Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Peran Dinas Pariwisata dalam Pengelolaan Wisata Minat Khusus di Kabupaten Ponorogo Nurul Rahmawati; Yusuf Adam Hilman; Bambang Triono
Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 25 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.398 KB) | DOI: 10.30647/jip.v25i1.1318

Abstract

Special interest tourism is a tour aimed at tourists who have a specific purpose or interest and motivation in traveling. In Ponorogo Regency itself, which is classified as special interest tourism on the Tourism Office website there are several tours such as Gunung Gajah Tour, Tanah Goyang Tour, Bedes Mountain Tour, and Pumpak Pare tour. But the existence of the tour all had only briefly gone viral but after a few months no longer heard the news. This study wants to find out how the role of the Department of Tourism in the Management of Special Interest Tourism in Ponorogo Regency. The purpose of this study is to find out the role of the Ponorogo Tourism Office and to know what obstacles are faced by the Ponorogo Tourism Office in the Management of Special Interest Tourism in Ponorogo Regency. The research method used is qualitative. The process of collecting data by interviewing the heads of community information groups in the district of Ponorogo. Data can be obtained from interview scripts, field notes or memos, and official documents. This analysis uses four indicators, namely Planning, Organizing, Movement and Supervision. The Tourism Office itself is seen as lacking in providing guidance and assistance in managing the specially meant tourism itself. many villages or tourism managers do not receive training, coaching, and assistance that is uneven, they are as if not noticed by the Department of Tourism. It can be concluded that the role of the Ponorogo Office has not been maximized and there are many shortcomings in training, guidance, assistance, and monitoring carried out by the Pariwsata Office, not necessarily and there is an imbalance in carrying out all of its duties and responsibilities.
Analisis Kontingensi Sistem Tenaga Listrik dengan Metode Bounding . Syafii; Nurul Rahmawati
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.332 KB) | DOI: 10.17529/jre.v10i2.139

Abstract

The bounding method is one of the contingency analysis method for detecting branch flow violations. Three subnetworks in the bounding method namely N1, N2, and N3 will give information regarding those subnetworks that may not go overload and those that may. This research compared the results from contingency analysis that has been done to the 30 bus system using the bounding method and software PowerWorld Simulator 15 GSO. The result by using the bounding method is 12 lines can go overload for the outage of line 1-2. As well as for the outage of line 1-3 and the outage of line 2-5. Meanwhile, the output of using PowerWorld Simulator 15 GSO with DC power flow method, there are three overloads exist for the outage of line 1-2, three overloads exist for the outage of line 1-3, and five overloads exist for the outage of line 2-5. The overload lines are included in the group of lines that can overload from bounding result.
Analisis Kontingensi Sistem Tenaga Listrik dengan Metode Bounding . Syafii; Nurul Rahmawati
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jre.v10i2.139

Abstract

The bounding method is one of the contingency analysis method for detecting branch flow violations. Three subnetworks in the bounding method namely N1, N2, and N3 will give information regarding those subnetworks that may not go overload and those that may. This research compared the results from contingency analysis that has been done to the 30 bus system using the bounding method and software PowerWorld Simulator 15 GSO. The result by using the bounding method is 12 lines can go overload for the outage of line 1-2. As well as for the outage of line 1-3 and the outage of line 2-5. Meanwhile, the output of using PowerWorld Simulator 15 GSO with DC power flow method, there are three overloads exist for the outage of line 1-2, three overloads exist for the outage of line 1-3, and five overloads exist for the outage of line 2-5. The overload lines are included in the group of lines that can overload from bounding result.
IDENTIFIKASI GENERASI MILENIAL GOLONGAN Z DI DESA TUNTUNGAN II KECAMATAN PANCUR BATU Mukhlis; Salsabila, Annisa Latifah; Luthfiah Khumaira; Khovifah Khairani; Adinda Dwi Fitria; Hifza Haridani; Anggina Cucu Khetri Sianturi; Nurul Rahmawati; Rizq Arya Satyo; Rahmi Indah Syahrina; Rosi Ani Riski Lubis; Hubban Fathani Manik
PENDIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial) Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Yayasan Insan Cipta Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61721/pendis.v1i2.41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah generasi milenial golongan Z di Desa Tuntungan II, serta jenis pekerjaan dan kondisi moral generasi milenial golongan Z di Desa Tuntungan II di era yang serba modern ini. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitik. Untuk mendapatkan data peneliti terjun langsung ke lapangan (field research). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam menganalisis data, peneliti secara bertahap menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya jumlah generasi milenial golongan Z di Desa Tuntungan II lebih kurang yaitu sebanyak 2.742 jiwa yang didominasi oleh anak muda yang berstatus sebagai Mahasiswa, pelajar serta masyarakat yang bekerja sebagai mekanik dan juga Ibu rumah tangga. Sedangkan kondisi moral generasi milenial golongan Z di Desa Tuntungan II dapat dikatakan baik karena mereka memiliki rasa percaya diri tinggi yang mampu mengantarkan mereka kepada cara berfikir untuk dapat mengenal diri masing-masing dan mampu melihat permasalahan dari segi positif. Ini terbukti bahwa generasi Z memiliki karakteristik yaitu terbuka terhadap segala saran ataupun kritikan, memiliki kesadaran yang baik bahwa bermain gadget terlalu lama dapat menimbulkan efek negatif baik dari kesehatan tubuh maupun interaksi sosial terhadap lingkungan sekitarnya, suka dengan kebebasan, menyukai pemecahan masalah yang lebih praktis dan instan, tidak cepat merasa puas diri dan selalu ingin terus berkembang, cepat beradaptasi dengan berbagai perkembangan teknologi sehingga kemampuan IPTEK-nya dapat diandalkan, lebih suka bercerita dengan temannya dibandingkan dengan orang tua, dan memiliki karakter Weconomist. Kata Kunci: Generasi Milenial, Golongan Z
IDENTIFIKASI GENERASI MILENIAL GOLONGAN Z DI DESA TUNTUNGAN II KECAMATAN PANCUR BATU Muhajirina, Dinda; Mukhlis; Annisa Latifah Salsabila; Luthfiah Khumaira; Khovifah Khairani; Adinda Dwi Fitria; Hifza Haridani; Anggina Cucu Khetri Sianturi; Nurul Rahmawati; Rizq Arya Satyo; Rahmi Indah Syahrina; Rosi Ani Riski Lubis; Hubban Fathani Manik
PENDIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial) Vol. 2 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Yayasan Insan Cipta Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61721/pendis.v2i2.35

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah generasi milenial golongan Z di Desa Tuntungan II, serta jenis pekerjaan dan kondisi moral generasi milenial golongan Z di Desa Tuntungan II di era yang serba modern ini. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitik. Untuk mendapatkan data peneliti terjun langsung ke lapangan (field research). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam menganalisis data, peneliti secara bertahap menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya jumlah generasi milenial golongan Z di Desa Tuntungan II lebih kurang yaitu sebanyak 2.742 jiwa yang didominasi oleh anak muda yang berstatus sebagai Mahasiswa, pelajar serta masyarakat yang bekerja sebagai mekanik dan juga Ibu rumah tangga. Sedangkan kondisi moral generasi milenial golongan Z di Desa Tuntungan II dapat dikatakan baik karena mereka memiliki rasa percaya diri tinggi yang mampu mengantarkan mereka kepada cara berfikir untuk dapat mengenal diri masing-masing dan mampu melihat permasalahan dari segi positif. Ini terbukti bahwa generasi Z memiliki karakteristik yaitu terbuka terhadap segala saran ataupun kritikan, memiliki kesadaran yang baik bahwa bermain gadget terlalu lama dapat menimbulkan efek negatif baik dari kesehatan tubuh maupun interaksi sosial terhadap lingkungan sekitarnya, suka dengan kebebasan, menyukai pemecahan masalah yang lebih praktis dan instan, tidak cepat merasa puas diri dan selalu ingin terus berkembang, cepat beradaptasi dengan berbagai perkembangan teknologi sehingga kemampuan IPTEK-nya dapat diandalkan, lebihsuka bercerita dengan temannya dibandingkan dengan orang tua, dan memiliki karakter Weconomis
Efektivitas Pelaksanaan Program JKN di Puskesmas Bestari: Effectiveness of JKN Program Implementation at Bestari Health Center Hasibuan, Ira sri mawarni; Fretty Salma Annisa; Nurul Rahmawati; Fitriani Pramita Gurning
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 7: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i7.5520

Abstract

Pemerintah telah meciptakan suatu program berupa JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) untuk menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia dan sebagai bentuk realisasi dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Program JKN ini sudah mulai dijalankan pada 1 Januari 2014 dan telah memberikan begitu banyak manfaat serta dampak kebaikan bagi seluruh elemen masyarakat. maka penelitian melihat perlunya perhatian seluruh elemen masyarakat untuk menjamin keberjalanan pelayanan terhadap kesehatan yang dirangkum dalam JKN dan secara khusus penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas pelaksanaan program JKN di Puskesmas Bestari. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bestari dengan jenis penelitian kualitatif yang menggunakan wawancara dan observasi sebagai metode pengumpulan data. Pelaksanaan program JKN di Puskesmas Bestari sudah berjalan dengan baik karena pelayanan dari Puskesmas Bestari dalam menangani masyarakat pengguna JKN terbilang ramah. Namun terdapat satu kendala dimana pengetahuan masyarakat akan manfaat yang diperoleh dari penggunaan JKN masih belum baik.
Pengaruh Kebijakan Dividen, Dewan Komisaris Independen, Corporate Social Responsibility, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Nurul Rahmawati; Dirvi Surya Abbas; Imam Hidayat; Triana Zuhrotun Aulia
Jurnal Mahasiswa Manajemen dan Akuntansi Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober : Jurnal Mahasiswa Manajemen dan Akuntansi
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1263.247 KB) | DOI: 10.30640/jumma45.v1i2.326

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen, dewan komisaris independen, tanggung jawab sosial perusahaan, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jangka waktu penelitian yang digunakan adalah 5 tahun yaitu periode 2017-2021. Populasi penelitian ini meliputi seluruh perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diperoleh 18 perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik data panel yang didukung oleh aplikasi program Eviews. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen, tanggung jawab sosial perusahaan, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dewan komisaris independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan kebijakan dividen, dewan komisaris independen, tanggung jawab sosial perusahaan, dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan. . Kata kunci: nilai perusahaan, kebijakan dividen, dewan komisaris independen, tanggung jawab sosial perusahaan, dan profitabilitas.
Peran Dinas Pariwisata dalam Pengelolaan Wisata Minat Khusus di Kabupaten Ponorogo Nurul Rahmawati; Yusuf Adam Hilman; Bambang Triono
Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 25 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Institut Pariwisata Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30647/jip.v25i1.1318

Abstract

Special interest tourism is a tour aimed at tourists who have a specific purpose or interest and motivation in traveling. In Ponorogo Regency itself, which is classified as special interest tourism on the Tourism Office website there are several tours such as Gunung Gajah Tour, Tanah Goyang Tour, Bedes Mountain Tour, and Pumpak Pare tour. But the existence of the tour all had only briefly gone viral but after a few months no longer heard the news. This study wants to find out how the role of the Department of Tourism in the Management of Special Interest Tourism in Ponorogo Regency. The purpose of this study is to find out the role of the Ponorogo Tourism Office and to know what obstacles are faced by the Ponorogo Tourism Office in the Management of Special Interest Tourism in Ponorogo Regency. The research method used is qualitative. The process of collecting data by interviewing the heads of community information groups in the district of Ponorogo. Data can be obtained from interview scripts, field notes or memos, and official documents. This analysis uses four indicators, namely Planning, Organizing, Movement and Supervision. The Tourism Office itself is seen as lacking in providing guidance and assistance in managing the specially meant tourism itself. many villages or tourism managers do not receive training, coaching, and assistance that is uneven, they are as if not noticed by the Department of Tourism. It can be concluded that the role of the Ponorogo Office has not been maximized and there are many shortcomings in training, guidance, assistance, and monitoring carried out by the Pariwsata Office, not necessarily and there is an imbalance in carrying out all of its duties and responsibilities.
PELATIHAN PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI DARI MINYAK JELANTAH SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN EKONOMI KREATIF MASYARAKAT DESA DAN CARA PEMASARAN ONLINE DENGAN APLIKASI SHOPEE Hanik Liskustyawati; Dina Ayu Fauza; Nadya Zia Ulfa; Ingas Sri Anjani; Envilia Rahmadhani Widjaya; Putri Apriliya; Edya Pavita Dhawi; Nurul Rahmawati; Bumi Arane Iki; Muhammad Ardiansyah; Daffa Rusdiansyah
JURNAL AKADEMIK PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 3 No. 5 (2025): September
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/japm.v3i5.6401

Abstract

Pemberdayaan masyarakat desa melalui pemanfaatan limbah minyak jelantah memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi kreatif sekaligus menjaga lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah dan pemasaran produk secara online menggunakan aplikasi Shopee di Desa Tambakan, Klaten. Metode penelitian menggunakan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) dengan tahapan sosialisasi, pelatihan keterampilan produksi dan manajerial, serta pelatihan pemasaran digital. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan kemampuan teknis peserta dalam produksi lilin serta kemampuan pemasaran digital yang tercermin dari 80% peserta memiliki dan mengelola toko online aktif. Selain meningkatkan pendapatan, pelatihan ini juga berhasil mendorong terciptanya kelompok usaha bersama dan meningkatkan literasi digital masyarakat. Integrasi produksi berbasis aset dan pemasaran digital efektif dalam memberdayakan masyarakat desa secara berkelanjutan.
Juridical Analysis in Overcoming Obstacles to the Development of Individual Companies in the Digital Era Nurul Rahmawati; Parameshwara Parameshwara; Erniyanti Erniyanti; Soerya Respationo
International Journal of Sociology and Law Vol. 1 No. 4 (2024): November : International Journal of Sociology and Law
Publisher : Asosiasi Penelitian dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijsl.v1i4.146

Abstract

Batam Port is one of the strategic ports in Indonesia that plays an important role in the flow of goods and passengers and supports regional and international connectivity. As a port with mandatory pilotage waters, pilotage and towing services are vital components in ensuring the safety and efficiency of port operations. The imposition of Non-Tax State Revenue (PNBP) of 5% from these services aims to increase state revenue and the quality of port services. However, the implementation of this policy raises various challenges, such as overlapping levies that increase ship operational costs and low levels of user compliance.This study aims to analyze the legal regulations, implementation, and impact of the imposition and management of PNBP contributions of 5% from pilotage and towing services in Class II Pilotage Waters of Batam Port. The research method used is qualitative with data collection techniques through in-depth interviews, observations, and documentation studies. Research respondents included officials of the Batam Special Harbormaster and Port Authority Office (KSOP), Port Business Entities holding pilotage delegations, shipping companies, and port service user.The results of the study show that the imposition of 5% PNBP is supported by a strong legal basis, but its implementation still faces obstacles such as high operational costs due to overlapping levies and low understanding and compliance of service users. The management of PNBP funds that is not transparent is also an obstacle in achieving the goal of improving port services and infrastructure. To overcome this problem, efforts are needed to harmonize levy policies, increase transparency and accountability in fund management, and provide more effective education and socialization to the maritime community. Suggestions submitted include harmonization of policies between KSOP Batam and the Port Business Entity BP Batam, increasing socialization and education to service users, and reviewing regulations by the government to ensure port efficiency and competitiveness. With these steps, it is hoped that the implementation and management of 5% PNBP can be more efficient, fair, and provide optimal benefits for all stakeholders in Batam Port.