Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Identification of waste: DOWNTIME in the outpatient prescription services at the pharmacy installation of Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram Nur Atikah; Sari Nanchi Parhatiwi; Ajeng Dian Pertiwi; Evi Fatmi Utami; Firman Firman
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 17 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.vol17.iss2.art1

Abstract

Background: The hospital pharmacy installation is a health service unit that is required to provide professional services and improve quality which is oriented towards achieving patient satisfaction. Waste identification in pharmaceutical services is important because it has an impact on stakeholder satisfaction. Objective: Identifying waste using the DOWNTIME method for the outpatient prescription services at the pharmacy installation of Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram. Methods: The study used the cross-sectional design, with the population being all outpatients who were provided with pharmaceutical services during February – April 2019 as well as all staff. Data were tabulated and analyzed descriptively. Critical waste was obtained through questionnaires and the root causes of critical waste were obtained through in-depth interviews with 5-why methods.Results: Waste waiting had the highest rate compared to other wastes, reaching 44% or 53 out of 121 respondents, followed by inventory (26%), extra processing (19%), transportation (14%), defects (14%), motion (13%), over production (8%), and non-utilized skills (7%). Meanwhile, from the staff respondents, waiting was also the highest waste (18%), followed by inventory (16%), motion (13%), over production (12%), transportation (12%), non-utilized skills (10%), extra processing (10%), and defects (9%). The root cause of waste waiting was the frequent drug unavailability due to delays in payment of services from the cooperating party to the hospital as well as the narrow service areas.Conclusion:Waste waiting became the critical waste with the highest percentage of dissatisfaction in the patient respondents (44%) and staff respondents (18%).Keywords: Waste, DOWNTIME, outpatient prescription services, pharmacy installation of RSI Siti Hajar MataramIntisari Latar belakang: Instalasi farmasi rumah sakit (IFRS) merupakan unit pelayanan kesehatan yang diharuskan untuk melayani secara profesional dan meningkatkan mutu yang berorientasi pada tercapainya kepuasan pasien. Identifikasi waste dalam pelayanan kefarmasian penting, karena berdampak kepada kepuasan stakeholder. Tujuan: Melakukan identifikasi waste dengan metode DOWNTIME di IFRS Rawat Jalan RSI Siti Hajar Mataram. Metode: Desain penelitian adalah cross sectional, dengan populasi seluruh pasien rawat jalan yang diberikan pelayanan kefarmasian pada bulan Februari–April tahun 2019, dan seluruh staf IFRS. Data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Waste kritis diperoleh melalui penyebaran kuisioner dan akar penyebab waste kritis diperoleh melalui wawancara mendalam dengan metode 5 why. Hasil: Waste waiting mendapat angka paling tinggi dibandingkan waste yang lainnya, dimana 44% atau 53 responden dari 121 responden. Kemudian disusul oleh inventory (26%), extra preccesing (19%), transportation (14%), defect (14%), motion (13%), over production (8%) dan non-utilized skill (7%). Bagi responden staf IFRS, waiting juga menjadi waste tertinggi (18%), diikuti oleh inventory (16%), motion (13%), over production (12%), transportation (12%), non-utilized skill (10%), extra processing (10%), dan defect (9%). Akar penyebab waste waiting adalah sering terjadi kekosongan obat akibat keterlambatan pembayaran jasa pelayanan dari pihak kerjasama kepada rumah sakit serta area pelayanan yang sempit. Kesimpulan:Waste waiting menjadi waste kritis dengan persentase ketidakpuasan tertinggi pada responden pasien (44%) dan pada responden staf (18%).Kata kunci :Waste, DOWNTIME, pelayanan resep, pasien rawat jalan, IFRS RSI Siti Hajar Mataram
Pendampingan Ibu Hamil Dalam Kegiatan Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan (Ashar) Hardani Hardani; Ajeng Dian Pertiwi; Nur Atikah; Sri idawati; Evi Fatmi Utami; Sri Rahmawati
Jurnal KARINOV Vol 4, No 2 (2021): Mei
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v4i2p%p

Abstract

Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan (ASHAR) adalah periode seribu hari mulai sejak terjadinya konsepsi hingga anak berumur dua tahun. Seribu hari terdiri dari, 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak bayi dilahirkan. Periode ini disebut periode emas (golden periode) atau disebut juga sebagai waktu yang kritis, yang jika tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan terjadi kerusakan yang bersifat permanen (window of opportunity). Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan pada tataran global disebut Scalling-Up Nutrition (SUN) dan di Indonesia disebut dengan Gerakan Nasional Sadar Gizi dalam Rangka Percepatan Perbaikan Gizi. Tujuan Global SUN Movement adalah menurunkan masalah gizi, dengan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan yaitu pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan. Indikator Global SUN Movement adalah penurunan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), anak balita pendek (stunting), kurus (wasting), gizi kurang (underweight), dan gizi lebih (overweight). Pada program Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan (disingkat ASHAR) ini menggunakan metode pendekatan yaitu pendampingan, diskusi, edukasi, monitoring dan evaluasi. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak sehingga tercapai generasi Emas NTB 2025.Hasil yang dicapai dalam pengabdian ini yaitu terpenuhi kesehatan ibu dan anak.Kata kunci—Ashar, gizi, ibu, bayi, stunting Abstract The first thousand Days of Life (ASR) is a period of a thousand days from the date of conception until the child is 2 years old. A thousand days consist of, 270 days during pregnancy and 730 days of first life since the infant was born. This period is called the golden Period or also called a critical time, which if not utilized properly there will be permanent damage (window of opportunity). The first thousand days of life at the global level is called Scaling Up Nutrition (SUN) and in Indonesia called the National movement of nutritional awareness to accelerate nutritional improvement. SUN Movement's Global goal is to bring down nutritional problems, focusing on the first 1000 days of life in pregnant mothers, nursing mothers and children aged 0-23 months. The Global SUN Movement indicator is a decrease in low birth weight babies (BBLR), short stunting, lean (wasting), underweight, and more nutrition (overweight). In the first thousand Days of Life Program (abbreviated Ashar), this method of approach is a mentoring, discussion, education, monitoring, and evaluation. The purpose of this devotion is to increase the degree of maternal and child health so that the generation of NTB gold is reached 2025. The results achieved in this devotion are fulfilled maternal and child health.Keywords—Ashar, nutrition, mother, baby, stunting  
Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Melalui Pemberantasan Nyamuk Aedes aegypti Jumari Ustiawaty; Ajeng Dian Pertiwi; Aini Aini
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.382 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.528

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Lingkungan Bendega, Tanjung Karang, Sekarbela, Kota Mataram, NTB merupakan salah satu kawasan pemukimam  penduduk yang mempunyai data penyakit demam berdarah setiap tahunnya. Faktor penyebabnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang penyakit DBD dan cara penanggulangannya serta kurang pahamnya masyarakat terkait dengan vektor pembawa penyakit DBD dan kondisi lingkungan yang menjadi potensi tempat bersarang dan berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti. Diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit DBD. Metode yang gunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan penyuluhan melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit DBD dan cara penanggulangannya sebagai upaya pencegahan penyakit demam berdarah melalui pemberantasan nyamuk Aedes aegypti. Pengabdian ini dilaksanakan di salah satu rumah warga yang merupakan kader desa di lingkungan Bendega yang dihadiri oleh 18 orang peserta dan melibatkan mahasiswa Politeknik Medica Farma Husada Mataram yang sedang melakukan kegiatan Program Pengembangan Dan Pengabdian Pada Masyarkat Desa (P3MD), Kader Lingkungan Mendega. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan bejalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Respon positif dan antusiasme warga dalam memperhatikan materi yang disampaikan selama kegiatan penyuluhan, ada beberapa pertanyaan yang ternyata juga diajukan oleh warga mencerminkan rasa keingintauannya untuk memahami cara pengendalian DBD dan diharapkan dapat menyebarluaskan informasi yang diperoleh kepada masyarakat lainny
POTENSIAL ANTIMIKROBA EKSTRAK ETIL ASETAT CANGKANG BULU BABI TERHADAP BAKTERI S. aureus DARI LUKA KAKI DIABETES Hardani Hardani; Dhika Juliana Sukmana; Bustanul Atfal; Ajeng Dian Pertiwi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 3 (2023): March
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i3.2880

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a global problem that requires special treatment. One of the complications of DM is diabetic foot ulcers. The spread of diabetic wounds accompanied by ulcers is caused by the presence of S. aureus bacteria. This bacterium is known to be able to adapt to various classes of antibiotics, so it is necessary to explore new antibiotics from natural materials, one of which is sea urchins. This study was conducted to determine the antibacterial activity of ethyl acetate extract of sea urchin shells on the growth of S. aureus bacteria. This research was conducted at the Laboratory of the Medica Farma Husada Polytechnic in Mataram and the URB Laboratory of the NTB Provincial Hospital. The results of this study showed that there was the antibacterial activity of sea urchin shell extract with an inhibition zone diameter of 12 mm which was classified as strong, while Ciprofloxacin formed an inhibition zone with a diameter of 27 mm. From this study, it was concluded that sea urchin shell extract was able to inhibit the growth of S. aureus.
EFEKTIVITAS EKSTRAK WRESAH (AMOMUM DEALBATUM) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS Ajeng Dian Pertiwi; Musparlin Halid
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 9 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v9i1.893

Abstract

Wresah plant (Amomum dealbatum) is one of the typical fruit species from Lombok Island which has a distinctive fragrance and is a member of the ginger-ginger tribe. This study aims to test the ethanol extract of Wresah skin (Amomum dealbatum) as an antibacterial (Staphylococcus aureus) with concentrations of 15%, 30% and 50%. The research method conducted was laboratory experimental. The antibacterial test of Staphyloccocus aureus was carried out with five treatment groups and five repetitions, namely positive control (ciprofloxacin), negative control (distilled water), concentrations of 15%, 30% and 50% using well method and then incubated for 24 hours at a temperature of 370 C. The results of the antibacterial test of ethanol extract of Wresah fruit peel showed inhibition of Staphylococcus aureus bacteria and at concentrations of 15%, 30%, and 50% which produced the largest diameter of the inhibition zone with an average diameter of 2.0 mm. The Kruskal Wallis test showed a statistically significant difference between the three concentrations tested (p < 0.05), which means that Wresah fruit peel extract is able to inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria. In conclusion, the extract of Wresah fruit peel has demonstrated antibacterial properties against Staphylococcus aureus and can be used as a natural alternative to conventional antibiotics.
POTENSI HIBRID GOLD NANOPARTICLES DAN ANTIBIOTIK VANKOMISIN UNTUK MENGATASI MULTI DRUG RESISTANT BACTERIA (MDR) Nur Hikmatul Auliya; Ajeng Dian Pertiwi; Edy Kurniawan
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.006 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v5i1.16

Abstract

Antibiotic-resistant bacteria are responsible for the majority of infections worldwide. The ?-Lactam antibiotics work by inhibiting penicillin-binding proteins (PBPs) which are currently resistant to MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus). To solve this problem, drug delivery systems methods should be developed to overcome bacterial resistance. Nanoparticles offer a system which can improve bioavailability, efficacy, and specificity works by pharmaceutical drugs. In this study, hybridization between gold nanoparticles and vancomycin antibiotics was carried out followed by the characterization of hybrid by FT-IR and UV-Vis determination. Antibacterial activity testing also was done by the Kirby-Bauer method. The results showed that the vancomycin was resistance against MRSA, whereas hybridization process by gold nanoparticles increased its ability. The hybrid showed antibacterial activity against MRSA. The test showed the ability of hybrid to inhibit MRSA at the concentration of 100 ppm, 500 ppm and 1000 ppm with a clear zone of 13 mm, 24 mm and 28 mm respectively.
POTENSI FRAKSI AKTIF DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L) Vahl) SEBAGAI PENGHAMBAT BAKTERI PENYEBAB PNEUMONIA Baiq Ayu Aprilia Mustariani; Ajeng Dian Pertiwi
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 4 No. 2 (2018): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.12 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v4i2.37

Abstract

Alam menyediakan obat-obat alami yang murah, efektif, dan relatif aman. Hal tersebut mendorong semakin banyak dilakukan eksplorasi bahan alam sebagai sumber obat-obatan. Tujuan Penelitian adalah untuk menemukan fraksi aktif dari ekstrak daun pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.)Vahl) dan mengetahui mengetahui kemampuan antibakteri terhadap beberapa bakteri penyebab pneumonia. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratories secara in vitro yang bersifat eksploratif analitik untuk menguji aktivitas antibakteri fraksi daun Pecut kuda terhadap bakteri penyebab Pneumonia dibandingkan ciprofloxacin sebagai control positif. Fraksi n-heksana dari daun pecut kuda memiliki daya hambat pada bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 10% dan 20% sebesar 9 mm dan 10 mm, sedangkan antibiotik ciprofloxacin (K+) sebesar 6 mm sedangkan fraksi etanol memiliki daya hambat pada konsentrasi 20% sebesar 6 mm sedangkan antibiotik ciprofloxacin (K+) sebesar 7 mm. Fraksi n-heksana dapat menghambat bakteri Streptococcus pneumonia memiliki daya hambat pada konsentrasi 1%, 5%, 10%, dan 20% sebesar 10 mm, 12 mm, 12 mm, dan 13 mm. Fraksi etanol menghambat bakteri Streptococcus pneumonia pada konsentrasi 10% dan 20% sebesar 9 mm dan 13 mm.
PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL Ajeng Dian Pertiwi
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 4 No. 2 (2018): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.383 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v4i2.39

Abstract

Flavonoid merupakan salah satu golongan senyawa aktif yang terdapat pada buah dan daun belimbing manis (Avverhoa carambola L). Flavonoid dapat digunakan sebagai antioksidan, antibakteri, antifungi, antivirus, antiinflamasi, antidiabetes, antineoplastik, hepatoprotektif, dan kardioprotektif. Melihat banyaknya manfaat dari flavonoid, maka pada penelitian ini dilakukan penetapan kadar flavonoid total pada ekstrak buah belimbing, sehingga pemanfaatan tanaman belimbing lebih optimal. Buah belimbing manis (segar), dirajang halus kemudian dimaserasi menggunakan etanol 96%. Maserat kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator. Identifikasi flavonoid dalam ekstrak yang diperoleh diuji dengan metode kromatografi lapis tipis menggunakan fase diam silika F 254 dan fase gerak n-butanol-asam asetat-air (3 : 1: 1). Kadar flavonoid total ditetapkan dengan spektrofotometri visibel dengan penambahan aluminium klorida sebagai pereaksi pembentuk kompleks, pada panjang gelombang maksimum 420,6 nm dan operating time 30-55 menit dengan standar kuersetin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar flavonoid total dalam ekstrak etanol buah belimbing manis adalah (0,08 ± 0,01)% b/b.
SOSIALISASI PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA MASYARAKAT DESA LANTAN, NUSA TENGGARA BARAT Baiq Isti Hijriani Hijriani; Ajeng Dian Pertiwi; Adriyan Suhada
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.443 KB) | DOI: 10.33651/jpms.v1i1.394

Abstract

Menciptakan hidup yang sehat sangatlah mudah dan sebaiknya diterapkan oleh setiap orang. Manfaat hidup sehat yang dapat diperoleh seperti meningkatkan kesehatan, konsentrasi kerja, sampai dengan keharmonisan dalam keluarga dan bermasyarakat. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal adalah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Akan tetapi, kesadaran masyarakat di desa akan kesehatan dan pola hidup bersih sehat masih sangat rendah. Untuk itu tujuan pengabdian terkait perilaku hidup bersih sehat, diharapkan dapat menjadi upaya dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya melakukan upaya perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari sekaligus memberikan pengetahuan bagaimana cara merealisasikannya sehingga bisa terwujud masyarakat yang peduli sehat. Lokasi kegiatan pengabdian ini berada di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan sosialisasi tentang PHBS kepada masyarakat telah dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Secara umum, kegiatan pengabdian ini berjalan dengan lancar. Berdasarkan hal tersebut, kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa peserta kegiatan pengabdian mengetahui bahwa perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit, salah satunya yaitu masyarakat sudah mengerti 6 langkah mencuci tangan khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19.
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MICROSOFT WORD DAN EXCEL UNTUK PEMBENAHAN DATA DI DESA TERONG TAWAH Reny Amalia Permata; Adriyan Suhada; Ajeng Dian Pertiwi; Muhammad Asyraf bin Salleh; Munji Munji
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.885 KB) | DOI: 10.33651/jpms.v1i2.443

Abstract

Kegiatan administrasi perkantoran di Desa Terong Tawah belum sepenuhnya terkomputerisasi, banyak hal yang masih dilakukan secara manual. Oleh karena itu, tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan perangkat desa dan masyarakat sekitar agar mengoptimalkan penggunaan Microsfost Word dan Excel dalam pembenahan data di Desa Terong Tawah. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah perangkat desa terong tawah dan masyarakat sekitar yang berjumlah 20 orang. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini ada dua tahap, yakni tahapan persiapan untuk mengidentifikasi permasalahan apa yang dihadapi oleh peserta dengan memberikan pre-test. Kemudian tahapan berikutnya adalah tahap pelaksanaan, yaitu tahap pemberian materi kepada peserta, dengan ceramah, tanya jawab dan praktek langsung serta pemberian post-test pada sesi akhir. Setelah kegiatan pengabdian diperoleh peningkatan total sebesar 20.5% (menguasai dan sangat menguasai) kemampuan penggunaan Microsoft Word dan Excel berdasarkan hasil pre-test (50.5%) dan post-test (71%). Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini memberikan hasil berupa peningkatan kemampuan peserta sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan Microsoft Word dan Excel untuk pembenahan data di Desa Terong Tawah.