Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pendampingan Ibu Hamil Dalam Kegiatan Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan (Ashar) Hardani Hardani; Ajeng Dian Pertiwi; Nur Atikah; Sri idawati; Evi Fatmi Utami; Sri Rahmawati
Jurnal KARINOV Vol 4, No 2 (2021): Mei
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v4i2p%p

Abstract

Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan (ASHAR) adalah periode seribu hari mulai sejak terjadinya konsepsi hingga anak berumur dua tahun. Seribu hari terdiri dari, 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak bayi dilahirkan. Periode ini disebut periode emas (golden periode) atau disebut juga sebagai waktu yang kritis, yang jika tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan terjadi kerusakan yang bersifat permanen (window of opportunity). Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan pada tataran global disebut Scalling-Up Nutrition (SUN) dan di Indonesia disebut dengan Gerakan Nasional Sadar Gizi dalam Rangka Percepatan Perbaikan Gizi. Tujuan Global SUN Movement adalah menurunkan masalah gizi, dengan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan yaitu pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan. Indikator Global SUN Movement adalah penurunan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), anak balita pendek (stunting), kurus (wasting), gizi kurang (underweight), dan gizi lebih (overweight). Pada program Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan (disingkat ASHAR) ini menggunakan metode pendekatan yaitu pendampingan, diskusi, edukasi, monitoring dan evaluasi. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak sehingga tercapai generasi Emas NTB 2025.Hasil yang dicapai dalam pengabdian ini yaitu terpenuhi kesehatan ibu dan anak.Kata kunci—Ashar, gizi, ibu, bayi, stunting Abstract The first thousand Days of Life (ASR) is a period of a thousand days from the date of conception until the child is 2 years old. A thousand days consist of, 270 days during pregnancy and 730 days of first life since the infant was born. This period is called the golden Period or also called a critical time, which if not utilized properly there will be permanent damage (window of opportunity). The first thousand days of life at the global level is called Scaling Up Nutrition (SUN) and in Indonesia called the National movement of nutritional awareness to accelerate nutritional improvement. SUN Movement's Global goal is to bring down nutritional problems, focusing on the first 1000 days of life in pregnant mothers, nursing mothers and children aged 0-23 months. The Global SUN Movement indicator is a decrease in low birth weight babies (BBLR), short stunting, lean (wasting), underweight, and more nutrition (overweight). In the first thousand Days of Life Program (abbreviated Ashar), this method of approach is a mentoring, discussion, education, monitoring, and evaluation. The purpose of this devotion is to increase the degree of maternal and child health so that the generation of NTB gold is reached 2025. The results achieved in this devotion are fulfilled maternal and child health.Keywords—Ashar, nutrition, mother, baby, stunting  
Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 Sri Idawati
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 5, No 2 (2022): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/diskursus.v5i2.12738

Abstract

Abstract: This study aims to gain an in-depth understanding of the curriculum, objectives, materials, strategies, approaches, media, and evaluation of Indonesian language learning at SMPN 265 Jakarta. This study uses a qualitative approach with phenomenological methods. Data were collected through observation, interviews, and documentation. Data analysis used the Creswell model, namely: organizing, reading, describing, classifying, interpreting, and narrating the data. The results of the study show: (1) Learning uses the 2013 national curriculum which is adapted to the covid-19 situation; (2) learning objectives are focused on achieving two aspects of core competence, namely KI-3 (knowledge) and KI-4 (skills) in Indonesian; (3) The material used is text-based, namely sourced from mandatory textbooks issued by the government; (4) Using application-based learning media in online networks (google site, google form, google zoom/meet, whatsapp, youtube, email, instagram, facebook, and telephone); (5) the evaluation is conducted online which includes three domains, namely knowledge, skills and attitudes. The evaluation was carried out 20 times which was divided into two aspects, namely process evaluation 18 times (every meeting) and evaluation of results 2 times (UTS and UAS).Keywords: Keywords: Learning, Indonesian, Phenomenology.
SOSIALISASI PROSEDUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN TERAPI ANTIBIOTIK PADA PENYAKIT TUBERCULOSIS Mentari, Ika Nurfajri; Ustiawaty, Jumari; Aini, Aini; Idawati, Sri; Pertiwi, Ajeng Dian; Ulya, Tuhfatul; Hijriani, Baiq Isti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati Vol. 3 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33651/jpms.v3i1.676

Abstract

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di dunia, termasuk di Indonesia. Pengendalian TBC memerlukan pendekatan terpadu, meliputi diagnosis yang akurat melalui pemeriksaan laboratorium dan penanganan yang tepat dengan terapi antibiotik. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang prosedur pemeriksaan laboratorium dan penggunaan antibiotik yang tepat sangat penting bagi tenaga kesehatan dan masyarakat. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di Udayana dalam rangka car free day dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait prosedur pemeriksaan laboratorium TBC, seperti tes mikroskopis, tes cepat molekuler, dan tes biakan, serta prinsip-prinsip penggunaan antibiotik sesuai pedoman nasional dan rekomendasi terkini. Melalui penyampaian materi dan diskusi peserta akan memperoleh pemahaman yang mendalam tentang langkah-langkah pemeriksaan laboratorium yang benar, interpretasi hasil, dan cara pemberian terapi antibiotik yang optimal pada kasus TBC. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas diagnosis dan tatalaksana TBC, serta mendukung upaya pengendalian penyakit ini di masyarakat.
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CAIR ECO-ENZYME DARI LIMBAH ORGANIK DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Ratulangi, Wulan Ratia; Idawati, Sri; Widyan, Rosnalia; Fardani, Roushandy Asri; Ariwidiani, Ni Nyoman; Ustiawaty, Jumari; Halid, Idham
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati Vol. 3 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33651/jpms.v3i2.699

Abstract

Permasalahan limbah merupakan salah satu masalah lingkungan yang masih belum terselesaikan hingga saat ini. Sebagian besar permasalahan limbah berasal dari limbah rumah tangga, baik limbah organik maupun anorganik. Limbah anorganik dapat didaur ulang kemudian dijual dan menghasilkan sumberdaya, sedangkan limbah organik banyak yang belum diolah dan dimanfaatkan dengan baik. Pengelolaan limbah yang belum optimal seringkali disebabkan oleh kurangnya informasi dan edukasi mengenai cara mengelola limbah. Padahal jika limbah rumah tangga dikelola dengan baik bisa bernilai ekonomis. Limbah organik dapat diolah dengan cara membuat eco-enzyme dan produk turunannya yang ramah lingkungan. seperti sabun cair eco-enzyme. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberi edukasi dan pelatihan pengolahan eco-enzyme menjadi produk sabun cair eco-enzyme sehingga dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan limbah organik yang bernilai ekonomis. Kegiatan pengabdian dilakukan di Kabupaten Lombok Barat, diikuti oleh tim pengabdian dan 30 peserta mahasiswa Politeknik Medica Farma Husada Mataram dengan rangkaian kegiatan inti yaitu pemanenan eco-enzyme dan pelatihan pembuatan sabur cair eco-enzyme. Tim pengabdian mengajarkan cara memanen eco-enzyme dengan benar dari hasil pembuatan 3-6 bulan sebelumnya. Setelah pemanenan selesai, dilanjutkan pembuatan sabun cair eco-enzyme dengan bahan seperti MES, garam, air panas, gliserin dan larutan eco-enzyme. Kegiatan pengabdian ini disambut antusias oleh para peserta. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk mengolah limbah organik menjadi lebih bermanfaat dan dapat menghasilkan produk-produk yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pemahaman Nature Of Science Mahasiswa Calon Guru Gunada, I Wayan; Wahab Jufri; Yahdi; Sri Idawati
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 2 (2025): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i2.1041

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen pemahaman NoS yang dirancang untuk mahasiswa calon guru. Metode penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Instrumen yang dikembangkan terdiri dari 85 butir soal, yang diuji kepada 60 mahasiswa calon guru sebagai sampel penelitian. Data hasil pengujian dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS versi 23. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 85 butir soal, sebanyak 70 butir dinyatakan valid, sementara 15 butir dinyatakan tidak valid berdasarkan uji validitas. Secara keseluruhan, instrumen ini memiliki reliabilitas yang sangat baik dengan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,910. Temuan ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut layak digunakan untuk mengukur pemahaman NoS mahasiswa calon guru secara valid dan reliabel.
Farmapreneur: Membangun Bisnis Farmasi yang Inovatif dan Kompetitif Hardani, Hardani; Pertiwi, Ajeng Dian; Idawati, Sri; Ratulangi, Wulan Ratia; Utami, Evi Fatmi; Suhada, Adriyan; Rahmawati, Sri; Purmafitriah, En; Widyan, Rosnalia
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i2.18388

Abstract

Background: Industri farmasi terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk kesehatan yang inovatif dan berkualitas. Kewirausahaan di bidang farmasi atau Farmapreneur menjadi peluang besar bagi apoteker dan pelaku usaha untuk menciptakan produk yang tidak hanya memenuhi standar kesehatan, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di pasar. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada calon wirausahawan farmasi mengenai strategi inovasi produk, manajemen bisnis, serta regulasi yang harus dipatuhi dalam industri farmasi. Metode: Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi presentasi, group discussion, dan pendampingan intensif kepada peserta dalam merancang dan mengembangkan produk farmasi berbasis inovasi. Materi yang diberikan mencakup formulasi produk, analisis pasar, strategi pemasaran digital, serta aspek hukum dan perizinan. Hasil: Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang proses pengembangan bisnis farmasi yang berkelanjutan dan berdaya saing, rata-rata skor post-test meningkat menjadi 82,6. Beberapa peserta berhasil merancang prototipe produk yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut untuk masuk ke pasar. Kesimpulan: Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak farmapreneur yang mampu menciptakan produk farmasi inovatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan regulasi yang berlaku. Program ini juga berkontribusi dalam meningkatkan kemandirian ekonomi serta memperkuat ekosistem bisnis farmasi di Indonesia.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pemahaman Nature Of Science Mahasiswa Calon Guru Gunada, I Wayan; Wahab Jufri; Yahdi; Sri Idawati
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 2 (2025): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i2.1041

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen pemahaman NoS yang dirancang untuk mahasiswa calon guru. Metode penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Instrumen yang dikembangkan terdiri dari 85 butir soal, yang diuji kepada 60 mahasiswa calon guru sebagai sampel penelitian. Data hasil pengujian dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS versi 23. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 85 butir soal, sebanyak 70 butir dinyatakan valid, sementara 15 butir dinyatakan tidak valid berdasarkan uji validitas. Secara keseluruhan, instrumen ini memiliki reliabilitas yang sangat baik dengan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,910. Temuan ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut layak digunakan untuk mengukur pemahaman NoS mahasiswa calon guru secara valid dan reliabel.
Analisis Kreativitas Ilmiah Mahasiswa pada Mata Kuliah Farmakognosi Berbasis Praktikum Idawati, Sri; Hakim, Aliefman; Purwoko, Agus Abhi; Jufri, Wahab; Rokhmat, Joni; Sukarso, AA
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 8 (2025): August
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i8.11982

Abstract

Scientific creativity is an important competency in Higher Education, especially in the fields of science and technology. This research aims to analyze the level of scientific creativity of D-III Pharmacy students in practicum-based Pharmacognosy courses. In Torrance's indicators, there are four indicators used to measure the level of scientific creativity of students, namely fluency, flexibility, originality, and elaboration. The research method used is quantitative descriptive method with data collection through observation, and questionnaire forms. The research subjects were 3rd semester (odd) pharmacy D-III study program students with a total of 30 students. The results showed that the level of scientific creativity of students tended to be in the less category. As for the level of student creativity in each Torrance indicator, namely fluency is in the medium category (51%), originality is in the less category (23%), flexibility is in the less category (25%), and elaboration is in the less category (26%).