Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Persepsi dan Kendala Guru SD Mengenai Sistem BDR (Belajar dari Rumah) Monika Handayani; Yoan Dendi Pradana
Jurnal Ilmiah KONTEKSTUAL Vol. 3 No. 01 (2021): Agustus
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/kontekstual.v3i01.478

Abstract

Kebijakan belajar di rumah (BDR) yang diterapkan oleh pemerintah karena pandemi covid-19 menjadi hal baru yang baru di dunia pendidikan. Hal tersebut pasti menjadi masalah yang cukup berarti bagi guru dan siswa. Guru harus berpikir kreatif untuk mampu menghasilkan pembelajaran yang dapat dilakukan oleh siswa. Penelitian ini difokuskan pada pemahaman guru mengenai BDR dan cara guru melaksanakan kegiatan BDR serta kendala yang dialami guru pada kegiatan BDR ini. Jenis penelitian termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru di kabupaten Purbalingga sedangkan waktu penelitian ini dilakukan selama 6 bulan. Teknik dan instrumen pengambilan data pada penelitian disesuaikan dengan situasi yang terjadi saat ini karena covid-19 sehingga dilakukan wawancara dengan pedoman wawancara via online. Teknik analisis data akan dilakukan menggunakan teknik analisis Miles dan huberman. Hasil penelitian menjelaskan bahwa penerapan kegiatan BDR oleh guru SD di Purbalingga dilakukan dengan blended learning karena disesuaikan dengan kondisi siswa yang tidak memungkinkan jika hanya menerapkan pembelajaran daring. Selanjutnya, dari hasil penelitian juga menjelaskan kesulitan yang dialami guru dan siswa yaitu keterbatasan gadget dan jaringan serta kesulitan melakukan penilaian dalam kegiatan BDR.
Developing thematic-integrative learning module with problem-based learning model for elementary school students Monika Handayani
Jurnal Prima Edukasia Vol 6, No 2: July 2018
Publisher : Asosiasi Dosen PGSD dan Dikdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1019.498 KB) | DOI: 10.21831/jpe.v6i2.14288

Abstract

The study aims to (1) produce a integrative thematic learning module with PBL model which is viable, and (2) determine the effectiveness of the module towards the independent learning and learning outcomes of year five students of SD Negeri Pudjokusuman 1 Yogyakarta. This research was research and development. The subjects were teachers and students of year five students of SD Negeri Pudjokusuman Yogyakarta. Data analysis technique used paired sample t-test  and independent sample t-test with significance level of 0.05. The results of this study are (1) an appropriate integrative thematic learning module with problem based learning model. The proof of feasibility of the product is based on the test results of matter experts, the media experts test, the response of the teachers, and the response of the students. (2) The result shows that the developed module is effective to improve student’s independent learning and learning outcomes. It is based on the results obtained in the field trials showing p 0.05 in cognitive learning outcomes and independent learning. Futhermore, based on the observation results student’s in affective and psychomotor learning outcomes of the students in experimental class have a higher percentage than of the control class.
DESIGNING KANTIN KEJUJURAN CORNER AT SMP NEGERI 1 KEMANG, BOGOR REGENCY ANDAYANI ANDAYANI; Budi HERMAINI; Dian NOVITA; Monika HANDAYANI; Siti AISYAH
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.958 KB) | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v1i1.500

Abstract

Located in Tegal Village, Kemang District, Bogor Regency, SMP Negeri 1 Kemang is the only secondary school for the children from the surrounding villages. The local government has the expectation for the school to excel in various aspects, such as to develop the school to be a Secondary School with Exemplary Character. The development of Kantin Kejujuran (lit: Honesty Canteen) is expected to raise the students’ awareness of the importance of honesty. The development began in 2017, and it focused on the development of physical facilities. Along such development, initial assessment on the perception of students and teachers towards the value of honesty was conducted using the Likert scale. Open questionnaires were distributed to get the general idea of teachers and students’ expectation towards Kantin Kejujuran. In the designing process, it was found that there are similarities between the students’ and teachers’ perceptions towards the value of honesty, in which it is considered important and needs to be developed. The procedure of using Kantin Kejujuran in accordance with the characteristics of the students needed to be developed from 2018.
GURU SEKOLAH DASAR PINTAR ONLINE (GPO) DI KOTA TANGERANG SELATAN Jaka Warsihna; Andayani Andayani; A.A Ketut Budiastra; Monika Handayani; Suryo Prabowo
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1A (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i1A.2997

Abstract

Penerapan kurikulum 2013 menutut guru menyelenggarakan pembelajaran di kelas berkualitas. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (TIK) harus dimanfaatkan oleh guru untuk membantu peningkatan kualitas pembelajaran. Belum semua guru sekolah dasar di wilayah Kota Tangerang Selatan memiliki kemampuan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Pada masa pandemik Covid 19 menunjukkan banyak keluhan dari guru, siswa, dan orangtua tentang pemanfaatan TIK untuk pembelajaran jarak jauh. Peningkatan kemampuan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran baik di kelas secara tatap muka maupun jarak jauh harus terus dilakukan oleh guru. Pada tanggal 23 Maret sampai dengan 6 April 2021 telah dilakukan pelatihan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran di wilayah Kota Tangerang Selatan. Pelatihan tersebut dilaksanakan secara dalam jaringan yang diikuti oleh 307 guru SD Kota Tangerang Selatan. Hasil dari pelatihan tersebut menunjukkan bahwa: 1) Peserta memiliki kemampuan menyelenggarakan PJJ pada masa pandemi; 2) Peserta memiliki kesadaran pentingnya kecepatan beradaptasi dan berinovasi dalam pembelajaran terutama dalam kondisi darurat bencana misalnya Covid 19; 3) Peserta mampu menyelenggarakan pembelajaran dengan aplikasi berbasis daring; 4) Peserta mampu memanfaatkan aplikasi daring untuk evaluasi pembelajaran; dan 5) Peserta mampu membuat soal/evaluasi pembelajaran dengan berpikir tingkat tinggi dan tepat.
Learning Clinic: Designing Problem Based Learning Student Worksheets Monika Handayani; Andayani Andayani; Jaka Warsihna
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.749 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i2.1266

Abstract

In line with the implementation of the 2013 curriculum and High Order Thinking Skills (HOTS), teachers are expected to be able to design teaching materials that can facilitate critical thinking learners through investigation activities. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) based on Problem Based Learning (PBL) is one way that can encourage learners to think critically and creatively to complete learning activities that occur in everyday life. The purpose of this community service activity, teachers can design LKPD based on the PBL model and apply it in learning activities. The products resulting from activities to this community are LKPD based on the PBL model. The materials used are examples of LKPD based on the PBL model and materials on steps in PBL activities that can be aligned with the material in the 2013 curriculum. The method used is the socialization of community service and implementation activities in their respective teacher classes. The result of community service activities is LKPD based on the PBL model products made by teachers and the ease of teachers in construct LKPD based on the PBL model with learning activities to be carried out. In the conclusion of this community service activity, teachers need socialization and assistance in making teaching materials such as LKPD based on the PBL model to facilitate teachers in conducting learning activities.
Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis melalui Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Monika Handayani; Harti Puryatmi; Hanafi Hanafi
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 1 (2022): February Pages 1-1600
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i1.1829

Abstract

Pembelajaran IPA erat kaitannya dengan keterampilan berpikir kritis karena keterampilan berpikir kritis menuntut peserta didik untuk dapat mengembangkan metode ilmiah dalam penyelesaian masalah berkaitan dengan fenomena alam. Model Problem Based Learning (PBL) terkenal dengan sintaks yang menghadirkan permasalahan nyata yang dialami peserta didik sehingga peserta didik diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis penggunaan model PBL pada pembelajaran IPA di SD. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Instrumen yang digunakan adalah wawancara, observasi dan tes hasil belajar pada pembelajaran IPA. Hasil belajar pada siklus I memperoleh skor rata-rata 79,27 dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan skor rata-rata 84,45. Hasil observasi juga menunjukkan peserta didik pada siklus II lebih aktif dalam kegiatan kelompok dibanding pada siklus I. Berdasarkan dari hasil tes HOTS juga terjadi peningkatan pada hasil belajar peserta didik di siklus I dengan rata-rata 80,25 dan presentase KKM 66,67% yang meningkat di siklus II dengan rata-rata 84,58 dan presentase 91,67%.
The Profile of Professional, Pedagogical, Social, and Personal Competence of Elementary School Teacher Education Graduates Andayani Andayani; Monika Handayani; Hanafi Hanafi; Ade Mardiana; Suryo Prabowo; Alfin Herman Saputra
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2700

Abstract

The purpose of this study is to provide an overview of 4 (four) competencies that must be possessed by teachers, namely Professional, Social Pedagogic, and Personality from graduates of the Open University (UT) S1 Study Program Elementary School Teacher Program (PGSD) from various regions in Indonesia. . The research method used in this research is descriptive evaluative. This research was conducted in 112 (one hundred and twelve) elementary schools (SD), both public and private. The total number of graduates who became respondents in this study was 182 (one hundred and eighty-two). Data was collected by distributing questionnaires to the principals of these schools. The results of this study indicate that 4 (four) competencies possessed by UT graduates generally fall into the good category. The four competencies that need to be paid more attention to are professional, especially those related to research/scientific works and as resource persons in educational activities. This is a recommendation for UT to prepare teachers for the competencies that need attention.
PENINGKATAN CREATIVE THINKING SKILLS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PEMBELAJARAN IPA SD SELAMA PANDEMI Monika Handayani
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.75 KB) | DOI: 10.31949/jcp.v8i2.2192

Abstract

Kebijakan Pertemuan Tatap Muka Terbatas yang diterapkan di beberapa instansi Pendidikan selama masa pandemi covid-19 menuntut sistem pembelajaran baru bagi para guru dan siswa termasuk di SD Negeri 02 Penolih. Penerapan Pertemuan Tatap Muka Terbatas di kelas V kurang berjalan dengan baik karena guru hanya menitikberatkan pada beberapa mata pelajaran yang dianggap penting. Pembelajaran yang diterapkan cenderung lebih teacher centered karena guru berfokus hanya pada penyampaian materi. Hal ini menyebabkan siswa lebih pasif dan kurang mampu memunculkan ide-ide baru dalam pembelajaran. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V di SD Negeri 02 Penolih dan bertujuan untuk meningkatkan creative thinking skills siswa melalui penggunaan model Problem Based Learning. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas dengan tahapan plan, act, dan reflect. Instrumen yang digunakan lembar observasi creative thinking skills siswa, tes creative thinking skills siswa, lembar wawancara siswa, dan lembar observasi model Problem Based Learning pada guru. Hasil observasi creative thinking skills siswa menunjukkan peningkatan dari tahap pratindakan sebesar 20,83%, siklus I sebesar 50% dan di siklus II mencapai 72,92%. Hasil wawancara diketahui bahwa siswa lebih terbuka terhadap ide-ide baru selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning mampu meningkatkan creative thinking skills siswa pada pembelajaran IPA dengan sistem Pertemuan Tatap Muka Terbatas.
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP CALON GURU SEKOLAH DASAR PADA KONSEP PENCERNAAN Andayani Andayani; Rif'at Shafwatul Anam; Monika Handayani
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.252 KB) | DOI: 10.33578/jpfkip.v11i4.8726

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pemahaman dari calon guru Sekolah Dasar (SD) mengenai konsep pencernaan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tipe survei yang diberikan kepada 105 calon guru SD. Instrumen yang disebarkan dalam penelitian ini dilakukan secara online berbentuk pilihan ganda yang berkaitan dengan konsep pencernaan dan kuesioner terkait dengan pengalaman belajar mereka mengenai konsep pencernaan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pada umumnya jawaban yang diberikan oleh calon guru belum sesuai dengan harapan hal ini dibuktikan dengan persentase rata-rata jawaban benar adalah sebesar 45.12% yang termasuk ke dalam kategori “Kurang”. Selain itu pengalaman belajar mengenai konsep pencernaan dari responden sebagian besar bersumber dari buku yang kurang interaktif, visualisasi, dan pengemasan konsep yang dianggap belum sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa perlunya sebuah pengembangan bahan/media ajar yang dapat memudahkan guru dalam memahami konsep pencernaan. Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan media Augmented Reality (AR), Media tersebut adalah Augmented Reality (AR), media ini merupakan kombinasi dari teknologi yang dapat menghadirkan konten yang dipelajari pada gadget di atas lingkungan dunia nyata. Selain itu dalam pembuatannya diperlukan diperhatikan aspek pedagoginya agar konsep yang diberikan dalam media ini mudah untuk dipelajari oleh pengguna.
Pembekalan Penyusunan LKPD STEAM Sekolah Dasar Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Banten Monika Handayani
Publikasi Pendidikan Vol 13, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/publikan.v13i2.36673

Abstract

Pembelajaran STEAM merupakan kegiatan pembelajaran abad 21 yang perlu dikuasai guru di sekolah dasar. Pembelajaran STEAM dapat diaplikasikan melalui bahan ajar yang didesain dalam kegiatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada pembekalan bagaimana aplikasi pembelajaran STEAM di sekolah dasar melalui LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis STEAM dan model Project Based Learning (PjBL). Berdasarkan hasil identifikasi masalah diketahui bahwa guru SD di Carita kecamatan Labuan-Pandeglang Banten belum memahami aplikasi kegiatan pembelajaran STEAM maupun mengaplikasikan pembuatan LKPD dengan desain pembelajaran STEAM. Pembekalan menggunakan metode workshop (pelatihan) yang meliputi pemberian materi mengenai STEAM dan desain pembelajaran menggunakan LKPD, pembuatan LKPD STEAM, pembimbingan secara daring LKPD STEAM yang telah dibuat, menerapkan LKPD di kelas, dan evaluasi refleksi. Produk yang dihasilkan pada kegiatan pengabdian ini adalah LKPD berbasis STEAM dengan penggunaan model PjBL sebagai salah satu model pembelajaran yang menfasilitasi kegiatan STEAM. Hasil dari pengabdian ini diketahui bahwa guru merasa materi pembuatan desain pembelajaran STEAM ini relevan dan bermanfaat sesuai dengan keprofesian guru di sekolah dasar. Selain itu, hasil dari pretest dan posttest juga menunjukkan bahwa setelah kegiatan pembekalan guru lebih memahami konsep STEAM dan penerapannya di kelas. Pembekalan ini mendorong guru untuk mampu meningkatkan kompetensinya dalam mendesain bahan ajar sesuai trend pembelajaran abad 21 dengan penerapan model PjBL