Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Modifikasi Alat Pencetak Dangke Dalam Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Produk Dangke Muh Warid Yasir; Mohammad wijaya; Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 5, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.798 KB) | DOI: 10.26858/jptp.v5i0.9636

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi cetakan yang dapat diterapkan pada pembuatan dangke dan mengetahui efisiensi alat hasil rancangan. Bentuk penelitian ini adalah modifikasi alat. Data penelitian diperoleh dari hasil pengujian dengan melakukan uji coba perbandingan antara pencetakan manual dan menggunakan alat yang telah dimodifikasi. Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan statistik deskriftif. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan sistem pengepresan, dalam satu kali pencetakan dihasilkan dua buah dangke. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa dengan menggunakan alat proses pencetakan dangke relatif lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cetakan manual.
Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Mutu Bubuk Kopi Robusta (Coffea robusta) Saolan Saolan; Andi Sukainah; Mohammad Wijaya
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 6, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v6i2.12021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan dan lama waktu penyimpanan terhadap mutu bubuk kopi robusta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor yaitu jenis kemasan dan lama waktu penyimpanan dengan kombinasi perlakuan sebanyak 28 masing-masing diulang 3 kali ulangan sehingga total perlakuan adalah 84. Kopi bubuk robusta disimpan ke dalam 4 jenis kemasan yaitu botol kaca, plastik pe, aluminium foil, dan kertas. Di uji kadar air, abu, dan volatil setiap 15 hari selama 90 hari. Setelah diketahui perlakuan terbaik, selanjutnya di uji kadar kafeinnya. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan jenis kemasan dan lama waktu penyimpanan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, abu, dan senyawa volatil. Perlakuan terbaik adalah penggunaan jenis kemasan aluminium foil, kadar air (1,87% - 3,53%), kadar abu (5,77% - 5,33%), senyawa volatil (79,36% - 73,4%) dan kadar kafein (3,02%).Kata Kunci : Bubuk Kopi Robusta, Jenis Kemasan, Lama Penyimpanan, Kadar Kefein
Formulasi Sosis Analog Sumber Protein Berbasis Bekatul dan Jamur Tiram Sebagai Pangan Fungsional Nurnaningsih Nurnaningsih; Ratnawaty Fadilah; Mohammad Wijaya
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 7, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v7i1.12437

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bekatul terhadap kualitas sosis analog yang dihasilkan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif (eksperimen) yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan sehigga diperoleh lima belas unit percobaan dengan konsentrasi bekatul 0%, 5%, 10%, 15%, 20%. Parameter pengamatan; Kadar air, protein,  lemak, karbohidrat, kadar abu, serat, dengan uji kesukaan panelis terhadap warna, tekstur, rasa dan aroma. Hasil terbaik sosis analog hasil rekapitulasi semua data analisis proksimat (kadar air, protein, lemak, karbohidrat, serat dan kadar abu) dan oganoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur) yaitu perlakuan K sebesar 357,73, perlakuan A sebesar 419,05, perlakuan B sebesar 395,92, perlakuan C sebesar 439,66 dan perlakuan D sebesar 441,99. Berdasarkan nilai rangking dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik sosis analog yaitu perlakuan D .
Dekomposisi Termal Pirolisis terhadap Rendemen dan Komposisi Senyawa Kimia dalam Asap Cair Kulit Buah Kakao Mohammad Wijaya; Muhammad Wiharto; Army Auliah
JC-T (Journal Cis-Trans): Jurnal Kimia dan Terapannya Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : State University of Malang or Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.709 KB) | DOI: 10.17977/um0260v3i22019p018

Abstract

Kakao yang diperoleh dari perkebunan kakao  menghasilkan limbah kakao yang dibuang dan berwana hitam  pada waktu yang lama akan mengalami pembusukan, Padahal memiliki potensi yang cukup besar. Dengan  penggunaan teknologi pirolisis, analisis kulit buah kakao yang berasal dari Kabupaten Enrekang untuk kandungan lignin sebesar 45,61 %, selulosa 37,61 %, hemiselulosa 6,40 %, dan lainnya sebesar 10,38 %. Hasil pembakaran menghasilkan  asap cair kulit buah kakao ke dalam destila dan arang. Dalam penelitian ini digunakan suhu pirolisis 114-514 °C. Rendemen asap cair kulit buah kakao Kabupaten Enrekang pada suhu pirolisis 114 °C sebesar 8,04 % selama 88 menit,  dan pada suhu pirolisis 214 °C sebesar 28,6 2% dengan waktu selama 40 menit, selanjutnya pada suhu pirolisis 314 °C sebesar  27,65 % dengan waktu selama 83 menit,  dan  suhu pirolisis 414 °C sebesar 25,08 %  dengan waktu selama 45 menit,  akhirnya suhu pirolisis 514 °C sebesar 8,04 % dengan waktu selama 88 menit. Analisis GC MS  untuk asap cair kulit buah kakao adalah asam karbamat, asam asetat, 1H-Pirol, tert-Butilakrilat, propane diamida, asetamida, n-metil, 1-pentena-2-ol, corilon, 5-valerolakton, 4-metoksifenol,  N- metilsuccinimida, siklopropilkarbinol,  2-propilamina, etil metakrilat, 1,2-oksaborol, 2,6-dimetil-metoksifenol, n-amilasetat,  sikloheksena  karboksilat, 2-proponon, levoglukosan, D-o-asetil, asam heksadekanoat,  1,10-dekadiol, asetiloksi, tetracosaheksaena. Hasil pemisahan senyawa kimia bio aktif dari asap cair kulit buah kakao digunakan untuk memperoleh produk komposisi kimia dengan pengelompokkan senyawa berdasarkan metode PCA.
Pembuatan Arang Aktif dari Limbah Kemiri Mohammad Wijaya; Muhammad Wiharto; Muhammad Danial
PENGABDI PENGABDI : VOL. 1, NO. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pengabdi.v1i2.15765

Abstract

Kemiri adalah tanaman yang punya potensi besar untuk dikembangkan dan ditingkatkan terutama dari segi proses pengolahan biji kemiri dengan teknologi kemiri. Kelompok tani kemiri memiliki potensi dan peluang usaha yang baik, di antaranya pembakaran tempurung kemiri dengan teknologi pirolisis untuk  menghasilkan asap cair tempurung kemiri Kemiri mempunyai dua lapis kulit yaitu kulit buah dan tempurung dari setiap kilogram biji  akan dihasilkan 30% buah dan 70% tempurung. 70%. Teknologi pirolisis menghasilkan produk asap cair sangat sederhana dan murah serta mudah dilakukan. Asap cair tempurung kemiri oleh masyarakat desa kamiri dijadikan bahan obat luka dan urut. Metode ceramah dan  Tanya jawab mengenai pembuatan asap cair, memberikan motivasi untuk mengganti/meningkatkan tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani dengan cara:ceramah dan Tanya  jawab pengelolaan limbah pertanian. Hasil kesimpulan diperoleh bahwa perlunya mitra mengetahui pengetahui cara pengolahan biji kemiri dengan baik serta membuat rancangan pengolahan tempurung kemiri yang diperoleh dari pengolahan biji kemiri oleh Petani dan Masyarakat didesa Kamiri Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, mendorong untuk membuat pelatihan berupa produk asap cair dari tempurung kemiri dengan membuat  label merek Kamiri Jayawid untuk dipasarkan sekitar pasar dan Bumdes .
KORELASI ANTARA MOTIVASI PESERTA DIDIK DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA KELAS XI IPA SMA NEGERI SE-KECAMATAN TERNATE UTARA Serna Hamid; Mohammad Wijaya; Ramlawati .
Chemistry Education Review (CER) Volume 2 Nomor 1 September 2018
Publisher : Program Pasca Sarjana UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.77 KB) | DOI: 10.26858/cer.v0i0.7502

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian survey and ex-post facto yang bertujuan untuk mengetahui korelasi antara motivasi peserta didik dengan hasil belajar kimia kelas XI IPA SMA Negeri Se-Kecamatan Ternate Utara tahun pelajaran 2017/2018. Total populasi penelitian sebanyak 311 peserta didik dengan ukuran sampel sebanyak 175 peserta didik. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan propotional cluster random sampling. Pengambilan data penelitian menggunakan instrumen berupa angket terbuka dan tes. Data penelitian dianalisis menggunakan Software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara motivasi peserta didik dengan hasil belajar kimia sangat kuat dengan niai yag diperoleh adalah 0,88. Untuk uji hipotesis digunakan uji t, data yang diperoleh menunjukan thitung > ttabel yaitu 8,23 > 1,97 maka H0 ditolak dan H1 di terima sehingga dapat disimpulkan terdapat korelasi antara motivasi peserta didik dengan hasil belajar kimia.Kata Kunci: motivasi, hasil belajar.ABSTRACTThe study is a survey and ex-post facto which aims to determine the correlation between the motivation of students with chemistry learning outcomes grade XI IPA of State Senior High Schools in North Ternate District in the academic year 2017/2018. The total population of the study was 311 students with a sample size of 175 students. The sample determination technique is used propotional cluster random sampling. Retrieval of research data using an instrument in the form of an open questionnaire and test, research data were analyzed using SPSS Software. The results showed that the correlation between the motivation of students with chemistry learning outcomes was very strong with the value obtained was 0.88. To test the hypothesis, the t test is used, the data obtained shows tcount > t table that the number is 8.23 > 1.97 then H0 is rejected and H1 is accepted so that it can be concluded that there is a correlation between the motivation of students with chemistry learning outcomes. Keywords: Motivation, Learning Achievement.
Pengaruh Katalis Asam Klorida dan Media Natrium Klorida Terhadap Sintetik Polieugenol dari Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum) Dipo Ade Putra Iskandar; Mohammad Wijaya; Suriati Eka Putri
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 17, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.263 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v17i2.4683

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan katalis asam klorida (HCl) terhadap sintetik polieugenol, bagaimana pengaruh penggunaan media NaCl terhadap sintetik polieugenol, serta kelarutan polieugenol dalam beberapa pelarut murni. Polieugenol yang akan disintesis berasal dari minyak cengkeh (Syzigium aromaticum) yang diperoleh dari kabupaten Soppeng. Tahapan penelitian ini terdiri dari (1) isolasi minyak atsiri dari bunga cengkeh dengan metode ekstraksi kontinu dan water distillation, (2) ekstraksi eugenol dari minyak atsiri bunga cengkeh yang dikarakterisasi dengan penentuan rendemen, analisis GC-MS, serta analisis dengan spektrofotometer inframerah (IR), dan (3) polimerisasi eugenol dengan katalis asam klorida yang dikarakterisasi dengan penentuan kelarutan, rendemen, serta analisis spektrofotometer IR. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rendemen terbesar hasil polimerisasi diperoleh pada perbandingan mol HCl dan eugenol 1 : 2, yaitu 87,21 % pada polimerisasi eugenol dengan media NaCl dan 86,56 % pada polimerisasi eugenol tanpa media. Selain itu diketahui pula bahwa polimerisasi eugenol dengan menggunakan media NaCl tidak terjadi dengan sempurna, dikarenakan proses adisi pada tahap inisiasi terganggu karena ikutnya media tersebut bereaksi yang dibuktikan oleh masih terdapatnya serapan khas gugus C=C pada bilangan gelombang 1606,70 - 1637,56 cm-1, sehingga lebih baik melakukan polimerisasi eugenol tanpa menggunakan media.Kata Kunci : Polieugenol, Bunga Cengkeh, Eugenol, HCl, Polimerisasi, dan SintetikABSTRACTThe aim of this research was to know about the influence of chloride acid (HCl) addition as a catalyst toward the polyeugenol synthesis, about the influence of sodium chloride (NaCl) medium usage toward polyeugenol synthesis, and about the solubility of polyeugenol in some pure solvents. The polyeugenol was made from clove oil which obtained from Soppeng regency. This research consists of several stages, i.e (1) the isolation of essential oil from clove’s flower using continuous extraction method and water distillation, (2) the extraction of eugenol from clove’s oil which characterized with yield determination, GC-MS analysis, and infrared (IR) spectrophotometer analysis, and (3) polymerization of eugenol using chloride acid which characterized with solubility determination, yield determination, and IR spectrophotometer analysis. The result of this reaserch showed that the largest yield was obtained from ratio of mol HCl and eugenol as 1 : 2, was 87,21 % on polymerization of eugenol with NaCl medium and 86,56 % on polymerization of eugenol without using medium. Also note that polymerization of eugenol with using NaCl medium was unsuccessful, due to the addition process on inisiation step was disturbed, because the medium joined in the reaction that proved by typical C=C absorption on 1606,70 – 1637,56 cm-1, so would be better to polymerize eugenol without using medium.Keywords : Polyeugenol, Cloves, Eugenol, HCl, Polymerization, and Synthesis
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Untuk Meningkatkan Motivasi dan Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas XMIA-3 SMAN 1 Tanete Rilau (Studi pada Materi Pokok Ikatan Kimia dan Bentuk Geometri) Murdika Murdika; Mohammad Wijaya; Sugiarti Sugiarti
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 19, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.286 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v19i1.6647

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk menemukan langkah-langkah yang tepat dalam penerapan model pembelajaran TGT sehingga dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar peserta didik Kelas X MIA-3 SMAN Tanete Rilau, barru. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas X MIA-3 semester I tahun pembelajaran 2014/2015 sebanyak 38 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan dengan waktu 9 jam pelajaran. Pertemuan pertama dilaksanakan game, pertemuan kedua dilaksanakan turnamen dan pada pertemuan ketiga dilaksanakan tes hasil belajar dan begitupula pada siklus II. Adapun langkah-langkahnya yang tepat dalam menerapkan model pembelajaran TGT yaitu: (1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik serta guru mengaitkan pelajaran sekarang dengan yang terdahulu. (2) Guru menjelaskan  langkah-langkah model TGT dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menyampaikan materi kepada peserta didik dengan media power point. (3) Guru mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok belajar (setiap kelompok beranggotakan 4-6 orang peserta didik) dan menunjuk ketua kelompok. (4) Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk berada di meja turnamen dan memberikan soal untuk di jawab. (5) Guru membagi peserta didik ke dalam meja turnamen dan membagikan soal-soal turnamen berdasarkan tingkat kesulitannya kepada masing-masing kelompok turnamen. (6) Guru memberikan penghargan kepada setiap kelompok yang memiliki poin tinggi.Kata kunci: Penelitian tindakan kelas, Langkah-langkah model pembelajaran TGT                                              ABSTRACTThis study is about a research of a classroom action that aims to find the right steps in the TGT (Team games tournament) implementation learning model in order to increase the motivation and activity student learning outcomes in class X MIA-3, SMAN 1 Tanete Rilau, barru. The subject is the 10th students consist of 38 participants. This study was conducted in two cycles, the first cycle performed 3 time meeting in taking 9 hours. The first meeting implemented game, the second implemented tournament and at the third meeting conducted study outcome test and similarly,on the second cycle. The steps are: (1) The teacher (the researcher) informed the purpose of learning and motivated the students, and the teacher connected this lesson and its previous. (2) The teacher (the researcher) explained the model steps of TGT in using an easy way to be understood and using power point software as well. (3) The teacher (the researcher) organized the students in a group (each group has 4 to 6 participants) this search group has a leader. (4) The teacher (researcher) asked for each group to keep staying in the tournament table to give questions to be answered. (5) The teacher (the researcher) divided in several tournament tables and distributed the tournament questions based on the difficulties level to the each group. (6) The teacher (the researcher) then gave a reward to the each group who had high point.Key words: The action class research, measures TGT learning model.
Pengaruh Penggunaan Media Animasi pada Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Kimia Peserta Didik Kelas X MIA SMAN 1 Bungoro (Studi pada Materi Pokok Ikatan Kimia) Ade Fitriani; Muhammad Danial; Mohammad Wijaya
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.272 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v15i2.4598

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media animasi pada model discovery learning terhadap hasil belajar kimia peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Bungoro pada materi pokok ikatan kimia. Desain penelitian ini adalah “Posttest-Only Control Design”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Bungoro yang terdiri dari 5 kelas. Penentuan sampel dilakukan secara random kelas dan terpilih kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen dan X MIA 2 sebagai kelas kontrol. Pada penelitian ini, variabel bebasnya terbagi atas dua yaitu model discovery learning dengan penggunaan media animasi dan model discovery learning tanpa penggunaan media animasi sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar kimia peserta didik kelas X MIA SMAN 1 Bungoro pada materi pokok Ikatan Kimia. Data hasil penelitian diperoleh dengan pemberian Tes Hasil Belajar sebanyak 20 nomor jenis pilihan ganda yang telah divalidasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan pengujian hipotesis. Deskripsi hasil belajar peserta didik menunjukkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen adalah 65,44 dan kelas kontrol adalah 56,18. Ketuntasan untuk kelas eksperimen adalah 45,16% dan kelas kontrol 21,21%. Hasil pengujian hipotesis dengan uji-t pada taraf signifikan, α = 0,05 dengan nilai thitung 2,55 lebih besar t(0,05)(62) 1,669 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan media animasi pada model discovery learning terhadap hasil belajar kimia peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Bungoro.Kata kunci: Animasi, Discovery Learning, Ikatan KimiaABSTRACTThis study is a quasi-experimental research aimed to determine the effect of animation media on the discovery learning models to chemical learning achievment of students of class X MIA SMA Negeri 1 Bungoro in the subject matter of chemical bonds. The research design is "Posttest-Only Control Design". The population are all students of class X MIA SMA Negeri 1 Bungoro which consists of 5 classes. Sampling is selected by randomly and class X MIA 3 as the experimental class and X MIA 2 as the control class. In this study, the independent variables are divided into two, namely a discovery learning models using animation media and discovery learning models without animation media while the dependent variable is the learning achievnent. Data were obtained by Tests Learning Achievment as many as 20 numbers that have been validated. Data are analyzed using descriptive statistics and hypothesis testing. Description of the study of students showed an average value for the experimental class is 65,44 and the control class is 56,18. The completeness of the experimental class is 45,16% and the control class is 21,21%. The results of hypothesis testing indicate tcount of 2,55 better than t(0,05)(62) of 1,669; there is a positive influence of the animation media on discovery learning models to chemical learning achievment of students of class X MIA SMA Negeri 1 Bungoro.Keywords: Animation, Discovery learning, Chemical bonding
Perbandingan Metode Pemberian Tugas Kerja Kelompok dengan Kerja Individu pada Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI MIA SMAN 1 Tondong Tallasa Kab.Pangkep (Studi pada Materi Pokok Termokimia) Amru Ichwan Luthfi; Muhammad Danial; Mohammad Wijaya
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 17, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.612 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v17i1.4570

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian eksperimen semu(quasi eksperimen) yang bertujuan mengetahui ada tidaknyaperbedaan hasil belajar peserta didik yang dibelajarkandengan metode pemberian tugas kerja kelompok denganmetode pemberian tugas kerja individu pada modelpembelajaran discovery learning pada peserta didik kelas XIMIA SMA Negeri 1 Tondong Tallasa Kab. Pangkep (padamateri pokok termokimia). Desain penelitian ”Posstest-onlyControl Desaign”. Sampel dalam penelitian ini adalah kelasXI MIA SMA Negeri 1 Tondong Tallasa Kab. Pangkep,dengan kelas XI MIA1 sebagai kelas eksperimen I yangterdiri dari 25 peserta didik dan XI MIA2 sebagai kelaseksperimen II yang terdiri dari 24 peserta didik. Pengambilandata dilakukan dengan pemberian tes hasil belajar. Data hasilbelajar yang diperoleh dianalisis secara deskriptif daninferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan nilaiposttest kelas eksperimen I lebih tinggi yaitu 73,80dibandingkan nilai posttest kelas eksperimen II yaitu 67,71serta persentase ketuntasan kelas eksperimen I yaitu 64,00 %dan persentase ketuntasan kelas eksperimen II yaitu 37,50%.Hasil analisis inferensial dengan uji Mann-Whitney (U-test)menunjukkan nilai signifikan < α (0,05) yaitu 0,033<0,05dengan kriteria pungijian tolak Ho dan terima H1. Demikiandapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajarpeserta didik yang dibelajarkan dengan metode pemberiantugas kerja kelompok dengan metode kerja individu padamodel pembelajaran discovery learning.Kata kunci: Kerja kelompok¸ Kerja individu, discoverylearning, Hasil belajarABSTRACTThis is a quasi experiment research to find outwheather the learning results of students that were give teamwork assignments are different to srudents that were givenindividual assignments during the application of thediscovery learning model. This study was conducted usingstudents of year XI MIA SMAN 1 Tondong Tallasa Kab.Pangkep for thermochemistry topic. The research designposstest only control design. Two classes were used as thesamples XI MIA1 which consisted of 25 students as theExperimental Class and XI MIA2 which consisted of 24students as the Experimental Class II. The learning resultsdata was collected using an achievement test and the datawas analyzed inferential statistics test. The results showedthat the learning results of the Experimental Class 1 werebetter than the Experimental Class 2 (Mann-Whitney Testwas 0,033< α (0.05) where the post-test results were 73,80and 67,71 for the Experimental Class I and the ExperimentalClass II. The number of students who achieved completenesswas 64% for the Experimental Class I and 37,50% for theExperimental Class II. This giving group assignment wasbetter than individual assignment when applying theDiscovery Learning Model.Keywords : Team work, Individual work, Discoverylearning, Learning outcomes