Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pembuatan Arang Aktif dari Limbah Kemiri Mohammad Wijaya; Muhammad Wiharto; Muhammad Danial
PENGABDI PENGABDI : VOL. 1, NO. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pengabdi.v1i2.15765

Abstract

Kemiri adalah tanaman yang punya potensi besar untuk dikembangkan dan ditingkatkan terutama dari segi proses pengolahan biji kemiri dengan teknologi kemiri. Kelompok tani kemiri memiliki potensi dan peluang usaha yang baik, di antaranya pembakaran tempurung kemiri dengan teknologi pirolisis untuk  menghasilkan asap cair tempurung kemiri Kemiri mempunyai dua lapis kulit yaitu kulit buah dan tempurung dari setiap kilogram biji  akan dihasilkan 30% buah dan 70% tempurung. 70%. Teknologi pirolisis menghasilkan produk asap cair sangat sederhana dan murah serta mudah dilakukan. Asap cair tempurung kemiri oleh masyarakat desa kamiri dijadikan bahan obat luka dan urut. Metode ceramah dan  Tanya jawab mengenai pembuatan asap cair, memberikan motivasi untuk mengganti/meningkatkan tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani dengan cara:ceramah dan Tanya  jawab pengelolaan limbah pertanian. Hasil kesimpulan diperoleh bahwa perlunya mitra mengetahui pengetahui cara pengolahan biji kemiri dengan baik serta membuat rancangan pengolahan tempurung kemiri yang diperoleh dari pengolahan biji kemiri oleh Petani dan Masyarakat didesa Kamiri Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, mendorong untuk membuat pelatihan berupa produk asap cair dari tempurung kemiri dengan membuat  label merek Kamiri Jayawid untuk dipasarkan sekitar pasar dan Bumdes .
Penambahan Rumput Laut pada Pakan Broiler untuk Menghasilkan Broiler Rendah Lemak dan Kolesterol Rosdiana Ngitung; Muhammad Juanda; Muhammad Wiharto
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 6
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.406 KB)

Abstract

Abstrak. Desa Sokkolia Kecamatan Bontomarannu yang masyarakatnya mayoritas petani dan peternak. Permasalahan yang dihadapi masyarakatnya (keluarga Peternak ayam pedaging dan petelur) adalah: 1) manajemen usaha ternak yang masih lemah, 2, pengelolaan dan ketersediaan ransum yang belum memadai, 3) belum ada teknologi pembuatan ransum yang efektif dilakukan, 4) Rendahnya pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki, 5) pembiaayaan usaha dan proses produksi masih tinggi. Luaran yang diharapkan adalah: 1) Ransum yang Rendah Lemak dan Kolesterol, 3) Pengelolaan ayam Broiler Rendah Lemak Kolesterol. Hasil dari pengabdian ini adalah program pelatihan dalam bentuk kegiatan 30 % teori dan 70 % praktek cukup efektif, sehingga peserta dapat melihat dan mempraktekkan yang disampaikan dan para petani peternak  antusias dan senang dalam mengikuti pelatihan penyusunan ransum ayam yang akan menghasilkan ayam pedaging yang rendah lemak dan kolesterol. Kata kunci: ransum broiler, rendah lemak, kolesterol dan pengelolaan ayam
Keefektifan Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai Sumber Belajar Materi Ekosistem Melalui Pembelajaran Investigasi Kelompok Dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pada Kelas X Di SMAS Semen Tonasa Hastika Hastika; Hamka Lodang; Muhammad Wiharto
JUPEIS : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 2 No. 1 (2023): JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jupeis.Vol2.Iss1.446

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keefektifan pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar materi ekosistem melalui pembelajaran investigasi kelompok dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMAS Semen Tonasa. Sampel penelitian adalah kelas X jumlah peserta didik sebanyak 17 orang. Data penelitian diambil dengan menggunakan tes yang terdiri atas 25 butir soal. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar pada materi Ekosistem mengalami peningkatan dengan capaian rata-rata hasil belajar pada post-test sebesar 81 berada pada kategori tinggi, sedangkan pre-test sebesar 34,06 berada pada kategori sangat rendah. Peningkatan yang terjadi pada post-test disebabkan oleh adanya perlakuan yang diberikan pada kelas sample berupa penerapan model pembelajaran investigasi kelompok dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar. Uji N-Gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik. Diketahui peningkatan hasil belajar peserta didik terbanyak pada kategori tinggi sejumlah 15 peserta didik, terdapat 2 peserta didik pada kategori sedang dan tidak ada yang kategori rendah. Nilai rata-rata gain skor yang diperoleh sebesar 0,77 berada pada kategori tinggi. Nilai rata-rata tafsiran keefektifan N-Gain sebesar 77%. Tafsiran keefetifan perolehan tersebut menunjukkan bahwa tafsiran persentasi gain berada pada kategori efektif.
Studi Pendahuluan Pytososiologi dan Keanekaragaman Vegetasi Pohon Desa Lanne, Kabupaten Pangkep Muhammad Wiharto; Hamka L.; Syamsiah Syamsiah
Seminar Nasional LP2M UNM SEMNAS 2019 : PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.358 KB)

Abstract

Abstract. The study of pythosociology and diversity of tree vegetation atau Lanne Village, Pangkep District had been done. In this study 98 species were found. Species A is the species with the highest (important value index) IVI with the highest frequency of attendance. J3 species has the highest second order IVI with the highest dominance value. There are 21 species that only have one individual who is also a species with a frequency of presence in only 1 plot. Species with 2 individuals were found as many as 14 species. Species found with individuals 1 and 2 are rare species. A total of 67 species were found that had an individual number of less than 10. The frequency of the presence of these species in observation plots ranged from 1 to 8 plots from 130 observation plots. The stand group formed based on the Brilloin index value is 3, namely group 1, group 2, and group 3. The stand group 2 has the highest number of transect members and also has the highest Brilloin diversity index value. The stand group with the least transect members is in the stand group 3. This stand group also has the lowest Brilloin index value Keywords: Pythosociology,  diversity,  tree vegetation,  inportant value index
Peningkatan Produktivitas Tambak Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Melalui Pengelolan Kualitas Air Muhammad Junda; Rosdiana Ngintung; Muhammad Wiharto; Irma Suryani Idris; A.Bida Purnamasari
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 01 Nomor 01 (November 2023)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan utama yang selalu dihadapi oleh petani tambak ikan nila (O. niloticus) secara intensif adalah rendahnya kualitas air. Pemberian pakan buatan yang berkualitas tinggi dalam jumlah besar diikuti penurunan kualitas air sebagai dampak dari akumulasi limbah organik dan senyawa nitrogen anorganik pada badan air dan sedimen sistem budidaya ikan nila. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan kualitas air pada sistem budidaya ikan nila secara intensif. Metode pengabdian yang digunakan adalah pelatihan dan penyuluhan pengelolaan kualitas air pada anggota kelompok tani petambak Pokdakan, Kec. Segeri, Kabupaten Pangkep. Kelompok Pokdakan ini mengelola sistem budidaya ikan nila secara intensif dan juga sebagian anggota menerapkan sistem budidaya polikultur antara budidaya ikan nila dan udang Vanname (Litopenaeus vannamei). Pelatihan ini dibagi atas dua tahap yaitu penyampaian materi pelatihan pengelolaan kualitas air yang meliputi: pemilihan air sebagai media tumbuh, sterilisasi air tambak, pemupukan, penebaran bibit, manajemen pemberian pakan buatan dan pengontrolan kualitas air selama proses budidaya ikan nila. Dalam pengelolaan kualitas air dilakukan dengan sistem pergantian air seminimal mungkin atau tanpa pergantian air selama siklus pembesaran ikan nila (rata-rata 110 hari). Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa semua anggota kelompok Pokdakan Ulubaleng aktif dan penuh antusias mengikuti dengan cermat pelatihan ini ditandai dengan aktifnya peserta bertanya, berkomentar dan saling berbagi pengalaman selama menjadi petani tambak ikan nila. Dalam pelatihan ini mereka sangat aktif berdiskusi dan bisa menjawab dengan tepat pertanyaan yang diberikan oleh instruktur. Pada tahap kedua adalah dilakukan demostrasi tentang proses sterilisasi tambak, pemupukan dan penumbuhan pakan alami berupakan pupuk sintetik. Semua peserta aktif untuk mencoba mempraktekkan cara sterilisasi langsung, penumbuhan pakan alami serta menganalisis kondisi lingkungan perairan sitem budidaya berdasarkan warna air dan tingkat kecerahan air. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah anggota kelompok petambak Pokdakan ikan nila telah mengetahui dan terampil dalam pengelolaan kualitas air melalui sitem sterilasi air sistem budaya, penumbuhan pakan alami seperti fitoplankton dan sistem pergatian air seminal mungkin serta penggunaan bakteri probiotik. Diharapkan mereka yang telah mengikuti pelatihan ini bisa menularkan ilmu dan keterampilan mereka kepada sesama petambak ikan nila disekitar lingkungan tambak mereka masing-masing.