJUDKAN PAUD BERKUALITAS Hamidah Suryani Lukman; Ana Setiani; Nur Agustiani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 3 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i3.22323

Abstract

Abstrak: Perencanaan Berbasis Data (PBD) merupakan cara yang tepat untuk mengidentifikasi, merefleksi akar masalah, dan membenahi permasalahan yang dihadapi sekolah dengan memanfaatkan Rapor Pendidikan. Namun, jangkauan layanan PAUD dan kualitas pengelolaannya masih belum merata. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan bagi Kepala Sekolah dan guru PAUD di Kota Sukabumi dalam merencanakan program sekolah yang efektif melalui perencanaan berbasis data dengan metode Identifikasi, Refleksi, dan Benahi (IRB), penentuan akar masalah menggunakan metode 5Why, penusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT), dan anggaran kegiatan yang disepakati. Sehingga diharapkan melalui kegiatan ini satuan PAUD dapat meningkatkan kesiapannya untuk implementasi kurikulum Merdeka dan pengelolaan PAUD yang berkualitas. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari 5 pertemuan meliputi workshop dan pendampingan. Mitra yang terlibat adalah HIMPAUDI Kota Sukabumi, dengan total peserta 153 orang dari 53 Lembaga PAUD. Hasil evaluasi kegiatan ini tergolong efektif dengan pencapaian sebesar 87%. Selain itu, respon guru dalam kegiatan pendampingan menunjukkan bahwa kegiatan ini bermanfaat bagi guru dalam memecahkan masalah prioritas agar mampu mewujudkan pengelolaan PAUD yang akuntabel. Kegiatan pendampingan ini juga memberikan pengalaman langsung kepada kepala sekolah dan guru dalam memanfaatkan platform perencanaan berbasis data, melakukan identifikasi refleksi benahi (IRB) secara terstruktur, dan menyusun RKT serta anggaran prioritas yang tepat dan dirasa efektif untuk menyelesaikan akar masalah di setiap satuan PAUD.Abstract: Data-based planning is the right way to identify, reflect on the roots of problems and fix the problems faced by schools by utilizing Educational Report Cards. However, the reach of early childhood education services and the quality of management are still uneven. Therefore, this service activity aims to provide understanding and skills for School Principals and PAUD teachers in Sukabumi City in planning effective school programs through data-based planning using the Identification, Reflection and Correction (IRB) method, determining the root of the problem using the 5Why method, preparation of the Annual Work Plan (RKT), and agreed activity budget. So, it is hoped that through this activity the PAUD unit can increase its readiness for implementing the Merdeka curriculum and managing quality PAUD. The implementation of this community service activity consists of 5 meetings including workshops and mentoring. The partners involved were HIMPAUDI Sukabumi City, with a total of 153 participants from 53 PAUD institutions. The evaluation results of this activity were classified as effective with an achievement of 87%. Apart from that, the teacher's response to mentoring activities shows that this activity is useful for teachers in solving priority problems in order to be able to realize accountable PAUD management. This mentoring activity also provides direct experience to school principals and teachers in utilizing data-based planning platforms, carrying out structured reflection improvement (IRB) identification, and preparing RKTs and priority budgets that are appropriate and deemed effective in resolving the root of problems in each PAUD unit.
CRITICAL THINKING ABILITY OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN GAME-BASED LEARNING USING GEMAS GAME Nur Agustiani; Hamidah Suryani Lukman; Ana Setiani
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i2.8623

Abstract

Games-based learning is a learning model that integrates material into games so that it can motivate students to think critically when solving problems. This study aims to review the critical thinking skills of junior high school students in learning mathematics that applies a game-based learning model using GEMAS game. This research uses the descriptive analysis method. The research was conducted at Tahfidz Quran Al-Fath Islamic Middle School with 29 students in class IX as research subjects; 2 subjects were taken to be interviewed about the results of their answers to the critical thinking ability test. Subjects were selected based on specific considerations, namely, students with high mathematical abilities and those with low mathematical abilities. Data collection was carried out using test and interview methods. Based on the analysis results, it was found that the percentage of students who could meet critical thinking according to FRISCO (Focus, Reason, Inference, Situasion, Clarity, dan Overview) criteria increased after game-based learning. There is an increase in critical thinking skills, both students with high mathematical abilities and those with low mathematical abilities. Students with high mathematical abilities have achieved better critical thinking criteria than students who have low mathematical abilities. Pembelajaran berbasis games merupakan model pembelajaran yang mengintegrasikan materi ke dalam permainan (games) sehingga mampu memotivasi siswa untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kemampuan berpikir kritis siswa SMP pada pembelajaran matematika yang menerapkan model pembelajaran berbasis game menggunakan game GEMAS.  Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Penelitian dilakasanakan di SMP Islam Tahfidz Quran Al-Fath dengan subjek penelitian 29 siswa kelas IX, yang diambil 2 subjek untuk diwawancara mengenai hasil jawabannya terhadap tes kemampuan berpikir kritis. Subjek dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu, yakni siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi dan siswa yang memiliki kemmapuan matematika kurang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan wawancara. Berdasarkan pada hasil analisis, diperoleh persentase siswa yang mampu memenuhi kriteria berpikir kritis FRISCO (Focus, Reason, Inference, Situasion, Clarity, dan Overview) meningkat setelah pembelajaran berbasis game. Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis, baik siswa dengan kemampuan matematika tinggi maupun siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah. Siswa dengan kemampuan matematika tinggi memiliki ketercapaian kriteria berpikir kritis yang lebih baik dari siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah.