Articles
PENGARUH MEDIA KOMIK SAINS BERBASIS KARAKTER TERHADAP MINAT BACA DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN IPA
Ani Widyawati;
Astuti Wijayanti
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (251.26 KB)
|
DOI: 10.30738/sosio.v5i1.3075
This research is a quasi-experimental type Nonequivalent Control Group Design which aims to determine the effect of the use of learning media in the form of character-based science comics on reading interest and learning outcomes of science education program students in science 2 subjects. This study uses learning media containing science material integrated with character education in it is very necessary for the present and future eras. This is in line with the 2013 revised curriculum demands of 2017 which aim to build the 2045 generation with strong character, possess 21st-century skills with HOTS assessment, and literacy. Data collection techniques using questionnaires and tests. The results of this study indicate that there is a significant influence on the use of comic media in learning in science courses 2 addictive and psychotropic substances on learning outcomes and student interest in reading. This is evidenced by the results of the significance of the "t" test for post-testing learning outcomes and reading interest between the experimental class and the control class valued at 0,000 or less than 0.05 (α). The results of the gain test which shows that the difference in posttest learning outcomes of natural science students in Natural Sciences 2 course is in the high category while for reading interest is in the medium category.
Peran Kepala Sekolah Dalam Penguatan Resiliensi Belajar Siswa Ditinjau Dari Aspek Motivasi
Ani Widyawati;
Wita Setianingsih
Eduka : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis Vol 6, No 2 (2021): Eduka : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis
Publisher : Faculty of training and education, Pamulang university
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32493/eduka.v6i2.9605
ABSTRACTTechnological developments and the Covid-19 pandemic have brought about changes and challenges in the world of education. This can be a pressure not only on students but especially on teachers who will affect the learning process. This discomfort if left unchecked can lead to a condition and situation that is very detrimental if it lasts for a long time. Education really needs resilience in students in learning to be able to realize its goals. This condition really requires the active role of the principal as a leader in the institution. This study aims to examine how the principal figure in strengthening learning resilience is viewed from the aspect of motivation. The approach in this research is literature study, while the method is descriptive qualitative, data analysis technique uses content analysis. The results obtained are that there is a relationship between the role of the principal on resilience in the motivational aspect through four cycles of resilience, so it can be concluded that the role of the principal in motivating is needed in growing student resilience in learning.Keywords: resilience; the role of the principal; motivation; pandemic. ABSTRAKPerkembangan teknologi dan pandemi Covid-19 memunculkan adanya perubahan dan tantangan di dunia pendidikan. Hal ini dapat menjadi suatu tekanan tidak hanya pada siswa namun terlebih pada guru yang akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Ketidaknyamanan ini jika dibiarkan dapat menyebabkan adanya suatu kondisi dan keadaan yang sangat merugikan apabila berlangsung dalam waktu lama. Pendidikan sangat membutuhkan resiliensi pada siswa dalam belajar untuk dapat mewujudkan tujuannya. Kondisi ini sangat memerlukan peran aktif kepala sekolah sebagai seorang pimpinan pada lembaga tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji bagaimana figur kepala sekolah di dalam penguatan resiliensi pembelajaran ditinjau dari aspek motivasi. Pendekatan dalam penelitian ini ialah studi kepustakaan, adapun untuk metodenya yakni deskriptif kualitatif, teknik analisis data memakai analisis isi (content analysis). Hasil yang diperoleh adalah adanya keterkaitan antara peran kepala sekolah terhadap resiliensi di aspek motivasi melalui empat siklus resiliensi, jadi dapat disimpulkan peran kepala sekolah dalam memotivasi sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan resiliensi siswa dalam belajar.Kata kunci: relisiensi; peran kepala sekolah; motivasi; pandemi.
Pembelajaran ethnosciences di era revolusi industri 4.0 sebagai pemacu Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Ani Widyawati;
Siti Irene Astuti Dwiningrum;
Rukiyati Rukiyati
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 9, No 1 (2021): June
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/jppfa.v9i1.38049
Pembelajaran di era industri 4.0 menuntut siswa agar mampu memiliki ketrampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif dalam perilaku hidup sehari-hari. Keempat kemampuan tersebut membutuhkan proses berpikir tingkat tinggi (HOTS) yang menjadi bagian dari ketrampilan abad ke-21. Ketrampilan abad ke-21 ini membutuhkan adanya proses berlatih yang teratur dengan materi yang kontekstual. Pembelajaran yang mengajak siswa belajar dari kondisi real di lingkungan dan diajak untuk mampu menyelesaikan masalah yang terjadi. Penelitian ini bersifat library research dengan metode analisis kualitatif deskriptif. Tahapan penelitian diawali dengan mengumpulkan artikel ilmiah yang relevan berdasarkan kedekatan topik yang terbita dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang selanjutnya akan dikaji dan dianalisis. Tujuan penelitian ini untuk mengupas tentang pembelajaran etnosains dalam kaitannya untuk melatihkan ketrampilan berpikir tingkkat tinggi pada peserta didik. Hasil kajian literasi diperoleh bahwa etnosains sangat sesuai diterapkan di era revolusi industri 4.0 yang harus menghasilkan pembelajaran yang bermakna dan memfasilitasi siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka dengan tetap mengkaji budaya masyarakat yang bersifat ilmiah. Etnosains dapat meningkatkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi untuk sukses menghadapi kemajuan dunia di abad ke-21.AbstractLearning in the industrial era 4.0 requires students to have critical, creative, communicative, and collaborative thinking skills in their daily life behavior. These four skills are skills that need higher-order thinking processes (HOTS) which are part of 21st-century skills. These 21st-century skills require regular practice processes with contextual material. Learning invites students to learn from actual conditions in the environment and is invited to be able to solve problems that occur. This research is library research with a descriptive qualitative analysis method. The research stage begins with collecting relevant scientific articles based on the proximity of the topics published in the last ten years, which will then be studied and analyzed. This study aims to explore ethnoscience learning about practicing high-level thinking skills in students. The results of the literacy study show that ethnoscience is very suitable to be applied in the era of the industrial revolution 4.0, which must produce meaningful learning and facilitate students to construct their knowledge while still studying the scientific culture of society. Ethnoscience can improve higher-order thinking skills to successfully face the progress of the world in the 21st century.
Desain e-book petunjuk praktikum IPA berbasis tri N (niteni, nirokke, nambahi)
Ani Widyawati;
Dhimas Nur Setyawan;
Krida Singgih Kuncoro
COMPTON: Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 6 No 2 (2019): COMPTON: Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30738/cjipf.v6i2.6096
Internet of things  (IoT) lebih banyak mengambil peran dalam  segala bidang di era desruptif.  Pendidikan lebih ditekankan untuk berbasis digital dan paperless. Media cetak dalam pembelajaran semakin diminimalkan dan digeser dengan media digital agar lebih ramah lingkungan.  Tuntutan Internet of things  (IoT)  tetap harus mengedepankan budaya luhur bangsa Indonesia. Pembudayaan yang luhur merupakan dharma keempat dalam Catur Dharma Perguruan Tinggi Tamansiswa yang dapat dilakukan dengan membudayakan ajaran Ki Hadjar Dewantara pada pembelajaran. Salah satu ajaran Ki Hadjar Dewantara  adalah Tri N: niteni, nirokke, nambahi.  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  desain e-book petunjuk praktikum IPA berbasis Tri N (niteni, nirokke, nambahi). Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan suatu desain e-book petunjuk praktikum IPA berbasis Tri N. Petunjuk praktikum IPA yang dihasilkan mempunyai karakteristik sebagai berikut yakni (1) berbentuk e-book, (2) memuat konsep ajaran Tri N  dalam kegiatan praktikum yang didesain menarik dalam bentuk tabel hubung kait yang disertai simbol, (3) menunjukkan akitifitas  Tri N yang sesuai  dalam setiap tahapan kegiatan praktikum, dan (4) mengajak praktikan untuk melakukan aktifitas niteni, nirokke, dan nambahi  selama praktikum.
Pengembangan media komik IPA berbasis sets plus national building untuk peserta didik sekolah menengah pertama (SMP)
Ani Widyawati;
Laily Rochmawati Listiyani
N A T U R A L: Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (207.701 KB)
|
DOI: 10.30738/natural.v5i1.2538
The objective of this research were (1) to know the characteristic of sciece comic based on SETS plus national building; (2) to know the feasibility of science comic and; (3) to know the effectiveness of science comic. This research used Research and Development method with seven stages, these are: introduction, planning, developing, early try out, revision, limited try out and final product revision. The subject of this research was student of SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta grade VII consist of 30 students. The data collecting instruments are validation sheet for media and science material expert, observation sheet, and students’ character questionnaire. The result of this research are 1) the characteristic of science comic were include national building and associated with SETS approach; 2) the feasibility of science comic is considered very good to use; and 3) the science comic applicate to develop student’s nasionalism character
ANALISIS REPRESENTASI MULTIPLE INTELLIGENCES dan SETS DALAM E-COMIC IPA
Ani Widyawati;
Wita Setianingsih
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 10: Maret 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47492/jip.v1i10.421
Siswa dituntut untuk memiliki kecerdasan majemuk agar mampu tetap survive dan resilient di era 4.0. Era industri 4.0 juga mengharapkan pembelajaran yang berbasis teknologi namun tetap memperhatikan kelestarian alam dan budaya yang ada di masyarakat. Pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan amanat ini adalah SETS (science, environment, technology, and society). Pengembangan Multiple Intelligences dan pendekatan SETS dalam pembelajaran IPA dapat dilakukan salah satunya dengan cara integrasi ke dalam media atau bahan ajar, semisal komik elektronik IPA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif tentang gambaran komponen Multiple Intelligences dan SETS pada e-comic IPA untuk SMP. Instrumen dalam penelitian ini adalah kartu data dan definisi operasional. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, bahasa, gambar, dan perilaku yang menunjukkan representasi dari komponen Multiple Intelligences dan SETS. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua komponen SETS telah terwakili dalam komik IPA elektronik sedangkan kompenen Multiple Intelligences masih ada yang belum dapat dikembangkan melalui e-comic IPA yakni musical intelligence. Multiple Intelligences dan SETS yang diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas peserta didik dalam menghadapi era industri yang semakin maju namun harus tetap ramah lingkungan dan berkarakter.
PENDAMPINGAN BELAJAR ANAK SELAMA PANDEMI COVID-19
Andhi Dwi Nugroho;
Adria Vitalya Gemilang;
Triana Wiji Astuti;
Ani Widyawati;
Ani Fiani
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46576/rjpkm.v3i2.1557
Adanya pandemi Covid-19 membuat pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan untuk belajar dari rumah melalui sistem daring. Hal ini mengakibatkan kesulitan belajar bagi siswa. Motivasi belajar siswa mengalami penurunan sebab tak memadainya bimbingan dan arahan orang tua ketika menjalani pembelajaran di rumah. Dengan demikian, diperlukan sebuah kegiatan pendampingan pembelajaran di rumah guna membantu membimbing serta mengajar anak-anak jika mengalami kesukaran pada pembelajaran dirumah. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Desa Singosaren, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta berupa pendampingan bimbingan belajar di rumah bagi siswa sekolah dasar. Kegiatan ini diselenggarakan untuk siswa PAUD dan SD yang berjumlah 10 -12 siswa. Kegiatan yang dilaksanakan selama masa pandemi ini terdiri atas tiga tahapan yaitu, tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan dan evaluasi. Hasilnya, siswa antusias dalam proses pendampingan belajar, hasil belajar siswa meningkat, dan semua tugas dikerjakan dengan baik. Dengan adanya pendampingan belajar ini bermanfaat membantu siswa yang kesulitan belajar secara daring di masa pandemi Covid-19.
Representation of Science, Environment, Technology, and Society in Science Comics for Junior High School
Ani Widyawati;
Laily Rochmawati Listiyani;
Krida Singgih Kuncoro
TAMANSISWA INTERNATIONAL JOURNAL IN EDUCATION AND SCIENCE Vol 2 No 1 (2020): October 2020
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30738/tijes.v2i1.8524
Advances in technology cause a lot of damage to the environment and cultural shifts in society. This condition requires learning to integrate technology with the environment and society. Society-based industrial era 4.0 towards 5.0 studying and technology must pay attention to the preservation of nature and culture in society. The approach that fits this mandate is SETS (science, environment, technology, and society). The SETS approach can be applied in various media, methods and learning models. One of them is a science comic for junior high school that has included the SETS component in its material. This research is a qualitative descriptive study about the relationship between SETS components in junior high school science comics. The instruments in this study were data cards and operational definitions. The data in this study are in the form of words, language, pictures, and behavior that show the representation of the SETS components. The analysis results show that all SETS components have been represented in the science comics. SETS which is integrated into the learning process is expected to improve the quality of students in facing an increasingly advanced industrial era but still environmentally friendly.
The Influence Of Learning Styles On Intrapersonal Intelligence And Physics Science Learning Outcomes In Grade VII
Ani Widyawati;
widy mulyo;
Widowati Purporini
COMPTON: Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 9 No 1 (2022): COMPTON: Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The purpose of this study was to determine the effect of learning styles on intrapersonal intelligence and to determine the effect of learning styles on science learning outcomes in class VII students at state 2 Junior High School Leksono. The location of this research is at state 2 Junior High School Leksono, Manggis village, Leksono district, Wonosobo regency. The research was carried out over two semesters, namely semesters seven to semesters eight of the 2021/2022 academic year. This type of research is experimental research with a quantitative approach. The population in this study were all students of class VII state 2 Junior High School Leksono which consisted of two classes with a total of 41 students. The population in this study was used as the research sample. Samples were taken by random sampling technique by conducting an independent sample t-test using SPSS version 24. The data collection technique in this study was carried out using documentation techniques, questionnaires, observation and science learning achievement tests. Instrument trials were carried out with validation tests by experts, validity tests and reliability tests. The data analysis techniques used in this study were descriptive statistical analysis techniques and analysis prerequisite tests which included normality tests, homogeneity tests, non-parametric statistical tests (Mann Whitney U) and hypothesis tests using SPSS version 24. The results showed that students' learning style tendencies namely the auditory learning style of 57.90%. Based on the results of the study, it shows that learning style does not affect intrapersonal intelligence as evidenced by the acquisition of a significance value of 0.557> 0.05, it can be seen that auditory learning style does not affect students' intrapersonal intelligence. In addition, based on the results of data analysis it can be seen that the significance value of science learning outcomes is 0.000 <0.05, so it can be seen that learning styles have an effect on science learning outcomes. Based on the research that has been done, it can be seen that learning style has no effect on intrapersonal intelligence and learning styles affect science learning outcomes.
The Needs Analysis for PGSD Physics Science Module Development
Murniningsih Murniningsih;
Ani Widyawati
COMPTON: Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 9 No 1 (2022): COMPTON: Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Abstrak Modul yang tepat sesuai kebutuhan menjadi salah satu bahan ajar yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan hasil analisis kebutuhan pengembangan modul IPA PGSD. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) mengadopsi model 4D yang terdiri dari define, design, development, disseminate. Penelitian ini dibatasi hanya pada tahap define dengan menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis didapatkan informasi bahwa: (1) Strengh: kemampuan mahasiswa untuk mengakses pembelajaran secara online sudah cukup baik, kurikulum merdeka (MBKM) sudah diterapkan di PGSD, Pembelajaran di Prodi PGSD UST berorientasi kepada capaian pembelajaran, visi keilmuan Prodi PGSD mendukung terhadap inovasi pembelajaran; (2) Weakness: tidak semua mahasiswa memiliki ketersediaan kuota, mahasiswa kesulitan untuk melakukan pembelajaran secara cooperative ketika pembelajaran online; (3) Opportunity: Pembelajaran blended learning sudah diterapkan dengan persentase daring dan luring 40% dan 60%, materi IPA didominasi Fisika dan Biologi; dan (4) Threat: mahasiswa PGSD sebagian bukan dari lulusan IPA ketika tingkat Pendidikan SMA/MA dan beberapa mahasiswa merasa tidak sesuai jurusan. Modul yang akan dikembangkan memiliki beberapa karakteristik yaitu sederhana, mudah dipahami, dapat diakses ketika pembelajaran daring maupun luring, tersetruktur, dan bermakna yang mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam keilmuan IPA serta mengarahkan mahasiswa untuk bekerja sama dan berorientasi terhadap pemecahan kasus dan permasalahan.