Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan cacing filaria dan ditularkan nyamuk. Kasus filariasis di Indonesia tahun 2019 sebanyak 10.758 kasus, dan di Kabupaten Tambrauw tahun 2023 adalah 30 kasus, 14 kasus diantaranya di Distrik Kwoor. Mayoritas masyarakat Distrik Kwoor berpendidikan dasar, memiliki rumah dekat kandang ternak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, lingkungan fisik dan kepatuhan minum obat dengan kejadian filariasis di Distrik Kwoor Kabupaten Tambrauw. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional, dilakukan di Distrik Kwoor Kabupaten Tambrauw pada 27 Februari-04 Maret 2023. Populasi dan sampel adalah seluruh kepala keluarga berjumlah 105 KK, diambil secara total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisis dengan uji Chi Square dengan ? = 0,05.Hasil uji diperoleh pengetahuan p- value = 0,752, sikap p-value = 0,030, kepatuan minum obat p-value = 0,620, lingkungan fisik p-value = 0,071. Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan sikap dengan kejadian filariasis dan tidak ada hubungan pengetahuan, kepatuhan minum obat dan lingkungan fisik dengan kejadian filariasis. Disarankan bagi pihak puskesmas untuk meningkatkan penyuluhan dan pengawasan masyarakat, kepada masyarakat agar tidur menggunakan kelambu, memperhatikan lingkungan sekitar, peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian sejenis dengan variabel status kesehatan, pekerjaan dan letak geografis.