Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KARYA VISUAL ANAK USIA DINI DEVELOPING VISUAL ART IN EARLY CHILDHOOD Settings Siti Aisyah
Jurnal Pendidikan Vol. 15 No. 2 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.017 KB) | DOI: 10.33830/jp.v15i2.417.2014

Abstract

Early childhood need proper media when they want to express their willingnesses and feelings due to they havent got verbal communication ability well. Pictures or visual art can be used as media that can depicture children feelings when they can not talk. In more mature age phase, pictures or visual art made by children can be rendered as expressive media to measure perceptions they have. Hence, pictures can be made as aid media to develop language skill to children. There are some steps that need to be conducted for giving stimulus that can produce visual art containing typical original story for children. Creating visual art is one of steps that can be conducted to enhance kinds of intelligence components in early age children. Besides, it is used to develop spatial-visual intelligence in the children, creating visual art can be proceeded as one of ways of developing language creativity. Utilizing visual art can enact the children more helpful in narrating about something. Describing a thing experienced by the children then narrates it, is one of step for them in expressing their feelings on something. Therefore, by means of visual creation development, a teacher is be able to increase children capabilities in communication and their ability in intellectual. Anak usia dini membutuhkan media yang tepat ketika akan mengungkapkan keinginan serta perasaannya saat mereka belum memiliki kemampuan komunikasi verbal yang baik. Gambar atau karya visual dapat dimanfaatkan sebagai media yang menceritakan perasaan anak ketika mereka tidak berbicara. Pada tahapan usia yang lebih matang, gambar atau karya visual yang dibuat oleh anak-anak dapat dijadikan sebagai media ekspresi serta untuk mengukur wawasan yang dimiliki oleh mereka. Karena itu, gambar dapat dijadikan sebagai media yang membantu mengembangkan keterampilan berbahasa pada anak. Agar dapat menghasilkan karya visual yang kaya dengan cerita asli khas anak-anak, banyak langkah yang perlu dilakukan untuk memberi stimulus. Menciptakan karya visual adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan berbagai komponen kecerdasan pada anak usia dini. Selain untuk mengembangkan kecerdasan visual-spasial pada anak, menciptakan karya visual dapat dilakukan sebagai salah satu cara pengembangan kreativitas berbahasa. Menggunakan karya visual membuat anak-anak lebih terbantu dalam bercerita mengenai suatu hal. Menggambarkan hal yang dialami oleh anak kemudian menceritakannya adalah merupakan salah satu jalan bagi mereka mengekspresikan perasaannya terhadap sesuatu. Dengan demikian, melalui pengembangan karya visual, guru dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi serta peningkatan kemampuan berpikirnya.
DESIGNING KANTIN KEJUJURAN CORNER AT SMP NEGERI 1 KEMANG, BOGOR REGENCY ANDAYANI ANDAYANI; Budi HERMAINI; Dian NOVITA; Monika HANDAYANI; Siti AISYAH
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.958 KB) | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v1i1.500

Abstract

Located in Tegal Village, Kemang District, Bogor Regency, SMP Negeri 1 Kemang is the only secondary school for the children from the surrounding villages. The local government has the expectation for the school to excel in various aspects, such as to develop the school to be a Secondary School with Exemplary Character. The development of Kantin Kejujuran (lit: Honesty Canteen) is expected to raise the students’ awareness of the importance of honesty. The development began in 2017, and it focused on the development of physical facilities. Along such development, initial assessment on the perception of students and teachers towards the value of honesty was conducted using the Likert scale. Open questionnaires were distributed to get the general idea of teachers and students’ expectation towards Kantin Kejujuran. In the designing process, it was found that there are similarities between the students’ and teachers’ perceptions towards the value of honesty, in which it is considered important and needs to be developed. The procedure of using Kantin Kejujuran in accordance with the characteristics of the students needed to be developed from 2018.
PENGUATAN KARAKTER UNTUK ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA Mukti Amini; Ngadi Marsinah; Titi Chandrawati; Budi Hermaini; Muman Hendra Budiman; Siti Aisyah; Sri Tatminingsih; Untung Laksana Budi
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1A (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i1A.2970

Abstract

Karakter pada anak perlu dikembangkan sejak dini oleh pendidik, baik di rumah (Pendidikan informal) maupun di Lembaga PAUD (Pendidikan formal). Pengembangan karakter ini perlu dilakukan secara kreatif agar anak merasa nyaman, tidak merasa terpaksa dalam membangun karakter yang diharapkan. Salah satu bentuk pengembangan karakter yang sangat disukai anak adalah melalui metode bercerita. Namun, kemampuan bercerita dengan berbagai media pada guru PAUD saat ini belum terstandar. Ada beberapa guru yang memang sudah mahir bercerita, sehingga anak-anak sangat asyik menyimaknya. Namun banyak guru PAUD yang masih perlu mengembangkan kemampuan bercerita bagi anak untuk mengembangkan karakter. Abdimas ini bertujuan untuk: (1) memberikan pelatihan tentang penguatan karakter anak usia dini melalui metode bercerita ini bagi Guru PAUD, (2) mengenalkan anak usia dini dengan metode bercerita dengan cara yang sesuai dengan anak usia dini, (3) mengintegrasikan kegiatan menari dengan kegiatan bermain ke dalam pembelajaran PAUD. Kegiatan dilakukan di PAUDQu Darul Ulum, Jabon Mekar. Bogor. Berdasar pengamatan dan wawancara dengan para guru di PAUDQu, kegiatan abdimas dengan memberikan pendampingan penggunaaan metode bercerita ini sangat bermanfaat karena anak menjadi lebih bersemangat saat belajar, guru lebih mudah mengarahkan anak, guru mendapatkan berbagai masukan berharga dari tanya jawab dengan anak usai bercerita, dan guru dapat sekaligus merancang pelibatan orang tua melalui kegiatan bercerita.
PEMBERDAYAAN GURU UNTUK MENINGKATKAN LITERASI PARENTING Mutiara Magta; Khaerul Anam; Andayani Andayani; Mukti Amini; Sri Tatminingsih; Siti Aisyah; Mohamad Hariyono
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 3 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i3.8971

Abstract

Abstrak: Salah satu penguatan dalam kehidupan bermasyarakat terutama dalam pendidikan dan perkembangan anak usia dini adalah dengan adanya program pendidikan orangtua atau yang sering disebut parenting. Di masa pandemi covid 19 pendidikan parenting untuk orangtua sangat dibutuhkan. Kesibukan orangtua yang harus membagi perhatian antara pekerjaan dan mendampingi anak belajar di rumah tentu menjadi tantangan yang tidak mudah dihadapi orangtua. Sekolah sebagai agen perubahan ikut bertanggungjawab terhadap pendidikan anak di rumah selama pandemic berlangsung sehingga perlu memberikan penguatan kepada orangtua tentang literasi parenting hal ini bertujuan agar orangtua dapat mendampingi anak belajar di rumah. Berdasarkan identifikasi diketahui tidak semua guru paham bagaimana harus menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan orangtua terkait perkembangan anak. Dinas pendidikan Kota Tangerang Selatan bekerjasama dengan fakultas ilmu keguruan Universitas Terbuka mengusahakan memberikan pelatihan dan pendampingan literasi parenting kepada guru SD dan TK agar guru-guru orang dapat melaksanakan program parenting di sekolahnya.  Pelatihan ini diikuti 35 guru dari 9 sekolah dengan menggunakan metode webinar dan pedampingan oleh fasilitator. Hasilnya diperoleh 7 dokumen program parenting dengan topik membangun komunikasi empatik, peran guru dan orangtua dalam membangun kesiapan bersekolah dan sinkronisasi pendampingan pembelajaran daring antara guru dan orang tua. Abstract:  One of strengthening of society life especially education and development of early childhood education is parenting program at school. In pandemic situations, education for parents is very needed. The busy parents must share attention between the job and the accompaniment their kids were learning at home that could be a challenge for parents. As an agent of change, the school has a responsibility to the children's education at home, so that the school has to strengthen the parents. Based on identification it is known that most of the teachers did not understand how to communicate and do teamwork with parents about the development of children. The South Tangerang City education Office in collaboration with the faculty of teacher training of Open University seeks to provide parenting literacy training and accompaniment to elementary and kindergarten teachers so that the teachers can implement parenting programs in their school. This training was attended by 35 teachers from 9 schools using the webinar method and mentoring by facilitators. The results obtained 7 documents parenting program with the topic of building empathic communication, the role of teachers and parents in building school readiness, and synchronizing online learning assistance between teacher and parents.
Development of Thinking Skills in Early Childhood Siti Aisyah
International Journal of Emerging Issues in Early Childhood Education Vol. 1 No. 1 (2019): May Volume
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.44 KB) | DOI: 10.31098/ijeiece.v1i1.45

Abstract

This research aims to obtain empirical data on the effect of reading method and thinking skills toward intelligence language of early childhood. Thus the researchers wanted to investigate the causal relationship between the reading method and thinking skills with the intelligence language of children by giving treatment to the experimental group and compared it with the control group. This study used a treatment design by level 2 x 2 be In the design, each of the independent variables are classified into two sides, includes action variable that is reading methods (A) are classified into the Big Book Methods (A1) and Syllables Method (A2). Whereas moderator variables that is thinking skills (B), are classified based on high and low level into high-level thinking skills (B1) and low-level thinking skills (B2). ANOVA calculation results showed that language skills of children who followed reading activities by using the Big Book method is higher than the language skills of children who attend reading activities by using Syllables method. Thus, there is the effect of the application of the Big Book method and Syllables methods toward language skills of children.
Analisis Layanan Website Pembelajaran dan Implikasinya pada Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh Fitra Jaya; Siti Aisyah; Ucu Rahayu; Mutiara Magta; Suci Nurhayati
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v5i2.4768

Abstract

Sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh merupakan sistem pendidikan yang sangat erat kaitannya dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam memfasilitasi keterlibatan  mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar. Guru Pintar Online (GPO) merupakan salah satu portal di dalam situs resmi Universitas Terbuka  yang dikembangkan sebagai bentuk kontribusi dan dedikasi Universitas Terbuka pada dunia pendidikan dan pengembangan kompetensi guru berkelanjutan. Tujuan dalam penelitian ini  adalah untuk menganalisis dan mengevaluasai implikasi dari website GPO, serta mendapat gambaran website yang ideal bagi pengembangan kompetensi guru dalam sistem pendidikan jarak jauh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini di ikuti oleh 526 responden yang tersebar dari 11 program studi yang ada di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Terbuka. Penelitian ini menyoroti pentingnya unsur kegunaan, kualitas informasi dan kualitas interkasi layanan dalam pengembangan website. Dalam pendidikan jarak jauh website pembelajaran diperlukan untuk memfasilitasi guru atau calon guru dalam pengembangan komptensi secara berkelanjutan. Website pembelajaran hendaknya menampilkan desain tampilan yang sesuai dengan perkembangan jaman, sistematik, menarik, dan bermanfaat dalam pengembangan kompetensi penggunanya. 
MOOCS PARENTING SEBAGAI UPAYA PELIBATAN ORANGTUA PADA PENDIDIKAN ANAK INDONESIA Mukti Amini; Siti Aisyah; Mutiara Magta; Dian Novita
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v5i1.5045

Abstract

Various parties, especially parents, can carry out children's education. Education by parents is included in the informal channel. To properly educate children, parents need to receive adequate provisions so that parents can educate and care for their children based on their needs and the development of children. This provision can be provided in various formats, including online training packaged as Massive Open Online Courses (MOOCs) Parenting. MOOCs Parenting, prepared by the ECE-UT study program team, consists of 6 main topics: child growth and development, healthy eating, the concept of playing in children, playing time, discipline, and effective discipline. For each subject, a discussion space is provided to discuss the topic according to the time allotted. In addition, independent exercises and formative tests are also offered in each case as feedback to participants on the issues raised. At the end of the Moocs session, a competency test was given, which consisted of 20 objective questions that tested participants' mastery of the six previous topics. Participants who actively complete all issues and take competency tests will receive a certificate. In 2022, Moocs parenting has been opened starting in July 2022 and is being attended by 119 participants. Currently, some participants have been able to complete the MOOCs online training and are entitled to a certificate. At the end of the session, a MOOCs evaluation form was also prepared, which was helpful for managers in ECE-UT study programs to make improvements to Moocs Parenting from time to time.Key words: MOOCs, ParentingABSTRAKPendidikan anak dapat dilakukan oleh berbagai pihak, terutama orang tua. Pendidikan oleh orang tua ini termasuk dalam jalur informal. Agar dapat mendidik anak dengan tepat, orang tua perlu mendapat pembekalan yang memadai, agar orang tua dapat mendidik dan mengasuh anaknya berdasarkan kebutuhan dan perkembangan anak. Bekal ini dapat disediakan dalam berbagai format, antara lain melalui pelatihan daring yang dikemas dalam bentuk Massive Open Online Courses (MOOCs) Parenting. MOOCs Parenting yang disiapkan tim prodi PGPAUD UT terdiri dari 6 topik utama yaitu pertumbuhan dan perkembangan anak, makan sehat, konsep bermain pada anak, waktu bermain, disiplin, disiplin efektif. Pada setiap topik disediakan ruang diskusi untuk membahas topik sesuai waktu yang disediakan. Selain itu juga disediakan latihan mandiri dan tes formatif pada tiap topik, sebagai umpan balik pada peserta terhadap topik yang diangkat. Pada akhir sesi MOOCs diberikan uji kompetensi yang terdiri dari 20 soal objektif yang menguji penguasaan peserta terhadap keenam topik sebelumnya. Peserta yang aktif menyelesaikan semua topik dan mengerjakan uji kompetensi akan mendapatkan sertifikat. Pada tahun 2022 ini, MOOCs parenting telah dibuka mulai bulan Juli 2022, dan diikuti 115 peserta. Saat ini, sebagian peserta telah mampu menyelesaikan pelatihan daring MOOCs dan berhak mendapatkan sertifikat. Pada akhir sesi juga disiapkan form evaluasi MOOCs yang berguna bagi pengelola di prodi PGPAUD UT untuk melakukan penyempurnaan MOOCs Parenting ini dari waktu ke waktu.
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru di Yayasan Pendidikan Charitas Markus Wilmar Fau; Sarmini Sarmini; Siti Aisyah
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/j.jk.2022.v9.i1.p60-71

Abstract

This study is intended to analyze the effect of leadership style and work motivation on teacher performance at the Charitas educational foundation. The variables studied were leadership style (X1), work motivation (X2), and performance (Y). The method used in this research is a quantitative approach with a correlational design. Sampling using stratified random sampling as many as 53 respondents. Data collection techniques using questionnaires, interviews, and documentation. The analysis technique uses descriptive statistics, and inferential statistics with multiple linear regression. From the results of multiple regression analysis, the performance equation (Y) = 35.003 – 0.060X1 + 0.674X2 +. From the results of multiple regression analysis, it can be seen that the work motivation variable has a greater value in influencing employee performance. From the results of the F test, Fcount > Ftable is 15.492 > 2.77. It can be concluded that the variables of leadership style, and work motivation, simultaneously and significantly affect the performance of teachers at the Charitas Education Foundation. From the results of the t test, it can be concluded that the work motivation variable has a significant effect on performance with a significant level of 0.05, while leadership style has no effect on performance. The results of the analysis of the coefficient of determination of 0.362 or 36.2% of the leadership style variable, and work motivation can explain the variation of the performance variable, while the remaining 63.8% is explained by other variables outside of this study.
PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN KOMPREHENSIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD Sri Tatminingsih; Budi Hermaini; Mukti Amini; Titi Chandrawati; Siti Aisyah; Tedjo Djatmiko
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v5i2.6307

Abstract

Setiap guru PAUD harus memiliki kompetensi pedagogik, khususnya kompetensi dalam merancang bahan belajar dan menerapkan pembelajaran menggunakan bahan belajar yang sesuai dengan perkembangan anak didiknya. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dosen Pendidikan Guru PAUD Universitas Terbuka (PGPAUD UT) bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik Guru PAUD melalui kegiatan pengembangan alat permainan komprehensif (APK). Metode pelaksanaan dilakukan melalui kegiatan luring dan daring. Mitra adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang dengan peserta 20 guru PAUD/TK yang berasal dari 10 lembaga terpilih. Pengukuran pencapaian PkM dilihat dari produk APK dan Sertifikat HKI yang dihasilkan dan hasil asesmen yang dilakukan terhadap semua peserta. Hasil PkM adalah lima produk APK, lima sertifikat HKI dan peningkatan kompetensi pedagogik sebesar 37%. Rekomendasi yang dapat disampaikan adalah kegiatan Pengembangan APK dapat dilanjutkan dan disebarkan kepada guru-guru PAUD di berbagai wilayah lainnya dan Guru yang telah mengikuti kegiatan ini dapat menyebarkan ilmu dan pengalamannya kepada sejawatnya.   Every PAUD teacher must have pedagogical competence, especially competence in designing learning materials and implementing learning using learning materials that are appropriate to the development of their students. Community service activities (PkM) for PAUD Teacher Education Lecturers at the Open University (PGPAUD UT) aim to improve the pedagogical competence of PAUD Teachers through comprehensive game tool development activities (APK). The implementation method is carried out through offline and online activities. The partner is the Pandeglang Regency Education and Culture Office with 20 PAUD/TK teachers participating from 10 selected institutions. The measurement of PkM achievement can be seen from the APK products and IPR Certificates produced and the results of assessments carried out on all participants. The results of PkM are five APK products, five IPR certificates, and an increase in pedagogical competence of 37%. The recommendation that can be made is that APK development activities can be continued and distributed to PAUD teachers in various other regions and teachers who have participated in this activity can spread their knowledge and experience to their colleagues.
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Meningkatkan Perekonomian Desa Maimunah Maimunah; Siti Aisyah; Nur Hidayah
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 9 No 3 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v9i3.1433

Abstract

Researchers still find BUMDes that are not managed properly, even though effective management can improve the community s economy. This study reveals the effectiveness of this management in improving the economy, supporting factors, and inhibiting factors. This research is a descriptive qualitative research with a system theory approach consisting of input, transformation process, and output. The findings of this study found that the input aspects of the use of raw materials, capital, and information sources have been implemented, but human resources and technology have not been implemented. In the aspect of transformation, work activities, management, use of technology, and operational methods have not been implemented. In the output aspect, the products and services produced are appropriate, but the financial results, information, and human resource products have not been implemented.